Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Sebulan kemuadian sesuai prediksi toko dan bengkel yang letak nya bersebelahan pun dengan bersamaan rampung pembangunannya, rasa syukur meliputi keluarga bu.Aini.sebagai rasa syukur bu.Aini berencana mengadakan syukuran dengan mengundang tetangga dan keluarga terdekat saja,mereka berencana mengadakan acara secara sederhana saja.dengan meminta bantuan bu.rt untuk mengundnag para tetangga, dan bude ratna untuk mengundang keluarga inti almarhum ayah Delisha. Jum'at pagi beberapa tetangga nampak sudah datang untuk rewang, begitu juga bude Ratmi dan bulek Dahlia,kakak dan adek dari bu.Aini juga sudah datang untuk rewang. Sejak pagi rumah Delisha sudah tampak para tetangga dan saudara yang rewang bersliweran. "Alhamdulillah ya ni...sekarang kamu tidak usah jadi buruh cuci setrika lagi" kata bude Ratmi penuh kebahagiaan "enggeh mbak,Alhamdulillah, semua berkat pertolongan Allah mbak" kata bu.Aini "mbak tapi kata mbak Lasmi kamu dapat uang untuk mbangun itu karna hutang to? Bener gak sih"tanya bude Dahlia "Alhamdulillah enggak Lia, ini semua hasil kerja Delisha" kata bu.Aini apa adanya "memang Delisha kerja apa to mbak?" Tanya Dahlia lagi "Delisha sekarang ini menjadi penulis di aplikasi online" kata bu.Aini menjelaskan "mbok harum diajari to,biar bisa cari duit sendiri" kata bulek dahlia lagi "boleh nanti mbak bilangkan ke Delisha" kata bu.Aini dengan tersenyum "makasih yo mbak" "iya iya" lalu mereka melanjutkan pekerjaan mereka masing masing,tak terasa hari sudah mulai petang, bude Ratmi dan bulek Dahlian bergantian mandi karna sebentar lagi para tamu akan datang, tepat setelah magrib para tamu mulai berdatangan, tak terkecuali bude Lasmi dan Sarah,serta keluarga ayah mereka yang lainnya. Tampak Bude Ratna menghampiri bu.Aini memberikan amplop berwarna putih yang entah apa isinya "Aini ini ada sedikit rezeki buat kamu dan anak anak, semoga bisa membantu menambah modalmu"kata bude Ratna "terimakasih mbak, semoga Rezeki mbak Ratna semakin lancar dan deras,Aamiin" kata bu.Aini yang di aminkan oleh bu.Ratna.
Tak lama kemudian pengajianpun di mulai,lalu setelah selesai para tamu undangan di persilahkan untuk santap malam, dengan prasmanan, bude Lasmi dan Laras segera berdiri dan lalu mengambil piring dan sendok, setelah itu mereka segera mengisi piring mereka hingga lauk nya terlihat menutupi nasi, orang orang yang antri berada di belakang mereka menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan mereka yang seperti orang tak pernah makan, setelah itu mereka mengambil kursi di sudut.Sementara Ryan dan Baim yang sedang mengobrol di depan tak menghiraukan kehadiran Laras yang terus menatap ke arah Ryan.
