NovelToon NovelToon
Pernikahan Beda Kasta

Pernikahan Beda Kasta

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Budi Asih

Vino seorang CEO tampan di perusahaan terkemuka di Jakarta menyukai Zila gadis yatim piatu berparas manis dan cantik, memiliki kepribadian sederhana bekerja sebagai asisten di perusahaan yang sama dengan Vino.

Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Vino rasakan. Dan ia ingin menjadikan Zila sebagai istrinya.

Zila seorang gadis yatim piatu berasal dari keluarga sederhana, kehadirannya membuat Vino tidak dapat menahan perasaan cintanya. Semua orang tidak menyangka kalau Vino yang begitu cuek, dingin begitu sombong dan pemilih terhadap wanita bisa suka kepada Zila.

Banyak wanita berkelas dan setara dengan Vino tapi tidak ada satupun yang mampu memikat hatinya. Teman dan sahabat Vino tidak bisa membayangkan kalau Vino yang terkenal sebagai CEO kejam dan arogan.Apa yang membuat Vino begitu menyukai Zila? Vino bahkan mengetahui masa lalu Zila. Siapa sebenarnya Vino, apakah ia bagian dari masa lalu Zila, tapi kenapa Zila sama sekali tidak mengenali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Budi Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBK Bab 24 - Galak Mode On

Meskipun Zila tidak menerima dirinya sekarang itu jauh lebih baik dari pada harus menikah hanya sekedar untuk bisnis. Ia tidak ingin hidupnya penuh penyesalan seperti David.

Saat Vino mencari keberadaan Zila ia tidak bisa dengan mudah menemukannya, Zila telah tinggal bersama paman dan bibinya. Secara terang-terangan mencarinya dan dalam kondisinya yang tidak mungkin bisa di percaya langsung oleh Zila. Vino memilih untuk tidak terlalu terlihat, Vino tahu siapa David. Laki-laki itu pasti akan memata-matai dirinya sepanjang perjalanan dan urusannya.

Sebuah kebetulan atau memang takdir telah membawa Zila kepada Vino. Vino tidak ingin membuang kesempatan setelah menemukan apa yang ia cari selama ini. Ia yang telah menjadi gila sama seperti David. Memaksa orang lain telah menjadi ciri khasnya.

David berdiri dengan tongkat di sisi kanannya, di sebuah ruangan khusus ia berbicara dengan seseorang yang menjadi kepercayaannya bertahun-tahun. Jordan adalah ayah Alan yang telah menjadi kepala asisten keluarga Orlando sejak kakek dari Alvino masih menjabat sebagai presiden di Indorama group. Saat itu ia masih muda hingga sekarang umurnya hampir sama dengan David.

Pembicaraan serius mereka berdua menjadikan ruangan itu terasa panas.

"Aku menginginkan wanita itu tidak lagi di sisi Vino, dia harus di singkirkan!"

Meskipun perintah itu tidak langsung di jawab oleh Jordan tapi diamnya tanda setuju dengan perintah bosnya. Jordan berdiri dan menatap ke arah luar jendela. Karena kesetiaannya kepada keluarga Orlando dan juga sudah menjadi pekerjaan baginya. Maka apapun titah dari seorang bos harus dia jalankan.

Di kantor Vino memikirkan bagaimana langkah selanjutnya ayahnya saat kemarin ia dan Zila pergi bersama ke sebuah pesta. Vino menanyakan Alan dengan semua hasil pengawasannya. Alan telah melaporkan tentang kedatangan Jordan, ayahnya ke kediaman utama keluarga Orlando. Untuk mengetahui rencana ayahnya selanjutnya Alan telah memerintahkan seseorang untuk mengintainya. Sepertinya ayah dan anak akan terjadi perang dingin karena sama-sama telah membela Tuannya masing-masing.

Di layar ponselnya terlihat Zila sedang sibuk menata bunga-bunganya dan melayani beberapa pembeli. Seorang pembeli bunga yang saat itu mengantri untuk di layani berdiri di sudut toko sambil memilih beberapa bunga yang akan ia beli. Ervan datang lagi untuk membeli bunga, Vino mengenalinya dari kamera pengawas yang terdapat di toko itu.

"Kamu terlihat sangat sibuk." Ervan menyapa Zila yang terlihat kelelahan.

"Ah, tidak juga. Aku senang bila sibuk."

"Sibuk adalah salah satu cara seseorang melupakan masalahnya, benar begitu?" Dengan gaya santainya sambil terus memilih bunga Ervan berkata kepada Zila.

"Em, apa kamu menyukai bunga ini?"

