Sebuah pedang hitam yang di temukan anak laki-laki bernama Riyo, Dimana jiwanya baru saja terlempar ke Dunia sihir yang sangat asing. Riyo pun mengambil nya dan menjadi tuan dari sebuah pedang terkutuk. Dimana itu akan membawanya menjadi Raja pedang di Dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak cocok jadi orang jahat/Eps13
Begitu saja, Riyo berhasil membereskan beberapa bandit termasuk bos mereka. Dan sekarang hanya menyisakan beberapa bandit saja yang masih tersisa.
Dan sekarang Riyo kembali berdiri di depan prajurit yang hanya sendirian tadi, Tentu saja masih mempertahankan posisi estetik sebagai seorang tokoh utama. Apalagi kalau tidak berdiri diam dan membiarkan jubahnya berkibar.
[ PEDANG SAIGA : Orang aneh.. ]
"Apa kau bilang!? " Teriak Riyo secara tiba-tiba saat di sindir orang aneh oleh pedang hitam. padahal Riyo sedang asik-asiknya meratapi dirinya yang keren ini.
[ PEDANG SAIGA : Eh? Bukan Bos! Tapi orang itu.. ] Sebelum Bosnya salah paham, Pedang hitam langsung menunjuk salah satu bandit yang berpakaian sangat aneh di ujung sana.
SRIIINGGG..
Tak ingin berlama-lama bertengkar dengan pedang hitam, Riyo lantas mengacungkan pedang nya ke arah para bandit yang tersisa.
"A.. Ayo serang!! " Para bandit yang tersisa tentu langsung menyerang Riyo. walaupun tak memiliki bos lagi, tetapi karena Riyo sudah menantang itu sama saja dengan Riyo meremehkan mereka semua.
Semua bandit maju untuk menyerang Riyo menggunakan senjata mereka masing-masing, beberapa mengaktifkan segel sihir untuk mengeluarkan kekuatan Elemental sihir.
Beberapa bandit mengeluarkan senjata mereka berupa kapak, pedang besar, dan beberapa pisau. Juga tak lupa semua senjata mereka di aliri oleh kekuatan cros sihir Elemental masing-masing.
[ PEDANG SAIGA : Cuma itu? Enteng kali.. ]
Pedang hitam tersenyum saat melihat orang-orang ini hanya mengeluarkan senjata kelas rendah. Dan jika di hadapkan dengannya hanya seperti sebuah pesawat kertas menyerang dinding baja.
WISH.. WISH.. WISH..
Riyo hanya menghindari serangan, Dan pedang hitam sementara di gunakan untuk menangkis serangan senjata senjata besar. Dan tak ada yang mengenainya satupun.
PRANG.. PRANG.. PRANG..
Pedang hitam saiga menebas senjata mereka, Dan semuanya rontok bagaikan gigi.
WUUUSSHHH.. "Aaaaaaa!! "
Tak hanya membuat senjata mereka hancur, angin yang di ciptakan oleh tebasan pedang saiga juga langsung memotong mereka menjadi kecil-kecil lalu tewas.
"Jangan sombong kau bocah! " WUUUSSHHH..
Tak Terima rekan nya di habisi begitu saja, Salah satu bandit dengan tubuh besar langsung melesat ke arah Riyo membawa kapak besar dengan melapisi tubuhnya dengan kekuatan Elemental petir.
CETAANG..
Kapak yang melayang hampir menebas kepala Riyo, Langsung di tangkis oleh pedang hitam. Pedang hitam bahkan tak bergetar ataupun goyang saat di hantam oleh kapak sebesar itu.
Apalagi bandit itu sudah melapisi pedangnya dengan kekuatan sihir Elemental petir, Yang tentu saja menambah ketajaman kapak yang ia miliki. Namun di hadapan pedang hitam bukanlah apa-apa.
"Apa!? Kuat sekali pedang nya. "
Bandit berbadan besar itu terkejut saat pedang hitam milik Riyo berhasil menahan serangan pamungkas nya.
PRAANGGG..
Seketika itu juga, kapak besar pun hancur berkeping-keping menjadi serpihan besi berkarat. Bahkan Riyo dan pedang hitam belum sama sekali mengeluarkan kekuatan sihir mereka.
ZIIINGGGG..
Gerakan lincah dan sangat cepat, Bandit besar yang kehilangan kapak langsung terbelah menjadi dua bagian. Dengan darah berceceran dimana-mana.
Dan Riyo yang menatap jasadnya begitu dingin, yang membuat siapapun akan takut. karena Riyo sama sekali tak memiliki bekas kasihan. Padahal yang sebenarnya Riyo sedang menahan mual karena melihat semua darah ini.
"Haduuhh.. Lama-lama aku pengen muntah. Tahan.. Tahan.. Ini lagi keren kerennya. "
Gumam Riyo di dalam hati saat mencium bau darah yang begitu amis, berada di sekitar nya. Namun terpaksa dia tahan sebab Riyo tak ingin menghancurkan momen momen keren ini.
