NovelToon NovelToon
Kekecewaan (Disappointment)

Kekecewaan (Disappointment)

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / CEO / Ibu Pengganti / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Daffodil_73

"Tidak Azcel,Bagaimanapun juga aku adalah istri daddy mu!!"

"Ooh ayolah Grite, bukankah kamu sangat mencintai ku?! Perempuan murahan seperti mu tidak akan puas dengan satu lelaki! Bukankah kita juga pernah melakukannya?!"
Azcel yang sudah di penuhi kabut gair*h itu terus memojokkan Grite hingga menyentuh kepala ranjang. Jangankan untuk kabur, untuk bergerak saja Grite tidak mampu.


🍃🍃🍃

Hay sahabat reed, ini adalah karya perdana ku, silakan komen untuk masukannya ya.. kritik dari kalian sangat berarti sekali 💙 Happy Reading 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daffodil_73, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu

Kriinggg

Suara alarm yang keras tidak mengusik tidur nyenyak gadis bar-bar yang kini sedang mimpi indah dengan pria idamannya. Siapa lagi jika bukan Disha, setelah semalaman begadang nonton drakor favoritnya secara maraton gadis itu tetap memejamkan mata di pagi hari yang sejuk itu, menarik selimut menutup seluruh tubuhnya, memeluk guling dengan erat lalu melanjutkan tidurnya dengan nyenyak.

Drrt drrt

Jika suara alarm yang nyaring saja tidak di hiraukan apalagi hanya sebuah getaran ponsel yang justru terasa seperti menepuk-nepuk me nina bobokan Disha.

Drrt drrt

Entah getaran ke berapa kali baru bisa membangunkan sepasang mata indah Disha yang terpejam erat karena sentuhan mimpi indah. Dengan mata yang masih terpejam dia berusaha menjawab panggilan yang terus menerus memanggil tanpa henti.

"Siapa sih mengganggu pagi-pagi begini!"

"Ini aku!"

"Ooh om Azcel?! Kenapa?"

"Kau masih bisa bertanya kenapa?!" geraman tertahan dari suara Azcel membuat Disha mengernyit heran.

"Katakanlah om! Aku masih ngantuk sekali ini!" Nyawa Disha yang belum sepenuhnya terkumpul itu malah bicara ngalor-ngidul tidak jelas.

"Berhenti memanggilku om Disha! Lihatlah jam dinding mu, pukul berapa sekarang! Sejak kapan sekertaris datang lebih siang daripada bos nya!" Pagi-pagi mood Azcel sudah berantakan karena Disha.

Lihat saja Disha! Kau harus menjadi mood booster ku hari ini! Kau tidak akan selamat! Azcel menyunggingkan senyum kelicikan penuh rencana untuk mengerjai Disha.

"Aku mau 30 menit dari sekarang kau sudah ada di ruanganku!" Lanjutnya.

"Haa? Apa?!" Melihat jam dinding yang menunjukkan angka 8.45 Disha segera bangun dari tidurnya. Beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, pagi ini Disha hanya mandi asal basah karena dirinya sudah telat 15 menit, belum lagi dia yang masih harus bersiap-siap bahkan perjalanan dari apartemen menuju perusahaan Azcel membutuhkan waktu 20menit.

Dasar om-om nyebelin! Bisa-bisanya hanya memberiku waktu 30menit. Disha menggerutu memaki Azcel atas perlakuannya yang akhir-akhir ini benar-benar menyebalkan padanya.

Berbeda dengan Disha yang menggerutu karena telat, Azcel menggerutu karena tujuan utamanya ke kantor justru tidak terwujud. Azcel sengaja berangkat sedikit pagi dari biasanya karena memang ingin melihat senyum Disha yang manis, ingin mendengar suara sapaan Disha yang ramah namun terpaksa, serta ingin melihat wajah gadis kecil yang mempesona meskipun wajah perempuan itu lebih sering terlihat judesnya. Bahkan kini Azcel memiliki hobby baru yaitu mengerjai Disha hanya supaya dia bisa melihat raut wajah marah yang memerah seperti kepiting rebus akibat ulahnya.

Azcel terus saja menatap jam dinding di ruangannya seakan dirinya takut jam dinding itu berhenti berdetak. Tepat...

"Selamat pagi tuan." Dengan nafas tersengal-sengal Disha masuk ke ruangan Azcel.

"Pagi? ini sudah siang Disha!"

"Tapi ini baru jam 9.30 tuan!" bantahnya.

"Saya bosnya, meskipun masih pukul 7.00 aku berhak menyebutnya siang disini." tegas Azcel tidak menerima penolakan.

"Terserah tuan saja!" Disha berbalik pergi meninggalkan Azcel dan ruangannya.

