Merubah kisa lama setelah penglihatan nya di dalam mimpi.
Perselingkuhan tunangannya dengan kaka iparnya membuat kaka laki - lakinya terpukul.
Kaka laki - lakinya menjadi pendiam dan dingin.
Gracia Randolph sangat sedih melihat kaka laki - lakinya menjadi seperti itu, tanpa dia sadari bahwa dia juga adalah korban.
kebenciannya terhadap mantan tunangnnya dan mantan kaka iparnya membuat dia ingin membalas dendam atas apa yang mereka lakukan terhadap kaka laki - lakinya.
Dia seorang putri Jendral dari Keluarga Randolph harus membersihkan orang - orang yang mengotori nama keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25
"Ha ha ha... Ternyata tua bangka yang tidak memiliki ilmu apapun. Tapi berani menantang kami." Teriak salah satu penyihir hitam itu.
"Siapa yang ingin menantang kalian? Kami memang tidak mengenal kalian." Kembali neneknya berteriak karena tidak rela suaminya di aniaya oleh sekelompok bajingan di depannya ini.
"Wah, ternyata nenek tua ini sangat pemberani.. Ha ha ha." Mereka menertawakan kedua orang tua itu.
Membuat Dankerius yang masih remaja menjadi geram.
Dengan tidak memandang rasa iba, para penyihir hitam itu mulai menyerang sepasang kakek dan nenek tua itu.
Beberapa jurus bisa di tahan mereka berdua. Ketika Dankerius ingin membantu, tapi sang nenek langsung membuat perisai perlindungan di sekitar Dankerius agar dia tidak terkena serangan dari sihir para penjahat itu.
Saat ini cucunya itu masih belum matang ilmu sihirnya. Inti sihirnya belum keluar sama sekali.
Dankerius ingin keluar dari perisai tersebut, tapi tidak bisa karena kekuatannya belum muncul sepenuhnya.
Setelah beberapa jurus telah membuat kakek dan neneknya mulai memuntahkan darah.
"Jangan sakiti kakek dan nenekku..!" Teriak Dankerius kecil.
Tapi tidak di tanggapi para berandalan itu. Mereka semakin tertawa terbahak-bahak. Dan menyerang tanpa belas kasihan kearah ke dua orang tua renta itu. Dan mengakibatkan mereka meregang nyawa.
Orang-orang yang berada di sekitar pasar itu, tidak berani berbuat apa-apa. Mereka hanya menonton tanpa mampu menolong. Karena mereka juga ketakutan terhadap penyihir hitam.
Dankerius Maclon yang melihat kematian kakek dan neneknya membuat emosinya meningkat.
Warna bola matanya tiba-tiba berubah. Dengan sekuat tenaga dia menghancurkan perisai pelindung yang di buat neneknya.
Akibatnya, suara dentuman terdengar sangat keras saat itu.
Dia, Dankerius Maclon muda seperti kemasukan setan dari mana. Dia merasa tubuhnya seolah-olah terbakar. Rasa panas menyelimuti seluruh tubuhnya.
Dengan menatap nyalang kepada para penyihir hitam itu. Dia mengeluarkan seluruh kekuatan sihirnya dengan membabi buta.
Ketika para penyihir hitam tersebut merasakan sihir yang tidak biasa. Mereka sangat terkejut.
"Ini... Ini.. apakah ini sihir legenda yang menghancurkan sihir hitam tanpa ampun itu?" Ucap para masyarakat yang berada di sekitar pasar.
Mereka menyaksikan bagaimana tubuh Dankerius Maclon kecil menghajar para penyihir hitam tersebut.
Dahulu kala ada sebuah sihir yang bisa menghancurkan sihir hitam hanya sekali serang. Tapi pemiliknya telah lama menghilang.
Sudah beratus tahun kekuatan itu telah hilang. Dan kini muncul kembali di dalam tubuh anak kecil.
Para penyihir hitam yang tadi membunuh kakek dan neneknya telah terpanggang menjadi arang karena serangan Dankerius kecil.
Semua orang yang menyaksikan hal tersebut masih saja bersembunyi. Karena tidak berani menunjukkan diri mereka.
Karena bisa jadi mereka akan mengalami hal yang sama seperti salah satu warga, yang tadinya merasa senang saat para penyihir telah mati. Dengan senang dia mendekat ke area terjadinya pertikaian, karena semangat ingin menonton lebih dekat atas kematian para penyihir jahat itu.
Tetapi, karena emosi Dankerius belum mereda, dia mengira warga itu adalah penyihir hitam dan dia langsung melancarkan sihirnya ke arah pria malang itu.
Dan akhirnya pria itu ikut menjadi terbakar dan mati bersama para penyihir hitam itu.
Dankerius yang masih di selimuti amarah, tidak menyadari bahwa dia telah menyerang orang yang salah.
Akibatnya, masyarakat yang ada di situ bersembunyi. Karena takut akan kemarahan Dankerius.
Ketika amarahnya reda, dengan perasaan sedih dia membawa pergi kakek dan neneknya untuk di kebumikan.
Dia sangat menyesali, mengapa kekuatannya terlambat keluar. Sehingga mengakibatkan ke dua orang yang telah merawatnya sedari kecil meninggal di depan matanya.
Semenjak kejadian itu, dia semakin dendam dengan penyihir hitam. Dia memburu mereka di manapun berada.
Dan namanya menjadi terkenal sebagai pemburu penyihir. Dan orang-orang juga takut bertemu dengannya secara langsung.
Mereka tidak ingin mengambil resiko, karena ketika emosinya tidak bisa terkontrol, maka siapapun yang di depannya di pastikan akan mati terpanggang.
Jadi, lebih baik menghindar. Karena hal itu juga, sehingga Duke Brandon Himaye tidak membiarkan ke dua wanita dari ibu kota itu untuk bertemu dengan pamannya.
"Aku akan membantumu..."