NovelToon NovelToon
AWAL DARI SEMUANYA

AWAL DARI SEMUANYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Manusia Serigala
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: idastars

Cerita awal dari buku Not Human

Awal kisah untuk mengenal masalah kisah manusia serigala yang dihadapi oleh Carriton dan kawan-kawannya. Buku ini juga menampilkan konflik persahabatan, percintaan, harta dan persaudaraan.

Bagaimana keseruan ceritanya? Silakan dibaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon idastars, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

“Tutup mulut kalian berdua!!” sentak Falton menghentikan kegiatannya dan menatap tajam kedua makhluk yang di seberang sana. Ia tidak tahan lagi akibat kedua makhluk itu yang sedari tadi mengganggunya.

Ashton dan Fero bersikap santai dan tidak memedulikan sentakan itu. Ashton dan Fero mendekati Falton yang sedan naik pitam itu.

“Santai saja, jangan melakukan hal gila di sini , kata Ashton menepuk bahu Falton.

“Kau, mulutmu sudah semakin lantam, ingin rasanya kurobek sekarang!” tunjuknya pada Ashton dengan mengintimidasi.

Lalu, beralih pada Fero ia juga menatap tajam. “Kau masih baru di sini, sudah berani mengataiku. Kuperingatkan jangan terlalu dekat dengan bocah ini, kalau tidak sudah kuhabisi kau,” ancamnya pada Fero.

“Sayangnya kau tidak berani melakukan itu,” goda Ashton mencairkan suasana, dan Falton malah kalah telak. Ini persis dengan ucapannya tadi pada Ashton. Memang dirinya tidak akan pernah berani menyakiti Ashton ditambah dengan Fero. Bagaimanapun ia sudah menganggapnya saudara.

“Ya, sudah akan kubuktikan sekarang!” Falton bersiap dengan sikap bertarungnya. Ashton melebarkan matanya, lalu mereka berdua melesat pergi dari hadapan Falton, sebelum dihajar habis-habisan.

Rembulan yang menyapa malam hari, bintang seakan memberi nuansa keindahannya, haluan angin seakan hembusan tanpa tujuan arah, sungguh pesona malam menunjukkan eksistensinya masing-masing.

Saat ini, Greisy, Valerie, Lily, dan Joid menikmati roti bakar dan minuman kaleng di depan teras rumah. Mereka sedang menunggu teman untuk menjemput. Rapi, cantik, layaknya perempuan menanti pacarnya, tapi ternyata hanya sekadar teman. Yah setidaknya mereka jalan-jalan di malam minggu ini, meski tanpa pacar, alias jomblo.

“Ya ampun lama yah, si Garvin dan Felix. Sudah dandanan sedari tadi, malah lama nungguin cowok-cowok itu, hufttt....” sungut Valerie sambil menyantap makanannya.

Saat ini mereka janjian makan bersama di salah satu tempat kafe yang tidak jauh dari kampus. Mereka sedang temu kangen bersama saja. Ajakan ini diawali oleh Garvin di grup WhatsApp merek. Tentu mereka sangat mau.

“Sabar mungkin mereka masih di jalan, akibat macet,” kata Greisy menepuk bahu Valerie

“Jangan dibela Grei, nanti mereka buat alasan yang tidak masuk akal, apalagi mulutnya si Felix pasti cerocos mulutnya minta ampun,” cibir Lily menatap Greisy dengan nada kesal.

“Husttt.” Menutup mulut Lily yang di sampingnya dengan jari telunjuknya. “Tidak baik bicarain orang sekarang, takut dosa,” tandas Greisy.

Valerie dan Lily hanya mendengus kasar, percuma adu mulut dengan Greisy, pastinya berucap hal yang baik, meskipun sekarang ini mereka menunggu , yang tentunya itu adalah hal membosankan.

Beberapa menit kemudian mobil hitam berhenti di depan kontrakan. Akhirnya yang ditunggu tiba. James dan Ichsan keluar dari mobil, menghampiri Greisy dan teman lainnya di teras rumah Lily.

“Kalian ke mana saja sih? lama banget,” kesal Valeri melipat pergelangan tangannya di dada.

“Maaf Val, tadi kami kena macet,” ujar Felix santai.

“Santai saja kali, muka gak usah jadi ditekuk gitu, apalagi ini malam hari, yang ada nanti orang ketiga datang!” tambah Felix lagi. “Siapa orang ketiga?" tanya Jois.

“Serigala, teman galak Valerie,” ucapnya dengan tertawa terkekeh.

“Eh, kamu bilang apa? Serigala, awas mulutmu nanti aku cabik-cabik, jadi mulut itu tidak asal berucap. Kamu tuh, yang mirip sama monyet yang kerjanya makan dan modal nebeng doang, sana panggil saudaramu, tunjukkan ke hadapanku!” seru Valerie dengan emosi.

“Apa kamu katakan? Aku monyet? Dasar serigala galak mulut sama muka sudah pas tuh, tinggal dikurusin dikit sih. Lagian mana ada monyet seganteng aku, dan aku bukan monyet,” timpal Felix membantah.

Melihat kelakuan yang Valerie dan Felix, Greisy dan yang lain hanya penonton setia. Mereka hanya bisa menahan tawa, karena tidak jarang kalau Valerie dan Felix bertemu, pasti akan ada perang dunia aneh atau tidak perang dunia bahan tawa. “Dasar monyet!"

“Dasar serigala galak!"

“Kamu monyet gila!”

“serigala galak!"

Kalau sudah debat seperti ini, malah emosi yang akan meluap. Kini Greisy turun tangan untuk mengatasi perdebatan itu.

“Sudah, sudah. Tidak usah bertengkar. Takutnya orang terganggu melihat perdebatan kalian,” ucap Greisy melerai perdebatan mereka.

“Diam!!" sentak mereka serempak melotot ke arah Greisy.

Seketika Greisy merasa kikuk, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Grei, Lily, dan Jois jangan hiraukan mereka, mari kita pergi! Tinggalkan mereka di sini, palingan mereka ingin makan dengan serigala dan monyet,” ucap James, yang kini memegang tangan Grei, menuntun ke mobil. Mereka pergi ke mobil meninggalkan kedua makhluk yang sama itu sedang masa mode marah.

Felix dan Valerie masih diam di tempat, seakan mata menerobos untuk menunjukkan eksistensi kehebatan mereka. Menatap sinis satu sama lain.

“Kalian, kalau masih ingin di sini dipersilahkan! Aku dan teman yang lain akan pergi,” seru Lily.

“Eh Vin, jangan tinggalkan aku dong. Nanti serigala galak ini, memangsa aku di sini,” ujar Felix seraya berlari menuju mobil.

“Dasar monyet, ini semua karena kamu. Buat mood ku hari ini pecah,” kesal Valerie, yang kini sudah berada di mobil jok belakang.

“Kamu yah jangan menyalahkan aku. Yang jelas kamu yang salah, baru sampai kami diserang sama mulutmu yang menakutkan itu,” timpal Felix yang tidak mau mengalah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!