NovelToon NovelToon
SANG PEWARIS

SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Menikah Karena Anak
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Babahnya Hasnulya

Cinta dan Obsesi tidak bisa dilepaskan dari manusia tamak dan serakah

Seorang Istri muda yang amat dicintai suami nya, Hamil dan akan melahirkan calon penerus keluarga nya, harus berpisah karena Istri pertama sang suami yang tidak menginginkan anak dan hanya mencintai harta suaminya. secara kejam menculik bahkan suatu hari ia membunuh Madunya.

bagaimana nasib sang pewaris

yuk ikutin cerita selengkapnya...



jangan lupa Share Like Koment dan bintang 5nya

terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Babahnya Hasnulya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasi Uduk Bi Lilis

"Ceu Ada apa aja nih, seblak udah ada belum" Fatimah memindai dagangan Lilis

"Neng masih pagi masa mau makan seblak. Belum ada atuh. Yang ada nanti mules pagi-pagi makan itu" ucap Lilis, Fatimah terkekeh

"Kali udah ada Ceu. Yaudah Neng minta Nasi Uduk satu. Sama ketan, bala-bala sama tempe masing-masing 15" ucap Fatimah sambil memilih . Lilis langsung melayani

"Loh belum sarapan memangnya Kamu? " tanya Yuni

"Neng mah udah sarapan Teh. Ini buat ncing. Tadi neng telpon katanya belom beli sarapan" ujar Fatimah. Mendengar itu Lilis langsung memberikan lauk kesukaan Badar

"berapa Ceu semuanya? " tanya Fatimah

"Dah bawa saja Neng. Bilang dari calon bini" ucap Odah

"Ah yang bener bu Odah. Kok neng baru tahu" Ucap Fatimah. Fatimah memandang Lilis tampak merona

"Iya bawa aja Mah, Tadinya si Lilis mau anter ke Sana. Kata ncing kamu tadi katanya dia udah dibeliin sarapan sama keponakan nya. Eh ga taunya kamu yang mau ngasih" ujar Yuni

"Ish Ibu-ibu ini malulah" ucap Lilis

"Jadi beneran Ecue teh, pacaran sama Ncingnya Neng?, aduuuuh mulai sekarang Neng manggilnya Bibi dong kalau gitu" Ujar Fatimah terkekeh, menggoda Lilis. Lilis memberikan kresek berisi nasi uduk.

"Yaudah Neng pamit dulu. Nanti Neng salamin ke Ncing kalau nasi uduk spesial dari bi Lilis" ucap Fatimah

"Tuh lampu hijau Lis dari keponakan " Yuni menggoda, tak lama Anak Yuni datang "Mak, dicariin bapak. Bapak mau berangkat kerja, emak malah ngerumpi" Dimas anaknya Yuni sudah rapih dengan seragam SDnya

"Eh iya mak lupa" Yuni menepuk jidatnya dan memberikan uang saku anaknya.

"Simpen aja mak duitnya. Dimas ada kok. Semalem dari Tante Imah" Ucap Dimas menunjuk Fatimah. Yuni menengok ke arah Fatimah dan memandang nya seolah bertanya.

"Iya Teh, kemarin Dimas udah bantuin neng beres-beres kontrakan " ucap Fatimah

"Oh begitu. Makasih ya Fat. Kamu udah bilang Terimakasih belum sama Tante nya?" Ujar Yuni

"Udah dong Mak, Yuk nte bareng" ucap Dimas mengandeng tangan Fatimah.

"Neng duluan ya, Bi makasih nasi uduknya" 3 perempuan itu mengangguk dan tersenyum. Fatimah berjalan bersama Dimas. Mereka berjalan sesekali tertawa.

"Fatimah mirip baget sama ibunya" ucap Odah mengenang Almarhumah ibu Fatimah.

"Iya, Teh Nissa dulu baik banget sama aku. Dia juga yang bantuin Lilis ngelapor ke Polisi waktu kang Odang mukulin Lilis dulu " ucap Lilis mengenang

"Yaudah Yun, pulang dulu. Takut bang Rahmad Tantrum. Yuni kelamaan" Yuni bergegas pulang.

"Sudah sana pulang. Nanti yang ada kamu dikerem sama si Rahmad kalau kelamaan diluar" ucap Odah

Fatimah berjalan kerumah Badar searah dengan Sekolah Dimas. sebelum kerumah Mereka melewati Sekolah Dimas.

"Belajar yang rajin Dim. Nanti kalau kamu juara kelas tante kasih hadiah " ucap Fatimah,

"Iya Tan. Pasti itu. Dimas masuk dulu ya " ucap Dimas lalu bocah itu salim ke Fatimah. Fatimah melanjutkan jalan ke rumah ncingnya. Dan tak lama ia sudah berada di depan rumah minimalis modern dua lantai yang baru saja jadi. Fatimah awalnya tidak tahu itu rumah siapa. Eh ga taunya rumah milik omnya.

