Senja, seorang gadis yang cantik dan ceria, dia malah jatuh cinta dengan Om nya sendiri, adik dari Ayahnya. Perasaan cinta Senja tumbuh saat dia duduk di bangku putih biru, dengan kata lain Om nya sendiri yang bernama Krisna adalah cinta pertamanya.
Krisna atau Senja sering memanggil namanya Om Kiss adalah lelaki tampan, tegas dan sederhana. Dia benar-benar menyayangi Senja sebagai seorang keponakan kesayangannya. Sedari bayi Nenek dan Krisna lah yang mengasuh Senja karena Mama Senja memutuskan untuk tetap bekerja.
Di saat Senja sudah pasrah dan rela melepaskan Krisna, dia malah mengetahui fakta yang sebenarnya. Hal itu membuat Senja menjadi lebih terobsesi dengan Om Kiss kesayangannya. Bahkan dia menjebak Krisna agar menikahinya, berhasilkah Senja mendapatkan hati Krisna?
"Om Kiss, kiss Senja dong!"
"Ogah, najis cium bocil"
"Ih jahat banget sih Om mulutnya"
"Baru tau kamu? Kamu kan yang jebak Om buat nikahin kamu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyimas Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 KITA NIKAH OM
Senja sudah di depan kaca, dengan balutan kebaya putih dan hiasan bunga melati palsu di rambutnya. Tentu saja palsu dalam waktu 3 jam Daniar, cucu teman Darto yang seorang MUA tentu saja tak bisa menyiapkan melati asli.
Namun kecantikan Senja tetaplah terpancar, kecantikan khas perawan yang membuat wajah Senja berbeda ketika di rias. Dia benar-benar cantik. Bahkan Krisna pun tertegun dengan kecantikan dan keanggunan Senja saat memakai kebaya putih dan bersanggul.
Ya mereka tidak di pisah, karena Ina, Egi, Darto dan Sarni menganggap mereka sudah tidak perlu di pisah lagi. Krisna di pakaikan beskap putih oleh Daniar setelah selesai mendandani Senja.
"Lah Kris, kamu ngembat ponakanmu sendiri jadinya? Pie ki Guntur, ancur hatinya nanti." Sindir Daniar, dia adalah teman SMA Krisna dan Guntur.
"Wes garisnya Dan. Gimana lagi?" Jawab Krisna santai.
"Hahahaha nikah sirih dadakan ki apa Senja hamil? Kayane ora deh Senja masih perawan tuh, tadi bedakku nempel dengan sempurna." Ucap Daniar.
"Lah pow Iyo, tau kamu bedane perawan sama enggak Dan?" Tanya Krisna penasaran.
"Ya ngerti lah Kris, aku wes 10 tahun jadi MUA, hahahah hafal aku mana yang perawan, janda, perawan rasa janda bahkan tekdung duluan Kris." Jawab Daniar dengan mantap dan yakin.
Krisna menatap wajah Senja, namun Senja langsung mengalihkan pandangannya. Lagi-lagi wajah Senja memerah. Krisna tersenyum miring dan geleng-geleng kepala. Dia memang tidak yakin bahwa semalam dia dan Senja berhubungan. Terlebih semalam dia tiba-tiba tidak sadarkan diri padahal dia hanya meminum jus jeruk.
"Duh wes ganteng banget kamu Kris, Senja yow ayu. Sok nikah resminya undang aku lagi ya Nja. Mbak bikin kamu pangling lagi wes, besok pakai melati yang asli, meski besoknya sudah pasti kamu tidak perawan lagi." Goda Daniar.
"Eh, emh iya Mbak Daniar." Senja menganggukkan kepalanya.
Senja dan Krisna lalu keluar dan menemui Ustadz Haikal. Dengan segera Krisna dan Senja di nikahkan. Walinya adalah Egi, Papa Senja sendiri, sementara saksinya adalah 2 orang murid Ustadz Haikal.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Krisna Pambudi bin Parjan Sukoco dengan Senja Felicia binti Regianto Admojo dengan maskawin emas 300gram, tunai.”
"Saya terima nikah dan kawinnya Senja Felicia binti Regianto Admojo dengan maskawinnya tersebut, tunai.”
"Sah!"
"Sah!"
Senja mencium tangan Krisna, kini mereka sudah menjadi sepasang suami istri. "bruk" terdengar suara pintu di banting. Ada orang yang langsung masuk tanpa salam dengan wajah yang terlihat sangat marah, dia adalah Guntur, tunangan Senja.
"Apa-apaan ini Om? Kenapa Krisna yang menikah dengan Senja?" Bentak Egi.
"Tenang Tur tenang, duduk dulu sini ayo duduk dekat Yangkung!" Darto mencoba menenangkan Guntur.
"Gak bisa gitu Yangkung, kenapa bisa? Mereka adalah keponakan dan Om, haram menikah. Mereka sedarah!" Ucap Guntur dengan penuh emosi.
"Krisna adik angkat saya Tur, mereka gak ada hubungan darah. Mereka halal menikah dan sudah menikah. Maaf ya Tur, maafin Om gak bisa kasih Senja ke kamu." Jawab Egi.
"Apa? Krisna? Senja? Lalu kenapa mereka tiba-tiba menikah? Senja jawab Mas kenapa kamu tiba-tiba menikah dengan Krisna?" Bentak Guntur, langsung di hadapan Senja, karena ketakutan di bentak oleh Guntur, Senja langsung bersembunyi di belakang tubuh Krisna.
"Maaf Tur, aku khilaf, aku gak bisa jagain Senja." Jawab Krisna.
"Bug" Guntur meninju Krisna, Krisna lagi-lagi tersungkur, Senja langsung berteriak dan melindungi Krisna agar Guntur tak memukulinya lagi, Senja memeluk Krisna dengan erat, sementara Guntur di tahan oleh Egi dan Darto.
