Xiana Jizzy Ghozaline adalah staff lama di kantor milik Giorgino Dirgantara. Hanya saja selama Xiana bekerja dia belum pernah bertemu dengan Dirga, karena Dirga berada di luar negeri. Dirga yang tidak memiliki kekasih, memaksa Xiana untuk menjadi kekasihnya dengan banyak keuntungan yang akan di terima Xiana. Apakah Xiana akan menyetujui permintaan Dirga atau justru sebaliknya dengan seribu trik Xiana dia akan melarikan diri dari jeratan Dirga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mission Success
Hubungan Xiana dan Dirga semakin terlihat renggang di mata staffnya, bahkan Xiana juga membohongi teman-temannya untuk menutupi semua rencananya bersama Dirga.
Setelah berita renggangnya hubungan Xiana dengan Dirga, hubungan Dirga melejit bersama dengan Monic, Putri tunggal dari pimpinan Sanjaya Group.
“Dirga, kamu kapan bisa staycataion sama aku”
“Aku belum bisa lupain Xiana”
“Xiana lagi, Xiana itu gak sebaik yang kamu pikir, gak sepolos yang kamu tau Dirga”
“Xiana gadis yang baik?”
“Chris udah berhasil tidur sama Xiana, kemarin malam”
“Chris?”
“Iya, sepupu kamu sendiri yang mendekati Xiana”
Monic menunjukan vidio dari CCTV Xiana masuk ke dalam kamar hotel di dekat kantor pusat bersama dengan Chris, lalu keluar setelah hampir dua jam lamanya berada di kamar tersebut.
“Bukannya kamu sendiri pernah di dekati Chris?” Tanya Dirga
“A-aku memang di dekati, tapi aku gak merespon”
“Chris juga bilang pernah tidur sama kamu?”
“Hah? Kapan Chris bilang begitu? Kurang ajar, dia nuduh aku Dirga, aku gak pernah tidur sama Dia”
“Hei monic, sayang tenang dulu. Stay Calm”
“Gimana aku gak marah, aku bahkan gak pernah sentuh kulit dia. Dirga dia sengaja ngelakuin ini”
“Ssstt Monic, sayang. Dengerin aku, kita sama-sama pernah dihianti Chris, dia hianati aku sebagai sepupunya, dan dia sengaja jatuhkan nama baik kamu supaya aku semakin menjauh”
“Maksud kamu, kita balas dia?”
“Iya. Di acara peresmian kantor kamu”
“Ada berapa bukti vidio yang kamu punya?”
“Cuma satu honey, vidio masuk kamar”
“It’s okay, itu sudah cukup”
“Tapi itu akan menyakiti Xianamu karena di vidio itu jelas ada Xiana”
“Hmm aku tidak peduli” Ucap Dirga menundukan kepalanya.
Monic semakin tersenyum puas mendengar Dirga tidak lagi peduli terhadap Xiana, dan Chris akan mendapatkan balasan dari sikapnya, karena Monic tidak akan melepaskannya begitu saja.
“Mpphhh”
Monic melu-mat bibir Dirga begitu saja dan membuat Dirga terperanjat akibat serangan Monic yang begitu mendadak. Dirga berusaha melepaskan ciuman Monic, tapi Monic justru semakin merekatkan tubuhnya.
“Jangan di kantor Monic, setelah acara peresmian aku janji puasin kamu”
“Kamu serius honey?”
“Serius”
“Thank you honey”
“Aku hari ini sibuk, kamu bisa pulang dulu? Besok kita ketemu di acara kamu”
“Okey, see you”
“Hmm”
Monic keluar ruangan Dirga dengan warna lipstick yang sudah memudar dan sedikit berantakan, dada Xiana bergemuruh melihatnya, dia ingin sekali masuk ke ruangan Dirga tapi tidak bisa.
Ting!
“Berhasil sayang” – Dirga
“Berhasil mencium Monic?” – Xiana
“No!” – Dirga
“Aku lihat warna lipstick Monic memudar, dan berantakan. Terus apa?” – Xiana
Dirga memijat kepalanya yang tidak pusing, kemudian segera keluar ruangannya menuju lift dan turun. Xiana semakin dibuatnya penasaran, sebenarnya apa yang sedang terjadi.
“Xiana bantu aku handle trainee dong, aku di panggil Pak Dirga” Ucap Sanaya
“Iya oke”
Xiana segera menuju lift membawa berkas trainee,sampai di lantai 12 Xiana meletakkan berkas tersebut pada ruang rapat.
Tingg!
“Aku di basement, trainee itu Cuma akal-akalanku” – Dirga
Setelah membaca pesan Dirga, Xiana lmenuju basement karena Dirga sudah menunggunya disana, lalu begitu sampai di basement Xiana segera masuk mobil Dirga yang baru.
“Sayang, dia cium aku tiba-tiba. Aku sudah dorong tapi dia malah semakin kuat peluknya, kalau aku dorong dia pasti dia akan curiga”
“Banyak alasan yang bisa kamu pakai, tapi nyatanya kamu lebih memilih menerima ciuman Monic”
“Sayang, aku sudah berusaha melepaskan diri”
“Hmm”
“Aku minta maaf, memang aku kurang tegas”
“Iya gak apa-apa”
Dirga tahu Xiana saat ini sedang marah, bahkan sangat marah. Tapi Dirga tidak bisa mengembalikan semua seperti sedia kala.
