Danica Teressa, seorang gadis belia yang cantik, manis, bertalenta, harus mengalami hal buruk di masa remajanya karena hamil di luar nikah, diusianya yang masih delapan belas tahun.
Keneth Budiman adalah crush Danis disekolah dan juga laki-laki yang menghamili Danis. Tapi Keneth dan kedua orangtuanya menolak untuk bertanggungjawab.
Danis terpuruk dan hilang harapan.
Tiga tahun kemudian, Danis secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Anzel Wijaya di kota Montreux, Swiss. Akankah benih-benih cinta tumbuh diantara mereka berdua?
Dan apakah Keneth akan datang kembali untuk mengakui perbuatannya kepada Danis? Dan mengakui bahwa ia adalah ayah dari anak yang dilahirkan Danis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pricilia Gabbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berhak Bahagia
Setelah dari bandara, Danis dan Viona memutuskan untuk mencari makan di salah satu restaurant, karena Danis sudah sangat lapar.
Dan juga karena sepanjang perjalanan, Liam mengoceh terus tidak sabar untuk melihat oleh-oleh yang dibeli Danis.
Namanya juga anak-anak, dunianya adalah bermain.
Dan memilih mainan adalah kegemaran mereka.
Danis memang membelikan Liam beberapa mainan favoritnya. Sampai hampir over baggage.
Setelah selesai makan, mereka tidak langsung pulang ke rumah, mereka menuju ke tempat usaha percetakan papa Jeremy.
Usaha percetakan itu sekarang dikelolah oleh Viona. Setelah papa mereka meninggal, Viona memilih resign dari tempat kerja sebelumnyanya untuk fokus mengurus usaha milik papanya itu.
Usaha percetakan itu sudah dirintis papa mereka dari sebelum menikah, jadi Viona tidak sampai hati jika usaha itu sampai terbengkalai.
“Kak, kan aku lagi cuti kuliah nih, aku bantu-bantu kakak disini boleh ya? biar aku ada aktifitas juga. Ya… Ya… Ya...”. bujuk Danis manja.
“Ya bolehlah... tapi gak digaji loh yaa...! Sekalian deh kamu bantuin buat promosiin usaha ini di sosmed”.
“He... he... he...,
Iya deh gakpapa gak digaji, yang penting masih dikasih makan”, Danis bercanda.
“Oyaa… Nis, ketemu jodoh gak disana? Kan lumayan lama juga kamu disana, masa sih gak ada?” balas Viona bercanda-in Danis.
“Iiih kakak apaaan sih, orang kesana buat healing juga. Mana sempat mikirin buat nyari pacar”.
“Ya kali kan ada yang kecantol di hati. Cowok bule kan ganteng-ganteng tuh, tinggi-tinggi pula, masa sih gak ada yang naksir adek kakak yang cantik ini”.
“Gak lah ya kak, gak usah berhayal deh pleasss. Yang ada aku malah kena accident juga disana”. Ucap Danis bete.
“Eh kenapa? Kok kakak gak dikasih tahu sih!”.
“Dia lagi sepedaan terus gak sengaja nabrak aku. Lumayan juga tiga hari kaki aku bengkak dan sakit. Tapi aku juga salah sih, karena nyebrang gak liat-liat dulu”.
“Yang nabrak cowok?”, Viona bertanya dengan mata berbinar.
“Iya...”, jawab Danis cuek.
“Nis, jangan-jangan dia jodoh kamu”.
“Waduh, kak... apaan sih! Jangan ngawur! Beneran deh!”.
“Tapi Nis, kamu gak berniat buat nyari pacar?”, Viona mulai bertanya mode serius.
“Hmmm... Gak tahu kak. Danis belum kepikiran. Siapa juga yang mau sama aku kak yang sudah punya anak ini?”.
“Nis, jodoh itu gak ada yang tahu. Kakak yakin pasti ada cowok yang akan menyayangi kamu dengan tulus dan menerima keadaan kamu, asalkan kamu bisa belajar membuka hati kamu”.
Danis hanya mendengarkan nasihat kakaknya itu. Dia tidak membantah...
Danis juga seorang wanita normal. Danis juga mendambakan suatu saat ada laki-laki yang dicintainya, yang juga mencintainya dengan tulus.
“Kamu berhak untuk bahagia, memulai kisah baru dengan orang pilihan kamu. Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Dan kamu pantas memperjuangkan kisah kamu. Kamu berhak menikmati perjalanan cinta kamu. Kakak yakin kamu pasti akan bertemu laki-laki yang baik. Gak usah nanggepin orang-orang yang berkata jahat tentang kamu. Begitulah kehidupan nis, gak semua orang senang sama kita. Biarin aja mereka”.
Danis menarik nafas dalam, menatap Viona, dan mengangguk...
Sejak hari itu, Danis menjadi pegawai harian Viona di Rajawali Printing. Karena usaha percetakaan mereka memiliki cabang di tempat lain, maka Viona dan Danis berbagi tugas. Viona mengawasi di tempat ini, sementara Danis di tempat satunya lagi.
Dan mama Lusi fokus mengurus usaha Cafe & Bakery milik mereka.
Danis tidak lupa dengan tugas utamanya yaitu mempromosikan semua bisnis usaha milik keluarganya.
Semua itu dilakukan Danis demi mengisi waktu cuti kuliahnya. Danis senang dan tulus melakukannya.
Perlahan Danis juga mulai mengaktifkan sosial medianya, sesekali memposting beberapa aktivitas pribadinya, memulai interaksi di dunia maya. Dan juga memulai hobbynya sebagai Konten Kreator, walaupun belum serutin dulu.
Danis sudah tidak lagi memperdulikan apapun perkataan dan komentar jahat orang padanya. Tidak penting lagi buat Danis.
Tepat dihari ulang tahunnya, Danis memposting satu moment manis yang mengharukan di akun sosial medianya.
“Happy biwthday mama...
I love you..., mmmuuuacchh”
Danis memposting suara Liam yang lucu yang memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadanya, dengan caption “My reason, my World”.
Walaupun belum sesumbar itu Danis mengungkap identitas Liam. Danis tetap ingin menjaga privasi anak laki-laki kesayangannya itu.
Tak disangka-sangka, tawaran kerjasama untuk promosi produk dari beberapa brand mulai berdatangan.
Kesempatan ini tentu saja tidak ditolak Danis.
Danis senang dan semakin bersemangat.
Perlahan usahanya mulai membuahkan hasil. Menambah kepercayaan diri Danis.