NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Hari kelulusan akan segera tiba,dan hari ini adalah hari penilaian akhir semester, semua siswa dan siswi di suruh persentasi hasil observasi mereka selama kerja kelompok.

Ternyata acara begitu ramai, banyak orang yang tidak di kenal datang ke sekolah untuk menilai.

Ruella sedikit nervous, tapi Daniel terlihat kesal seakan ingin marah.

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

tanya Ruella sedikit heran juga sangat khawatir.

Daniel menoleh ke arah pacarnya, tidak tersenyum memasang wajah datar seperti mengingatkan Daniel yang dulu, tapi Ruelle tidak kaget. "Ada ayah ku di sini!" ungkapnya.

Raut daniel begitu masam

Ruelle tahu hubungan Daniel dan ayah nya bahkan keluarga nya kurang bagus, Ruelle tersenyum.

"Ayo lakukan yang terbaik,"

Wajah Daniel yang tadinya masam menjadi sedikit hangat, daniel tersenyum melihat perhatian sang pacar.

Ruelle, aku sangat beruntung. Daniel.

Mereka saling bertatapan bahkan berpegangan tangan erat, mereka tsak malu menunjukkan kedekatakan mereka.

semua mulai bergosip tentang Daniel dan Ruelle.

Bahkan itu menarik perhatian sang ayah.

"Hah..."

Calix-- ayah daniel duduk sambil mengamati Ruelle. Dan Daniel yng menyadari nya.

"Aku menantikan karya mu anak ku~" senyum lebar Calix.

Aku harap dia tidak menghancurkan hal milikku hanya karena keegoisan nya. Daniel.

"Selamat pagi tuan," ujar Ruelle.

"Pagi, anak mu selalu membicarakan kamu, Ruella," Tukas Calix bernada dan saat menagatakan nama Ruelle cara bicaranya penuh tekanan.

Ruelle tersenyum kikuk.

"Saya nantikan hasil pekerjaan kamu selama sekolah,"

"Siap," ujar Ruelle percaya diri.

Daniel yang sedari diam saja menatap Calix dengan tatapan tajam, Daniel mengkode Ruelle dengan meneyentuh tangan nya.

"AHK saya akan menyiapkan tugas saya bersama Daniel untuk nanti persentasi."

Ruelle peka.

Daniel tanpa basa-basi menarik tangan Ruelle dan membawanya pergi.

Kita lihat se berguna apa siswi bernama Ruelle itu.Calix.

"Apa pelu saya mengikuti mereka tuan,"

tanya bawahan calix membungkuk hormat.

"Tidak perlu,"

Dia terus menyeringai sepanjang dia menikamati acara, seolah merencanakan sesuatu.

...

"Ada apa Daniel, kenapa kamu menarik tangan ku? Mau kemana?"

Tanya Ruelle tergesa-gesa.

"Kita harus memberikan yang terbaik,"

"Yah tentu," sahut Ruelle.

Ruella sadar ada yang tidak beres dengan Daniel, dia sangat ingin bertanya tapi Ruelle takut membebani Daniel.

Inilah teka-teki yang sangat inginku ketahui, Daniel masih tidak  bisa menghilangkan pikiran keras kepala nya.

Tidak Ruelle, pelan-pelan saja.

Grep!!!

Ruelle memeluk daniel, Daniel sedikit tersentak.

"Sudah ku bilang, aku tidak mengharapkan apa-apa selain kepastian dan ketulusan mu pada ku Daniel,"

"pelan-pelan saja, kamu bisa kok percaya sama aku."

Aku tahu kamu penasaran dengan ku, aku akan menceritakan kerumitan ini saat waktu nya tiba.

Tentang keluargaku, dan segala hal yang mereka lakukan padaku, aku harus membawa mu pergi dari sini.

Ayahku, dia pasti akan mencari tahu tentang Ruelle, tak kan ku biarkan Ruelle dekat dengan nya.

"Kita akan selalu bersama kan?" lirih Daniel.

Ada jeda dan pelukan erat dari belakang Ruelle yang semakin di per erat, seolah berusaha meyakin kan.

"ya" jawab Ruelle lembut.

Entah peasaanku saja, aku merasa di awasi. Ruelle.

Seperti akan ada badai yang akan datang. Namun ini bukan tentang badai.

"Ayo kita tunjukkan kepada dunia kekuatan Ruelle!" Ujar Daniel mengatakan dengan bangga.

Ruella tersipu. "Dan juga kemurnian hati Daniel," sambung Ruella.

Mereka saling bertatapan, mata yang penuh dengan musim semi, apakah mereka bisa mempertahankan nya.

