BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 24 : William lagi.
Killa memandangi satu persatu wajah semua orang. Sambil menahan sakit di perutnya. Tiba-tiba saja Killa mendengar suara seorang pria yang sedang tertawa. Suara nya menggelegar terdengar mengerikan.
"Ikat wanita jal**g ini dikursi...." perintah pria itu.
Killa mengenali suara pria itu. Gadis itu pun menoleh kearah sumber suara sambil tersenyum miring. "William..." ucap nya.
"Siapa yang suruh kau melihatku seperti itu, berani sekali kau....." bentak William. Kemudian menendang perut Killa. Dia geram dengan tatapan meremehkan yang selalu Killa layangkan padanya.
Uhuk uhuk uhuk.
Killa terbatuk-batuk dan memuntahkan darah segar dari mulut nya. Dia menyeringai memperlihatkan deretan giginya yang berwarna merah karena darah.
"LEPASKAN AKU...." Killa kembali memberontak, ketika tubuhnya dipaksa dan diikat disebuah kursi kayu.
"Aku akan membunuhmu William...." ucap Killa menatap tajam William yang tengah berdiri dihadapan nya sambil berkacak pinggang.
"Hahaha, apa kau bilang? Membunuhku? Sebelum itu terjadi aku akan melenyapkan mu dan adikmu terlebih dulu...." William mencengkram dagu Killa dengan sangat kuat.
"Lepaskan adik ku bajin**n.....cuih" Killa berteriak membentak lalu meludah ke wajah William.
"KURANG AJAR, DASAR JAL**G, PELA**R, WANITA MURAHAN....BERANINYA KAU MELUDAHI WAJAH KU LAGI...."
William sangat marah dan geram. Tanpa memandang Killa adalah seorang perempuan. William menghajar gadis yang tengah terikat dikursi itu. Killa tidak bisa melawan dan hanya bisa menahan sakit, dari pukulan dan tendangan yang dilayangkan William padanya. Karena tubuhnya yang diikat kuat di kursi tersebut.
Kring kring kring.
Suara ponsel menyadarkan William dan menghentikan pukulan nya terhadap Killa. Dengan cepat dia mengangkat panggilan tersebut.
"APA KAU BILANG? DASAR TIDAK BECUS....." maki William kepada seseorang di ujung panggilan nya.
Killa menatap pria tersebut, entah apa yang terjadi diujung panggilan tersebut. Kenapa William sangat marah.
PLAK.
Satu tamparan bebas mengenai wajah Killa. Killa mendengus kesal menatap sangat tajam wajah William. Rasanya ingin sekali dia mencabik-cabik dadanya, dan mengoyak habis organ didalam nya.
"Berani sekali kau membawa banyak bantuan kemari...." seringaian mengerikan tercipta diwajah William.
Killa tersentak kaget. Matanya membulat dada nya juga berdebar kencang. Bagaimana nasib sang adik jika William sudah tahu jika Killa membawa orang lain.
Sempat terbesit di benak Killa, dia memaki Marvin yang sudah menyarankan rencana ini. Jika terjadi sesuatu terhadap Naya adiknya, Marvin akan menjadi salah satu orang yang tidak akan dia maafkan.
SRREEETTT.
William menarik baju yang Killa kenakan hingga robek. Gadis itu semakin meronta-ronta.
"Apa yang ingin kau lakukan? Aku tidak akan pernah memaafkan mu William, jika terjadi sesuatu terhadap adik ku...."
William malah tertawa. Lalu menaikan kaki nya menginjak kuat paha Killa dikursi.
Akhh.
Killa meringis kesakitan.
"Aku yang tidak akan melepaskan mu Killa, katakan dimana kau menyimpan berkas-berkas yang sudah kau curi dariku itu?" William berteriak tepat didepan wajah Killa.
Killa diam tak menjawab. Lagi-lagi William geram dan kembali menyiksa Killa. William pun merogoh sakunya dan mengeluarkan sebilah pisau.
Dada Killa naik turun dia bernafas dengan tersengal. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Apa yang akan dilakukan oleh William.
Awwhh.
Killa meringis keras menahan sakit. Ketika William menempelkan gagang pisau kedalam luka diperutnya. Sakit, sangat sakit sekali rasanya begitu perih.
"Kau kira kau bisa melawanku Killa Roses? Kikan sudah memberitahuku semua tentang mu..." William semakin menusukan gagang pisau itu mengoyak luka diperut Killa.
AKHHH.
Killa berteriak nyaring lalu menggigit bibir bawahnya menahan sakit. Tapi seketika matanya membulat dia terdiam. Mendengar ucapan William. Barulah dia sadar jika Kikan lah yang sudah memberitahu William mengenai sang adik. Terkutuk lah kau Kikan, Killa tidak akan pernah melepaskan mu
...Note : Jangan lupa like dan koment🌹🌹...
