NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Sadarkan Diri

Elisa mendekati Raisa yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, wanita itu geram ingin sekali menyentuh dengan tangannya di bagian leher Raisa.

"Mati kamu, Raisa! Gara-gara kamu mas Erik berubah sama aku! Aku rasa mati cocok untuk kamu, wanita bodoh," kata Elisa sudah ada di dekat Raisa.

Tanpa pikir panjang Elisa mencekik leher Raisa sekuat mungkin, tetapi reaksinya membuat Raisa terbangun juga.

"S-sakit ...." ucapnya terbata melihat ada Elisa di depannya sedang mencekik lehernya sangat kuat.

Elisa tidak takut walaupun Raisa terbangun di depan matanya, dia justru lebih suka kalau Raisa menyaksikan apa yang dia ingin lakukan.

"Bangun juga kamu ya! Aku akan membunuh kamu karena kamu sudah mempengaruhi mas Erik untuk membenci aku! Kamu kan yang bicara sama mas Erik kalau aku tidak memberikan kamu makan dan minum? Kamu juga yang berpura-pura sakit agar mas Erik tau aku ada di sini menemui Samuel? Ngaku kamu!" serunya masih mencekik leher Raisa sangat kuat.

Raisa masih melebarkan matanya, tangannya masih bisa bergerak ingin memukul wanita gila yang ada di depannya. Bahkan kakinya yang sekarang menjadi kekuatannya untuk menyingkirkan tubuh Elisa darinya.

Bugh!

Suara tendangan terdengar cukup kuat membuat Elisa tersingkir juga, Raisa segera mencabut apapun yang menempel pada tangannya untuk bergerak lebih bebas.

"Wanita gila! Aku saja baru sadar dari tadi kamu bilang yang macam-macam, aku pun tidak tahu kalian masuk ke paviliun memberikan aku makan dan minum atau tidak, tapi Erik selalu memberikan aku makanan dan minuman yang enak walaupun dia kasar, berarti kamu yang sudah mengambil jatah makanan dan minuman aku ya! Aku pun tidak tau kamu ada di sini menemui Samuel selingkuhan kamu itu, jangan harap aku lemah dari kamu ya, Elisa! Aku diam bukan berarti aku terima kamu perlakuan aku seenaknya," balas Raisa dengan tegasnya menjadi wanita yang berani menghadapi Elisa.

Elisa bertepuk tangan karena Raisa berani padanya, baru pertama kali ada orang yang meninggalkan suaranya dibandingkan Erik yang selama ini terlalu mencintainya.

"Cukup! Tutup mulut kamu wanita pembawa sial! Kamu ingat kenapa kamu disekap oleh mas Erik? Lalu, apa salahnya kalau aku tidak memberikan kamu makan dan minum? Tidakkah kamu berpikir kalau dulu mas Erik juga tidak diberikan makan dan minum oleh ayah angkatnya? Dia ditempatkan di ruangan yang gelap saat melanggar cara ayahnya, itu karena kamu, mas Erik selalu mengigau saat terlelap, dia mengatakan merindukan kedua orang tua yang di miskinkan oleh ayahmu, apa salah kalau aku ingin kamu mati?"

Elisa membuat Raisa merasakan apa yang Erik rasakan selama ini, masalahnya akan menjadi rumit kalau membahas perselingkuhannya dengan wanita yang menurutnya juga telah mengambil setengah dari cinta suaminya.

"Tolong jangan bicara begitu, ayahku bukan orang jahat, pasti kalian yang membuat cerita yang tidak-tidak, ayahku orang yang sangat lembut dan penyayang, ayah tidak mungkin melakukan itu sama orang lain," balas Raisa tidak terima kalau ayahnya dijelekkan oleh orang lain.

Elisa beranjak bangun dan mendekati Raisa kembali, dia lebih berani lagi untuk mencelakainya.

"Diam kamu sialan!"

Tangan Elisa menampar pipi kiri Raisa, tentu Raisa terkejut serta kesakitan mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari Elisa.

