QUEEN BLACK MAFIA

Di salah satu negara di bagian Eropa Selatan terdapat 3 gadis cantik yang sedang berkutat dengan pekerjaannya.

“Oh come on gue pengen cepat selesai, badan gue udah remuk banget ini” ucap gadis cantik nan mungil

“Lo pikir cuma lo aja yang pengen cepat selesai, gue juga bangs*t gue juga pengen mandi badan gue lengket banget ini” balas gadis tomboy yang cantik

“Gue pengen cepat pulang huaa,pengen ketemu mici” frustasi gadis cantik nan mungil

“Gausa banyak bacot, buru selesain” ucap gadis manis

3 gadis tersebut kembali melanjutkan pekerjaannya dengan cepat

Tidak ada yang tau apa yang sedang mereka lakukan. Bicarakan Tuhan dan mereka saja yg tahu hihi\~\~

****

Tok tok tok

“Permisi Mr jo, saya disuruh kepala sekolah untuk memanggil mola ke ruang BK” ucap salah satu murid yang berdiri di depan pintu kelas 12.1

Krieekk

“Mol-“ ucapan Mr jo terpotong karena mola sudah berdiri dan berjalan keluar tanpa pamit.

Mr. Jo hanya menghela nafas “ anak - anak jaman sekarang emang gada sopan santunnya” lirih Mr. Jo menggelengkan kepalanya dan melanjutkan proses belajar

“Mola kira kira bakal di apain ya?” Ucap Al

Ferdian hanya mengangkat bahunya “ entahlaa”

Mola berjalan menuju ke ruang BK di antar oleh murid tadi yang memanggil Mola. sesampainya di depan pintu ruang BK “Aku hanya bisa nganterin kamu sampe sini” ucapnya lalu pergi. Mola tersenyum smirk ‘Let’s play the Game’ batin mola lalu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu

Didalam sudah ada Gisel dan kedua orang tuanya, kepala sekolah serta Miss Ana selaku Guru BK sedang menatap Mola yang baru saja masuk dan hanya dibalas tatapan datar oleh Mola.

“Oo jadi kamu yang sudah buat tangan anak saya patah ha” bentak nyonya Sanjaya langsung berdiri dari duduknya

“Mohon tenang dulu nyonya, kita bicarakan baik - baik, silahkan duduk dulu mola” ucap Mr. Robert selaku kepala sekolah

“Gak bisa, anak preman seperti dia tidak bisa dibicarakan secara baik - baik, dia harus di keluarkan dari sekolah ini” emosi nyonya Sanjaya yang tak tertahan tak terima anaknya terluka sedangkan tuan Sanjaya hanya diam saja membiarkan istrinya yang berbicara

“Mola kenapa kamu melakukan ini pada Gisel ? ini termasuk tindak kekerasan yang sangat dilarang disekolah ini “ ucap Miss Ana pada mola

“ Sangat dilarang ?” Tanya Mola tersenyum miring membuat mereka heran

“ Putar cctv “ lanjut mola membuat mereka tambah kebingungan

“Maksud kamu apa sih, tidak usah membuat saya tambah emosi kamu lebih baik sekarang minta maaf pada anak saya dan kamu akan di keluarkan dari sekolah ini” ucap Nyonya Sanjaya dengan penuh emosinya

“ Maksud kamu apa mola, putar cctv maksudnya kamu ingin kami memutar cctv ? Untuk apa ? Tanya Miss Ana

Mola memutar bola matanya malas dengar ocehan mereka

‘berurusan dengan orang - orang bodoh memang sangat merepotkan’ batin mola

“ Untuk melihat kebenarannya” ucap mola

“Kebenarannya sudah terlihat bukan, ini buktinya kalo lo udah buat tangan gue patah” ucap Gisel sambil memperhatikan tangannya yang diperban

“Iya buat apalagi putar cctv kalo buktinya sudah ada, sudahlah kamu tidak bisa mengelak lagi kamu itu sudah terbukti bersalah” ucap Nyonya Sanjaya

“Putar saja cctv-nya” santai mola

“Baiklah, putarkan cctv kejadian tadi siang” perintah Mr. Robert

“Tidak perlu membuang waktu saya Mr. Robert, silahkan suruh anak itu minta maaf dan keluarkan dia sekarang juga” ucap tuan Sanjaya yang tadi hanya diam saja akhirnya mengeluarkan suara juga

“ kenapa tuan? anda takut melihat kelakukan buruk putri tersayang anda?” seringai mola membuat tuan Sanjaya terdiam marah

“Putar cctv-nya” ucap tuan Sanjaya

Ruang BK memang sudah disediakan layar untuk memutar cctv agar bisa mengetahui dan memantau aktivitas siswa - siswi disini. Miss Ana memutar cctv kejadian tadi siang dikantin yang terlihat Gisel menghampiri mola dan terjadilah kejadian yang membuat tangan Gisel patah

Gisel terlihat tersenyum kemenangan, dia yakin kali ini mola akan dikeluarkan dari sekolah ini

Namun putaran cctv berlanjut pada rekaman cctv yang memperlihatkan pembulliyan yang dilakukan oleh Gisel selama ini, kelakuan buruk hingga tindak kekerasan terlihat semua di dalam rekaman cctv tersebut.