“Sudah? Kalau sudah aku harus naik”
“Sayang. Tolong”
Xiana yang merasa geram, melihat lipstick Monic masih menempel di bibir Dirga, Xiana segera melu-mat bibir Dirga dengan agresif.
Dirga memeluk tubuh Xiana mengangkatnya hingga naik ke pangkuannya, Xiana menyesapi bibir Dirga menghilangkan bekas ciuman Monic pada bibir kekasihnya.
Puas melu-mat bibir Dirga, Xiana melepaskan ciumannya, dia melihat bibir Dirga kemerahan karena Xiana terlalu agresif. Xiana juga merasakan milik Dirga mengeras dibawah sana, tapi saat ini Xiana sedang tidak ingin bercin-ta.
“Aku Cuma mau hapus bekas bibir Monic, gak lebih”
“Terimakasih sayang, tapi”
“Kamu selesaikan sendiri”
Xiana turun dari pangkuan Dirga kemudian berjalan menuju lift dan naik ke ruaangannya, sedangkan Dirga harus menyelesaikan hasratnya saat ini juga atau jika tidak dia akan merasa sakit kepala.
Xiana sudah berada di mejanya lebih dari 15 menit, tapi Dirga tidak kunjung datang. Saat Xiana mengambil ponsel dan hendak mengirim pesan kepada Xiana, Dirga muncul dan masuk ke dalam ruangannya.
Ting!
“Xiana, mau lunch bareng?” – Christian
“Maaf Pak, tapi saya mau makan sama Aleena” – Xiana
“Ajak saja sekalian Xi” – Christian
“Pak, mungkin lain kali. Saya hari ini mau mendengarkan cerita Aleena” – Xiana
“Sorry Xi” – Christian
Xiana tidak membalas lagi pesan Christian, dia hanya membacanya lalu meletakkan ponsel tersebut di samping komputernya.
Ting!
“Sayang bibir aku dower” – Dirga
“Makanya jangan nakal” – Xiana
“Iya sayang, maaf” – Dirga
Xiana tersenyum membaca pesan tersebut, lalu dia melanjutkan pekerjaannya kembali. Christian datang menuju ruangan Dirga, dia menyapa Xiana sekilias lalu masuk karena saat ini Christian sedang buru-buru.
Tidak ingin bertemu dengan Christian, Xiana segera ke toilet untuk bersembunyi. Dan benar saja, Christian mencari keberadaan Xiana namun tidak menemukannya. Karaena tidak bisa bertemu Xiana, Christian pun menuju lift untuk kembali ke ruangannya.
Dirga, yang hari ini sudah merencanakan perencanaan besar akan segera mengeluarkan rencana tersebut pada rapat sore hari ini. Dia sudah tidak sabar dengan rencananya tersebut, yang pasti akan memicu pro dan kontra dari pimpinan direksi.
Siang ini, Xiana makan bersama Xiera untuk menghindari Christian, Xiera yang sudah Lelah dengan banyaknya drama pada kehidupan kakaknya hanya bisa pasrah menghadapinya.
“Kak, kenapa sih gak di hadapi aja. Mau sampai kapan kabur begini”
“Ish kamu kalau jadi aku gimana? Mau makan sama Chris itu?”
“Gak mau sih, aku mending makan sama kucing”
“Ya sudah, kamu tau jawabannya. Pakai acara nanya”
“Emang gak punya temen sampai harus ajak aku”
“Gak punya”
“Sombong sih”
“Sembarangan kamu Xi”
Dirga yang berada di belakang Xiana dan Xiera memutar bola matanya, karena setiap kali Xiana dan Xiera bersama mereka pasti sedang terlibat pertengkaran.
“Kenapa selalu berantem?”
“Kakak nih” Ucap Xiera
“Enak aja” Jawab Xiana
“Udah, cuma sampai besok aja. Setelah itu kita bisa bebas lagi”
“Janji ya kak” Ucap Xiera
“janji Xiera”
Dirga menemani Xiana dan Xiera makan siang, meskipun keduanya masih aktif bertengkar tapi pada dasarnya mereka saling menyayangi satu sama lain.
Selesai makan, mereka semua menuju mobilnya masing-masing dan kembali ke kantor. Sebelum sampai kantor Xiera berhenti coffee shop untuk membeli kopi lalu kembali ke kantor bersama kakaknya.
Setelah makan siang Dirga langsung menuju ruang rapat untuk menjalankan strateginya. Semua pimpinan Direksi sudah berkumpul, Dirga memulai rapat hari ini dengan memindahkan Christian pada kantor cabang, dan mengembalikan Marco ke kantornya.
Bukan tanpa alasan, Dirga ingin semua kantor baik itu pusat atau cabang stabil dalam kepemimpinan. Selama 4 bulan kembali ke tanah air, Dirga masih harus visit ke kantor cabang yang tidak mendapat pantauan dari kantor pusat, maka dari itu Dirga memindahkan beberap staff untuk mengisi kantor cabang tersebut hingga semua kantor-kantornya kembali stabil.