"Tenang Tur jangan emosi, tenang tenang." Ucap Darto dan Egi bersamaan.
"Kamu harus jelasin sama Mas Nja! Mas tunggu penjelasan dari kamu!" Ujar Guntur lalu pergi dari rumah Senja.
Semua orang berpandangan, lalu melihat ke arah Daniar. Daniar meringis "Hehe maaf tadi malah tak bikin status di WhatsApp wajah Senja yang pakai kebaya dengan caption selamat menikah Senja Krisna. Lupa kalau aku save nomor Guntur, jadinya dia pasti lihat." Cicit Daniar tanpa merasah bersalah. Lalu semua orang geleng-geleng kepala.
Malam hari tiba Senja dan Krisna sudah di rumah Krisna. Krisna sendiri yang meminta ijin agar Senja tinggal di rumah Krisna, Egi dan Ina terpaksa melepaskan Senja, bagaimanapun Senja sekarang sudah menjadi hak Krisna.
Begitu masuk rumah, Senja langsung masuk ke kamar mandi dia hendak mandi, dia ingin tampil cantik di malam pertamanya. Senja sungguh tidak sabar, dia memakai lingerie berbahan satin berwarna hitam yang sangat seksi melekat pas dengan tubuhnya.
Keluar dari kamar mandi Senja langsung masuk ke kamar Krisna dengan memakai lingerie itu. Krisna sudah merebahkan dirinya di ranjangnya dan dia memainkan ponsel di tangannya. Sedari tadi mereka belum berbicara, Krisna hanya diam dan Senja juga diam.
"Om Kiss, kiss Senja dong Om." Goda Senja, dia mendekati Krisan dan duduk di ranjangnya.
"Ogah, ih jijik cium bocil." Jawab Krisna, dia enggan menatap Senja dan masih fokus dengan handphonenya.
"Om kita kan udah nikah Om, sekarang sudah halal, yuk kita unboxing sekarang aja, Senja gak sabar nih Om." Goda Senja, dia memegang tangan Krisna, dan mengambil handphonenya.
Krisna lalu menatap Senja, dia langsung tersenyum miring. Kemudian mengendong Senja denga gaya bridal style lalu menaruh Senja di kamar yang lain yang ada di rumahnya. "Dah kamu tidur di sini Senja. Jangan tidur sama Om Kis!" Bentak Krisna.
"Om Kiss jangan dong aku takut bobo sendirian."
"Biarin, bodo amat, biar digigit hantu sekalian kamu!"
"Om Kiss jahat sama Senja!"
"Kamu yang jahat sama Om, kamu yang jebak Om kan biar Om nikahin kamu?"
Deg!
Hening.
Sepi.
"Udah kamu ngaku aja Nja, kamu beneran njebak Om kan? Kamu yang ngasih obat tidur ke minuman Om?"
"Tapi Om, semalem Senja perkosa Om Kiss loh. Senja juga mabuk tau Om semalem."
"Ngarang kamu, lihat badan kamu masih bersih, badan Om juga masih bersih oh ya satu lagi spraynya juga bersih gak ada lendir atau bekas unboxingan di kasur Om Nja."
"Tapi kita sudah menikah Om, Om wajib kasih nafkah batin ke Senja!"
"Owh kamu nuntut nafkah batin? Oke Om akan kasih kamu nafkah batin kalau kamu menjalankan kewajiban kamu sebagai istri, kamu harus belajar masak, bersih-bersih, cuci piring, cuci baju, ngepel, nyetrika dan hal yang lainnya. Setelah semua bisa Om akan kasih kamu nafkah batin."
"Om aku ini istrimu bukan pembantu."
"Kalau gitu kenapa kamu gak nikah sama Guntur? Om gak mau ya punya IRT, Om maunya istri Mas mandiri dan bisa itu semua. Itu sebabnya Om mencintai Yulia Nja, Om ingin istri yang mandiri yang bisa melakukan hal yang biasa di lakukan seorang wanita!"
Deg!
Sakit.
Perih.
Nyeri.
"Om ini malam pertama kita sebagai suami istri, kenapa Om malah nyebut nama wanita lain sih Om? Om Kiss jahat!"
"Sudah Om bilang, yang jahat itu kamu bukan Om. Kau menjebak Om mu sendiri, kau memaksa Om untuk menikahimu. Itu kan yang kau mau? Kau gila Nja!"
"Iya aku emang gila, aku benar-benar gila. Om yang udah bikin aku gila, Om yang udah bikin aku terobsesi sama Om."
Krisna lalu pergi membanting pintu kamar Senja, dia lalu masuk ke kamarnya sendiri dan mengunci pintu kamarnya dari dalam. Senja langsung berlari mengejar Krisna, dan mengetuk ngetuk kamar pintu Krisna.
"Om buka Om buka!"
"Om Senja takut bobo sendirian Om!"
"Om maafin Senja Om"
Senja menangis histeris, di malam pertamanya dia tersiksa dan merasa sakit hati. Krisna mengacuhkannya, dan menyakiti hatinya. Senja langsung masuk ke kamarnya karena tangannya terasa sakit. Dia membanting pintu kamarnya dengan keras "Bruk" bahkan Krisna yang di kamar sebelah pun tersentak.
Senja mengepalkan tangannya sampai kukunya memutih dia bertekad akan melakukan semua yang Krisna katakan padanya tadi. Dia akan membuktikan pada Krisna bahwa dia bisa, "Itu pasti mudah kan? Aku akan cepat belajar, dan aku akan bisa mendapatkan Om Kiss ku." Gumam Senja dengan tekad kuat berapi-api.