Wajah Gisel berubah pucat pasi bahkan tak mampu berkata kata lagi. Tuan dan Nyonya Sanjaya terdiam malu melihat kelakuan putrinya yang selama ini mereka pikir baik dan lemah

“ti tidak itu semua palsuu, mom, dad jangan percaya rekaman itu semua palsu ini sudah di edit sama jal*ng sialan itu “ teriak Gisel pada mola

Plak

Plak

Dua tamparan dilayangkan di pipi Gisel oleh tuan Sanjaya “ kamu bukan anak saya” ucap Tuan Sanjaya lalu pergi meninggalkan ruangan

“Kamu benar benar mempermalukan mommy Gisel, Mommy kecewa sama kamu” ucap Nyonya Sanjaya lalu ikut pergi meninggalkan ruangan

“Gisel tindakan kamu sudah kelewat batas, mau tidak mau kami mengeluarkan kamu dari sekolah ini karena tindakan kekerasan yang kamu lakukan tidak bisa kami toleransi lagi “ ucap Mr. Robert

Mendengar itu Gisel frustasi tidak bisa mengatakan apa pun lalu ia pergi meninggalkan ruangan, Mola ikut berdiri meninggalkan ruangan. ‘Permainan belum selesai Gisel’ batin mola dengan seringai khasnya

****

“arrkkkkhhh”, ini semua gara - gara cewek sialan itu” amuk seorang gadis di kamarnya sambil melempar semua barang ke segala arah dan menghancurkan semua barang yang ada dikamarnya

“arrkhhhhhh bajing*n, gue gak terima ini semua terjadi, gue harus bisa bun*h cewek sialan itu?” Ucap gadis itu

“ hmm mau bun*uh gue ya ?” ucap seorang gadis yang baru saja masuk ke kamar melalui jendela

“ Lo? Kenapa bisa ada disini haa, keluar dari kamar gue sekarang, atau gue teriak biar penjaga ngusir lo dari sini” teriak Gisel pada mola

Ya dua gadis yang sedang berada dalam kamar itu Gisel dan mola yang baru saja menyelinap masuk ke dalam kamar Gisel

“Katanya lo mau bun*h gue. Ini gue ada dihadapan lo sekarang” ucap santai mola

Mendengar itu Gisel emosi dan langsung mengambil pisau buah di sampingnya “ gue bun*uh lo cewek sial*n “ teriak Gisel menerjang tubuh Mola namun dengan mudah Mola menghindar dan menendang punggung Gisel hingga tanpa sengaja pisau yang di pegang Gisel mengenai perutnya sendiri

“Shhh” ringis Gisel

“baru segitu aja kemampuan lo” ejek mola tersenyum remeh

“baiklah sudah siap bertemu dengan sang pencipta ? “ seringai mola melemparkan pisau kecilnya dan mengenai bahu Gisel

“arrkkhhh lo perempuan gila cepat keluar dari kamar gue sebelum gue teriak shhh” ucap Gisel meringis menahan rasa sakit di perut dan bahunya.

“teriak aja sesuka lo” balas mola mendekati Gisel dan Gisel beringsut mundur ke belakang hingga mentok di tembok

“Pergi cewek sial*n, pergiii”

Jlebbb

“aaaarkhhhhh” teriak Gisel yang baru saja terkena lemparan pisau yang mengenai telapak tangannya

“Gimana kalo wajah lo gue ukir, pasti akan lebih cantik hehe” ucap mola sambil menggoreskan pisaunya pada wajah Gisel

“Sshhh lo-lo psikopat gi-laa” ucap Gisel terbata-bata merasakan sakit dak perih pada wajah dan tubuhnya

“yap benar sekali, kenapa lo baru sadar hmm”

Teriakan dan tangisan Gisel terdengar merdu di telinga mola yang sedang bermain-main di tubuh Gisel, mem*tong semua jari-jari lentiknya dan menusuk nusuk semua badan Gisel hingga Gisel tak terdengar lagi

Setelahnya mola mengangkat tubuh Gisel dan menggantungkannya di depan jendela

“One target finished” lirih mola berlalu pergi