NovelToon NovelToon
SWEET LOVE

SWEET LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Wanita Karir / Romansa / Office Romance
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mayraa Ibnurafa

🌹Update setiap hari min 1 episode🌹


Berlyan menyamar sebagai Hana sahabatnya untuk menghadiri sebuah kencan buta. Akan tetapi hal tak terduga malah terjadi. Ternyata pria yang akan dia temui di kencan buta tersebut adalah Presdir di tempat kerjanya, yaitu seorang Argantara Mahesa.

Mau tau gimana kisahnya? Yuk langsung disimak saja kisahnya! ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 18 Sweet Love

Drrt drrt drrt.

Mata Berlyan membulat. Saat tidak sengaja melihat sebuah panggilan masuk di ponsel Rina, yang sedari tadi tergeletak diatas meja kerjanya. Bagaimana dia tidak terkejut, jika terpampang dengan nama kontak Dimas dengan emot hati dan potretnya yang sedang tersenyum.

“Halo, iya Mas Dimas?”

Berlyan semakin melotot dan tidak percaya, saat melihat Rina yang nampak gembira dan antusias saat berbicara pada Dimas.

“Mas Dimas?” gumam Berlyan pelan.

“Apa? Mas Dimas dikantorku? Baiklah tunggu aku disana,” ucap Rina seraya memutuskan panggilan dengan wajah merah merona. Setelah itu dia segera beranjak dan berlari menghampiri meja Bu Dewi.

“Bu Dewi, apa aku boleh keluar sebentar?” tanya Rina.

“Siapa yang menelponmu? Sampai kamu begitu gembira?” tanya Bu Dewi balik karena penasaran.

“Oh, i-ini dia teman kencanku, hehe,” jawab Rina malu-malu.

“Astaga, bisikanmu keras sekali!” decak Bu Dewi memegangi telinganya.

Belyan tersentak kaget mendengarnya.

“Okay, kamu boleh pergi,” ucap Bu Dewi.

Rina pun segera berlari keluar dari ruang kerja mereka dengan sangat bersemangat.

“Apa? Dimas ternyata teman kencan nya Rina?” gumam Berlyan tak percaya.

***

Berlyan berjalan memasuki kafe yang berada didalam perusahaan mereka. Sambil celingukan menatap kesegala arah, mungkinkah dia akan bertemu dengan Rina dan juga Dimas ditempat itu.

“Hai, Berlyan!” sapa seorang pegawai wanita padanya.

“Eh iya apa kabar?” sapa balik Berlyan dengan senyumannya yang manis.

“Itu mereka?” sontak Berlyan langsung menunduk dan berjalan pelan menuju meja kafe yang dekat tempat mereka.

“Apa benar mereka berdua memang bekencan?”

“Haish, itu tidak mungkin kan! Mereka kan hanya pernah bertemu beberapa kali saat acara makan malam tim kami. Benar....” Berlyan mencoba menepis segala pemikiran buruknya. Dia pun kembali berbalik untuk memperhatikan mereka lagi.

“Apa? Apa maksud dengan sentuhan itu?” Dia bergidik saat melihat Rina yang tengah berbicara sambil menyentuh tangan Dimas diatas meja.

“Apa mereka juga sedekat itu untuk saling bertukar kado?” Dimas nampak sedang memberikan Rina sebuah paperbag berwarna ungu.

“Tunggu dulu, apa mereka sudah mau pergi? Ahh, bagaimana ini kalau aku ketahuan?” Berlyan tiba-tiba gelagapan saat Dimas dan Rina beranjak dan berjalan kearahnya.

Dia pun tidak sengaja melihat seorang koki yang tengah mendorong lemari stainless tempat ayam panggang. Berlyan segera berlari kearah berlawanan dan mengikuti koki tersebut, agar tidak terlihat oleh keduanya.

“Huft, Berlyan kenapa kamu terlihat sangat menyedihkan? Semua hubungan yang kamu buat dengan seorang pria pasti tidak pernah berjalan lancar,” gerutunya sambil berjalan kembali menuju ruang kerjanya.

Akan tetapi saat dia hendak masuk kedalam lift. Arga yang tengah bersama dengan Rey, juga kebetulan baru keluar dari lift itu. Mata Berlyan membulat dan mulutnya menganga, kakinya yang tengah memakai sendal perusahaan mencoba untuk mengerem, akan tetapi lantai disana sangat licin membuatnya susah untuk berbalik.

“Apa kamu sudah membereskan masalah yang kita bicarakan kemarin?” tanya Arga sembari menoleh kearah Rey.

“Ya, Pak. Sudah saya bereskan,” jawab Rey.

Karena mendengar suara bising dari alat pendeteksi kartu pegawai yang sudah berbunyi failed. Arga pun menoleh melihat seorang wanita yang tengah menerobos hendak keluar dari area lift. Wanita itu memakai jas lab putih dan memliki rambut yang panjang.

“Maafkan aku, permisi,” sosor wanita itu saat tidak sengaja menabrak dua pegawai laki-laki.

