~Berawal dari kesal jadi suka~
Senja Aurelia dan Fajar Mahardika, yang memiliki perbandingan mencolok dari sisi ekonomi. Senja hanyalah seorang anak panti, berbeda dengan Fajar yang terlahir di keluarga kaya. Keduanya juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama pintar. Semua murid SMA Cempaka pun tau pasti siapa yang akan jadi juara 1. Siapa lagi kalo bukan Senja ya Fajar. Jika yang memperoleh juara 1 Senja, maka yang meraih juara 2 dapat dipastikan adalah Fajar. Begitu pula sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Murid Baru
"Eh, tau gak katanya bakalan ada anak baru loh."
"Demi apa.. Cowok apa cewek nih ?"
"Semoga anak barunya itu cowok dan tampan. Bosen ah sama modelan cowok disini gak ada yang beda gitu."
"Gaya lo. Padahal juga masih jadi pengagum rahasianya si Fajar, upsie."
"Heh, jaga ya mulut lo."
Sedangkan si empunya nama yang disebut-sebut tak menanggapinya. Ia sibuk menatap seseorang yang betah dengan sebuah buku ditangannya.
"Heh, segitunya banget ngeliatin Senja. Tuh kan, bilang aja kalo dari awal lo naksir sama dia jar."
"Apa si, ganggu aja." sewotnya
Sedangkan beberapa orang yang mendengar perkataan Candra barusan, menjadi berbisik ria membicarakan soal Senja & Fajar. Senja yang mendengar namanya disebut-sebut pun menghentikan kegiatan membacanya. Sedikitnya ia merasa terganggu.
Ia melihat sekeliling dan ya... seperti biasanya, geng cewek dikelasnya yang terkenal lamtur (lambe turah) sedang menggosipkan dirinya.
Ia beralih melihat Fajar dan cowok itu malah terlihat gelagapan mengalihkan pandangan darinya. Senja hanya tersenyum melihat tingkah cowok itu, yang membuat dirinya seketika lupa akan perasaan terganggunya saat digosipkan.
"Selamat pagi anak-anak" sapa Bu Ana yang tiba-tiba saja sudah memasuki kelas.
"Pagi Bu" jawab para murid di kelas itu dengan serentak.
"Disini Ibu mau memberitahukan, bahwa kalian akan kedatangan teman baru."
"Laki-laki atau perempuan Bu ?" tanya salah satu murid.
"Keduanya"
"Ha ???" kata sebagian yang tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Bu Ana barusan.
"Kalian berdua silahkan masuk !!"
Dan seorang lelaki juga perempuan memasuki ruang kelas, membuat para murid heboh sendiri. Terkecuali Senja & Fajar yang tidak peduli akan hal tersebut.
"Perkenalkan nama gue Kenzo" ucapnya singkat, namun tak mengurangi antusiasme para siswi untuk mengagumi dirinya.
Senja yang mendengar suara tersebut merasa familiar. Ia pun memutuskan untuk melihat siapa anak baru itu, dan yah mereka saling bertukar pandang sebentar.
"Dia" ucap Senja tanpa suara.
"Aku Keyla Aristia. Salam kenal semua." Ia memperkenalkan diri dengan ramah, berbeda sekali dengan saudaranya yang tadi. Membuat para siswa terkesima pada dirinya.
"Baiklah, Keyla silahkan duduk di sebelah Senja. Senja tolong angkat tangan kamu." Senja melakukan apa yang diperintahkan oleh Bu Ana.
Siswi-siswi berbisik tak suka bila Keyla harus jadi teman sebangkunya Senja. Sedangkan gadis itu sendiri hanya menghela nafas lelah.
"Untuk Kenzo, silahkan duduk di belakang Fajar. Fajar angkat tangan kamu." Fajar pun melakukan hal yang sama, yang dilakukan Senja.
"Kalau begitu Ibu tinggal ya" karena memang bukan waktunya mapel fisika, tapi seni budaya.
"Iya Bu"
"Hai, aku Keyla. Salam kenal." Keyla menjulurkan tangannya, mengajak Senja untuk berkenalan.
"Senja, salam kenal." Senja balas uluran tangan Keyla dan tersenyum padanya. Ini pertama kalinya, ia berinteraksi dan berteman dengan teman perempuan dikelasnya. Setelah sekian lama, sejak hari dimana dirinya dikhianati.
