Zay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
"kenapa Zay, apa rasa itu masih ada di sini" tunjuk Lian pada hatinya, sehingga zay langsung melengos, dan tidak lagi menatap Lian, pria itu memasukkan tangan ke saku celana jinsnya dan menghadap kolam.
"Jangankan di hati, di pikiran pun sudah tidak ada lagi, bahkan yang ada hanyalah kebencian, karena saya bukan pelupa yang baik!" sinis Zay.
"Kamu tau kan, cinta dan benci itu setipis tisu, bahkan Mereka tidak berjarak" ujar Lian, wanita itu terus mendekat sehingga kini berada tepat di hadapan Zay, wanita itu mendongak menatap wajah yang begitu tampan kali ini, beda saat dulu awal kenal, begitulah yang Lian pikirkan.
"Maafkan aku Zay, aku dulu sempat melukai harga dirimu, dan aku akui, kalau dulu yang aku lakukan itu sengaja," Lian mengulurkan tangannya, namun Zay sama sekali tidak menerima uluran tangan itu, bahkan Zay sedikit menjauh.
"Kamu tahu, sampai kapanpun saya tidak akan pernah melupakan penghinaan itu, dan saya akan membalasnya suatu saat nanti, hanya dengan begitu saya akan merasa puas"
"Aku siap menerima semua itu Zay, Aku sudah menyesali semuanya Zay, dan aku tulus meminta maaf padamu, jadi tolong maafkanlah aku, agar aku tidak dihantui rasa bersalah terus menerus."
namun lagi dan lagi Zay tidak menerima uluran tangan itu, sehingga tangan Lian menggantung di udara, wanita itu menarik nafasnya panjang dan menghembuskan secara perlahan, sepertinya susah kali ini membujuk seorang Zay, susah seperti dulu, begitulah pikirnya.
"Ck wanita angkuh, sombong, dan belagu sepertimu apa masih bisa meminta maaf dengan tulus!" Ejek Zay, pria itu hendak berlalu dari sana, namun tidak lama pria itu kembali menoleh dan menatap Lian, "Saya harap anda membatalkan semua perjodohan ini, atau anda akan tahu akibatnya nanti!" Ancam Zay, ucap pria itu berlalu dari sana.
Sedangkan Lian terus menatap punggung tegak itu, sehingga tidak terlihat sama sekali, "Maafkan aku Zay, tapi kali ini aku akan menerima perjodohan ini, kita lihat sejauh mana kamu tidak akan memaafkan ku, dan akan aku pastikan kita akan menjadi suami istri, Lian ikut menyusul kedalam, dia melihat semua keluarga tengah menanti dirinya.
"Bagaimana sayang?" Tanya nyonya Moana pada Lian, yang kini sudah berdiri disamping.
"Apanya yang bagaimana Tante?" Lian bingung, sebab dirinya juga tidak tau yang mereka tanyakan apa, baru juga masuk begitulah pikir Lian
"Zay baru saja mengatakan, katanya kamu menolak perjodohan ini, apa kah kamu tidak menyukai anak Tante ini?"
"Aku tidak jadi menolak Tante, Lian menerima perjodohan ini," ujar Lian, Lian menatap Zay, pria itu juga menatap Lian penuh permusuhan,ada kobaran benci yang terpancar dari kedua mata Zay, namun Lian tidak peduli dengan itu semua.
"Sepertinya kamu ingin main-main denganku, kita lihat saja nanti, aku sendiri yang akan membuatmu pergi dari kehidupanku" batin Zay, Zay terus memberi pandangan intimidasi Pada Lian, sehingga wanita itu merasa tidak nyaman, dan memilih melihat nyonya Sita, yang sejak tadi mengajak dirinya mengobrol
Tidak terasa malam semakin larut, keluarga Zay Darmawangsa pamit pulang, semua keluarga Nugroho mengantar mereka ke depan pintu, namun di belakang Zay membisikan sesuatu, sehingga Lian mematung ditempatnya, senyum puas terpancar dari wajah Zay, ketika melihat keterkejutan di wajah Lilian.
Awas Kau ya...
Duuhhh, gateeel tangaanq pengen nyubit si Zay inih
hatimu terbuat dari apa ya??
hatimu ga terbuat dari batu kann??
perasaanmu hilang kemana zay ?
kamu masih punya perasaan gaa??
hemm
zay nya lebih memilih bersama jeni dibanding bersama lian, Kakak...
sekalian aja ke luar kota sambil balapan
...
...
...
...
...
balapan meraih cinta lian 💃💃