NovelToon NovelToon
IDENTITAS PALSU

IDENTITAS PALSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi
Popularitas:57.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Emily

Gwen Itzayana 27 tahun, gadis cantik yang berprofesi sebagai pengacara muda di kota New York. Harus berurusan dengan kartel narkoba di Meksiko setelah ayahnya seorang polisi yang sedang menyamar di dalam organisasi itu.
Penyamaran Eduardo berhasil di ketahui anggota kartel, menyebabkan pria itu di bunuh secara kejam.

Gwen menangisi kepergian Eduardo, hingga gadis itu nekat bertolak ke Meksiko dan menyusup ke dalam organisasi yang paling di takuti seantero negeri Sombrero tersebut.

Bagaimana nasib Gwen, mampukah ia bertahan hidup di antara penjahat-penjahat kejam itu. Apakah penyamaran nya akan di ketahui?

Terlebih Gwen di hadapkan pada pimpinan kartel di luar dugaannya. Apakah itu?

Ikuti kelanjutan kisah ini ya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca 🙏🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MELAWAN XIMENA

Keesokan harinya...

Manik biru terang Gwen menatap jauh ke depan. Tepatnya keluar jendela kamarnya. Sorot matanya terlihat sendu, wajah gadis itu nampak murung.

Seharian ia hanya berada di kamar. Beberapa kali pelayan mengantarkan makanan, namun hingga menjelang sore hari. Gwen sama sekali tidak berniat untuk makan. Lidahnya terasa pahit.

"Sebaiknya kamu makan sekarang. Jangan menyulitkan aku. Apa kau akan terus menyulitkan orang-orang di rumah ini?", ketus Maria yang tiba-tiba muncul di kamar Gwen dengan wajah dingin dan tidak bersahabat menatap Gwen yang duduk di dekat jendela kamarnya sambil memeluk kedua lututnya dan menyadarkan wajah di atas lutut itu.

Gwen tak bergeming sedikitpun. Gadis itu tidak menunjukkan reaksi apapun mendengar perkataan ketus Maria.

"Segera makan! Apa kau mau membuat orang-orang di sini sulit karena mu? Pekerja disini bukan hanya mengurus mu saja, mereka juga harus bekerja di ladang dan peternakan. Memangnya kamu yang menanggung kebutuhan mereka?

Kau membuat masalah saja...NONA!", hardik Maria dengan kata-kata tuduhan.

Maria sangat berbeda, bukan seperti Maria yang Gwen kenal. Maria sekarang selalu berkata ketus dengan tuduhan tak mendasar. Tanpa mau mendengar alasan Gwen kenapa sampai melukai Rafael.

"Apa mau mu dari ku, Maria! Biarkan aku mati, kau tidak perlu repot-repot memberi ku makan!", seru Gwen kesal menolehkan wajahnya, membalas tatapan tajam wanita paruh baya itu.

Gwen menundukkan wajahnya, sembari meremas tangannya. "Aku tidak berniat melukainya, Maria. Aku bukan penjahat. Aku tertidur di kamar. Setelah makan malam, aku menurunkan makanan ku dan kearah kamar tuan Rafa. Spontan saja tangan ini membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Aku masuk dan tertidur di sana".

"Dan... menyadari ada yang menyentuh ku. Aku spontan melukainya", ucap Gwen lirih dengan suara bergetar.

"Nyatanya kau membuat anak ku terluka, hampir kehilangan nyawanya. Semua yang terjadi tetap saja kesalahan mu karena kau lancang masuk ke kamar tuan Rafael yang terlarang bagi siapapun tanpa kecuali selain ia yang meminta mu berada di kamar nya", sentak Maria memperjelas perbuatan Gwen.

"Iya aku mengaku salah. Semua terjadi begitu cepat", ucap Gwen pelan dengan suara bergetar nyaris tak terdengar. Jemari lentik gadis itu menggenggam liontin di lehernya.

Raut wajahnya nampak frustasi. Kedua matanya berkaca-kaca.

 "Aku tidak bermaksud melukainya–"

"Lantas untuk apa kau membawa pisau itu, hah? Apa yang kau tutupi? Apa kamu seorang penyusup yang memang berencana melukai tuan dan akan mengobrak-abrik tempat ini?".

"Seharusnya kamu berterima kasih pada tuan Rafael, ia memperlakukan mu dengan sangat baik. Bahkan ketika kau melukai dirinya, ia tidak memerintahkan Nunez untuk melenyapkan mu", ucap Maria menggebu-gebu.

Kata-kata wanita itu membuat Gwen terdiam. Karena yang di ucapkan Maria benar adanya. Rafael sangat baik padanya. Tak sekalipun ia menyakiti Gwen.

"Minggir! Jangan halangi aku! Aku ingin melihat wajah pembunuh itu!"

Terdengar teriakan seorang wanita tepat di depan pintu. Gwen tidak tahu siapa pemilik suara itu. Ia tidak perduli lagi. Namun perasaan sungguh terasa hampa.

Beberapa jam yang lalu ia mendapatkan kabar, Rafael bisa di selamatkan. Saat ini Rafa harus beristirahat total karena mendapatkan tiga luka tusuk yang dalam akibat perbuatan Gwen.

Konsekuensinya Gwen tetap berada di La Padre. Gwen harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Gwen harus merawat Rafael.

Suara ribut-ribut di luar semakin terdengar.

"Nona Ximena...anda di larang masuk!"

"Ceklek!

