maheer yang seorang pria yang sudah lama menduda jatuh cinta pada seorang gadis yang datang melamar pekerjaan ke perusahaan nya, yang ternyata adalah teman dari putra tunggal nya yang juga ternyata di cintai secara diam-diam oleh sang putra nya.
Syifa gadis cantik yang hanya hidup berdua saja dengan sang ibu yang sering sakit-sakitan jatuh cinta pada seorang pria paruh baya yang adalah Daddy dari teman nya, yang ternyata juga mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indra Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Syifa yang tidak memiliki ruangan sekaligus meja kerja pada akhirnya terpaksa harus bekerja di sofa yang ada di ruangan Maher yang terletak tidak jauh dari meja kerja Maher yang terlihat sedang fokus dengan berkas-berkas yang ada di depan nya.
Syifa yang seharusnya menjadi sekretaris dari asisten pribadi Daddy Malik pada akhirnya harus bekerja di ruangan Maher karna satu insiden yang tidak terduga yang membuat Syifa harus satu ruangan dengan Malik yang terlihat begitu masih begitu tampan di mata Syifa yang membuat jantung Syifa berdegup sangat kencang saat ini hal yang tidak pernah dia rasakan saat bersama Malik temannya yang selalu bersikap baik pada nya, karna berada satu ruangan dengan Maher.
Maher yang merasa sedang terus di perhatikan oleh Syifa yang sedang duduk yang ada di sofa yang ada di ruangan nya, menoleh kearah Syifa' dan benar saja Syifa masih terlihat melihat ke arah nya, hingga tatapan mata mereka saling beradu pandang.
jantung Syifa semakin berdegup dengan kencang saat mata Maher bertemu tatap dengan mata nya, membuat Syifa salah tingkah.
Maher yang melihat Syifa salah tingkah saat bertemu tatap dengan nya, berdehem untuk menutupi kegugupan nya, di depan Syifa.
" nona Syifa kalau tidak keberatan tolong buatkan saya kopi karna sekretaris saya sedang cuti. "
" i iya... Saya akan segera membuat kan nya, untuk anda pak. "
Setelah mengatakan itu Syifa segera bangkit dari duduk nya, dengan cepat Syifa berjalan menuju ke arah pintu karna merasa begitu gugup saat ini karna terus berada di dekat Maher yang membuat jantung nya, berdebar-debar.
Maher yang terlihat Syifa keluar dari ruangan nya, segera menarik dasi yang ada di leher nya, dengan kasar karna merasa begitu sesak setiap kali berada di dekat Syifa' Maher sengaja beralasan meminta kopi pada Syifa agar gadis itu keluar dari ruangan nya, sebentar dengan begitu dia bisa mengatur nafas nya, dengan baik.
( " kau benar-benar Zain' aku tau pasti ini ulah mu yang bersekongkol dengan darma dan kau darma awas saja kalau sampai aku tau surat keterangan sakit yang di berikan oleh sekretaris ku itu cuma kebohongan yang kau buat agar sekretaris ku itu tidak masuk kerja' kalian berdua pasti sedang merencanakan sesuatu di belakang ku oh.. Terkutuk lah kau darma dan Zain kalian berdua selalu saja mengerjai ku dari dulu. " )
Maher terus bergumam pada dirinya sendiri mengutuk kedua teman baik nya, yang selalu mengerjai nya, dari dulu kalau tidak, tidak mungkin semua hal yang terjadi saat ini hanya kebetulan saja di mulai dari sekretaris nya, meminta ijin karna sakit dan ruangan asisten pribadi nya, yang tiba-tiba di acak-acak oleh seekor anjing' yang datang entah dari mana asalnya.
Maher yang mendengar ketukan dari pintu ruang kerja nya, segera kembali memperbaiki dasi nya, karna berpikir Syifa lah yang datang kembali ke sana untuk membawakan kopi yang di minta nya, tadi tidak mungkin Maher akan terlihat acak-acakan di depan gadis cantik tersebut.
( " cantik ??? Sial apa yang sedang kau pikirkan Maher. " )
Maher bergumam sambil memukul kepala nya, pelan saat menyadari tentang pikiran nya, yang berpikir tentang Syifa yang begitu cantik di mata nya.
" hai... Sayang apa kamu sibuk jika tidak aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat sebentar. "
Maher menggenggam erat tangan nya, saat melihat Ramona mantan istri nya, lah yang datang ke sana tidak sesuai dengan pikiran nya, yang berpikir Syifa lah yang datang.