***

Sementara di tempat terpencil, ruang kosong yang hampa terlihat ada geng yang sedang menahan satu siswi.

Pembullyan?

Siswi itu adalah Liya. Dan geng itu adalah geng cewek hype karena isinya cewek populer.

Dasar, merepotkan. Liya. 

"Apaan sih?" Tanya Liya malas.

Ketua nya adalah Aurien, salah satu siswi berpengaruh karena termasuk penyumbang dana di sekolah sma Lagoon.

"Berhenti dekat dengan Aurien," titah Aurien dengan tatapan kesal.

"Iya! Apa kau tidak tahu Aurien menyukai Davin, tapi kau malah menggodanya," sambung salah satu pasukan geng nya, namanya Kirana.

"Dasar women no support women,"

"Pfttt,"

Semua cewek-cewek geng itu kebingungan kenapa Liya tertawa.

"Women suport women? Kita gak sedekat itu sampai harus mensuport kalian," kekah nya menyeringai.

"Dasar kau j*l*ng,"

"APA YANG KAU LAKUKAN!"

Davin tiba, mencegah tangan Aurien yang akan memukul atau hal apapun yang menyakiti Liya.

Untuk pertama kalinya Liya melihat raut wajah Davin yang terlihat menakutkan.

Mata yang datar, dan tanpa ekspresi. Kemana Davin si penggoda itu.

"Kau? Apa yang sedang kau lakukan pada Liya,"

"Dav-davin bukan begitu,"

Aurien berbicara terbata-bata.

"Aku melihatmu mengatakan sesuatu seperti mengancam pada Liya, apa yang kau katakan.

"Berhenti," intrusi Liya.

Davin melirik lalu tersenyum ke arah Liya.

"Sesuai perintah,"

Dan itu membuat Aurien tambah marah, sudah malu sedang merundung Liya di hadapan orang yang ia suka. Lalu orang yang ia suka menyelamatkan seseorang yang di rundung itu.

Aurien merasa dirinya seperti tokoh jahat dalam film.

Memang benar kan? Apa dia tidak sadar.

"Kau bisa tanya padaku, aku pergi, makasih udah bantu," jawab nya terpaksa.

"Hei gak semudah itu,"

Liya berlari di susul Davin. Dan Aurien mengerenyitkan tangan nya.

Geng nya hanya bisa diam tidak bisa melakukan apa-apa selain nanti jadi pelampiasan amarah nya.

...

Acara berjalan beberapa menit, hingga nama Ruelle Daniel di panggil, Daniel tidak terkejut ayah nya yang mewawancarainya.

"Baik silakan jelaskan projec yang kalian buat,"

Ruelle menghela nafas dan berusaha menenangkan Daniel yang wajah nya terus kerang-kerung. 

"Hei, ayolah, kita akan melakukan yang terbaik," Ruelle menyemangati Daniel. 

Saat mereka bertatapan semua orang merasa melihat drama romantis di televisi. 

Ruelle menjelaskan tentang program nya dan Daniel memberitahu cara mereka terjun nanti ke sekolah lain dalam mengenalkan buku yang mereka buat. 

"Wow anak anda sangat hebat, tidak keduanya sangat hebat," puji seorang wawancara perempuan berpakaian formal. 

"Jadi apa keinginan kalian?" Tanya Calix. 

Keinginan? Kenapa tidak visi misi. 

"Kami ingin memajukan bangsa yang kekurangan dalam hal basic dari segi matematika, dan kami berusaha mempermudah cara pengerjaan nya," 

"Saya harap, jika kami memenangkan ini, buku ini bisa di donasi kan ke semua sekolah yang muridnya kurang mampu dan paham dari segi pelajaran angka, untuk mempermudah ringkasnya," jelas Ruelle. 

Semua bertepuk tangan karena Calix yang memulai duluan. 

Daniel menatap ke arah Ruelle. Tatapan seolah terpesona. 

Aku harus seperti ini, tetap di samping nya, aku akan melakukan apapun agar bisa di samping nya. 

Mereka selesai menjelaskan, dan tinggal giliran murid lain. 

"Hebat,"

Tiba-tiba Calix ngestuck di hadapan Ruelle. 

"Kamu lulus," ucapnya singkat sambil tersenyum. 

"Terimakasih pak," jawab sigap Ruelle. 

Ruelle meninggal kan Daniel dan Calix agar bisa berbicara. Tapi dia sebenarnya penasaran. 

"Selamat kamu sudah menemukan piala yang sempurna," Calix. 

'Hah, siapa yang ayah Daniel maksud?'

To be continud... 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!