S U G I H Ronggeng

Kinasih yang meronta - ronta meminta Nyi Rondo untuk mengampuninya.

"Leupasssskeunnnnnnnn, ampun Nyi" (Lepaskan, ampun Nyi) Ujar Kinasih.

Nyi Rondo yang hanya tersenyum sembari memainkan jari tangannya mencoba menjelaskan kepada Kinasih maksud dari dirinya mengikat Kinasih dan tentu saja memberitahu Kinasih mengenai perasaan aneh Kinasih kepada Nadia.

"Kinasih..." Ucap Nyi Rondo.

"Maneh hanyang apal naha Aing nalian Maneh?" (Kamu ingin tahu kepada aku mengikat kamu?) Ujar Nyi Rondo.

"Sabener namah lain Maneh tujuan Aing" (Sebenarnya bukan kamu tujuan aku) Ucap Nyi Rondo.

"Tapi Nadiaaaaaa, Ahahahahah ahahahhahh" Ucap Nyi Rondo.

Kinasih yang mendengar pernyataan tersebut lantas tersulut emosi,

"Rek naon Sia ka budak eta?" (Mau ngapain kamu ke anak itu?) Tanya Kinasih.

"Gampang, tapi teu gratis" (Mudah saja, tapi tidak gratis) Jawab Nyi Rondo.

Kinasih pun lantas bingung dan,

"Aing hayang raga maneh Kinasih" (Aku menginginkan raga kamu Kinasih) Ucap Nyi Rondo.

Kinasih yang masih tetap bingung lantas terdiam menyimak apa yang sedang di katakan oleh Nyi Rondo.

Ya, seperti pada cerita sebelumnya bahwa Kinasih tidak pernah mengetahui bahwa dirinya itu sudah meninggal atau masih hidup. Jika sudah meninggal, Kinasih tidak mengingat kapan dan bagaimana dirinya bisa meninggal, bahkan jasadnya saja tidak pernah Kinasih ketahui.

Alih - alih Kinasih bertanya,

Nyi Rondo pun menimpal kembali kata - katanya,

"Kinasih... Maneh jeung Aing sabaya" (Kinasih, kamu sama aku seumuran) Ucap Nyi Rondo.

Kinasih yang semakin bingung karena melihat dirinya masih terlihat muda, sedangkan Nyi Rondo sudah menjadi wanita paruh baya.

Nyi Rondo pun menceritakan kisahnya semasa dahulu. Kinasih tidak pernah tahu bahwa Nyi Rondo ini adalah teman sebayanya.

Nyi Rondo memiliki paras dan body yang biasa saja, dengan melihat kecantikan Kinasih pada saat itu, Nyi Rondo merasa iri. Bagaimana tidak, tidak ada satu laki - laki pun yang tidak tergoda dengan paras cantik dan tubuh molek Kinasih.

Sedangkan Nyi Rondo? Tidak pernah sekalipun di lirik oleh laki - laki yang ada di desa nya.

Dari kejadian tersebut. Nyi Rondo membulatkan tekadnya untuk bermeditasi dan memuja setan supaya bisa membantu dirinya untuk mendapatkan kecantikan abadi melebihi Kinasih.

Alih - alih mendapatkan kecantikan abadi secara instan. Nyi Rondo hanya bisa merasakan keinginan tersebut namun terhitung sekejap. Bisa saja sebenarnya jika ingin abadi, namun Nyi Rondo harus berjuang ekstra keras. Ujar setan yang di puja oleh Nyi Rondo.

Dan ya kenyataannya pada saat ini, Nyi Rondo tetaplah menjadi Nyi Rondo, hingga statusnya saat ini perawan tua yang tidak memiliki nilai apapun, keinginannya pupus namun tidak dengan ambisinya.

Kinasih pun diperlihatkan bayangan jasadnya.

Ya, yang Kinasih lihat adalah raganya sendiri.

"Ituuuu...." Ucap Kinasih.

"Ahahahha ahahahah, raga Neng Kinasih nu geulis kacida" (Ahahahah raga Neng Kinasih yang sungguh cantik paripurna) Timpal Nyi Rondo.

"Aing teu paham, naha Aing jadi kieu" (Aku tidak paham kenapa aku seperti ini) Tanya Kinasih.

Terjawab sudah, bahwa Nyi Rondo lah yang sudah membuat Kinasih seperti sekarang.

Karena Nyi Rondo tidak bisa menjadi Kinasih, maka Nyi Rondo pun memanfaatkan raga Kinasih untuk bisa merasakan menjadi gadis cantik yang di sukai oleh semua laki - laki.

Alih - alih di sukai, Nyi Rondo yang menggunakan raga Kinasih lantas di benci dan di kenal rendah oleh warga desa. Bahkan kecantikan yang Kinasih miliki menjadi petaka tersendiri untuk dirinya.

Bagaimana tidak, Kinasih di rudapaksa oleh pamannya yang Kinasih sendiri tidak pernah menyangka akan hal itu.

Kemudian Kinasih menjadi wanita penghibur dan merusak rumah tangga oranglain hingga pada akhir kehidupannya, Kinasih tidak mendapatkan ketenangan, bahkan saat ini masih belum memahami bagaimana dan seperti apa kejadian yang sebenarnya terjadi.

Nadia, ya Nadia sendiri sebenarnya adalah anak Kinasih dengan Damar. Alih - alih menjadi tumbal, bayi tersebut di culik secara gaib oleh Nyi Rondo dan dipindahkan ke rahim Arum, karena pada saat itu tujuan Kinasih tidak ingin raga Kinasih mengandung, Nyi Rondo hanya menginginkan raga Kinasih tetap menjadi gadis yang cantik paripurna. Walaupun terdengar aneh, namun itulah faktanya,

Itu sebabnya kenapa Kinasih merasa ada ikatan batin dengan Nadia. Itu sebabnya kenapa Kinasih tidak memiliki rasa benci dan dendam kepada Nadia, padahal jika dilihat oleh mata biasa, Nadia merupakan cucu ke 7 dari keluarga Kartaca. Semua keluarga Kartaca habis terkecuali Nadia,

Kini sudah terjawab bahwa Nadia merupakan darah daging Kinasih.

Mendegar penjelasan Nyi Rondo,

Kinasih pun terus meronta - ronta dan memohon kepada Nyi Rondo untuk tidak mencelakai Nadia.

Kinasih pun memberikan pilihan bahwa apapun yang Nyi Rondo inginkan akan Kinasih penuhi, dengan catatan tidak menyakiti anaknya Nadia.

Nyi Rondo pun tertawa lepas,

Karena apa yang sudah menjadi keinginannya dahulu, kini akan terlaksana.