NovelToon NovelToon
Amanah Cinta Yang Ternoda

Amanah Cinta Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Naya seorang istri yang sedang hamil harus menerima takdir ditinggal suaminya karena kecelakaan. Pada saat sedang dalam perjalanan ke kampung halaman, suaminya yang bernama Ammar jatuh dari Bus antar kota yang ugal-ugalan.

Sebelum Ammar tewas, dia sempat ditolong oleh sahabatnya yang kebetulan mobilnya melintas di jalan tol. Tak disangka Ammar menitipkan amanah cinta kepada sahabatnya bernama Dikara yang berprofesi sebagai dokter.

Padahal saat itu Dikara sudah bertunangan dengan seorang wanita yang berprofesi sama dengannya.

Akahkah Dika menjalani amanah yang diberikan sahabatnya? Atau dia akan tetap menikahi tunangannya?

Apakah Naya bersedia menerima Dikara sebagai pengganti Ammar?

Cinta adalah amanah yang diberikan Allah SWT terhadap pasangan. Namun bagaimana jadinya jika amanah itu dinodai oleh pengkhianatan?

Yuk lah kita baca selengkapnya kisah ini!

Happy reading!💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 Mengantar Naya

Naya hanya bergeming. Ada keraguan yang menerpa hatinya. Keraguan manakala teringat kalau Dikara dalam waktu dekat akan menikah dengan kekasihnya. Ia merasa dirinya menjadi penghalang cinta mereka.

Naya merasa tidak enak hati karena merasa bahwa pernikahan antara dirinya dan Dikara nantinya bisa menghancurkan rencana pernikahan Dikara dengan kekasihnya. Ia tidak saja merasa menjadi penghalang cinta mereka, namun ia merasa dirinya tidak pantas untuk menikah dengan Dikara yang secara materi telah memiliki segalanya.

"Naya sayang, kamu mau ya menikah dengan Dikara? Ibu yakin, Dikara bisa menjamin kebutuhan jiwa ragamu dan juga anakmu, iya kan Dika?"

Dikara tersenyum mengangguk. Tatapannya lembut, mencerminkan lelaki yang bertanggung jawab.

"Insyaa Allah Ibu. Akan kuingat semua nasihat Ibu;" Dikara teringat nasihat Ibu Ammar beberapa hari yang lalu.

"Naya, bagaimana denganmu?" tanya Ibu Ammar lagi.

Keraguan dan kebimbangan dalam hati Naya semakin besar. Naya merasa terjebak dalam situasi yang sulit. Ia tidak ingin menyinggung perasaan Ibu Ammar dan Dikara, tapi ia juga tidak ingin menghancurkan rencana pernikahan Dikara dengan kekasihnya.

Naya masih terdiam, tidak bisa menjawab pertanyaan Mertuanya. Sebenarnya Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, selain alasan Dikara ia juga masih merasa sedih dan kehilangan setelah kematian suaminya. Semuanya begitu cepat, Apalagi orang tuanya sendiri belum mengetahui anaknya sedang mendapat musibah. Hanya karena ia tidak bisa menghubunginya lantaran ponselnya hilang.

"Naya, jawablah, Nak," kata Ibu Ammar dengan suara yang lembut.

Naya menghela nafas lalu menghembuskannya dengan sekali tarikan nafas. Matanya menatap lurus ke depan.

"Iya, Bu. Naya mau," akhirnya kalimat itu lolos juga dari bibirnya.

Naya memejamkan matanya. Ia berharap tidak ada masalah setelah ini. Namun ia tidak yakin. Semoga keputusannya tepat.

"Alhamdulillah, akhirnya. Segera urus pernikahan kalian. Temui orang tua Naya secepatnya dan segera lamar Naya! Sekarang pergilah kalian ke makam Ammar! Doakan Ammar yang terbaik!"

Terlihat ada kebahagiaan terpancar di raut wajahnya yang mulai mengerut.

"Tapi Bu..." ucap Naya lembut sambil memeluk Dede Sha.

"Ada apa Sayang. Apa ada masalah?"

Naya mengangguk pelan. Ia menatap Dikara yang sedang menautkan kedua alisnya.

