NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 24

Victor sedang mengemudi mobil menuju mansion, matanya sesekali melirik kaca spion, melihat Kayla yang duduk di kursi belakang dengan senyum ceria di wajahnya. Ia merasakan kehangatan di hatinya melihat putrinya begitu bahagia.

"Apa Kay sangat senang?" tanyanya, suaranya penuh kelembutan.

"Sangat dan sangat senang," ujar Kayla sambil tersenyum lebar, matanya bersinar penuh kegembiraanya b.

Key, yang duduk di sebelah Kayla, tampak merenung sejenak sebelum akhirnya mengajukan pertanyaan yang sudah lama ada di benaknya. "Sakit apa sebenarnya mommy, Dad?" tanyanya dengan nada penasaran.

Victor menarik napas dalam-dalam, mencoba merangkai kata-kata yang tepat. "Mommy kalian adalah korban kecelakaan dan koma beberapa tahun di rumah sakit setelah melahirkan kalian," ujarnya, berusaha terdengar setenang mungkin.

Key mengangguk, mencoba mencerna informasi tersebut. "Jadi seperti itu ya, Dad. Kasihan Mommy. Kapan Mommy bisa pulang ke rumah, Dad?" tanya Kayla, menatap ayahnya dengan mata penuh harap.

Victor merasakan sedikit ketegangan. Ia baru menyadari ada satu hal yang terlupakan: Alisa dan ibunya. Ia harus memastikan ibunya mengakui wanita di rumah sakit itu sebagai Jennie agar rencananya tidak berantakan. Ia menekan kegelisahan dalam hatinya dan menjawab, "Secepatnya, setelah Mommy pulih."

Victor memutuskan untuk mengubah pembicaraan, mengingatkan anak-anaknya tentang pentingnya menjaga rahasia ini. "Kay, Key, bisa Daddy minta tolong? Rahasiakan ini dari nenek dan Alisa, mengerti?" ujarnya dengan nada serius namun penuh kasih.

Kayla mengangguk dengan tegas, wajahnya berubah menjadi lebih serius. "Tanpa Daddy bilang, aku juga tidak akan mengatakannya. Mommy belum sembuh. Kalau Alisa mengganggu Mommy di rumah sakit, bagaimana? Aku tidak ingin Mommy terluka," ujarnya dengan nada yang menunjukkan betapa besar perhatiannya terhadap ibunya.

Victor tersenyum tipis, merasa lega mendengar kesungguhan putrinya. "Terima kasih, sayang. Daddy tahu kalian bisa dipercaya. Kita harus menjaga Mommy sebaik mungkin, agar dia cepat pulih dan bisa kembali bersama kita."

Mereka terus melaju di jalan yang panjang menuju mansion. Malam mulai menjelang, dan lampu-lampu jalan mulai menyala, memberikan cahaya yang lembut di sepanjang perjalanan. Di dalam mobil, suasana terasa lebih tenang setelah pembicaraan itu. Victor merasa sedikit lebih lega, meskipun masalah besar masih menanti untuk diselesaikan.

Sesampainya di mansion, Victor membantu Kayla dan Key keluar dari mobil. Mereka berjalan bersama menuju pintu depan, disambut oleh pelayan yang membukakan pintu.

Kayla dan Key berjalan masuk ke dalam rumah, melewati ruang tamu yang luas dan elegan. Di sana, nenek mereka, Victoria, sedang duduk sambil membaca. Melihat kedua cucunya baru saja pulang, ia menyapanya dengan keheranan.

"Kenapa baru pulang, Key?" tanya Victoria, suaranya mengandung sedikit nada khawatir.

Key, dengan polos, menjawab, "Kami bermain di kantor Daddy."

Kayla, tanpa memedulikan neneknya, terus berjalan menuju tangga dengan langkah cepat. Victoria mengalihkan pandangannya ke arah Kayla yang mulai menaiki tangga. "Makan malam dulu, Kayla," serunya mencoba menghentikan langkah cucunya.

"Aku sudah makan, Key juga," balas Kayla acuh tak acuh, terus menaiki tangga menuju kamarnya tanpa menoleh.

Victoria menatap Key yang mengangguk mengiyakan perkataan saudara kembarnya, lalu Key segera menyusul Kayla ke atas.

Tak lama setelah itu, Victor masuk ke dalam rumah, menghela napas panjang. Ia melihat Victoria yang tampak kesal melihat tingkah kedua cucunya.

"Sudahlah, Bu, mereka memang sudah makan," ujar Victor menenangkan, sambil melepas jaketnya.

