Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 : Keraguan
Valeri baru saja menginjakkan kakinya di Miami saat sebuah video dikirimkan ke emailnya. Frisca yang memang turut bertugas menjadi admin email itu langsung membelalakkan matanya dan heboh mencari Frank untuk mengkonsultasikan apa yang terjadi.
Dan Frank langsung menarik Valeri masuk ke dalam kamar hotel tempatnya beristirahat meninggalkan semua pengawalnya yang berjaga. Valeri yang bingung hanya menurut semua yang dilakukan Frank.
“Ada apa Frank?” tanya Valeri lembut
“Val, kamu harus melihat ini!” ucap Frank yang memerintahkan Frisca untuk menunjukkan video itu pada Valeri
Valeri yang bingung hanya diam dan menerima tablet milik asistennya dan melihat video yang sudah di putar oleh asistennya. Mata Valeri membelalak sempurna. Bagaimana bisa video dia sedang mandi dalam keadaan full naked bisa berada di tangan asistennya. Valeri langsung menoleh pada asistennya.
“Darimana kamu dapatkan video ini?” tanya Valeri
“Seseorang mengirimkannya pada emailmu. Bagaimana video ini bisa diambil Val?” tanya Frisca ketakutan
Valeri menatap asisten dan manajernya dengan nafas memburu, “Melihat bentuk kamar mandinya itu jelas adalah kamar mandi di apartemenku! Bagaimana bisa?! Dan kapan?!”
Frisca berdecak, “Bukankah semua sudah diperiksa oleh pengawal? Bahwa tak ada kamera pengintai atau apapun di dalam kamarmu? Atau jangan-jangan ….”
Valeri mengerutkan keningnya, “Jangan-jangan apa?”
“Jangan-jangan memang dari tuan Jeriko yang menerormu! Hanya anak buahnya yang memiliki akses ke wilayah pribadimu Val! Dan hanya tuan Jeriko yang memiliki nomer pribadimu selain semua orang terdekatmu!” ucap Frisca lagi
Valeri terdiam, semua yang dikatakan Frisca sangat masuk akal. Bisa jadi Jeriko sengaja mengajaknya bekerja sama dan malah mengambil kesempatan itu untuk melakukan terror padanya. Tapi untuk apa? Valeri bahkan tak mengenal Jeriko sebelumnya.
“Atau ini semua perbuatan kekasihmu Arthur Calvin?!” celetuk Frank
Valeri langsung menatap tajam manajernya itu, “Apa maksudmu! Aku tau kamu tak suka dengan Arthur, tapi jangan menuduhnya yang tidak-tidak!” ucap Valeri marah
Frank menggeleng pelan, “Val dengerin aku, kekasihmu itu sudah berapa kali berusaha membujukmu untuk bertukar apartemen dengannya?! Dan berapa kali dia berusaha untuk membujukmu menjual apartemen itu dan membeli mansion?! Ada hal yang dia incar darimu sayangku! Tolong sudahi kebodohanmu dan buka matamu! Kekasihmu itu bukan lelaki baik-baik!”
Valeri masih diam. Dia mencoba melihat dari sudut pandang Frank. Benar kalau kekasihnya sedang berusaha membujuknya untuk menjual apartemennya, namun bukankah menerornya seperti ini malah membuat jalan memutar untuk Arthur? Dia cukup membujuknya atau menikahinya.
“Val, jangan gegabah. Kita tak bisa menuduh tuan Jeriko. Bagaimana jika ternyata bukan dia? Dengan kamu menuduhnya dan kalian tidak lagi bekerja sama, lalu bagaimana jika ternyata peneror sebenarnya masih berkeliaran di luar sana?!” ucap Frank
Valeri mengangguk pelan, “Lalu aku harus bagaimana?”