" pergilah aku sibuk tidak ada waktu untuk mu. "
" oh.. ayolah sayang jangan terlalu sibuk bekerja rileks lah sedikit nikmati hidup Maher jangan terus menyibukkan diri mu dengan pekerjaan Maher' bukan kah ada sekretaris dan asisten pribadi mu yang akan mengurus semua nya, Maher. "
Ramona mantan istri Maher yang biasa mereka panggil mona bicara sambil terus membelai bahu Maher yang sedang duduk di kursi kebesaran nya.
Maher yang merasa kan itu memejamkan mata nya, antara menahan kesal pada Ramona yang selalu mencoba untuk bisa kembali pada nya, juga sesuatu yang ada di bawah sana yang bereaksi saat merasa kan sentuhan dari mantan istri nya, yang selalu bisa membuat nya, mabuk kepayang.
Sebenci apapun Maher pada Ramona mantan istri nya, jika di perlakukan seperti itu lama-lama dia pasti akan tergoda juga walau bagaimana pun dia hanya lah manusia biasa yang sudah lama tidak merasakan bagaimana nikmatnya bercinta.
Ramona yang melihat Maher diam saja tersenyum penuh kemenangan karna berpikir Maher pasti tidak akan menolak nya, lagi kali ini hingga dia semakin berani memainkan tangan nya, di tubuh Maher yang terlihat begitu atletis.
" tok... Tok... Tok.... "
Maher yang terkejut langsung membuka mata nya, saat mendengar suara ketukan dari pintu ruangan kerja nya, karna berpikir Syifa lah yang datang ke sana dengan gugup dia langsung memperbaiki posisi duduk nya, karna berpikir Syifa akan melihat nya.
" maaf pak Maher ada berkas yang harus anda tandatangani pak. "
Ramona terlihat begitu kesal saat melihat asisten pribadi Maher yang selalu datang tiba-tiba setiap kali dia mencoba mendekati Maher Ramona merasa asisten pribadi Maher seperti sengaja menjauh kan Maher dari nya.
" masuk lah aku akan melakukan nya. "
Maher menarik nafas nya, lega saat asisten pribadi nya, yang selalu bisa di andalkan nya, masuk ke dalam ruangan nya.
Ramona yang melihat hal tersebut semakin merasa emosi namun dia tetap berusaha menenangkan diri nya, agar tidak membuat kekacauan di sana yang akan merusak rencana nya, yang ingin segera bisa kembali ke sisi Maher.
Asisten pribadi Maher melihat ke arah jam yang ada di ruangan Maher atasan nya, yang sudah menunjukkan sudah lebih dari setengah jam Syifa keluar dari ruangan atasan untuk membuat kan kopi tapi belum juga kembali ke sana Untung saja tadi dia tidak sengaja melihat kedatangan mantan istri atasan nya, ke sana kalau tidak entah apa yang sudah wanita mengerikan itu lakukan pada Maher saat ini karna Syifa sedang tidak ada di sana.
" apa kau sudah selesai jika iya keluar lah karna ada hal yang harus aku bicarakan dengan Maher saat ini. "
Ramona yang mulai sudah tidak sanggup menahan emosi nya, bertanya pada asisten pribadi Maher dengan ketus karna merasa asisten pribadi Maher sengaja berlama-lama di sana untuk mengganggu nya, yang ingin mendekati Maher.
" maaf pak saya lama karna tidak tau letak dapur nya, pak sampai saya harus berkeliling pak untuk mencari nya, nasib baik pak saya bertemu dengan teman sekolah saya yang bekerja di sini jadi dia yang membantu saya menunjukkan nya, pak. "
Syifa terus bicara sambil berjalan masuk ke dalam ruangan Maher Tampa memperhatikan sekeliling nya.
Maher dan asisten pribadi nya, yang melihat hal tersebut menarik nafas mereka lega karna berpikir dengan begitu Ramona akan segera pergi dari sana.
Sedang kan Ramona sangat terkejut saat melihat wajah Syifa yang sedang berjalan masuk ke dalam ruangan Maher saat ini karna Ramona merasa wajah Syifa sangat mirip dengan seseorang dari masa lalu mereka.
" si.. Siapa kau ke... Kenapa kau ada di sini. "
Ramona bertanya pada Syifa dengan terbata-bata yang membuat Syifa terkejut saat melihat seorang wanita yang tiba-tiba ada di sana.
" dia calon istri pak Maher. "
" a... Apa. "
Ramona begitu terkejut saat mendengar jawaban dari asisten pribadi Maher yang memang terlihat begitu tidak menyukai nya, dari dulu.