“Aaaaaaaaa!” Wanita itu malah terjatuh kelantai dan sendal perusahaan yang dia kenakan terlempar.

PLAK.

“Aduh sakitnya, maafkan aku,” kata wanita itu sambil memegangi punggungnya. Dia memperhatikan Arga yang tengah mematung berdiri didepan sana dengan wajah datarnya dia memegangi dahinya yang merah akibat terkena lemparan sendal karet tersebut.

“Pak, apa anda baik-baik saja?” tanya Rey yang sangat terkejut melihat kejadian tersebut.

Arga pun berjongkok meraih sendal karet tadi yang mengenai dahinya. Semua pegawai nampak sangat terkejut dan tercengang melihat hal gila yang baru saja terjadi.

“Hei, siapa orangnya?” tanya Arga menatap tajam sendal karet itu.

“Siapa orang kurang aja yang melempar ini kewajahku?” Tatapannya seakan-akan ingin memakan hidup-hidup si pemilik sendal tersebut.

Jantung Berlyan berdebar sangat kuat, matanya membulat, dan keringat dingin membasahi dalam bajunya. Dia segera beranjak dengan tangan dan kaki yang bergetar.

“Pak, hidungmu berdarah!” kaget Rey.

“Apa, hidungku berdarah?” Arga terkejut dan langsung mendongakkan kepalanya sambil menahan agar darah tidak menetes ke bajunya.

“Kurang ajar wanita yang memakai jas lap putih itu!” desis Arga menatap tajam dengan mata elangnya kearah Berlyan. Wanita itu nampak gelagapan dan ketakutan, dia pun berusaha berdiri dengan cepat lalu kabur dari tempat tersebut.

“Astaga, ya tuhan!” Berlyan berlari secepat mungkin tanpa memakai sendalnya sebelah yang masih ada ditangan Arga.

Melihat pelaku yang melempar sendal padanya kabur, Arga pun tanpa berpikir panjang langsung mengejarnya. Dengan tubuh atletisnya dia melompati mesin pendeteksi kartu pegawai itu, tidak mau kehilangan wanita tadi.

“Pak Presdir!” teriak Rey yang terkejut saat melihat atasannya itu tiba-tiba berlari.

“Presdir!”

“Hei, tolong buka kan ini!” Gelagapan Rey meminta satpam untuk membantunya keluar melalui pintu alat pendeteksi kartu pegawai itu.

Berlyan menaiki tangga untuk ke lantai dua. “Huh, rasanya nafasku sudah habis,” keluhnya sembari memegangi perutnya.

Saat berbalik badan merasa sudah aman, matanya kembali membulat dan jantungnya kembali berdebar. Saat melihat Arga yang muncul dari tangga yang dia naiki tadi. Berlyan pun kembali berlari sekencang mungkin mencari lift yang tersedia.

“Hei berhenti disana!” teriak Arga sembari menunjuk menggunakan sendal karet itu.

“Sial!” gumam Berlyan. Wanita itu pun semakin melajukan langkah kakinya.

Sedangkan Arga sudah kelelahan dan bernafas dengan terengah-engah. “Dasar kurang ajar!”

“Pak Presdir!” teriak Rey. “Semua pegawai pasti akan bergosip tentang ini.”

Berlyan menaiki tangga darurat dan masih terus dikejar oleh Arga dibelakangnya.

“Dia pasti anggota tim peneliti di lantai 7,” ucap Rey.

“Tidak, aku tadi melihatnya masuk kesini,” tukas Arga sembari membuka pintu dan masuk. Rey menghela nafasnya.

Ada sebuah lift, Berlyan pun cepat-cepat menekan tombolnya dan menunggu pintu lift terbuka sambil was-was. Saat pintu lift terbuka dia langsung cepat-cepat masuk dan menekan tombol tutup berkali-kali, dengan tangannya yang gemetaran. Akan tetapi tanpa dia menduga, pintu kembali terbuka saat Arga menahan pintu lift menggunakan sendal karetnya.

“Astaga.” Berlyan memalingkan wajahnya agar tidak bertatapan dengan Arga.

“Sandal ini milikmu kan!” tanya Arga dengan nafas yang tidak beraturan. Wanita itu tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa diam.

“Aku tanya kenapa kamu melemparnya padaku?” tukasnya kembali.

“Aku tidak sengaja melemparnya, karena aku terpeleset,” jelas Berlyan pelan sambil menggenggam erat pegangan stainless yang ada didalam lift. Tanpa menampakkan wajahnya pada Arga.

Arga memperhatikan Berlyan saat bicara. Dia pun melirik kartu pegawai yang tergantung dibadannya. ‘PENELITI SENIOR< BERLYAN CESSANIA’. Arga pun mulai mengingat kembali nama itu.

“Nona Berlyan, aku tidak bisa mendengar perkataanmu,” ucap Arga.

“AKU TIDAK SENGAJA! Itu karena aku ceroboh dan terpeleset, jadi tolong maafkan aku!” Berlyan berteriak dan meminta maaf. Karena begitu gugup dan takut, dia sampai menutup matanya.