“Menurutku, lebih baik kamu hubungi tuan Jeriko secara pribadi. Dan konsultasikan semua ini padanya. Videomu tak mungkin kamu tunjukan pada para pengawal itu kan?!” ujar Frank lembut. Dia saja tak berani menonton video itu saat Frisca memberitahunya.
Valeri mengangguk pelan, “Baiklah aku akan mencoba menghubunginya”
Valeri mencoba menenangkan dirinya dan dia mengambil ponselnya, lalu mengusir kedua orang itu keluar dari kamarnya karena dia akan menghubungi Jeriko. Setelah mempertimbangkan semua masukan Frank dan Frisca, Valeri memilih menghubungi Jeriko.
Awalnya Jeriko tak mengangkat panggilan itu. Namun di percobaan kedua, Jeriko mengangkat panggilan itu, dan suara seraknya menunjukkan bahwa pria itu sedang tidur. Karena di Indonesia masih tengah malam.
“Oh maaf, apakah aku mengganggumu Iko?” tanya Valeri lembut
Jeriko berdehem untuk menyadarkan dirinya. Lalu dia bangkit dan duduk bersandar kepala ranjangnya, “Tak apa. Ada apa Zoe?”
Valeri malah terdiam saat Jeriko bertanya padanya. Membuat Jeriko menjauhkan ponselnya mengira bahwa panggilan terputus. Namun ternyata tidak, dan Jeriko kembali mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.
“Zoe? Ada apa?” panggil Jeriko lagi
Valeri berdehem sekali, “Iko, apakah kamu sudah mendengar dari Felix soal ancaman yang kuterima? Juga paket yang lagi-lagi dikirim ke apartemenku?”
“Ya, Hiro sudah melapor” jawab Jeriko
Valeri diam lagi. Dan itu membuat Jeriko mengernyit, “Ada apa Zoe? Apakah kamu menerima terror lagi? Aku belum menerima laporan apapun”
“Aku belum melaporkan pada Felix yang terakhir” aku Valeri
Kernyitan di dahi Jeriko semakin dalam, “Kamu menerima terror lagi? Bukankah sekarang kamu sedang di Miami?”
Valeri mengangguk meski dia sadar Jeriko tak dapat melihatnya. Tapi mendengar respon Jeriko, sepertinya pria itu tak ada hubungan dengan semua ini seperti ucapan Frisca.
“Ya, aku di Miami. Aku baru saja sampai dan asistenku melaporkan ada yang mengirimkan sesuatu ke email yang dipegang oleh asistenku”
Jeriko mengangguk pelan, “Oke, tunjukkan pada Felix. Dia akan meneruskan pada Hiro dan Hiro akan segera menyelidikinya. Sama seperti pesan yang kamu terima sebelumnya”
Valeri langsung menggeleng, “Tidak, aku tidak mau kalian melihat email ini!”
Jeriko mengerutkan keningnya, dia sampai memilih bangkit berdiri dan berjalan ke balkon kamarnya. Pembicaraannya dengan Valeri kali ini cukup membuatnya bingung. Ada apa dengan penyanyi satu ini.
“Zoe, bisakah kamu menceritakan semuanya secara detail? Aku sedang tak ingin tebak-tebakan!” ucap Jeriko kesal
Valeri menghembuskan nafasnya, “Video itu video saat aku mandi di apartemen! Dan aku tak mungkin menunjukkan pada Felix!”
Jeriko membelalakkan matanya, “APA?!”
Valeri diam saat mendengar respon Jeriko yang benar-benar kaget mendengar ucapan Valeri.
“Zoe, kamu yakin itu di kamar mandi apartemen? Bukan di hotel?” tanya Jeriko setelah bisa mengontrol emosinya lagi
“Ya aku yakin.” Jawab Valeri
“Lalu bisakah kamu memperkirakan kapan kira-kira video itu di ambil?” tanya Jeriko lagi
Valeri menggeleng, “Tidak. Aku tak bisa mengetahuinya, aku selalu menggunakan pakaianku di walk in closet. Jadi aku tak bisa melihat itu saat aku memakai pakaian apa” jawab Valeri jujur
Jeriko memejamkan matanya. Dia mencoba berpikir, bagaimana caranya dia untuk menyelidiki semua ini tanpa melihat video itu. Lalu setelah beberapa saat, dia menghembuskan nafasnya.