Biarlah, untuk teman yang masih julid padanya. Ia akan abaikan hal tersebut. Sebisa mungkin, ditahun terakhirnya bersekolah, ia akan membuat kenangan-kenangan indah.
"Jangan hiraukan mereka. Aku juga tidak suka punya teman seperti mereka. Didepan terlihat baik, tapi dibelakang suka menjelekkan." bisik Keyla padanya.
"Hm, terima kasih." Senja tersenyum senang hingga terlihat gigi gingsulnya. Fajar yang menyaksikan hal tersebut ikut merasakan senang.
"Fajar" panggil Candra
"Hm, kenapa ?" tanya Fajar
"Keyla cantik banget yah. Tapi entah kenapa, gue ngerasa gak asing sama dia ya."
"Lo jangan coba-coba buat deketin dia !" titahnya yang membuat Candra mengernyit heran.
"Lah, bukannya lo suka sama Senja. Kok gue gak dibolehin deketin Keyla si. Lo udah berubah haluan jar ?"
"Udah deh, diem."
"Sewot mulu lo. Gue aduin Senja ah."
"Coba aja kalo berani"
"Iya iya, nggak."
"Fajar. Jangan bilang lo udah ada niatan buat poligami ya. Istighfar jar, istighfar." kata Candra yang tiba-tiba saja kepikiran hal tersebut. Bagaimana ia tidak berpikiran sampai kesitu, orang Fajar sudah kentara menyukai Senja, tapi Candra juga dilarang buat dekatin Keyla. Jadi sebenarnya Fajar suka Senja apa tidak sih ?
"Diem atau gue sumpel mulut lo pakai lakban, mau ?" habis sudah kesabaran Fajar yang punya teman cerewetnya minta ampun. Mengalahkan cerewetnya emak-emak sekompleks. Entahlah, dulu ibunya Candra itu ngidam apa pas hamil dirinya.
"Iya iya" raut muka Candra menjadi tertekuk dan bibirnya maju sesenti.
"Dahlah, pusing dedeq." batin Candra
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
Saat ini Senja sedang berada di perpus. Ia melakukan kegiatan biasanya untuk membaca. Namun bukannya membaca buku, dirinya malah melamunkan sesuatu.
Pikirannya menerawang jauh. Menerka-nerka, perasaan aneh apa ini yang sedang melandanya. Mengapa ia harus merasa tak suka melihat kedekatan Fajar dengan Keyla.
Mereka berdua seperti sudah saling kenal lama, karena keduanya terlihat begitu akrab. Bahkan Fajar tak mengajak Senja berbincang sama sekali. Padahal jelas ada dirinya disamping Keyla. Entah, hubungan apa yang dimiliki Fajar dan juga Keyla.
"Keyla, long time no see. Aku cari-cariin kamu loh, tapi gak ketemu. Eh ternyata, kamu malah menampakkan diri secara langsung kayak gini."
"Hehehe, long time no see Fajar. Fajar cariin aku ?"
"Iyalah kan aku sayang sama kamu Keyla"
Keyla tiba-tiba saja memeluk Fajar dan dibalas oleh cowok itu. Senja yang merasakan suasana hatinya tiba-tiba merasa tidak enak, segera pergi dari kelas.
"Ke perpus buat baca buku, bukan buat melamun." Senja tersentak dari lamunannya, netranya menemukan seorang cowok yang kemarin diselamatkannya dan tiba-tiba saja jadi murid baru dikelasnya.
"Hm" dehemnya dan kemudian mulai membaca buku. Mengabaikan rasa malunya karena ketahuan melamun.
"Ternyata kita ditakdirkan buat ketemu lagi yah"
"Perpus buat baca, bukan tempat ngobrol." kata Senja membalas perkataan Kenzo yang tadi.
"Oke" Kenzo dibuat tersenyum olehnya.
Senja melirik sebentar dan melihat cowok tersebut membaca sebuah komik ditangannya.
"Astaga, malah baca komik." batinnya
Kenapa si, perpustakaan sekolahnya ini tidak menyediakan buku pelajaran saja. Novel masih batas wajar si, karena sekolah yang lain pun ada novelnya. Lah ini apa, ada komiknya juga. Komiknya pun tidak satu dua lagi, tapi sudah puluhan komik ada di perpus sekolahnya.