Andara gadis cantik berusia dua puluh tahun, harus pergi dari desa nya karna kecantikan nya di anggap sebagai ancaman, khusus nya kaum hawa,
acap kali mendapat perlakuan buruk, dari gadis gadis maupun ibuk ibuk yang sudah bersuami, hingga kepala desa punya niat untuk menjadikan Andara sebagai istri kedua,
dengan terpaksa Andara keluar dari desa nya berniat merantau ke kota, dengan tujuan teman ibu nya,
tujuan utama menghindar dari kepala desa yang ingin menjadikan Andara istri kedua, justru Andara terjebak di lingkaran rumah tangga dengan majikan nya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rubyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permintaan Nasita
telpon Nasita tak berhenti bergetar dan berkedip, namun wanita itu cuek meski sudah melihat siapa yang menghubungi diri nya saat ini,
sosok yang membuat Nasita membenci diri sendiri, puluhan penggilan Nasita abaikan,
Nasita ingin kehidupan nya yang dulu, bahagia bersama Emran, kenyataan sekarang membuat diri nya benci dengan keadaan sekarang, mencintai dengan sepenuh hati tapi tidak bisa memberi apa apa pada sang suami,
Nasita selalu menghindar dan menghindar, sengaja wanita itu lakukan, agar Emran terbiasa dengan keadaan, jika suatu hari nanti semua terbongkar, Nasita ingin Emran tak terluka lebih dalam, salah satu tujuan nya mencari cinta lain untuk sang suami, wanita yang tulus mendekap Emran apapun keadaan nya, tetap tinggal dan ada untuk Emran
''Emran,'' Nasita kaget saat Emran memasuki kamar nya, dengan keadaan kacau, Nasita mengerut kan kening nya, ''apa ada masalah Emran,'' tanya Nasita lembut
Emran menggeleng pelan, namun wajah nya tidak bisa berbohong wajah penuh tekanan, lelah dan rasa nya ingin menyerah,
''Kamu gak bisa bohong dengan ku Emran, sekarang ada apa lagi,'' tanya Nasita mencoba mengorek apa yang Emran rasakan, meski sebenar nya Nasita sudah tau apa yang terjadi semalam, wanita itu ingin tau dari mulut Emran sendiri,
''Gak ada Nasita, mereka benar aku hanya pria pecundang,'' tutur nya penuh rasa lelah
''Kenapa kamu mendengar kan omongan mereka lagi, sudah ku bilang abaikan saja, kamu harus bisa berdiri kembali jangan menyerah,'' tutur Nasita lembut menenangkan kan
kata yang selalu membuat Emran tenang, kuat menghadapi dunia yang ingin kehancuran nya,
''siapa,'' tanya Nasita lagi Arga atau ayah nya pak Wira dua nama itu yang ada di benak Nasita sekarang
''bukan siapa siapa lupakan saja,'' ucap Emran seraya meraih wajah nya kasar,
''kalau bukan siapa siapa bersihkan diri mu, kembalilah kuat, ada yang ingin ku bicarakan dengan mu,'' Emran menatap Nasita penuh cinta, perasaan itu mengalah kan luka nya, seandai nya Nasita tau yang membuat diri nya seperti itu adalah ayah nya apa yang akan di lakukan Nasita, menutup mata Diam atau melawan, seperti yang sudah sudah
Akan tetapi Emran sama sekali tidak tau kalau Nasita, selalu ada di balik layar
''katakan saja sekarang ada apa,'' tanya Emran tidak sabar
''janji jangan marah ini untuk kebaikan mu aku hanya ingin kamu bahagia melihat mu bahagia itu saja,'' tutur Nasita
''iya apa,'' tanya Emran lagi
''menikah lah lagi Emran,'' Emran menatap Nasita Heran, ''kejar lah kebahagian mu, karna aku tidak bisa memberikan itu untuk mu,''
''kamu sadar dengan apa yang kamu katakan barusan Nasita,'' ucap Emran tidak habis pikir
''Aku sadar, jika terus disisi ku membuat mu terluka, lebih baik kejar lah bahagia mu Emran,'' ucap Nasita dengan nada bergetar