"Sakit kan? Makannya sadar dong jadi orang, kamu tuh cuma pelakor yang dijadikan balas dendam sama suami kamu, dan aku yang menyuruhnya melakukan itu sama kamu, apa kamu tidak mengerti juga? Dan masih membela ayahmu yang bisa membuat mas Erik marah!" bentaknya sangat dekat Raisa yang sekarang terisak mendengarkannya.

Saat mereka berdua masih berdua di dalam ruangan, saat itu ada yang membuka pintu ruangan tersebut dan terlihat keduanya terkejut, tetapi Elisa sudah membuat pipi kanan dan kiri Raisa merah.

"Mas Erik, kamu ada di sini?"

Erik menatap dengan penuh kemarahan melihat Elisa sedang melakukan sesuatu yang tidak baik pada Raisa.

"Apa yang kamu lakukan? Sedang apa tangan kamu menarik rambut wanitaku? Lepaskan sekarang!"

"Tidak mau!"

Elisa tetap menariknya, dan ternyata terlepas sudah rambut palsu Raisa, wanita itu memang sudah tidak memiliki rambut asli yang telah dipangkas habis oleh Erik sendiri.

"Oh, jadi kamu tidak punya rambut, haha sayang sekali, tidak tau malu, penampilan begitu masih mau jadi pelakor," sindirnya sangat keras pada Raisa.

Raisa terisak menangis dihina oleh Elisa, dia juga memegang kepalanya yang memang sudah tidak memiliki rambut sehelai pun.

"Hiks, aku memang tidak punya rambut, tapi Erik telah menerima aku dengan kondisi aku kaya begini, dia yang membuat rambutku tiada, jadi jangan salahkan aku seutuhnya," kata Raisa memberanikan diri.

Erik mengambil rambut palsu milik Raisa, dia kenakan di atas kepala Raisa kembali, melirik tajam Elisa yang masih berdiri dengan angkuh menatapnya.

"Tadinya aku tidak mau kesini, tapi aku yakin kamu kesini hanya untuk membuatmu seperti ini, apa kamu kurang puas sudah membuat Raisa masuk ke rumah sakit? Apa kamu juga tidak puas bersama dengan Samuel bahkan ayah angkat aku?!"

Erik sangat marah pada Elisa, kali ini cukup sulit pintu maaf untuk Elisa yang sudah berniat jahat padanya.

"Mas, kamu harus membela aku di depan wanita jahat ini, dia anak dari orang yang telah menyebabkan ayahmu tiada, apa kamu sudah lupa? Sekarang kamu malah membelanya di depan aku? Mana mas Erik yang dari dulu benci dengan keluarganya? Sekarang mas Erik berubah seperti ini hanya karena Raisa, padahal dia hanya benalu dan pelakor!"

Elisa meluapkan segala kekesalannya dengan kata-kata yang cukup pedas untuk Raisa, apalagi Erik membantu Raisa di depannya, padahal Erik selama ini benci dengan wanita itu.

"Pergi dari ruangan ini!" usir Erik pada Elisa yang masih tidak bisa mengendalikan diri.

Elisa menghela nafasnya, geregetan ingin meremas kepala Raisa agar tidak besar kepala sudah dibela oleh suaminya.

Erik menenangkan Raisa, dia tidak tahu juga harus bagaimana membujuk Raisa agar tenang dan tidak menangis lagi, selama ini faktor kesedihan Raisa adalah dirinya.

"Pergilah Erik," pinta Raisa pada suaminya.

Erik melepaskan tangannya dari Raisa, tentu dia tidak akan memaksa Raisa tentang kehadirannya.

"Hiks, kenapa aku harus kenal sama mereka berdua yang banyak drama begini? Di mana kehidupan aku yang berwarna selama ini? Sekarang gelap dan penuh air mata, aku juga tidak mau dianggap pelakor oleh Elisa, tapi pada kenyataannya posisi aku memang istri kedua yang tidak sah secara hukum," lirihnya menangis memukuli bantal.

Sedangkan Erik berjalan menuju kamar rawat inap Samuel, ternyata benar Elisa ada di sana kembali.

"Jadi begini rupanya," suara hati Erik bicara.

Elisa sedang menangis di samping Samuel dengan memegang tangan pria itu.

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!