Adelia ( Msytery On Cruise Island )

💜💜💜💜💜

"Adel ..!"teriak Freya saat melihat Adelia sudah berada di dalam kapal.

Dan dengan tergesa Freya menghampiri Adelia karena tadi sempat cemas saat melihat hal yang terjadi di luar kapal.

"Adel enggak apa apa kan?"ucap khawatir Freya saat sudah sampai di hadapan Adelia.

"Gue enggak apa apa , emang lo enggak khawatir sama cowok lo?"sambil menunjuk kearah Vano dengan dagunya.

"Enggak , Freya tahu kok kalau Vano kuat , iyakan sayang"sambil tersenyum kearah Vano.

"Kuat tapi penakut"sahut Ravindra mencibir apa yang dikatakan oleh Freya tadi , hingga mengundang delikan tajam dari Vano

"Penakut kenapa?"bingung Freya.

"Sudahlah sayang , enggak usah di dengerin omongan Ravi"ucap Vano sambil mengandeng tangan Freya untuk dia tuntun menjauh dari tempat itu.

Hingga hal itu membuat Ravindra terkekeh sebab akhirnya bisa menjahili Vano lagi , lalu setelahnya mereka di kejutkan oleh kedatangan dua penumpang asing di kapal mereka.

"Aku harap kalian mau memberikan tumpangan pada kami"ucap salah satu diantara mereka.

"Kalian berdua sudah masuk ke kapal ini , memangnya apa lagi yang harus kita lakukan?"jawab Ravindra.

"Dan sepertinya ada yang harus menjelaskan mengenai situasi yang terjadi sekarang"ucap Ravindra lagi melihat kearah Eldrik maupun Max secara bergantian.

Karena dia yakin , hanya dua orang itu yang tahu mengenai kejadian yang baru saja terjadi dan juga mengenai identitas dua orang asing di hadapan mereka ini.

"Tuan tidak perlu khawatir , mereka ada di pihak kita , dan seharusnya masih ada dua orang lagi"sahut Max yang menjelaskan singkat mengenai keberadaan dua orang penumpang asing di kapal mereka.

"Kupikir mereka berdua sudah ada di dek atas kapal sekarang"sahut salah satu dari mereka.

"Ini sudah larut , lebih baik kita istirahat dulu"ucap Max memberi saran agar mereka istirahat lebih dulu , sebelum nantinya mereka akan menceritakan apa yang terjadi.

"Bukankah kau yang mengambil jam ini , dan kalau tidak salah namamu Kenzi"sahut Adelia melihat salah satu diantara mereka.

"Wah ... , ingatanmu sangat baik nona dan kau juga cantik , pantas saja dia rela melakukan apapun untukmu"sambil menunjuk kearah Eldrik dengan gestur tubuhnya.

"Jaga bicaramu"ucap dingin Eldrik saat mendengar Kenzi memuji Adelia.

"Baiklah aku mengalah , lagian aku tidak akan bisa mengalahkanmu"ucap Kenzi sambil mengangkat kedua tangannya.

"Jangan bermain main lagi Ken"ucap temannya memperingatkan.

"Ck .. , bercanda sedikit Garen"

"Maaf atas suasana yang tidak menyenangkan ini nona , nama saya Garen dan saya sudah lama bekerja dengan tuan Dominic , lalu atas perintah tuan Dominic juga saya ditugaskan untuk menjaga nona selama nona berada di pulau"jelas Garen mengenai identitas dia yang sebenarnya.

"Apa dia juga orang yang bekerja dengan Daddy?"sambil menunjuk kearah Kenzi yang sedang meregangkan otot ototnya.

"Kalau boleh sih , tapi sayang aku terikat perjanjian seumur hidup dengan tunangan anda itu"ucap Kenzi yang kemudian memilih pergi untuk mencari tempat agar dia bisa istirahat dengan tenang tanpa ada yang menganggu.

Sebab dia merasa sangat lelah karena sejak dini hari , dia dan Garen harus bekerja ekstra untuk melakukan tugas mereka , yang membuahkan hasil yang cukup memuaskan di mata Kenzi.

Meski pikirannya mengatakan jika ada sesuatu yang tertinggal , namun untuk sekarang dia hanya butuh istirahat tanpa adanya gangguan dari siapapun.

"Maafkan sikap Kenzi nona"ucap Garen tak enak pada Adelia saat melihat Kenzi yang sepertinya bertindak kurang ajar pada Adelia.

"Tidak apa apa paman , a .. maafkan aku jika memanggil mu paman , karena sepertinya umur anda kurang lebih dari paman Max"ucap Adelia yang sebenarnya bingung ingin memanggil apa pada Garen.

"Dia memang perjaka tua nona"sahut Max hingga membuat Garen mendelik saat dikatakan perjaka tua oleh Max.

Padahal banyak wanita yang sudah menghangatkan ranjangnya setiap malam ,berbeda dengan Max yang selalu setia dengan satu wanita saja.

Lalu bagaimana dengan semua wanita yang ada di pulau?

Jawabannya , mereka sudah diansingkan sebelum terjadi insiden itu , dan tentunya tanpa ada orang yang tahu mengenai kejadian itu.

Karena tugas mereka hanya menghabisi orang yang sudah terlibat dengan tewasnya penjaga pulau dan tentu saja tanpa melibatkan wanita , sebab akan ada orang yang mengurus mereka nantinya.

"Benarkah , lebih baik sekarang kita istirahat dan bicaranya bisa dilanjutkan besok saja"ucap Adelia tersenyum sopan lalu melangkah pergi bersama dengan Eldrik di sampingnya.

"Ck .. , lihatlah bagaimana dia sangat menjaga Adelia , dia bahkan sudah menempatkan orang di pulau itu"ucap Ravindra sambil mengelengkan kepalanya disaat Eldrik dan Adelia sudah jauh didepan sana.

"Begitulah cara tuan muda menjaga nona"sahut Max sambil menepuk pundak Ravindra yang kemudian dia berjalan menjauh bersama dengan Garen.

Sedangkan Ravindra memilih berjalan di belakang mereka , dan sepertinya esok akan menjadi hari yang panjang untuk mereka.

Entah apa yang akan terjadi nantinya , tetapi mungkin akan ada salah satu diantara mereka yang akan terluka nantinya.

Dan semoga saja masih berakhir bahagia bagi Eldrik maupun Adelia , sebab merekalah bintangnya disini.

♤♤◆◆◆♤♤