Luna To Zoey (Lea)

Sebulan setelah kejadian itu, semuanya sudah kembali membaik seperti biasanya. Claudia juga sudah memutuskan untuk mengunjungi makam sang kakak setiap empat bulan sekali. Tidak mungkin kan jika harus bolak balik dari negara ini ke negara ini?.

Saat ini Lea sedang berada dalam play room miliknya. Di dalam sana dia hanya sendirian tanpa ditemani siapapun, sedangkan Claudia sedang ada di pantry untuk membuatkan makan siang anaknya. Harus ditahu, jika makanan dimansion harus dimasak oleh Claudia, terutama makanan untuk sang anak yang memang harus sehigenis mungkin, jadilah dia yang turun tangan akan makanan sang anak.

Ya seperti biasa, hari ini Lea bermain bersama boneka beruang kesayangan yang dia beri nama (Lottie). Boneka kesayangannya itu sudah dia dandan secantik mungkin. Boneka itu juga memiliki aksesoris tersendiri.

"Lottie, ue tanen tama tehidupan peltama ue. Badaimana ya? Tan tida muntin jita ue tembali tetana, yan ada ue jadi dombie don?" membayangkan tersebut membuat sang bocah bergidik ngeri "Ihh! Amit-amit deh! Janan lah! Udah badus ue ditini tot".

"Lottie, ue in-...".

"Sayang? Apa yang Baby katakan?" ucap Claudia yang tiba-tiba saja sudah ada disana.

Lea yang tak tahu pun sedikit terkejut, seketika dia menelan salivanya kasar "Hehe, Mo-mommy".

Dengan raut wajah serius Claudia mendekat dan duduk dihadapan anaknya "Apa maksud dari perkataan Baby tadi?".

Lea semakin tegang sekarang, kegugupan mulai melanda dirinya "Emm...yan mana, Mommy?".

"Itu yang...apa tadi ya? Emm...Ue. Itu apa? Maksud Baby itu apa? Ue itu apa?" tanyanya beruntun.

"Emm...(Duhh kasih alasan apa yak?)" lanjutnya dalam hati.

Claudia mengerut, memperhatikan sang anak yang seperti ketakutan untuk menjawab. Tangannya terangkat, mengelus surai panjang anak itu.

"Hey? Baby okey?" tanya dia mulai cemas.

"Otey Mommy".

"Lalu kenapa tidak menjawab pertanyaan Mommy, hm?".

"Hehe, Baby solly Mom. Madsud Baby itu tue, iya Baby ini matan tue buatan Mommy".

Claudia tersenyum "Jadi ue itu kue ya? Mommy forget jika Baby masih cadel" ucapnya lalu terkekeh.

Mendengar itu membuat Lea cemberut "Apaan tih Mommy ini! Baby tida tadel ya!" deliknya.

Claudia kembali terkekeh "Haha! Terus itu apa? Cadel itu namanya".

"No Mommy! Butan tadel!" jawabnya sedikit berteriak.

"Terus jika bukan cadel, lalu apa?".

"Ini itu bahata bayi, Mommy!" ucap Lea dengan gemas.

"Pfft...Ekhem. Bahasa bayi?" tanya Claudia menahan tawanya.

Dengan polos anak itu mengangguk membuat Claudia seketika tertawa terbahak-bahak. Tentunya hal itu membuat Lea kesal. Kedua tangan anak itu terkepal sambil memeluk bonekanya dengan erat. Dia lalu berlari keluar pergi menuju kamarnya. Bahkan Claudia tidak menyadari jika sang anak sudah tidak berada dalam ruangan itu.

"Haha! Baby! Kamu ini ad-...loh?" ucapnya terhenti, menyadari jika sang anak sudah tak berada disana.

"Kemana dia?" Claudia bangkit lalu berjalan keluar pintu. Sampai didepan pintu dia langsung bertanya pada pelayan "Kamu melihat Lea?".

Pelayan itu menundukkan kepalanya hormat "Saya melihat Nona muda tadi lari ke arah lift, Nyonya".

Claudia mengangguk singkat, "Terimakasih" dia pun beranjak dari sana.

"Pasti dikamarnya" Monolongnya.