“Terus, kenapa kamu lari?” tanya Arga yang nada suaranya sudah semakin membaik tidak lagi kesal.

“Aku tidak bisa bilang, kalau sebenarnya aku takut dia mengenali wajahku!” gumam Berlyan dalam hatinya.

“Aku terkejut karena hidungmu berdarah. Jadi tolong maafkan aku,” dusta Berlyan, wanita itu berkeringat dingin sampai ke keningnya.

Arga melihat peluh yang terjatuh dari dagu Berlyan sampai mengenai kaos kaki putih wanita itu. Dia pun menunduk dan menaruh sendal karet tadi didepan Berlyan.

“Pakailah!”

“Terima kasih!” Berlyan memakai kembali sandal nya. Masih dengan posisi wajah yang berpaling.

“Daftar keinginan ikan itu adala idemu kan!” kata Arga seraya menekan tombol lift didepan Berlyan. Wanita itu tersentak kaget dan sedikit menegakkan kepalanya melirik Arga, akan tetapi kembali berpaling saat yang dilihat ikut menatapnya.

“I-iya, benar Pak,” jawab Berlyan pelan dan gugup.

“Juga tentang kampanye pangsit vegetarian?”

“Hmm Iya.” Berlyan menganggut ketakutan dikiranya Arga sudah pasti akan menolak proposal kerjaannya.

“Apa? Bukankah proposal itu tidak pernah diterima? Bagaimana kamu....” Berlyan tersadar dan tanpa menyadarinya dia malah menoleh kearah Arga.

“Aku ingat itu karena idemu cukup bagus,” jelas Arga. Pria itu memasukkan tangannya ke saku celana dan berbicara dingin tanpa menatap Berlyan.

“Benar, kan!” seru Berlyan. Jika menyangkut tentang pekerjaan, wanita itu selalu antusias menanggapinya.

Arga terkejut mendengarnya, dia pun langsung menoleh, tapi Berlyan kembali memalingkan wajah darinya. Membuatnya sedikit heran.

“Jika dipikirkan lagi, ide-ideku selalu mendahului zaman dan sempurna untuk saat ini,” tuturnya dengan tersenyum, “Menjadi vegan sedang tren saat ini. pangsit vegetarian tanpa kalori, itu sangat sempurna, bukan?”

“Pasti akan populer dikalangan vegan, begitu juga dengan orang yang sedang diet. Tapi sayang sekali, itu ditolak.”

Arga terpana dan diam-diam mengagumi cara Berlyan bekerja. Tidak salah jika perusahaannya merekrut pegawai kompeten sepertinya.

Drrt drrt drrt.

Ponsel Berlyan berdering. Dia pun berdecak saat melihat alarm tersebut.

“Astaga, makerelku! Pengasapannya sudah hampir selesai!” keluhnya sembari menekan tombol lift beberapa kali.

“Kalau begitu saya pamit, terima kasih banyak, Pak.” Berlyan menduk hormat seraya keluar dari dalam lift meninggalkan Arga.

“Sikapnya aneh sekali, tapi aku suka caranya bekerja,” puji Arga seraya menatap kepergian Berlyan.

.

.

BERSAMBUNG.

1
Whyro Sablenk
author.....
Felicia amira
kappan up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya author banyak kerjaan
total 1 replies
Felicia amira
up dong kak
Felicia amira
lanjutan y kapan thor
Whyro Sablenk
kok dah 2hr g up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya
total 1 replies
Whyro Sablenk
kok lom up thor/Smile/
Whyro Sablenk
2 jempol for your triple up thor...
tetap semangat selalu ya...
Whyro Sablenk
udah di kode tuh ma si Rey,... pak presdir/Smile/
Whyro Sablenk
aq di hange jetsu thor... kok Arga curiga ya ma berlian...
c4 selidiki donk Rey..
mampus lho dimas,yaqin deh, sbnrnya dimas jg udh suka ma berlyan.
cm g nyadar aja...
mkch double upnya thor...
lanjut....
Hange Jutsu
mkch bgt triple upnya thor ..tetep semangat selalu ..n lanjut...
Hange Jutsu
Sahara...kpn kamu ketahuan.../Smile/
Hange Jutsu
lanjut thorr
Hange Jutsu
crtnya bagus
Hange Jutsu
semakin mendekati...siapa Sahara sbnrnya...
mkch double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Hange Jutsu
hampir saja ...
tetep semangat n lanjut Thor ...
Felicia amira
luar biasa seru crita y, apakah Arga akan tetap memilih hana palsu
Mayraa_Tafa: makasih penilaiannya/Smile/
total 1 replies
Hange Jutsu
harusnya Arga sudah tau siapa Sahara sbnrny thor,secara dia Presdir kan...
tp tak apalah...AQ suka crtnya...
lanjut..thank 's bgt double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Mayraa_Tafa: makasih masukannya, ditunggu ya upnya
total 1 replies
Nendah Siti
cerita nya bagus, aku suka
sama bgt sma film korea cerita nya . apa gitu judul nya lupa lg hehe
smgat thor
Hange Jutsu
double up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu, makasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Mayraa_Tafa: makasih/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!