NovelToon NovelToon
Desa Hujan

Desa Hujan

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Sudah dua tahun ini Feri tidak pernah pulang ke rumah. Ia tinggal di asrama tempatnya bersekolah. Rencananya ia hanya akan pulang setelah lulus. Tapi di liburan kenaikan kelas kali ini firasatnya berbeda. Hatinya menuntunnya untuk pulang. Ia juga mengajak sahabatnya untuk pulang ke desa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Pamit

Takut bertubrukan dengan malam. Perwakilan dari sekolah pun pamit untuk pulang.

“Apa tidak menginap sekalian saja Pak. Besok pagi baru pulang”, bujuk Yayan.

“Tidak bisa mas. Nanti murid-murid dan guru-guru yang lain pada iri. Masak besok mau libur lagi”, jawab Pak Toha dengan gurauan.

Mereka pun pamit. Guru dan murid itu berpayung daun pisang berjalan di tengah hujan yang sudah mulai hilang mereda. Tidak seperti berangkatnya perjalanan menurun mereka dari desa berjalan cepat. Sesampainya di mobil mereka menemukan suasana yang sangat jauh berbeda tidak seperti beberapa jam sebelumnya ketika mereka tiba di sana. Pasar dan rumah-rumah warga terlihat sudah sepi.

“Bagaimana Zen?”, tanya Pak Toha.

“Tidak ada orangnya Pak. Sebaiknya kita langsung pulang saja Pak sudah mulai gelap”, kata Pak Zen yang hendak pamit kepada orang di sana.

Mobil mulai melaju membawa pulang orang-orang yang sedang berkabung sendu. Mereka juga dibekali buah tangan oleh keluarga almarhum Feri berupa hasil tanam dari bumi sendiri.

“Apa isinya Wan?”, tanya Rudi penasaran.

“Dimakan tidak apa ya?”, tanya Rudi lagi kepada Iwan yang dari tadi sudah tertidur.

Rudi pun tidak bisa menahan godaan pisang pemberian dari Endang dan Yayan. Diam-diam ia memakannya di dalam mobil yang sudah gelap lagi tidak bersuara.

Hanya Pak Zen selaku sopir yang benar-benar terjaga dalam perjalanan pulang itu. Sempat mereka berhenti di pom bensin untuk mengisi bahan bakar tapi tidak satu pun dari penumpangnya yang terjaga ikut turun. Terlihat mereka begitu lelah setelah seharian melalui perjalanan panjang itu.

“Zen”, kata Pak Toha.

“Ya Pak”, sahut Pak Zen.

“Kiri Zen”, pinta Pak Toha.

“Ya Pak?”, kata Pak Zen.

“Berhenti sebentar Zen aku mau kencing”, kata Pak Toha.

“Oh iya Pak”, Pak Zen pun menepikan mobilnya.

Pak Toha rupanya sudah kebelet ingin buang air kecil. Ia berhenti di pinggir jalan yang gelap nan sepi. Dipilihnya sebuah pohon besar yang berada di pinggir jalan sebagai tempat untuk menyalurkannya. Tak lama setelah Pak Toha pergi untuk buang air Pak Zen juga merasakan hal yang sama ia pun mengikuti kemana langkah Pak Toha sebelumnya.

Pak Toha dan Pak Zen sama-sama kencing berdiri di balik pohon besar itu. Namun Pak Zen yang datang belakangan justru selesai terlebih dahulu. Mungkin karena usia jadi lama keluarnya pikir Pak Zen.

“Saya duluan ya Pak”, kata Pak Zen kepada Pak Toha.

Tapi teguran itu tidak berbalas. Pak Toha masih dalam posisi yang sama di balik pohon besar itu. Mulai merinding dengan suasananya Pak Zen pun berjalan kembali ke mobil. Belum juga sampai mobil guru olahraga itu dibuat semakin merinding ketika ia melihat Pak Toha ternyata sudah kembali berada di dalam mobil. Bulu kuduk menjadi semakin tinggi berdiri. Pak Zen celingukan. Ia sempatkan kembali mengintip Pak Toha yang berada di balik pohon besar yang ternyata orangnya masih ada di sana. Dilihatnya lagi Pak Toha yang juga sudah berada di mobil. Pak Toha ada dua.

“Ayo Zen”, kata Pak Toha yang memanggilnya dari dalam mobil.

“Iya Pak”, sahut Pak Zen segera berjalan menuju mobil.

“Kamu habis dari mana Zen?”, tanya Pak Toha.

“Saya habis kencing juga Pak”, jawab Pak Zen.

“Lain kali kalau mau berhenti kasih tahu yang lain ya Zen. Tadi aku terbangun tiba-tiba mobil sudah berhenti di pinggir jalan dan kamu tidak ada”, ujar Pak Toha.

“Bukannya Pak Toha tadi mau kencing?”, tanya Pak Zen.

“Ngawur kamu”, balas Pak Toha tidak membenarkannya.

“Sudah ayo jalan lagi”, kata Pak Toha.

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
makin penasaran
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
gurauan nya kurang bisa gw pahami
Kustri
ini beneran 26 part?
pendek BGT...
coba lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!