Sungguh Yara tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan seperti ini. Nikah kontrak dengan pria asing demi biaya operasi Adiknya.
Sementara itu Farrel masih mengutuk dirinya sendiri mengapa bisa jatuh cinta kepada Wanda. Gadis yang selama bertahun-tahun ini mengisi hari-harinya. Hanya karena Wanda adalah cinta pertamanya dan Farrel pernah berjanji untuk menikahi Wanda.
Dan di hari pernikahan Farrel dan Yara, kekasihnya Wanda kembali.
Apa yang akan terjadi? Apakah Farrel benar-benar kembali kepada kekasihnya? Atau kah Farrel tetap bersama Yara?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Sakit Hati
Di dalam kamar hotel, Farrel terbaring. Vilda tersenyum memandangi Farrel yang tidak sadarkan diri. Vilda satu persatu melepas kancing kemeja yang dikenakan Farrel dan semua kain yang melekat di tubuh Farrel. Vilda menelan saliva memandangi Farrel yang nyaris sempurna dimatanya.
Vilda juga melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Vilda menghampiri Farrel dan mengambil ponselnya. Vilda menciumi Farrel tangannya aktif mengambil foto dari ponselnya. Vilda juga membuat gaya-gaya yang membuat orang yang melihatnya merinding. Vilda sengaja membuat pose seolah-olah dirinya dan Farrel melakukan hubungan terlarang. Vilda juga tidak segan mempertontonkan bagian-bagian inti dari tubuhnya.
Setelah puas menatap foto-foto panas dirinya dan Farrel. Vilda mengirimnya kepada seseorang yang ada di kontaknya. Vilda kembali menciumi Farrel yang masih enggan membuka mata.
Sementara itu, orang-orang suruhan Vilda mengikuti Yara dari lobi hotel. Vilda berjalan-jalan sendirian sampai di sebuah taman bermain Yara duduk di kursi taman. Orang-orang suruhan Vilda berniat untuk menculik Yara tapi langkah mereka tercium pengawal Anas. Mereka berhasil dilumpuhkan pengawal Anas.
Seorang kurir mendekati Yara. "Permisi, apa Anda bernama Nyonya Yara?"
"Iya." Jawab Yara.
"Ada titipan paket untuk Anda. Permisi." Kurir itu menyerahkan amplop besar berwarna coklat.
Pengawal yang dikirimkan Anas berlari segera mengambil amplop itu dari tangan kurir. Dan pengawal bertanya siapa yang menyuruhnya. Si kurir berkata tadi dia sedang mengantar paket ke toko di seberang jalan, ada seorang pria menitipkan paket ini dan menunjuk ke arah Yara. Setelah menerima uang darinya si kurir mengantarkan paket ke Yara.
Pengawal melihat kejujuran di mata si kurir. Pengawal berterima kasih dan memberikan amplop itu kepada Yara.
"Maaf Nyonya Yara. Tadi ada sekumpulan orang-orang yang ingin berbuat jahat kepada Anda." Jack menunjuk ke belakang Yara.
Yara tersentak dan berdiri ke belakang Jack. Sekumpulan orang dengan tangan terikat di belakang menunduk di kelilingi anak buah Jack.
"Mengapa mereka ingin menculik ku?" bibir Yara gemetar.
"Karena Anda Istri dari CEO Farrel. Banyak musuh mengintai Anda. Jangan khawatir, kami akan selalu menjaga Anda," kata Jack.
"Terima kasih. Aku akan kembali ke kamar," Yara berjalan mendahului Jack.
"Bereskan mereka!" Jack memberikan perintah kepada teman-temannya.
Yara kembali ke kamarnya disambut Farrel yang duduk di sofa sambil memegang kepalanya. Mata Yara tertuju ke kerah kemeja Farrel. Banyak noda lipstik menempel di sana. Yara mendekati Farrel dan mengendus-endus tubuh Farrel. Aroma parfum asing yang bukan milik suaminya.
"Sayang, ada apa? Apa kamu kangen 'Si Jun'?" goda Farrel.
"Kamu dari mana? Mengapa banyak noda lipstik di kerah baju dan ini aroma siapa!" Yara emosi tingkat tinggi dan menjatuhkan amplop coklat dari tangannya.
Farrel melepaskan kemejanya, matanya terbuka lebar. Memang benar ada banyak noda lipstik berbentuk bibir merah menghiasi. Farrel mengambil amplop coklat yang terjatuh di lantai.
JEGEEERRR!
JEGEEERRR!
Serangan kilat dan petir bergemuruh di dada Farrel. Farrel sama sekali tidak menyangka Vilda akan melakukan tindakan seberani dan senekat ini.
"Sayang, jangan percaya ini. Aku mohon. Aku dijebak Vilda." Farrel berlutut di hadapan Yara.