Wanita cantik berpenampilan seksi berdiri di depan pintu kamar Gwen. Gadis itu menatap tajam Gwen yang tak bergeming dari tempatnya. Manik biru terang Gwen masih menatap jauh ke depan. Tak perduli apa yang terjadi dan siapa yang menerobos masuk ke kamarnya kini.

"Apa mau mu Ximena? Apa kau lupa aturan rumah ini, hah? Kau di larang berkeliaran di La Padre sesukamu!", ketus Maria kesal melihat wanita itu.

Namun wanita bernama Ximena tidak menghiraukan perkataan Maria. Manik hitam wanita cantik itu tak henti menghujam sosok Gwen yang tidak memperdulikan kehadiran nya.

"Oh...ternyata kau pembunuh kekasih ku. Dasar kau wanita murahan! Bisa-bisanya melukai Rafael", teriak Ximena hendak mendekati Gwen namun lengannya di tarik kuat Maria.

"Kau tidak mendengar perintah ku? Kau yang murahan, Ximena. Aku ingatkan jangan coba-coba melanggar batasan di rumah ini!"

Maria memberi perintah pada kedua penjaga. "Bawa jallang ini. Jangan biarkan ia menyakiti nona Gwen", teriak Maria dengan tegas.

Penjaga segera bertindak. Namun wanita itu memberontak melepaskan cengkraman dua penjaga tersebut.

Ucapan Maria jelas membuat Gwen kaget. Maria bertindak seperti pelindung nya. Terlalu banyak beban pikiran Gwen kini sehingga ia enggan berpikir lebih jauh.

"Kau pikir siapa dirimu Maria? Kamu bukan siapa-siapa Rafael, wanita tua. Kau hanya pelayan. Saat Rafael menikahi ku, kau dan Nunez pertama kali akan ku usir dan membuat kalian berdua gelandangan!"

Gwen menolehkan wajahnya menatap wanita bernama Ximena itu. Begitupun Ximena menatap Gwen.

Ximena mengernyitkan dahinya.

"Kamu? Bukankah kau yang menyerobot masuk keruang kerja Rafael?", ketus Ximena dengan langkah cepat menghampiri Gwen yang masih duduk di tempatnya.

Ximena hendak mencengkram kuat tangan Gwen. namun Gwen sigap menarik balik tangan gadis itu.

Gwen berdiri. Dengan tangan masih menekan kuat tangan Ximena yang sudah mulai meringis kesakitan. "Jangan coba-coba menyentuh ku!", hardik Gwen sambil menghentak cengkraman tangannya dan mendorong tubuh Ximena, membuat wanita itu terhuyung ke belakang.

Maria dan dua penjaga tersenyum puas melihat Ximena di permalukan.

Gwen melangkahkan kakinya pergi keluar kamar.

"Heii tunggu! Kau pikir bisa mengalahkan aku?", teriak Ximena dengan amarah yang membuncah. Tapi Gwen tidak menghentikan langkahnya.

Gwen menuju kamar Rafael. Namun Nunez melarang Gwen mendekati kamar itu.

"Tuan Rafael harus beristirahat total sesuai perintah dokter Valverde, karena tusukan yang anda berikan dalam dan melebar membuat tuan mendapat banyak jahitan.", ucap Nunez.

Gwen terdiam mendengarnya. "Aku benar-benar tidak sengaja melukai tuan Rafael Nunez", ujar Gwen.

"Saat kondisi tuan membaik, nona bisa katakan sendiri di hadapannya".

Gwen menganggukkan kepalanya. Kemudian ia membalikkan badannya berlalu dari hadapan Nunez orang kepercayaan Rafael.

Gwen menuju istal, mengeluarkan satu kuda langsung melompat ke ke atasnya. Menarik keras tali kekang kudanya.

Dari kaca jendela, sepasang mata coklat terang mengamati Gwen sambil menyesap minumannya.

"Aku sangat menyukainya".

"Kau memenuhi pikiran ku Gwen, itulah yang membuatku memutuskan kembali ke perkebunan. Aku tidak menyangka ternyata kau pun merindukan aku. Kau berada di kamar ini semalam. Aku tidak bisa menahan diri saat mengetahui kau ada di ranjang ku..."

...***...

To be continue

1
Aan Andriyani
bagus bgt dan mudah do mengerti
ayudya
author kapan up nya.
gia nasgia
Ternyata jodohnya Gwen hanya lima langkah 😂
Juwita Eli
mn blm update
Vanni Sr
setelh sekian purnama up jg tp cm 1 😌
Juwita Eli
update lagi
Juwita Eli
Alhamdulillah update lagi setelah itu tau aku mah nunggu tiap hari
Mutia 1964
Tks udah up Thor, tetap semangat, walau cm 1 bab../Good/
kyo
semangatnya thor, jgn lama² nnti lupa alurnya thor
Arik
semangat Thor 💪
Dinda Wei
Akhirnya up lagi 🙏🏻
Hm... sepertinya ada yg bakal di halalin ini mah /Grin/
Delyana.P
Kalau tetangaan begitu kehabisan garem bisa minta yak /Tongue//Facepalm/
yumna
setlah sxan lma ka athr up lgi....takdir xan ternyata tinggal d tempat yg sma d new york
Amelia
Benar Rafael, takdir ya nggak /Grin/ Ternyata tetanggaan kalian wkwk
Amelia
Kak Emily kangennya. Semangat
Brigitha
akhrnya maaciih up nya thor
ayudya
akhirnya, muncul juga, semangat ya.
Mila Milo
akhirnya setelah sekian purnama up jga
ayudya
aku bolak- balik nunggu up nya ne.
ayudya: maksih ya author, semangat selalu.
Emily: Nanti malam ya
total 2 replies
gia nasgia
Next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!