Di saat yang bersamaan, Alisa berjalan mendekati Victor dengan senyum lebar di wajahnya. "Victor, ayo makan malam," ajaknya sembari menggandeng tangan Victor dengan lembut.

Namun, sebelum Victor sempat menjawab, Kayla mendadak turun dari tangga dengan tergesa-gesa. Ia langsung menarik tangan Victor. "Aku lupa, Daddy juga sudah makan, dan sekarang kami akan beristirahat," seru Kayla sambil menarik Victor naik kembali ke atas.

Victoria hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Kayla yang tak biasa itu. Sedangkan Alisa berdiri tertegun, heran dengan apa yang baru saja terjadi. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Kayla berinteraksi begitu akrab dengan Victor. Sejujurnya, ia tahu Kayla tidak terlalu dekat dengan ayahnya. Alisa mencoba memproses kejadian tadi, sambil merenungkan perubahan sikap Kayla.

 Kayla melepaskan tangannya dari tangan Victor saat mereka mendekati kamar ayahnya. Matanya yang semulanya berbinar penuh kesenangan, kini berubah menjadi tajam dan nampak mengintimidasi.

"Ingat ya, Dad," katanya, suaranya dipenuhi kedewasaan yang melampaui usianya, "Aku melakukan ini karena aku tidak ingin mommy sakit hati melihat wanita lain menyentuh suaminya."lanjut Kayla dengan lantang.

Victor, terkejut dengan ucapan Kayla dan hanya bisa tertawa kecil lemah. Dia dengan lembut mengusap rambut putrinya, berusaha menggoda kayla. "kalau begitu, Daddy juga tidak ingin mommy menghabiskan waktu dengan kalian, karena dia milik Daddy," godanya, mencoba menandingi keseriusan Kayla dengan nada bercanda.

Wajah Kayla memerah, pipinya terbakar dengan campuran kemarahan dan rasa malu. "Itu tidak akan terjadi!" serunya, suaranya meninggi. "Itu tidak akan terjadi. Mommy pasti akan lebih memilih ku dari pada apapun termaksud Daddy."

"Tentu saja tidak, Sayang," Victor meyakinkannya, suaranya lembut namun tak bisa menutupi kekacauan di dalam dirinya. "mommy mencintai Daddy lebih dari apapun."

Wajah Kayla memerah, rasa kesal menumpuk didalam dirinya."dasar pria brengsek menyebalkan"seru Kayla berjalan menuju ke kamar dengan menghentakkan kaki ke lantai.

"Mandilah dan istirahatlah," saran Victor, suaranya dipenuhi sedikit kelelahan. "Kau akan membutuhkan semua energimu untuk besok ketika akhirnya bisa bertemu mommy."

Kayla tidak perduli dengan omongan Victor, anak itu tersaja berjalan sembari melampiaskan kesalnya kepada lantai yang ada.

Victor melihat punggung kayla menjauh, gelombang rasa bersalah menghantamnya.

Saat tidak lagi melihat punggung kayla, Victor berbalik dan berjalan ke kamarnya sendiri, menutup pintu dengan desahan berat. Dia melepaskan pakaiannya, membiarkannya berserakan di lantai, dan melangkah ke kamar mandi.

Air dingin dari pancuran menyengat kulitnya, tetapi tidak bisa menghilangkan rasa sakit di hatinya. Dia memejamkan mata, membiarkan air mengalir deras di atasnya, membasuh air mata yang mengancam akan tumpah.

"Maafkan aku, Jennie," bisiknya, suaranya nyaris tak terdengar di atas air yang deras. "Ini demi kebaikan putri kita."

Tapi kata-kata itu berdering hampa, bahkan di telinganya sendiri. Dia tahu bahwa tindakannya berbicara lebih keras daripada kata-kata yang pernah terucap.

Saat dia berdiri di bawah pancuran, ingatan tentang Jennie membanjiri pikirannya, momen bahagia. Dia merasakan beban yang menghancurkan di dadanya, beban rasa bersalah dan kebohongannya.

Dia merosot ke dalam bathtub, membiarkan air menenggelamkannya. Dia memejamkan mata, menutup dunia luar, dan mencoba meredam suara-suara di kepalanya. Tapi kenangan itu tetap ada, menghantuinya seperti hantu.

Dia tidak tahu berapa lama dia terbaring di sana, tersesat dalam keputusasaan. Victor merenungi hal gila yang sudah ia lakukan hari ini, membuat seorang wanita yang tidak diketahui asal usulnya dan bahkan tidak memiliki indentitas menjadi ibu dari anak-anak.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!