Sebuah hubungan terlarang yang dilakukan oleh dua orang berbeda jenis. Bahkan dua orang itu masing-masing sudah memiliki pasangan. Satu pasangan bercerai karena suaminya selingkuh dan pasangan yang lain karena istrinya selingkuh. Setelah hubungan masing masing selesai, maka suami dan istri yang diselingkuhi menjalin hubungan rumah tangga. rumah tangga mereka sangat harmonis dan bahagia. namun dibalik itu semua ada sebuah perjuangan dan pengorbanan untuk mencapai kehidupan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tian fatkhul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Ke kantor dengan status baru
Setelah sarapan selesai, Reno dan Arvita berangkat bareng ke kantornya. Tapi sebelum ke kantor mereka mengantar dulu Rika ke sekolahnya. Beruntungnya sekolah Rika searah dengan Gedung Sasongko Group, bahkan deket lokasinya.
Tanpa terasa merekatelah sampai di depan sekolah Rika.
"Sayang skolah yang rajin ya, nurut sama ibu guru jangan nakal. " Ucap Arvita sambil mencium kening anaknya
"Iya ma, Rika masuk kelas dulu ya Mama Papa. " Ucap Rika sambil mengalami dan mencium tangan Reno dan Arvita bergantian
Reno dan Arvita meneruskan perjalanan ya menuju tempat kerjanya.
"Arvi kamu bahagia tidak menikah denganku. " Tanya Reno
"Komu kok ngomong begitu mas, kita menikah aja baru sehari tapi sejauh ini aku cukup nyaman berada disampingmu, yang paling penting untukku sekarang yaitu kebahagiaan putriku Rika, aku lihat dia sangat bahagia sama kamu mas, jadi aku merasa bahagia jika putriku bahagia." Ucap Arvita
"Baiklah, meski aku belom tau perasaanku ini tapi aku janji akan setia dan selalu menyayangimu putrimu dan anak anak kita. " Ucap Reno
Mendengar ucapan Reno hati Arvita menghangat.
"Aku gak salah denger tadi, dia bilang anak-anak kita, berarti dia mau aku hamil anaknya. Gumam Arvita didalam hati"
Arvita menatap lekap Reno yang sedang fokus menyetir dan sambil ngobrol dengannya. Ntah mengapa ia semakin terpesona dengan suaminya itu.
"Anak-anak kita maksudnya mas? " Tanya Arvita memastikan
"Iya anak-anak kita, nanti kita buatkan adik yang lucu lucu untuk Rika, kamu maukan mengandung anak-anakku. " Ucap Reno nyengir
Blush
Pipi Arvita merona mendengar ucapan Reno
"Kita lihat saja nanti mas, " Ucap Arvita memalingkan wajahnya ke arah jendela jantungnya tiba-tiba berdebar debar
"Dia sangat lucu sekali kalo lagi digodain, gumam Reno dalam hati"
Reno sudah mempunyai anak sambung dari Arvita tapi ia masih mengharapkan anak dari benihnya terlahir dalam pernikahan dengan Arvita. Dia tidak maen maen dengan sebuah hubungan. Ia akan bertanggung jawab dan selalu setia terhadap pasangannya.
"Arvi ada yang ingin aku omongin, ini tentang ini tentang hubungan kita. " Ucap Reno
Arvita langsung menoleh menatap wajah serius suaminya.
"Ada apa mas, apa yang ingin kamu omongin. " Tanya Arvita
"Iya ini tentang pernikahan kita, aku harus sembunyikan dulu sementara tentang status baru kita ini, masalahnya.. " Ucapan Reno terhenti karena dia bingung sendiri menyampaikannya
"Masalah apa mas, apa keluargamu gak bakal nerima aku, kalo itu masalahnya tidak apa apa mas, aku sadar diri kok kalo aku itu memang gak pantes bersanding denganmu. " Ucap Arvita sedikit agak kecewa
"Bukan itu masalahnya, tapi aku nyembunyiin status kita karena keluargaku belom tau kalo aku sudah bercerai dengan Seli, mereka belom tahu permasalahan pernikahan ku dengan Seli, jadi sebelum aku ngomong tentang perceraianku sama keluargaku, aku harap kamu bersabar karena aku harus nyembunyiin kamu dulu sebagai istriku karena aku takut mereka bakal syok mendengar berita ini, pokoknya aku minta pengertian kamu untuk sementara ini saja, aku janji bakal nyelesain urusan ini secepat mungkin. " Ucap Reno
"Yauda kalo gitu masalahnya aku terima, tapi kamu janji ya mas jangan pernah berhianat dibelakangku, karena aku sangat benci tentang hal itu. " Ucap Arvita tegas
"Makasih ya sayang, aku janji bakal selalu setia sama kamu. " Ucap Reno yakin
Blush
Pipi Arvita merah merona seperti kepiting rebus saat Reno memanggilnya dengan sebutan sayang
"Gak aman ini jantungku rasanya berdisko kaya gini. Ucap Arvita dalam hati"
Arvita merasa hidupnya begitu beruntung. Disaat ia gagal dalam pernikahan pertamanya ia merasa begitu sedih. Namun setelah ia bekerja belom satu hari ia malah dinikahin oleh pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Entah Takdir apa yang akan ia jalani, namun ia akan selalu mengikuti Takdir Akan Membawanya. Kemarin ia bahagia karena hari pertamanya bekerja dengan jabatan sebagai asisten CEO namun hari ini ia bekerja masih sama jabatannya namun statusnya yang berbeda. Ia sudah menyandang status sebagai istri seorang CEO dan pemilik perusahaan meskipun masih dalam pernikahan siri atau secara agama saja.