"Mau kemana kamu?!" bentak Azcel.

"Kerja lah! Masa iya jual diri!" Ehh tapi jual diri kan juga kerja ya.. dasar bodoh kamu Disha. Monolog dalam hati.

"Berhenti!"

"Apalagi sih? Katanya aku udah telat, nih aku mau kerja!" Disha menyebikkan bibirnya kesal.

"Kamu memang akan bekerja, tapi tidak di sini!" Mendengar pernyataan Azcel Disha hanya mengernyit heran. Jika bukan disini lalau dimana dirinya akan berkerja? atau dirinya akan di ijinkan magang dengan teman-teman lainnya? Pikiran menduga-duga itu berkeliaran di otak Disha yang cerdas namun sedikit lemot.

"Ikut aku!" Azcel menarik pergelangan tangan Disha.

"Mau kemana sih om?" mendengar Disha memanggilnya om untuk kesekian kali membuat Azcel memberikan tatapan tajam tanpa bicara apapun yang membuat nyali Disha menciut.

Malam ini akan diadakan acara wedding anniversarry Agio dan Gritte yang ke 5 tahun. Meskipun tidak mengundang banyak orang, tapi Agio ingin acara ini dapat berkesan bagi Gritte maka dari itu Agio memutuskan untuk mengundang orang-orang terdekat saja.

Dan karena acara itu pula Azcel mengajak Disha ke sebuah butik ternama langganannya untuk membeli gaun dan tuxedo yang cocok bagi keduanya demi menghadiri pesta nanti malam. Azcel berencana mengajak Disha ke pesta itu. Pria itu ingin Agio, Gritte dan Felicia bisa mengenal Disha meskipun saat ini dirinya belum tahu pasti perasannya pada gadis kecil itu seperti apa, yang jelas ada kesenangan tersendiri saat menggoda gadis itu, wajah marah dan kata-kata judesnya bisa membuat Azcel senang.

Gaun hitam tanpa lengan itu terlihat pas di tubuh ramping Disha, bahkan sangat cocok dengan kulitnya yang putih bersih tanpa noda sedikitpun. Sama halnya dengan Azcel yang memilih tuxedo warna hitam senada dengan gaun Disha, wajah Azcel juga terlihat tampan dan jangan lupakan rahang tegas serta sorot mata yang tajam itu menambah kesan mempesona pada diri Azcel.

"Azcel, kamu disini?" sebuah suara samar terdengar ditelinga Disha yang berada di ruang ganti.

Azcel yang sedang menunggu Disha di sebuah sofa dekat dengan ruang ganti pun hanya menoleh sekilas menatap si pemilik suara yang beberapa saat lalu menyapanya. Tanpa berniat menjawab Azcel kembali fokus pada handphone di genggamannya.

"Aku kesini ingin mencari gaun untuk pesta wedding anniversary om Agio dan tante Gritte nanti malam, apa kau bisa pilihkan gaun untukku?" tanpa meminta ijin terlebih dahulu Yukira mendaratkan bokongnya di sofa tepat bersebelahan dengan Azcel.

"Aku sedang sibuk!"

"Kau..." belum selesai Yukira berkata Azcel sudah beranjak dari duduknya.

"Kau sudah selesai?" melihat gadis yang dibawanya tadi keluar dari ruang ganti, Azcel segera berjalan mendekat.

"Sudah." jawab Disha singkat.

"Kau kemari bersamanya Azcel?" Yukira sudah berdiri berada di dekat mereka. Aura ketidaksenangan jelas terlihat di wajah perempuan cantik asal Jepang itu.

"Tante juga disini?" berpura-pura terkejut bahkan Disha antusias memanggil Yukira dengan sebutan tante. Tante girang ya Dish🤭

Mendengar panggilan Disha untuk Yukira, Azcel tidak dapat menyembunyikan senyumnya. Senyum tertahan namun masih tetap terlihat menawan bagi kaum hawa yang memandangnya.

"Tante? Berhenti memanggilku tante! Panggil aku nona, nona Yuki! Atau kau juga bisa memanggilku Nyonya muda Vanska!" wajah congkak dan pengakuan yang baru saja di ucapkan oleh Yukira membuat Disha tak dapat menyembunyikan tawanya.

"hahahaha nyonya muda Vanska ya? ups, maaf-maaf, saya tidak bisa berhenti tertawa." melihat wajah merah padam Yukira membuat Disha menghentikan tawanya dengan terpaksa bahkan sampai membuat Disha menutup mulut dan memegangi perutnya yang terasa kram akibat ingin tertawa terus.

