NovelToon NovelToon
Malam Petaka Party 17 Tahun

Malam Petaka Party 17 Tahun

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

"Argggghhh!" suara teriakan kencang yang terdengar.

"Tolong!"

"Lepaskan aku!"

"Jangan aku mohon! jangan!"

Aurora yang terus berteriak memohon ampun saat seorang pria yang tidak tahu siapa menyeretnya memasuki sebuah gudang yang sangat gelap yang membuat Aurora yang tidak tahu siapa itu.

"Tidak!" teriak Aurora dengan sekencang-kencangnya saat merasa sakit di area sensitifnya.

Air matanya yang jatuh saat kehormatannya di renggut paksa. Oleh Pria yang tidak bisa di lihatnya. Pria itu dengan bejat memperkosa gadis 17 tahun itu.

Malam Petaka Party saat merayakan ulang tahun sahabatnya yang membuatnya kehilangan kehormatannya. Pesta yang harusnya penuh dengan kebahagiaan berujung petaka. Kehilangan kehormatan, di temukan mayat dan berurusan dengan Polisi dengan kasus besar dan masa depan yang hancur.

Saksikan penuh dengan misteri di Novel terbaru saya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Ternyata diam-diam.

Marko yang baru selesai berurusan dengan Polisi yang langsung keluar dari ruangan Polisi telah menandatangani berbagai berkas. Bahwa dinyatakan tidak bersalah sama sekali.

"Marko!" langkah Marko terhenti ketika dipanggil dan membuatnya membalikkan tubuhnya. Firman yang memanggilnya lalu menghampirinya dengan merangkul bahunya dan menepuk-nepuk nya.

"Cctv masih mencintai kamu. Jadi dia menyelamatkan kamu dan kamu terbukti tidak bersalah atas kasus ini. Nama kamu bersih kembali," ucap Firman.

"Saya sudah mengatakan berkali-kali. Jika memang bukan saya pelakunya dan hanya karena saya yang membawa alkohol dan juga sering bermasalah dengan Rora. Saya yang kenak dan di tuduh," jawab Marko dengan kesal.

"Bagaimana saya melaporkan balik atas tindakan pencemaran nama baik," lanjut Marko yang pasti sangat kesal dan tidak terima begitu saja.

"Kamu punya hak atas itu. Tetapi ini adalah kas besar dan jelas kalian semua satu persatu akan merasakan apa yang kamu rasakan. Karena kalian orang-orang yang berada di sekitar Rora dan juga Steffie. Jadi saran saya jangan memperpanjang masalah," ucap Firman.

Marko hanya terdiam. Memang pasti marah karena sudah dituduh dan sangat bersyukur jika terbukti tidak bersalah.

"Ya kamu beruntung saja. Tetapi jika CCTV itu tidak ada yang membuktikan kamu tidak kemana-mana malam itu dan hanya tetap berada di sana. Kamu pasti sekarang masih dalam tahap penyelidikan," ucap Firman. Marko menghela nafasnya.

"Ya saya berterima kasih kepada kamu. Karena kamu mau memenuhi beberapa kali panggilan untuk meminta keterangan kamu. Kamu meringankan pekerjaan kami dan saya sangat tahu. Jika kamu marah dengan hal ini," ucap Firman.

"Marko. Jangan sering mencari masalah di sekolah kamu dan apalagi mengganggu murid-murid di sana. Mungkin kita tidak akan berurusan dengan kasus salah satu teman kamu. Tetapi mungkin suatu saat nanti kita akan bertemu karena ada laporan dari murid Jika kamu membuat ulah di sekolah kamu," tegas Firman memberi ingat kepada siswa remaja yang terbilang masih di bawah umur.

"Jangan sering minum-minum juga. Kamu memang tidak terbukti bersalah. Tetapi semua ini juga terpicu karena perbuatan kamu dengan kecerobohan kamu," tegas Firman.

"Iya pak saya minta maaf. Walau permintaan Maaf saya tidak akan bisa mengembalikan Steffie untuk hidup dan juga mengembalikan Rora seperti semula," ucap Marko mengaku salah. Emosinya tampak reda dan berpikir jauh lebih dewasa.

"Saya tahu. Kamu sebenarnya sangat baik dan bersimpatik atas kasus teman kamu," ucap Firman.

