Lucas, seorang pria yang haus kasih sayang dari istrinya. Hal itu membuat Lucas tergoda dengan keindahan dari pembantu baru yang memang sengaja menggoda dirinya.
Hubungan terlarang itu terus terjadi hingga membuat Lucas hilang akal, malah takut kehilangan Cani.
"Kau menolak tapi tubuhmu seakan minta lebih, Cani. Ahhh.. kau memang berhasil membuatku menjadi gila!" ucap Lucas disela kenikmatan yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Mendengar apa yang Lucas katakan tentang hyper, tanpa Lucas tahu bahwa sebenarnya Cani mungkin saja berjiwa sama. Itu sebabnya kata hyper tidak membuat Cani takut sama sekali, malah ia merasa tertantang. Menatap intens Lucas yang juga sama menatapnya, suasana semakin memanas antara mereka.
“Sialnya aku malah merasa tertantang mendengar kata hyper darimu, Dad.” ucap Cani sejujurnya membuat Lucas tersenyum lebar.
“Mari kita lihat seperti apa hyper yang kau miliki itu.. Apakah aku sanggup mengimbanginya?” Malah Cani menantang Lucas.
Tentu saja Lucas tertawa kecil, baru kali ini ada wanita yang malah menantang sisi keganasan Lucas dalam hal ranjang. Langsung saja Lucas membawa tubuh Cani untuk rebahan diatas ranjang yang berukuran sangat luas.
Tidak ada adegan membanting seperti biasanya seorang sugar daddy dengan sugar babynya. “Kenapa tidak dibanting?” tanya Cani sembari menarik dasi Lucas hingga wajah tampan itu sangat dekat dengannya.
“Aku tidak mau kau merasakan sakit, sayang. Lagian aku memiliki cara kasar sendiri untuk menikmati tubuhmu,” jawaban Lucas akan apa yang Cani tanyakan lagi.
Lucas melumat bibir Cani yang sangat manis untuknya, pergerakan bibir yang sangat lihai hingga suaranya terdengar di seluruh area kamar. Setelah merasa puas Lucas perlahan bangkit, membiarkan Cani untuk membuka satu persatu kancing kemeja yang ia pakai.
“Pelan-pelan saja, sayang. Jangan terburu-buru, kita punya banyak waktu kok..” Ucap Lucas karna tangan Cani sungguh terburu-buru membuka kemeja putih tersebut.
Setelah berhasil langsung saja Cani membuang asal kemeja tersebut. Lalu sedikit bangkit hingga bisa mengecup inti milik Lucas hingga pria itu mendesis.
“Itu titik sensitif ku, Cani..!” Lucas memegang kepala Cani untuk lebih memperdalam lumatan di miliknya itu.
Merasa sudah puas Cani menyudahi aktivitasnya, ia menatap kearah Lucas yang mana wajah pria itu memerah.
“Aku akan menunjukkan keahlianku, Dad. Setelah itu kasih nilai ya, kau suka cara pelayananku atau istrimu itu..” Cani memegang tali pinggang Lucas.
Lucas yang sudah terbawa suasana sudah tidak mampu berkata-kata lagi, hanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan Cani. Tapi, sungguh Lucas tidak menyangka kalau Cani akan selihai ini. Apa lagi tangan Cani yang sekarang sudah melakukan hal yang tidak tidak di bawah sana.
“Oh besar sekali, apakah akan masuk didalam milikku nanti?” tanya Cani sambil meremas milik Lucas yang mana pria itu terus mendesis.
“Kau binal sekali, sayang..” Lucas memejamkan mata menikmati segala bentuk pelayanan yang dilakukan Cani.
“.. Aku tidak bisa menahannya lagi!” Lucas menuntun Cani untuk rebahan, melakukan pergulatan.
“Kau yakin ingin memberikan mahkota ini kepadaku? Kau sudah siap?” Lucas menyempatkan bertanya disela ia sendiri yang sudah bernafsu.
Cani mengangguk mantap. “Mahkota yang telah aku jaga ini memang milikmu, Dad. Ambillah, aku menunggu itu.” jawaban Cani membuat Lucas tersenyum senang.
“Aku tidak akan membiarkan kau pergi dariku, Cani. Selamanya kau akan menjadi milikku, terus memuaskan aku!” ucap Lucas dengan tegas. “Kau sangat penting bagiku, kau tidak boleh dekat dengan lelaki mana pun setelah hubungan panas ini terjadi.” ucap Lucas lagi.
“Sakit banget, sayang?” tanya Lucas sembari terus mengecup area wajah Cani agar lebih rileks.
Cani menjawab dengan anggukkan kepala, padahal masih separuh tapi sudah sesakit ini. “Awalnya memang sakit, tapi lama-lama akan enak kok. Maafkan aku ya,” ucap Lucas yang menghapus air mata Cani yang keluar.
“Sekali lagi, tahan sedikit yaa.. Gigit pundakku agar sakitmu sedikit mereda,” Lucas sedikit mendekati Cani hingga wanita itu bisa memeluk punggung Lucas yang lebar.
“Cepat lanjutkan, Dad..” Cani sudah sangat siap, menurutnya sudah tidak ada yang perlu ditunda lagi.
Cani seakan ingin menjerit, ia merasakan milik Lucas yang sangat besar menancap sepenuhnya di miliknya. Lucas mengelus pucuk kepala Cani tidak hanya itu tapi juga melakukan hal lain hingga rasa sakit itu membuat Cani menjadi rileks.
“Sakit banget yaa, apa tidak usah kita lanjutkan?” tanya Lucas, bagaimanapun ia menjadi tidak tega melihat Cani yang kesakitan begitu.
“Jangan berhenti dong, Dad. Lanjutkan aja, aku kesakitan karna juga untuk pertama kali,” jawab Cani yang mana ia tidak mau berhenti ditengah jalan seperti ini. “Lagian aku sudah tidak sabar merasakan semburan cairanmu, Dad..” Kata Cani tanpa malu sedikitpun.
Kata binal Cani membuat milik Lucas seakan menegang dibawah sana. “Cani, milikku terasa terjepit dibawah sana..!” Perlahan Lucas mulai bergerak karna sudah tidak bisa menahan lagi jepitan yang dilakukan Cani.
“Aku mulai bergerak ya?” tanya Lucas padahal sudah bergerak sedari tadi.