Christian dan Marco merasa marah atas mutasi yang di lakukan Dirga secara sepihak, mereka tidak menyadari alasan Dirga dibalik mutasi tersebut, mereka memahami memang factor yang Dirga sampaikan selama ini belum menemukan solusinya. Dan putusan ini sudah mutlak, tidak dapat di ganggu gugat lagi.
“Mutasi per tanggal 4, jadi masih ada waktu satu hari untuk menyiapkan kepemindahan tersebut. Terimakasih, sekian meeting hari ini”
Dirga meninggalkan ruang rapat dengan senyum yang mengembang, setidaknya dia sudah lega karena berhasil menempatkan para musuhnya di tempat yang sangat jauh. Setidaknya tidak ada yang bisa mengganggu rencana pernikahannya bersama Xiana.
“Bro, kayaknya aku harus flight besok pagi. Lusa mulai proyek”
“Oke, gak ikut peresmian Sanjaya?”
“Kamu aja, salamkan untuk Monic”
“Hmm”
Christian meninggalkan Dirga, kemudian Dirga kembali bekerja dengan dengan semangatnya yang tinggi.
“Tinggal satu hari lagi sayang” Batin Dirga.
.
.
.
Pagi ini Christian dan Marco sudah berada di bandara, mereka menuju ke daerah yang sama hanya beda kota. Kantor mereka berjarak sekitar 120km. Dirga memang sengaja memisahkan mereka agar tidak ada celah untuk mencurangi perusahaan ataupun merencanakan rencana buruk kepada pribadi Dirga.
Xiana hari ini tampak lesu, karena Dirga akan datang ke acara peresmian kantor Sanjaya Group. Xiana membayangkan bagaimana Monic akan menggoda Dirga dengan baju seksinya.
Pagi ini pukul 10.00 Dirga sudah sampai di kantor Sanjaya Group, dia menghadiri undangan peresmian tersebut. Dan pada hari ini juga, orangtua Monic akan mengumumkan pertunangan Monic denga Dirga.
Monic yang terus menggandeng Dirga seperti tidak ingin melepaskannya, bahkan monic sengaja menekankan dadanya pada lengan Dirga.
“Gimana honey?” Tanya Monic dengan menekankan dadanya pada lengan Dirga
“Kenyal banget”
“Aku udah gak sabar”
“Tahan dulu, biar nanti lebih enak mainnya”
“Mhh udah basah rasanya honey pengen di mainin sama ini” Ucap Monic dengan menyentuh milik Dirga
Monic berpikir kenapa milik Dirga gak keras, dengan tatapannya yang sedikit bingung menatap kearah Dirga.
“Aku gak akan bisa bergai-rah kalau cuma di sentuh tangan, aku mau di sentuh lidah kamu”
“Aku udah siap honey”
“Good girl” Jawab Dirga dengan meremas paha Monic
“Mmhh”
“Tahan dong sayang” Goda Dirga
Peresmian sudah di mulai, saat ini giliran orangtua Monic mengumumkan tentang pertunangan antara Dirga dengan Monic, lalu dalam layar besar di belakang orangtua Monic mengambil pidato, tiba-tiba muncul vidio Monic masuk kamar bersama Chris, dan saling bermesraan di depan lift hotel, beberapa vidio juga muncul dimana Monic bermain dengan pria bayaran, hingga vidio monic sedang melakukan mast-ur-basi.
Semua tamu undangan heboh, begitu juga dengan Monic yang berlari akan mencabut kabel untuk mematikan layar proyektor tersebut.
Dirga kemudian dengan lantang membatalkan perjodohan antara keluaranya dan keluarga Sanjaya. Keputusan Dirga di dukung oleh banyaknya tamu undangan, mereka bahkan mengecam perusahaan Sanjaya Group.
Dirga meninggalkan ruangan tersebut, bersama dengan tamu undangan lain. Orangtua Monic yang sangat terkejut hanya terkulai lemas, hingga orangtua Monic mengalami serangan jantung,
Xiana yang berada di kantor sudah gelisah menunggu kedatangan Dirga, Dirga mengatakan jika dia tidak akan lebih dari dua jam berada di acara tersebut, namun saat ini sudah hampir dua jam tapi Dirga belum muncul, bahkan dia belum mengirimi pesan kepada Xiana.
Pintu lift terbuka, Dirga datang dengan wajah yang sangat ceria, Xiana yakin jika Dirga berhasil. Xiana berdiri dari kursinya lalu memeluk Dirga tanpa memperdulikan sekitarnya.
Dirga menyambur pelukan Xiana dengan hangat, dia membalas pelukan Xiana, lalu mencium pucuk kepala Xiana.
“Kita berhasil sayang” Ucap Dirga.
Semua staff yang melihat di buat bingung, kabar yang menyeruak adalah hubungan Xiana dengan Dirga sudah berakhir, tapi kenyataannya siang ini mereka berpelukam tanpa mempedulikan tempat.
double m ya tor😅