“Begini saja, aku akan meminta Hiro untuk mengecek apartemenmu lagi. Siapa tau masih ada kamera disana, nanti aku hubungi?”
Valeri diam tak menjawab.
“Zoe?”
“Aku takut Iko. Bagaimana kalau video itu tersebar?!” ucap Valeri sedikit terisak
Jeriko menghembuskan nafasnya, “Apakah videonya separah itu?” tanyanya hati-hati
“Ya, video itu menunjukkan seluruh tubuhku.” Cicit Valeri
“Aku akan terbang ke Miami besok menyusulmu, dan kita bicara setelah kita bertemu. Bagaimana?” tawar Jeriko
Valeri tak ada pilihan lain selain setuju. “Baiklah. Terima kasih Iko”
“Hmm, tenang saja, Aku akan membantumu”
Valeri mengangguk lagi.
***
Setelah pembicaraannya dengan Valeri di telpon, Jeriko tak lagi bisa tidur. Dia memerintahkan Hiro untuk memeriksa seluruh isi apartemen Valeri dan memastikan apakah ada kamera tersembunyi atau tidak. Dan kabar datang dua jam setelahnya, tidak ditemukan kamera sama sekali sesuai dengan pemeriksaan setiap harinya.
Jeriko sampai mengernyitkan keningnya, apa tujuan si peneror hingga sebegitu besarnya usahanya. Kamera itu tak ada di apartemen milik Valeri, artinya kejadian itu terjadi sebelum Jeriko menandatangi perjanjian kerja sama pengawalan untuk Valeri. Karena Jeriko sudah memerintahkan untuk selalu memeriksa keamanan terutama kamar dan kamar mandi Valeri. Dan selama ini tak ditemukan apapun.
Pagi menjelang dan Jeriko turun ke ruang makan dengan pakaian yang rapi. Dia akan kembali lebih dulu dan langsung terbang ke Miami untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan Valeri. Di lantai satu dia sudah bertemu dengan Josavat dan Jerome yang sudah duduk di meja makan.
Lalu perhatian mereka teralihkan kala kakek dan nenek mereka, Thomas dan Kinar datang ke kediaman mereka untuk bertemu cucu perempuan yang pernah hilang. Jeriko, Jerome dan Josavat memeluk bergantian kakek dan nenek mereka.
Setelah mempersilahkan untuk duduk, Bi Siti yang sudah mengikuti keluarga ini dari awal Bella dan Bezalel menikah menyajikan sarapan bersama dengan pelayan lain. Lalu Clara turun diapit Bezalel dan Bella.
Suasana haru biru kembali terjadi saat kakek dan neneknya memeluk cucunya. Sambutan hangat dan kejutan bertubi-tubi diterima oleh Clara. Dan dia tak bisa menghapuskan senyumnya dari bibirnya. Sampai mereka semua sarapan dengan tenang.
Setelah sarapan, baru Jeriko mengatakan tujuannya.
“Maafkan aku, sepertinya aku harus kembali lebih dulu. Ada pekerjaan yang harus kuselesaikan di Miami” ucap Jeriko
Jerome langsung mengernyitkan keningnya, “Pekerjaan apa?”