Beberapa menit kemudian sampailah mobil Reno di parkiran basemant khusus petinggi perusahaan Sasongko Group. Setelah kendaraan terlahir, Reno belom keluar dari mobilnya.
"Sayang, nanti kalo didepan Jesi jangan tunjukin dulu status kita, ya aku tau kamu dengan dia itu sahabatan tapi kamu rahasiain dulu ya hubungan kita jangan sampai si mulut ember itu tau bisa berabe entar. " Peringati Reno
"Iya mas, aku akan berusaha untuk bersikap biasa depan orang selama pernikahan kita belom ada yang mengetahui." Ucap Arvita meyakinkan
"Yauda yuk kita turun sekarang. " Ajak Reno
"Yuk mas kita masuk keburu telat nanti kena omel lagi. " Ucap Arvita spontan
"Kena omel, siapa yang berani mengomeli gue, Gumam Reno geleng-geleng"
Reno pikir Arvita itu lupa kalo pemilik perusahaan ini suaminya. Tidak akan ada yang berani memarahinya meskipun telat atau tidak masuk sekalipun. Kadang memang lucu tingkah Arvita itu pikir Reno.
Reno dan Arvita turun dari mobil. Reno reflek menggandeng tangan kanan Arvita. Tentu saja itu membuat Arvita terkejut.
"Mas lepasin tanganku, nanti kalo ada yang lihat bagaimana. " Ucap Arvita
"Ohh iya maaf reflek tadi, maklum pengantin baru hehee. " Ucap Reno santai
"Kalo gitu kita jalan pisah aja mas, takut ada yang curiga nanti. " Ucap Arvita saat mereka masih berjalan di lorong basemant
"Yauda deh, kalo gitu kamu duluan aja masuk, aku akan menyusul nanti. " Ucap Reno
"Iya mas aku duluan ya. " Ucap Arvita
Namun saat Arvita hendak melangkahkan kaki tangannya ditari oleh Reno,
"Kenapa mas, apa ada yang mau dibawakan, tas kamu mungkin sini aku bawain. " Tanya Arvita
Reno geleng geleng
"Bukan itu, tapi ini. " Ucap Renk menyodorkan tangan kanannya
"Ini apa mas? " Tanya Arvita bingung
"Kamu lupa ya, kitakan suami istri jadi kamu harus mencium tanganku kalo hendak mau pergi, atau mau cium yang laen juga boleh. " Ucap Reno sedikit menggoda
Arvita yang bingung langsung saja mengerti setelah itu ia langsung menyambut tangan Reno dan mencium punggung tangannya. Lalu ia langsung melangkahkan kaki meninggalkan Reno karena takut aksinya ada yang mengetahui.
Tanpa mereka berdua sadari, kegiatan mereka tadi ada yang tanpa sengaja memperhatikannya dari jarak agak jauh dari mereka. Namun aksinya terlihat jelas karena pencahayaan disana cukup terang.
Rika telah sampai di ruangannya. Ia duduk di depan mejanya dan segera melihat agenda atasannya atau suaminya untuk hari ini. Ternyata hari ini cukup senggang karena cuma ada agenda meeting sekali dengan klien itu pun diadakan di dalam gedung itu.
Tak lama kemudian, Reno sudah sampai di ruangan Arvita.
"Sayang agenda hari ini apa aja. " Tanya Reno
"Ishh ini di kantor mas, jangan manggil begitu. "Ucap Arvita menoleh kekiri dan kanan
" Kamu lucu sekali Arvita sayang, ini didalam ruangan hanya ada kita berdua dan ruangan ini kedap suara jadi tidak mungkin ada orang lain yang tau. " Ucap Reno
"Iya iya terserah anda Tuan CEO, " Balas Arvita Nyengir
Tok
Tok
Tok
Arvita dan Reno diam kemudian menoleh ke arah pintu. Menantikan orang yang berada didepan pintu masuk ke ruangannya
Cek lek
Pintu terbuka dan masuklah seorang wanita cantik dan anggun seumuran dengan Arvita
"Kalian......
Bersambung.....