wanita itu tau, siapa yang selama ini berusaha menjatuh kan Emran, dan disini lah dengan keadaan seperti ini Nasita rela melakukan hal itu untuk Emran agar orang orang itu tak lagi menyakiti Emran,
''Tidak Nasita apa kamu sudah tak mencintai ku lagi, dan ingin menghancur kan aku sama seperti mereka,'' Emran menatap Nasita penuh tanya,
Sama sekali tidak memahami dengan apa yang sedang Nasita coba sampaikan pada nya,
''karna aku sangat mencintai mu, aku tidak ingin melihat mu hancur dan terluka, lagi dan lagi,'' ucap Nasita lagi
''asal kamu tetap tinggal di sisi ku,''
''Aku akan tetapi tinggal tapi menikah lagi,'' Emran menggeleng pelan. semakin tak mengerti dengan ucapan Nasita
''Maksut mu mendua kan mu begitu, jangan gila Nasita, wanita mana yang mau menikah di dua kan, dan siapa yang ingin menikah dengan pria pecundang seperti ku,''
''aku wanita yang rela di dua kan, hal itu ku lakukan demi kebahagian suami ku, dan kamu bukan pria pecundang kamu pria hebat, akan ku temani sampai kamu bisa benar benar tegak berdiri,'' ucap Nasita lagi, ''demi aku lakukan untuk ku menikah lah lagi Emran,'' tegas Nasita katakan tidak ada gurat ragu di wajah cantik nya,
''sudah lah Nasita kamu hanya sedang lelah, jangan memikir kan sakit mu, kamu banyak berhalusinasi,'' tutur Emran ingin menyudahi pembicaraan itu,
''aku serius dengan ucapan ku Emran aku tidak sedang berhalusinasi, semua demi kebahagian mu, tolong penuhi permintaan ku ini,'' ucap Nasita penuh permohonan.
''Siapa wanita yang ingin menjadi istri kedua ku Nasita! siapa, kamu pikir ada wanita yang tulus,"
"Biar aku yang pikir kan asal kamu mau saja," Emran tersenyum kecut seraya menggeleng pelan
"Apa yang akan di lakukan ayah mu nanti Nasita, ayah mu akan semakin! Sudah lupakan," ucap Emran Menggantung ucapan nya
"Aku yang akan bicara dengan ayah ku, kamu tenang saja," Emran membuang wajah ke samping selalu seperti itu Emran seakan tidak punya muka di hadapan ayah mertua nya, jika Nasita yang selalu di depan nya
"Tidak Nasita aku tidak setuju," tanpa mau tau Nasita yang hendak bicara lagi Emran berlaku pergi meningal kan sang istri di kamar nya dan masuk ke kamar nya sendiri,
Rumah tangga macam apa ini mereka tinggal satu atap namun berbeda kamar Emran memikir kan ucapan Nasita yang ingin diri nya menikahi lagi, terdengar lucu dan aneh namun itu ke inginan Nasita sendiri,
''Emran aku belum selesai bicara,'' Nasita menyusul Emran di kamar nya merasa pembicaraan mereka belum ada kata putus nya
''Sudah ku bilang aku tidak mau Nasita, bagaimana dengan dirimu,'' ucap Emran bukan hanya rentang pak Wira sang ayah mertua yang Emran pikir kan tapi juga sang istri, jika pria itu menikah lagi,
''Sudah ku bilang aku tidak apa apa, justru aku bahagia melihat mu bahagia Emran,''
''omong kosong macam apa ini Nasita,'' ucap Emran,
''tidak ada wanita yang mau di madu di dunia ini Nasita,'' lanjut Emran berkata
''Tapi aku mau,'' kekeh Nasita ''seandai nya kamu tau Emran aku benar benar melakukan hal ini untuk mu, semua untuk mu, agar kamu tak lagi berada di situasi sekarang, aku sangat mencintai mu, aku juga pengen bahagia, mungkin kita bisa sama sama bahagia jika tak bersama,'' lanjut Nasita berkata dalam hati
''Ku mohon Emran aku bukan istri sempurna, aku bahkan tak pernah melayani kebutuhan biologis mu sebagai seorang istri, apa kamu pikir aku tidak tersiksa, karna itu menikah lah lagi dan kamu bisa mendapat kan itu dengan istri muda mu,''
''Nasita,''
''ku mohon Emran,''
Emran menghela nafas nya panjang sebagai seorang pria dewasa Emran juga memerlukan hal itu, selama ini pria itu menahan nya tapi apakah bisa selama nya,