Yara yang penasaran merebut amplop yang ada di tangan Farrel dan melihat isi di dalamnya. Tangan Yara gemetar ketika melihat foto-foto suami dan sepupunya beradegan panas. Yara memegang dadanya yang tiba-tiba nyeri. Foto-foto panas Farrel dan Vilda berhamburan di lantai.
"Sayang, Vilda mengajak ku untuk makan di restoran. Tapi aku menolaknya dan memarahinya karena perlakuannya yang kasar kepadamu. Dia memaksa ku untuk mencicipi makanan yang sudah dia sediakan. Aku memilih untuk meminum jus jeruk. Setelah itu aku pergi dan aku merasakan sakit kepala."
Yara seolah tidak perduli akan penjelasan dari Farrel. Yara sakit hati teramat sakit. Yara menangis, Yara terlalu mencintai Farrel. Yara tidak terima dengan apa yang dia lihat. Apakah Yara bisa percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya ataukah Yara percaya pada penjelasan suaminya. Dan apakah Farrel berkata jujur atau hanya sekedar pembelaan dirinya.
"Sayang, coba kamu perhatikan. Di sini hanya Vilda yang aktif coba lihat aku hanya diam mataku terpejam. Aku sama sekali tidak sadar Yank. Kata pelayan di restoran aku tadi pingsan dan aku terbaring di sofa restoran," Farrel lagi-lagi memberikan penjelasan.
"Sayang, aku mau sendiri. Aku mohon tinggalkan aku sendiri." Yara mendorong pelan tubuh Farrel.
Farrel dengan terpaksa meninggalkan Yara keluar dari kamar mereka. Farrel mencari keberadaan Vilda. Dan Yara membawa beberapa lembar foto panas Farrel dan Vilda keluar kamarnya. Yara pergi menemui Jack.
"Apa yang terjadi Nyonya?" Jack melihat Yara penuh derai air mata.
"Bisakah aku minta tolong selidiki kebenaran foto ini." Yara menyerahkan beberapa lembar foto panas Farrel.
"Baik Nyonya. Apakah Anda ingin ke suatu tempat untuk menyendiri? Saya bisa mengantarkan Anda dan jangan khawatir keamanan Anda pasti terjaga," kata Jack.
"Baiklah." Yara mengikuti Jack.
Jack menghampiri salah seorang temannya dan memberikan foto-foto Farrel. Temannya Jack mengangguk mengerti dan pergi ke suatu tempat.
Jack akhirnya melajukan mobilnya ke jalan raya. Jack mengintip dari balik kaca spion Yara sangat terpukul dan terluka. Jack sangat memahami situasi. Istri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya bercinta dengan wanita lain.
Jack memasuki sebuah mansion. Dimana sudah banyak pelayan yang berdiri menanti kedatangan mereka. Jack keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Yara.
"Permisi Nyonya Yara, kita sudah sampai." Jack menundukkan sedikit badannya.
"Hmm, kita ada dimana?" Yara memandangi sekelilingnya. Rumah yang sangat teramat besar. Yara menepuk-nepuk pipinya menyakinkan apakah dia berada di alam mimpi atau di dunia nyata.
"Selamat datang di Mansion milik Anda Nyonya Yara." Jack mempersilakan Yara untuk turun dari mobil.
Yara masih tidak percaya dengan pendengarannya. Yara turun dari mobil disambut oleh para pelayan di depan pintu rumah mewahnya.
"Selamat datang Nyonya, kami semua siap melayani Anda." Sapa salah seorang pelayan yang berdiri di sana.
"Hmmm, iya. Terima kasih semuanya." Yara dalam keadaan penuh kebingungan.
"Mari Nyonya Yara silakan Anda berkeliling mansion." Jack berjalan di depan Yara.
Jack menunjukkan kepada Yara ruangan di dalam mansion. Yara tidak pernah menyangka ini semua adalah miliknya. Hadiah pernikahan dari kedua orang tuanya. Ayah Anas dan Bunda Diana ternyata salah satu orang ternama di Kota M.
Yara duduk di depan kolam renang besar. Yara merasakan kesejukan, sejenak Yara lupa akan masalah yang dihadapinya.
"Nyonya Yara. Ternyata semua foto-foto panas Tuan Farrel hasil rekayasa Vilda sepupu Tuan Farrel. Teman-teman telah menemukan bukti-bukti rekaman CCTV." Jack memberikan Tab dan menunjukkannya kepada Yara.
Yara menatap layar Tab tanpa mengerjap. Yara mengepalkan kedua tangannya.
"Jack, aku ingin balas dendam!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
1. Cintaku Karena Kentut.
2. KESAKITANKU.
3. Gadis Pilihan.
4. KEMBARAN GHAIB.
5. Halu World.
6. RAPUH.
Terima kasih 🙏