"Baiklah aku berhenti tersenyum tuan, maaf karena aku tidak tahu jika dia adalah nyonya muda Vanska, dan anda nyonya muda Vanska selamat siang." Disha senyum dan sedikit membungkukkan badannya dihadapan Yukira.

"Ayo!" Melihat tingkah Disha yang terang-terangan mengejek Yukira membuat Azcel segera menarik tangan Disha agar segera pergi dari sana sebelum tante lampir itu marah dan melakukan hal-hal yang memalukan.

"Tunggu om, nyonya muda masih di dalam sana. Apa om tidak ingin menemaninya?" Disha mengatakan itu sambil tertawa mengejek Azcel.

"Diam atau ku cium bibirmu yang berisik itu!" Ucapan spontan Azcel membuat Disha diam tercengang. Gilaaaa mesum juga om satu ini, mana bibirku masih perawan jangan sampai om mesum ini yang memerawaninya bisa awet muda nanti dia. Batin Disha.

"Masuk Disha!" Ternyata pintu mobil sudah terbuka namun Disha justru masih melamun memikirkan ucapan Azcel yang hanya asal saja.

Brak!

Suara pintu mobil yang tertutup keras karena dibanting oleh Disha membuat jantung Azcel berdetak cepat karena kaget.

"Astaga Disha, bisa tidak pelan-pelan saja?? Ini mobil pribadi saya, bukan angkot! Bisa jantungan saya lama-lama dekat kamu!" Azcel menarik nafas panjang serta geleng-geleng kepala melihat kelakuan Disha yang terkadang seperti bayi bajang.

"Hehe maaf om, lupa." Udah? Gitu aja? Lalu kalian mau ekspektasi yang seperti apa? Disha kan emang rada-rada.

"Disha please don't call me uncle, I'm not your uncle!" Azcel menggeram kesal.

"Ya tuan!"

"Pasang seatbelt mu!" Selalu seperti ini, Disha selalu takut ketika mendengar Azcel marah. Sejatinya perempuan meskipun periang dan bar-bar tapi ketika ada seorang pria yang berkata kasar atau keras pasti akan takut, apalagi jika yang mengatakannya adalah orang yang di cintai.

"Nanti malam bersiap-siaplah, aku akan menjemputmu di apartemen jam 7 malam. Pakai gaun yang tadi."

"Memangnya kita mau kemana om? ehh tuan." Disha memukul pelan mulutnya merutuki kebodohannya yang keceplosan memanggil Azcel dengan panggilan om lagi.

"Anniversary daddy dan istrinya. Nanti saat di acara panggil aku kakak saja seperti biasa!"

Hening, setelah Azcel berbicara dan Disha mendengarkan, keadaan di dalam mobil menjadi senyap. Tidak ada percakapan dari keduanya, baik Azcel maupun Disha kini sedang bertarung dengan pikirannya masing-masing.

......................

Setelah baca bantu tap like atau bagi hadiah dong, nonton iklan juga boleh kok 🤭💙

1
Cancer
semoga lekas sembuh thor
Cancer
10 iklan + 2 mawar untuk 30 bab nya ya Thor. semoga semakin semangat nulisnya
Daffodil: Terimakasih
total 1 replies
Cancer
saking pusingnya sampai nulis kepala jadi kelapa ya Thor hehe
Cancer
Lebih rajin up dong Thor, biar yang baca makin semangat
Cancer
semoga hubungan mu dengan agio akan baik-baik saja grite
Cancer
lega kan Grite karena udah jujur sama suami sendiri
Cancer
akhirnya jujur juga
MyBe
semangat Gritte, jadilah istri sholeha hehe
MyBe
Pasti nih entar si disa ketemu lagi sama azcel
MyBe
shick shack shock gak tuh /Sob//Facepalm/
MyBe
Azcel baiknya kek gitu pasti nyesel nih si grite karena udah menyianyiakan Azcel
MyBe
ya Ampuuuuuun, mleyoot
MyBe
bener-bener ya itu si hadi, kok jadi kasihan ya sama Grite
Cancer
semangat! aku nunggu up bab selanjutnya
Cancer
Adit..Adit, kayak pernah telat datang bulan aja
Daffodil: tau nih adit, mentang-mentang calon dokter ya kan
total 1 replies
Cancer
naah keributan seperti ini yang aku suka
Cancer
berharap berlebihan itu tidak baik ya grite
Cancer
aduuh azcel, lagian ngapain sih ngintip segala, kan jadi sakit hatinya hehe
Cancer
sampai sini ceritanya cukup bagus, gak ngebosenin, pokoknya semangat buat penulisnya
Daffodil
di tunggu ya, insyaallah up setiap hari Selasa, Jum'at dan Sabtu 💙
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!