Nampak ncingnya duduk di Bale bersama karyawannya berjumlah 5 orang . Tampang mereka seperti preman. Memang karyawan Badar adalah mantan preman bahkan banyak diantara mereka mantan napi. Badar menerima mereka bekerja agar mereka bisa berubah menjadi lebih baik. Badar bertemu mereka di Lapas. Karena Badar dulu sering sekali masuk keluar lapas. Badar dulu sering masuk penjara bukan kasus berat. Hanya kenakalan pria biasa saja. Berantem dan balap liar.

"Bang ada si Neng" Ujar Usep saat Fatimah memasuki halaman

"Masuk Neng, Ncing disini" Badar mengangkat tangannya. Fatimah mendekat dan salim ke Badar dan karyawan ncingnya dengan takjim.

"Nih ncing dari Bi Lilis" Badar Menerim kantong kresek itu "Kok ncing ga cerita sih kalau... "

"Kalau Ceu Lilis pacaran sama ncing kamu ya neng? "ucap Usep memotong ucapan Fatimah. Usep mendapat hadih keplakan dari Badar

"Hehehe" Berita bagus bang, Si Neng harus Tahu" sahut Usep

"Iya ncing jahat, masa punya pacar ga ngasih tahu neng" Fatimah merengut

"Baru semalem juga neng, oh ya suamimu udah berangkat kerja? " ucap Badar sambil membuka nasi uduknya. Nasi uduk dengan lauk Jengkol Balado dan tahu goreng. Fatimah memindai halaman rumah ncingnya. Nampak rapih dan asri ada taman dan kolam ikan koi. Ada beberapa anak buah ncingnya sedang menyiram tanaman dan memberi makan ikan. Dan sebuah mobil sedan Honda Civic Turbo terbaru yang plat nomor kendaraannya masih baru berakhiran belakang FAT.

"Cieee mobil baru, mana keren lagi warnanya biru kaya warna favorit neng" Fatimah memegang mobil itu. Badar menyuruh Usep ke dalam buat mengambil sesuatu

"Keren ga Neng?, pasti keren kan" ucap Badar. Kemudian Usep datang menyerahkan amplop coklat ke tangan Badar

"Ncing makasih ya, udah isi kontrakan neng. Ih ncing emang paling the best" ucap Fatimah mengangkat kedua jempolnya.

"Iya sama-sama, apa sih ya ga buat keponakan ncing yang boto ini. Sini duduk" Badar menepuk tempat kosong sebelah nya. Fatimah mendekat dan duduk.

"Nih" Badar menyerahkan amplop itu.

"Apa ini ncing? " tanyanya.

"Buka aja" Fatimah membuka amplop dia terkejut isinya kunci mobilb, STNK dan BPKB atas namanya

"Ncing seriusan ini? " pekik Fatimah girang

"Iya sayang, buat kamu. Ini hadiah pernikahan dari ncing" ucap Badar. Lalu Fatimah memeluk dan mencium Badar, Fatimah terharu sambil menangis.

"Makasih ncing. Ncing dari dulu sering banget ngasih neng kejutan" ucap Fatimah. Badar hanya tersenyum "Eh tapi nanti Silvi iri lagi kalau Neng dapat ini" Fatimah baru ingat saudara tirinya takut iri.

"Ga kok. Silvi juga dapat juga, jadi kamu ga perlu Khawatir" sahut Badar. Memang Badar membeli dua mobil yang sama untuk keponakan nya. Jika mobil Fatimah berwarna biru sedangkan Silvia berwarna merah

...****************...

...Bersambung...

...----------------...

jangan lupa like, berikan komentar dan share dan jangan lupa Bintang 5 nya

follow juga akun tiktok Outhor "@Babahhasnun"

1
Mariyati Triana
bikin penasaran gimana kelanjutannya
Hafidz Fajrin: terima kasih kak, Jam 12 nanti update 2Bab langsung loh!!
total 1 replies
Mariyati Triana
bagus dan menarik bikin oenasaran
Eka Aprilistanti
semangat
Hafidz Fajrin
jangan Lupa bintang 5nya dan Vote ya
anggita
oke 👍
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar 👍thor.
Hafidz Fajrin: terimakasih kak
total 1 replies
Hafidz Fajrin
terimakasih kak..
tiap hari akan ada updete cerita selanjutnya
Blush✨☃️
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Hafidz Fajrin
Terimakasih kak, Dibaca terus ya.. update setiap hari
Raquel Leal Sánchez
Kepincut sama tokohnya. 😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!