"Iya pak. Jika bapak butuhkan informasi lagi maka saya siap juga untuk dipanggil lagi. Jika saya juga bisa, maka saya akan membantu pihak polisi untuk menuntaskan kasus ini. Walau sepertinya usaha yang saya lakukan tidak akan menghasilkan apa-apa," ucap Marko.

"Its oke. Niat kamu sudah sangat membantu," ucap Firman.

"Ya sudah pak kalau begitu saya permisi," ucap Marko dengan menundukkan kepalanya dan langsung pergi.

"Hahhhhhh!!!!" Firman menghela nafas.

"Siapa sebenarnya pelakunya," batin Firman yang frustasi memikirkan kasus yang tidak kunjung selesai.

***********

Rumah sakit.

Rora berbaring miring di atas ranjang dengan menekuk tubuhnya yang meringkuk di bawah selimut.

"Dengan keadaan ku seperti ini. Apa Bryan masih ingin berpacaran denganku. Dia sudah tahu. Jika aku bukan wanita suci lagi dan selama ini aku selalu sok suci. Dia tidak pernah datang untuk melihatku dan mungkin saja dia jijik denganku," batin Rora dengan meneteskan air matanya yang sekarang kepikiran dengan kekasihnya.

"Kenapa nasibku seperti ini. Aku sudah tidak punya masa depan lagi dan aku sudah tidak akan bisa seperti anak-anak lain lagi. Semua impianku benar-benar hancur," batin Rora dengan air matanya yang jatuh.

********

SMA Nusa Bangsa.

Cindy, Tiara, Yoga dan Bryan yang tanpa mengobrol duduk di salah satu bangku di dekat taman bunga.

"Bukan Marko yang memperkosa Rora. Lalu siapa lagi coba?" tanya Tiara.

"Entahlah. Apa mungkin orang lain. Karena Rora di temukan di pantai," sahut Cindy.

"Ya pasti orang lain lah karena tidak mungkin ada orang lain yang masuk ke Villa," sahut Yoga.

"Oh iya. Lalu kita sendiri bagaimana. Apa kita tidak punya keinginan untuk menjenguk keadaan Rora. Dia pasti kesepian dan pasti merasa jika kita menjauhinya," ucap Tiara yang tiba-tiba kepikiran.

"Tidak ada sama sekali yang menjauhi Rora. Hanya saja orang tua Rora tidak memberikan siapapun untuk menemui Rora," sahut Cindy.

"Iya juga sih. Kamu bagaimana Bryan apa kamu pernah menghubunginya?" tanya Tiara.

"Tidak. Kata Zeva ponsel menjadi barang bukti di kantor Polisi. Aku juga takut ke rumah sakit untuk melihatnya. Aku takut orang tuanya bertemu denganku," jawab Bryan.

"Itu Marko!" tunjuk Yoga dan Marko yang kebetulan melewati mereka langsung menghentikan langkahnya dan melihat teman-temannya yang sempat menuduhnya menjadi tersangka utama.

"Kenapa? Kaget melihatku yang berada di sini dan tidak melihatku berada di penjara," sinis Marko.

"Keterlaluan kalian semua. Bisa-bisanya langsung menuduhku seenaknya. Teman macam apa kalian," kesal Marko yang lain hanya terdiam.

"Eh. Aku gini-gini juga bukan pengecut. Kalian semua beri keterangan kepada Polisi yang tidak-tidak dan memojokkan diriku. Untung saja rekaman cctv meringankan dan aku tidak terbukti bersalah," tegas Marko dengan kesal.

"Kita tidak memberi keterangan yang memojokkan kamu Marko. Kamu jangan salah paham. Kita juga tidak ingin atau sengaja membuat kamu menjadi tersangka," sahut Cindy.

"Benar. Kami bisa berbicara karena semua bukti mendekati kepada kamu," sahut Bryan.

"Diam lo. Lo juga berani memukulku seakan-akan menjadi orang yang paling tersakiti dengan apa yang terjadi kepada Rora. Sedih dengan apa yang terjadi kepada Rora atau sedih karena Steffie sudah tiada," sinis Marko yang membuat Bryan kaget dan panik.

"Maksudnya bagaimana ini?" tanya Tiara yang merasa ada sesuatu dari celetukan Marko.