[ PEDANG SAIGA : Sabar Bos! Aku juga sama. ]
Pedang hitam juga merasakan demikian, Walaupun dia pedang dan tentu saja sudah terbiasa melihat darah darah monster. namun untuk darah manusia itu pengecualian.
"Teknik Elemental! Serangan.. Pedang angin! " Teriak bandit sambil mengeluarkan segel sihir.
"Teknik Elemental! Serangan Bola air! " Teriak rekannya juga sambil mengeluarkan segel sihir.
Di arah yang berlawanan, Riyo di serang dengan dua serangan Elemental angin dan air yang melesat. melihat nya Riyo pun ingin juga mengeluarkan sebuah teknik.
[ TEKNIK ELEMENTAL : Tanah ]
Pelindung tanah! " Riyo mengepalkan segel tangan.
KRAKK.. BOOMMM..
Seketika tanah di sekitarnya membentuk sebuah kubah dan melindungi nya dari kedua serangan dahsyat itu.
"Pertanahan yang kokoh. " Prajurit yang menjaga kereta sampai terperangah, melihat teknik perlindungan yang mampu menahan dua serangan sekaligus.
Dia baru ini melihat pelindung tanah sekokoh itu, Selama ini yang dia tahu jika kekuatan pertahanan tanah hanya bisa menerima satu serangan lalu hancur.
"Itu punya yang lain.. Punyaku Beda! Ayo Okto! Kita beraksi! " WUUUSSHHH..
Teriak Riyo dari dalam kubah lalu menebas pelindung tanah yang Riyo ciptakan lalu melesat. Melesat dengan kecepatan tinggi menghampiri satu bandit yang menyerang nya menggunakan serangan petir.
CETANG.. CETANG..
Adu pedang tak terhindarkan lagi, Riyo dan sosok bandit yang menggunakan pedang saling beradu skill berpedang.
Riyo yang belajar pedang dari pedang hitam, tentu jauh lebih hebat dari lawannya. Bahkan Riyo hampir sama sekali tak mengeluarkan tenaga sedikitpun.
"Aku akan membantu mu! Kekuatan Elemental! Pedang angin! "
CETANG.. CETANG..
Sekarang lawan Riyo bertambah menjadi dua. Dimana bandit dengan kekuatan Elemental angin ikut membantu rekannya. Apakah Riyo takut, tentu tidak. dia yang biasa tawuran antar sekolah sangat mengharapkan hal hal seperti ini dari dulu.
"Kenapa gak dari dulu ya.. Gak ada polisi pula. " Gumam Riyo sambil menikmati sensasi pertarungan pedang yang dia lakukan sekarang.
Riyo begitu semangat melawan keduanya, walaupun belum mengeluarkan kekuatan Elemental. Tapi Riyo tak kalah dengan keduanya dalam hal berpedang.
[ TEKNIK BERPEDANG : Tarian naga bonar ]
Riyo pun mengaktifkan teknik tarian naga bonar, Walaupun namanya hanya tarian naga. Namun dengan menambahkan kata Bonar akan terlihat sedikit keren.
[ PEDANG SAIGA : Ayo Bos! Ayo! Kita tunjukan siapa yang hebat sekarang.. ]
SIUU.. SIUU.. SIUU.
Tubuh Riyo semakin lues saat mengaktifkan teknik berpedang yang di ajarkan pedang hitam, Dengan teknik dasar ini Riyo semakin lihai memainkan pedangnya. Pedang hitam juga semakin bersemangat saat tuannya senang.
PRAANGGG..
PRAANGGG..
Kedua senjata para bandit langsung hancur ketika ayunan pedang hitam melesat ke arah senjata keduanya.
BLAAARR.. BLAAARR..
Dan membuat keduanya langsung terpental menghantam pohon dengan sangat keras. Tak hanya di situ saja, Riyo pun juga melakukan serangan kepada para bandit yang tersisa.
SRIIINGGG..
Dan Riyo kembali menyarungkan pedangnya setelah semua bandit mati. Riyo tak menyisakan satu pun dari mereka. Tubuhnya yang penuh darah menambah kesan mengerikan padanya.
Prajurit tadi dan sosok putri yang di tolong Riyo berdecak kagum dengan Riyo, Sudahlah tampan juga sangat kuat lalu keduanya pun memutuskan untuk menghampiri nya untuk berterimakasih.
Riyo juga tengil, dia masih berdiri di tumpukan mayat para bandit dengan gagah. Dan lagi-lagi membiarkan jubah dan rambutnya di terpa angin. supaya terlihat keren. Sampai..
"Perutku tak kuat lagi.. HUEEEEKKKK??
[ PEDANG SAIGA : HUEEEKKK..Aku juga bos! ]
Sampai tiba-tiba Riyo dan pedang hitam muntah karena tak kuat menahan bau amis darah, keduanya pun akhirnya muntah bersama-sama di semak-semak. alhasil gagal estetik.
[ PEDANG SAIGA : Mungkin jadi orang jahat tak cocok untuk Bos. ]
"Kau benar. Jadi orang baik aja. HUEEEEKKKK..
...[#TO BE CONTINUE #]...