Jeriko melirik adik kembarnya namun tak berniat menjawabnya, “Aku akan segera pulang setelah semua selesai”
“Lalu rencana untuk Mima gimana Jeri?” tanya Bezalel
Clara yang namanya merasa disebut hanya melirik ayah kandungnya dan tersenyum. Jeriko sendiri juga turut melirik adiknya, “Aku sudah meminta Hiro menyiapkan semua berkas yang diperlukan dad. Setelah semua rencana pembalasan kita laksanakan, nama Mima akan kembali. Dan dia akan sepenuhnya hidup sebagai Jemima Ivy Dominic”
“Rencana apa kak?” tanya Clara
“Jerome akan menjelaskan semuanya.” Jawab Jeriko
Jerome mendengus, “Tapi kita sudah sepakat, kau yang akan menjadi pemerannya!” protes Jerome
Jeriko mengangguk setuju, “Sesuai kesepakatan. Tapi aku minta diundur. Beri aku waktu tiga hari. Dan setelah itu aku akan kembali ke sini untuk menyelesaikan masalah Mima”
Jerome berdecak kesal, “Baiklah. Jadi, Mima kamu harus memutuskan Reynhard dan batalkan pernikahan kalian! Buat sedrama mungkin! Kita akan melakukan saat kamu memergokinnya selingkuh dengan wanita jalang itu!”
“Jerome! Jaga bicaramu! Ada opa dan oma kamu!” tegur Bella
Jerome langsung diam. Dia lupa jika disana ada kakek dan neneknya juga. Setelah meringis melihat tatapan tajam opanya, dia berdeham dan melanjutkan ucapannya, “Ya, intinya begitu. Kita akan membuat Mima memergokin mereka selingkuh, dan Mima akan memutuskannya. Lalu Mima akan datang kembali ke rumah sakit untuk mengundurkan diri serta membawa Jeriko kesana, kita buat mereka berasumsi bahwa Mima berpacaran dengan kakak!”
Clara mengernyit, “Maksudmu aku berpura-pura pacaran sama kak Jeri?”
Jerome dan Jeriko mengangguk bersama, “Itu memudahkan bila salah satu dari kami sibuk, minimal memang tidak mudah membedakan kami jika kami tidak hadir bersama.” Jawab Jeriko
“Sekaligus memberikan pukulan di wajah keluarga Wijaya! Jika kita menggunakan Finn, maka kurang greget! Bila itu kakak, dia adalah pewaris tahta Domica Perkasa!” ujar Jerome bangga
Bezalel setuju, “Tapi jangan ada statement pacaran! Karena nantinya kita perlu mengumumkan bahwa Mima adalah bagian dari keluarga ini! Daddy nggak mau ada gossip incest disini!”
Jeriko mengangguk paham, “Aku hanya akan tampil beberapa kali dengan menggandeng Mima. Sisanya biarkan netizen yang bekerja.”
Clara mengangguk paham, “Lalu apa yang akan kalian lakukan setelahnya?”
Jerome menyeringai mendengar pertanyaan adiknya, “Kita akan hancurkan perusahaan milik Prayoga dan Wijaya sekaligus! Dan aku akan memberikan kejutan manis untukmu di akhir cerita Mima!”
Clara menaikkan alisnya, “Kejutan apa?”
Jerome terkekeh, “Jika kukatakan sekarang, Namanya bukan kejutan adikku yang cantik! Sekarang yang perlu kamu lakukan adalah, memergoki dia lalu Jeriko akan muncul bersamamu. Setelahnya adalah aktif-aktiflah di dunia media sosial yang menunjukkan kamu dekat dengan keluarga Dominic.”
Josavat tersenyum, “Kak, aku akan mengajakmu ke arena balap! Dan kamu bisa menguploadnya di medsosmu!”
Clara tersenyum dan mengangguk, “Oke! Apakah kamu akan mengajakku menjadi penumpangmu?”
Josavat mengangguk cepat, “Tentu!”
“NO Jo! Kamu bisa membuat kakakmu celaka!” seru Bella
Josavat sudah akan membantah, namun tepukan di bahunya oleh Jeriko membuatnya diam. “Aku harus pergi sekarang. Jer, hubungi jika semua siap aku akan pulang”
Jerome mengangguk paham.
bikin penasaran ..