"Naya mau sebelum pernikahan, urusan Mas Dikara dan tunangannya selesai," ujar Naya tegas.

Naya mengatakan demikian karena Dikara tidak menghendaki adanya poligami. Walaupun Naya memperbolehkannya untuk melakukan hal itu. Bodoh? Tentu saja tidak. Hanya saja, Naya tahu diri siapa dirinya dan Dikara. Bagaikan langit dan bumi.

"Apa! Dikara punya tunangan?" tanya Ibu Ammar menatapnya tak percaya.

Dikara mengangguk. Ia tidak ingin ada yang disembunyikan.

"Iya Bu. Sebenarnya kami akan segera menikah beberapa bulan ke depan. Tapi karena amanah Ammar, aku harus membatalkannya," ujar Dikara beralasan.

"Ya Allah, Nak Dika...Ibu merasa bersalah dalam hal ini. Maafkan Ammar. Kalau Ammar tahu tentunya dia akan berpikir ulang tentang keinginannya agar kau yang menggantikan perannya sebagai suami dan ayah. Benar-benar Ibu tidak tahu hal ini,"

"Tidak apa-apa Ibu. Ini sudah jalan hidupku. Nay, kamu tidak usah khawatir. Aku akan selesaikan satu persatu urusanku. Yang penting kamu sabar. Karena untuk mencapai titik kebahagiaan kita, pasti banyak rintangan yang akan menguji kesabaran. Semoga kita bisa melewatinya,"

"Aamiin. Ya Allah. Naya kamu beruntung, Dika memilihmu. Tolong kalian saling menghargai satu sama lain, ya!"

Dika tersenyum. Sementara Naya hanya tertunduk lesu. Entah harus senang atau tidak, bisa menikah dengan seorang dokter yang tentunya akan mendapat makian dari orang sekitar, lantaran dirinya hanya seorang janda.

Mereka tidak langsung ke makam, karena perjalananan jauh, Naya terlihat lelah sekali. Sehingga Ibu Ammar membiarkan mereka untuk beristirahat terlebih dahulu.

"Baiklah, besok saja kalian ke makam Ammar. Kalian terlihat sangat lelah sekali. Beristirahatlah!"

Naya merasa lega karena bisa beristirahat sejenak setelah perjalanan yang cukup melelahkan.

Ia membaringkan tubuhnya di spring bad yang disediakan oleh Ibu Ammar di sebuah kamar yang sering ia tempati bersama Ammar. Ia teringat pada suaminya itu, kalau tubuhnya lelah karena perjalanan, sudah dipastikan Ammar selalu memijat tubuhnya dengan lembut.

Kesedihan kembali menyapa. Ia menyadari suaminya sudah tidak ada di sampingnya lagi, namun ia harus melanjutkan hidupnya bersama anaknya dengan menerima Dikara sebagai suami pengganti sesuai permintaan almarhum suaminya, Ammar.

Sementara itu, Dikara juga beristirahat di kamar lain. Pikirannya menerawang pada Amanda yang belum mengetahui masalah yang ia hadapi. Ia pun memikirkan Mamanya yang belum bisa menerima keputusannya memilih Naya. Ia berharap keputusan yang diambil sudah benar. Ia siap menjalani rumah tangga bersama Naya dengan berbagai resiko yang pasti akan datang dengan sendirinya.

Keesokan harinya, setelah mereka berkunjung ke makam Ammar, mereka berpamitan menuju rumah orang tua Naya untuk mengantarnya pulang sekaligus meminta restu untuk menikahi Naya.

Dalam perjalanan tidak ada hal yang dibicarakan. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sampai pada akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

Mereka berada di sebuah perumahan di tengah kota. Rumah tipe 36 berlantai 2 terlihat sederhana. Di halaman rumahnya ada pohon mangga yang sedang berbuah lebat. Dikara menghentikan mobilnya tepat di depan pagar berwarna hitam.

Di sana terlihat seorang ibu yang sedang menyapu halaman. Seraya menghentikan kegiatannya manakala melihat putrinya datang dengan membawa bayi yang ada dalam gendongannya. Ia tersenyum bahagia, akhirnya lebaran tahun ini ia bisa merayakan lebaran bersama keluarga kecil putrinya.