Setelah acara santap malam para tamu pun satu persatu pulang ke rumah masing masing, dengan tak lupa tuan rumah membawakan nasi berkat buat para tamu yang hadir sebagai rasa terimakasih atas kehadirannya,dan sebagai salah satu tradisi di desa itu untuk menghormati para tamu yang hadir pada malam itu.setelah para tamu sudah pulang,tinggal.beberapa saja yang masih ada termasuk Ryan yang masih membicarakan mengenai bengkel dengan kak baim, keluarga dari Almarhum ayah mereka pun sudah pulang hanya tertinggal bude lasmi dan Laras yang entah masih menunggu siapa,bu.Aini kembali ke belakang mengambilkan para perewang tambahan lauk dan diberikan amplop berisi uang sebagai tanda terimakasih,karna sudah membantu sejak pagi, melihat itu bude Lasmi tak terima dia merasa dia lebih berhak untuk mendapat karna dia kakak dari suami Aini, "Ni...kamu kok pilih kasih" tanya bude Lasmi "maaf maksud mbak apa ya?" Tanya bu.Aini bingung "halahh...mereka kamu beri amplopan dan lauk tambahan, aku yang saudara kamu gak di kasih apa apa?" Kata bude Lasmi dengan tidak sadar jika di tangannya sedang memegang bingkisan nasi berkat "lah itu apa to Las" celetuk mbah Narti tetangga bu.Aini sambil mencebik ke arah tangan bu.Lasmi "Laiyo to...kok gak isin ngomong ngono kuwi" lanjut bu.Rini sambil tersenyum sinis
"Ya beda lah...ini kan berkat buat aku sebagai tamu, lha sebagai saudara mana" kata bu Lasmi "Astagfirullah kowe kok maruk banget yo" kata mbah wiji sambil.mengelus dada "lha iyo mbah, kowe ngewehi becek'an po?"(Lha iya mbah,kamu ngasih angpau apa engggak?) Sahut mbah Narti lagi " ehh kowe kabeh ki menengo wae...kowe kabeh kudu ngerti, lak bojone Aini iku ndue utang budi ndek aku" (kamu semua lebih baik diam,kamu semua harus tau kalau suaminya Aini itu punya hutang budi pada saya) kata Bude Lasmi dengan sombong nya " Sudah mbak...ini " kata bu.Aini sambil memberikan 1 kantung berkat lagi pada bude.Lasmi, langsung di sahutnya kantong itu dan tanpa ucapan terimakasih ataupun basa basi bude.Lasmi pergi begitu saja.sementara orang orang yang melihatnya hanya menggeleng geleng kan kepala karan kelakuan bude.Lasmi yang aneh bin ajaib itu.
Sementara sang ibu membuat orang orang di dapur takjub melihat kelakuannya, begitupun di depan orang orang takjub melihat kelakuan anaknya Laras "kak tolong anterin aku sama ibu pulang ya...ya.." Laras berusaha membujuk Ryan agar mau mengantarkannya pulang, namun Ryan terus menghindar "Apaan sih Ras, tadi kamu kesini naik apa?"tanya Ryan "tadi naik taxsi online " jawab Laras "ya udah balik nya kan bisa pakai itu lagi" kata Ryan jengkel karna Laras terus merengek "tapi kan ini udah malam kak..masak kakak tega sih"kata Laras yang masih berusaha memaksa sambil berusaha memegang lengan Ryan, "idiihh...kenaoa gak tega,emang siapa kamu?" Kata Ryan dengan ketus "masak kalah ama jailangkung sih" kata Ryan lagi, tak lama kemudian terlihat sebuah mobil tua berhenti di deoan rumah Delisha, lalu muncul dari jendela pintu supir wajah kakak nya Ferdi,rupanya bude.Lasmi sudah mengirim pesan pada Ferdi untuk menjemputnya. "Nah tuh kakak kamu udah jemput,udah sana buruan" kata Ryan "hus...hus...hus..." Kata ryan sambil.mengipas ngipaskan jari nya.melihat kedatangan kakaknya Laras pun dongkol dengan menghentakkan kakinya Laras pergi dari sana.
"Sepupu mu bener bener edan mas" kata Ryan pada baim, baim hanya terkikik geli melihat reaksi Ryan yang seperti orang kegatelan. "Dasar ulet keket" umpat Ryan "Sabar..."kata Baim " oiya kak besok jam brp?"tanya Ryan "beneran kamu gak repot? Kamu gak ngantor" tanya Baim "bos mah bebas mau ngantor mau enggak kan yang gaji aku" kata Ryan aambil.menepuk dadanya "halahh gaya"cebik baim akhirnya mereka tetawa bersama " besok mulai pagi aja ya,supaya gak kesorean selesai nya" kata Baim "Siap kak besok aku kesini jam 8" kata Ryan, "mending langsung ke bengkel aja dwh" kata Baim "siip" kata ryan sambil mengacungkan kedua jempolnya
Semangat ya