Ketika sampai didepan pintu sang anak ternyata pintunya dikunci dari dalam. Dengan kebingungan dia pun mengetuk pintu kamar anaknya.

Tokk...tokk...tokk.

"Sayang, are you in there?".

Tak ada jawaban dari dalam.

"Baby! Jangan membuat Mommy khawatir, sayang!".

"Apakah Baby bisa membuka pintunya? Mommy ingin bicara!".

"Baby?!".

"Sayang?!".

"Mommy akan membukanya dengan kunci cadangan jika Baby masih belum membuka pintu ini ya?!".

Ceklekk.

Tak membutuhkan waktu lama pintu itu langsung terbuka dengan sosok kecil nan pendek yang tengah berdiri sambil bersedekap dada.

Claudia yang melihat itu harus mati-matian menahan kegemasan dengan anaknya. Rasanya ingin sekali dia menggemasi anaknya itu.

"Belitit Mommy!" ucapannya mampu membuat Claudia terkejut.

Ini adalah pertama kalinya sang anak berucap seperti itu. Jelas jika Claudia terkejut.

Dia langsung berjongkok mensejajarkan tingginya dengan sang anak "Hey? What happened? Baby marah dengan Mommy?" tanyanya selembut mungkin.

Lea menggeleng "Iya!".

"Pfft...".

Ada-ada saja bukan anak itu? Menggeleng tapi jawaban yang berbeda?.

"Anak siapa sih ini? Hm? Kenapa begitu menggemaskan".

"Anat tetan!" jawab anak itu ketus.

"Loh? Kenapa anak setan? Jadi Mommy setan dong?".

"Iya! Mommy itu tetan jadi-jadian!".

Claudia membelalak mendengarnya "Anak nakal! Sini kamu!" dia lalu berusaha meraih tubuh anak itu namun si bocil sudah lari lebih dulu.

"Haha! Tetan jadi-jadian! Haha! Tama tepelti tata Daddy, ibunda latu tudah beltehendat mata tamatlah liwayat tita! Haha! Ibunda latu! Haha!" ejek anak itu sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya kekanan dan kekiri.

Claudia berhenti mengejar, dia memejamkan matanya dan bergumam dengan pelan "Kurang ajar memang sih bapak satu anak itu! Awas saja kamu Vincent!".

Lea terus mengejek Mommy-nya itu "Haha! Wle! Mommy ibunda latu itli! Haha! Beltehendat mata tamatlah liwayat tita! Haha! Lutu banet! Haha! Wle...wlee" dia menjulurkan lidahnya sambil terus menggoyangkan pinggulnya.

"Baby, stop it and come here" pinta Claudia dengan tenang.

"No! Haha! Lutu banet! Haha!" Lea semakin tertawa sambil bertepuk-tepuk tangan.

"Eleanor Zoey Laurence Draper, Mommy said come here! Come. Here. Now!".

Lea langsung berhenti. Dia menelan salivanya dengan kasar. Jika Mommy-nya sudah menggunakan nama panjangnya, itu artinya sudah tidak ada candaan apapun. Dia langsung menundukkan kepalanya karena takut. Jujur saja dia lebih takut pada Claudia ketimbang pada Vincent.

Claudia menatap anak itu intens "Come here!" titahnya. Dia berusaha menahan tawanya agar tidak pecah.

Dengan pelan dan takut-takut Lea pun mendekati sang Mommy yang sudah berdiri sambil bersedekap dada.

"Lihat Mommy".

Lea menggeleng cepat, mulutnya mulai melengkung kebawah dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Look at Mommy!" Claudia tersenyum. Dia tahu anaknya pasti akan menangis sebentar lagi.

"N-no" jawabnya dengan suara bergetar.

Claudia melipat bibirnya kedalam, menahan tawanya yang akan meledak.

"Mommy said, look at Mommy! Look!".

Mulut Lea semakin melengkung kebawah "HUAAAA! MOMMY JAHAT! Huaaaa! Baby no lite! No! NO!".

To be continued...

(Heloww, hari ini author udah berusaha update ya walaupun babnya pendek. Maap banget soalnya author ada sedikit kesibukan, jadi mungkin author akan slow update. Tapi author akan berusaha agar update tiap hari ya! Seperti biasa ya, like komen. Hehe Timakacih udah baca! Dadah!).