"Akhirnya kau datang, Nak. Mana Ammar? Ammar hayu masuk! alhamdulillah sekarang kalian sudah punya mobil. Tercapai cita-citamu, Nak. Ingin memiliki mobil tahun ini,"

Ibunya Naya kaget luar biasa ketika melihat orang lain yang keluar dari mobil tersebut bukanlah menantunya, Ammar.

Seorang laki-laki dengan tinggi kira-kira 180cm, kulit putih, hidung mancung, rambut hitam. Berpostur ideal, memiliki rahang yang tegas, terlihat tampan rupawan. Ibunya sungguh terpesona melihat ketampanan lelaki tersebut yang sudah mirip artis luar negeri.

Di sisi lain, dia menautkan kedua alisnya. Menatap Naya meminta penjelasan.

"Siapa lelaki itu? Mana Ammar?"

Belum sempat Naya menjawab, Dikara menyapanya dengan sopan.

"Assalamualaikum, Bu," Dikara mencium punggung tangan Ibunya Naya.

"Waalaikumussalam. Dengan siapa ya? Kenapa bisa berbarengan datang kemari, mana Ammar?"

"Mama sebaiknya kita masuk dulu yuk! Tidak etis jika bicara di luar," ajak Naya sambil merangkul Mamanya masuk ke dalam rumah.

"Naya ke kamar dulu ya Mam. Kasihan cucu Mama. Biar istirahat di kamar," Naya membawa Dede Sha masuk kamar.

Ibunya Naya menatap tajam Dikara yang tengah tersenyum.

"Jadi Mas ini siapa?"

Belum sempat Dikara menjawab, Naya menjawab lebih dulu.

"Dia calon suami Naya, Ma!" ujarnya mantap.

1
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Akhirnya Dika jujur ini, cepat atau lambat semua juga akan tahu. semoga Amanda bisa mengerti keadaan mu Dika dan tidak jadi pendendam
🍒⃞⃟🦅🥑⃟puyobocahᵖᶦˢᶜᵉˢ☠️⃝⃟ⱽᴬ
jdi lki hrus satsetttt dong, jdi prmpuan jga ga trllu lma di phpin ny/Facepalm/
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Si ibu keterlaluan ini main menuduh anak selingkuh aja, nanti kalau anakmu selingkuh beneran bagaimana, anakmu itu lagi rapuh baru di tinggal suaminya, seharusnya hiburlah dia jangan main fitnah aja
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
awalnya aja gak setuju giliran dengar penjelasan baru ACC, harusnya dengar dulu penjelasan jangan langsung lari
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
semangat Naya, semoga mamanya Naya mau terima amanah dari Ammar ya🙏
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
kalau aku jadi Naya, aku langsung jawab iya, kapan lagi coba ada kesempatan seperti ini/Determined/
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
Naya oh Naya sebentar lagi dapat suami baru /Chuckle/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga kalian menjalaninya dgn ikhlas
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Sabar,tenang dulu Bu 😌
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
Ais lama kali kasih tau Amanda, seperti sinetron aja deh, yuk cepat kasih tau Amanda /Determined/
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
aduh bahaya Amanda sudah mulai ada rasa curiga, cepat kasih tau biar tidak lama
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
aduh mace nya cerewet bah, semoga mamanya itu terima dengan lapang dada nanti ya🙏
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
semoga Amanda menerima keputusan mu, walau sakit 🥺
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
Irwan harusnya kamu bisa mendukung temanmu itu bukan jadi kompor lah
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
hmmm gimana ya tanggapan Naya tentang amanah suaminya itu
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
aduh tolong dong ganti kata, yang lebih tepat kayaknya sangat menyayanginya bukan mencintainya 😭
Ñůŕšý: Terima kasih kk😊
total 1 replies
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
dilema ya, amanah atau cinta, sulit sekali ya
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
Naya oon lelet bikin jengkel juga, malas mah kalau lemot gini
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
kayaknya Reno pernah ada hubungan dengan Naya
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
wah anak Naya sudah lahir dengan selamat, selamat Naya🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!