"Apaan sih Marko. Nggak usah bawa-bawa nama Steffie," sahut Bryan tiba-tiba kesal lalu berdiri yang meninggalkan tempat itu.

"Woy kenapa pergi. Takut jika yang lain tahu. Kalau lo punya hubungan dengan Steffie di belakang Rora," teriak Marko yang membuat langkah Bryan terhenti. Tiara Cindy dan Yoga benar-benar terkejut mendengarnya sampai mereka juga berdiri.

Sangat kebetulan Zeva yang juga lewat dan langsung mendengarkan pernyataan dari Marko.

"Apah!" pekik Tiara. Bryan mengepal tangannya membalikkan tubuhnya dan menghampiri Marko dengan menarik kerah baju Marko.

"Jangan sembarangan bicara yang membuat orang-orang berpikir yang tidak-tidak!" tegas Bryan dengan emosi matanya yang memerah

"Aku sembarang bicara. Kau seolah menjadi orang yang paling terluka dengan apa yang terjadi kepada Rora. Sok pasang badan saat aku mengganggunya. Kenapa? hanya ingin menutupi dan hanya ingin membuktikan kepada Rora. Jika kau benar-benar laki-laki setia. Tetapi ternyata kau diam-diam punya hubungan dengan Steffie," tegas Marko sepertinya banyak tahu tentang rahasia Bryan dengan Steffie yang sudah tiada.

"Jaga bicaramu mu. Jangan mengatakan omong kosong di sini," tegas Bryan ingin memukul Marko. Namun Zeva langsung menahannya.

"Kak Bryan hentikan!" sentak Zeva yang menarik tangan Bryan dan mendorong Bryan

"Apa yang dikatakan Marko tadi. Jadi selama ini kakak mengkhianati kak Rora. Kakak punya hubungan dengan kak Steffie," Zeva pasti sangat marah mendengar pernyataan dari Marko, walau belum dapat dipastikan itu adalah kebenarannya atau tidak.

Bersambung.

1
Alis Yudha
Luar biasa
Bivendra
duh laras jd nurunin ego bgtu tw askara bs berpaling dgn mudah nya berharap bgt lu ya askara yg gagal move on nyatanya elu yg gx bs move on 🤣🤣🤣🤣
Juni aja
Semoga pengakuan revald di rekam diam²
anak rantau
lanjut kak
anak rantau
lanjut kak, makin seru ceritanya
Bivendra
ya lah dlecehin nya dikamar cm krn ketahuan sm steffie jd mereka d bw k pantai biar aman, krn steffie pergokin ulah reval
dan Rora mulai sadar dgn kata² pelaku saat reval ulang kata² qm sangat cantik Rora
sm. marko reval blg dy sdh mendapatkan rora
Bivendra
smg zeva baik2 aja reval nya jg ter tangkap
Rora dah jd jahat krn terlalu d manja jd mw nya smw hrus bgt perhatian k dy s org jahat sombong mulut pedas mknya jd petaka tuk diri sndri bs nya nyakitin ht org pas d kena baru ngamuk
Iis Dawina
pelakunya reval deh
Bivendra
firman ni lah nuduh smw org tnp bukti
pada gx nyadar sm kelakuan n omongan reval nih
lm bgt lg terungkap
Bivendra
reval tu apa²an sih ud perkoas Rora terus masih mw jg sm zeva jg aneh
Bivendra
s reval itu koq ada dmn² sih
koq gx da pov dy sih
Bivendra
terang aja tebal bs ngmg gt org dy pelakunya
anak rantau
lanjut kak
Bivendra
zavier anaknya Samuel sm vio kan
ainuncepenis: tepat sekali
total 1 replies
Bivendra
tebal kah pelakunya
Bivendra
bnyk teks teki ya
Bivendra
wah wah jd steffie ngambek sm Bryan mknya keluar terus ketemu Rora yg d perkoas, steffie sm Bryan hubungan ud intim bgt lg
Iis Dawina
wah jng" si bryan yg bunuh sm perkosa ya
Bivendra
tggl Brian n reval
ky na sih reval ya krn dy yg pling tenang n merhatiin smwnya
Bivendra
pelakunya tmn² mereka jg krn dy tw Steffi yg mergoki pas lg perkoas Rora mknya gelap mata jd bunuh Steffi
antara Bryan, marko n reval ky na
apa mungkin reval?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!