Ervan yang tiba-tiba menanyai Zila tentang bunga yang ia pegang.

"Tentu saja aku suka, bunga ini sangat indah." Sambil tersenyum Zila melihat ke arah bunga yang Ervan pegang.

"Ini untuk mu, kamu tidak menjawab pertanyaanku tadi. Jadi, aku menganggap bahwa tebakan ku benar. untuk itu ambillah bunga ini, aku menghibur mu."

Meskipun tidak secara langsung Zila mengatakan iya kepada Ervan tapi ia telah memegang dan mengambil bunga yang di berikan oleh Ervan kepadanya.

"Kakak terlalu baik, siapapun pasangan kakak pasti akan cemburu melihat ini."

"Dia tidak akan tahu, jika dia tahu maka ia akan menyuruhku membawa mu pulang ke rumah ku."

"Maksud, kakak?" Zila terlihat bingung dengan jawaban Ervan yang dia panggil kakak itu.

"Ini untuk ibu ku, sejak kecil aku telah melakukan hal ini untuk menghiburnya. Bunga-bunga ini ku beli saat aku pulang kerja. Ia akan menyambutku pulang dan mengatakan kalau dia adalah wanita yang paling bahagia di dunia ini. Ku gantikan tugas ayah saat ia sudah pergi meninggalkan kami terlebih dahulu." Ervan bercerita kepada Zila sambil mengenang sosok ayahnya.

"Maafkan aku jika membuat mu sedih."

"Tidak, sama sekali tidak." Ervan tersenyum lalu melihat ke arlojinya. Hari sudah mulai sore dan ia harus segera pulang.

"Lain kali aku lebih lama untuk mengobrol."

"Terima kasih untuk kunjungannya kak."

Ervan melihat kamera pengawas di setiap sudut ruangan. Ia tersenyum dan segera pergi. Zila tidak pernah menyadari kalau Vino selalu mengawasi dirinya setiap saat. Meskipun ia sadar dengan adanya kamera pengawas yang terdapat di toko, Zila tidak tahu bahwa Vino akan secara intens mengawasi dirinya.

Vino telah berdiri di halaman toko 5 menit yang lalu menunggu Zila keluar dari dalam. Vino bersandar di depan mobil dengan kaki di silangkan dan tangan dalam saku celananya. Kaca mata hitam yang ia gunakan ia buka saat Zila menutup pintu toko dan berjalan ke arahnya.

Vino memperbaiki cara berdirinya saat Zila berada tepat di hadapannya.

"Aku sudah memperingati mu untuk tidak dekat dengan laki-laki itu."

Zila menghela nafasnya panjang. Ia tidak habis pikir dengan Vino yang berlebihan kepadanya.

"Dia hanya pelanggan toko, berhentilah mengatur seperti itu." Zila malas untuk berdebat dengan Vino, ia memilih untuk menghindar.

Vino menarik tangan Zila saat akan pergi meninggalkannya.

"Aw ..." Genggaman tangan Vino yang kasar membuat Zila kesakitan.

"Kamu masih milikku, menurutlah!" Vino mengatakannya sambil menarik Zila masuk ke dalam mobil. Dengan meringis kesakitan di tangannya Zila memegangi di bagian yang sakit di lengannya.

"Aku hanya ... hanya melayani pembeli tidak lebih." Zila berusaha meredam amarah Vino dengan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Alan melirik sesekali dari kaca spion kedua Tuannya yang duduk di kursi belakang. Pasti kali ini Tuannya itu marah lagi setelah melihat Zila dekat dengan laki-laki lain. Zila juga seperti mengerti dengan sikap Vino setelah hampir satu setengah bulan tinggal satu atap.

Membiarkannya terus dengan pemikirannya sendiri akan membuatnya semakin marah. Semalam ponselnya telah di banting hingga sekarang ia tidak lagi memiliki ponsel. Zila mencoba menjelaskan bahwa dirinya dan Ervan hanya sebatas teman biasa yang kebetulan bertemu di toko bunganya.

"Jaga jarak dengan laki-laki manapun!" Kata Vino sambil menatap tanpa berkedip kepada Zila. Diam hanya itu yang bisa Zila lakukan setelah kalimat perintah itu ia dengar. Perintahnya mutlak tidak ada yang dapat membantahnya. Apa yang membuat Vino begitu berlebihan juga Zila tidak tahu.

Sepanjang perjalanan pulang tidak ada di antara mereka yang mengatakan apapun lagi, Vino terdiam dengan tatapan lurusnya ke depan. Zila, ia hanya bisa berdebat dengan segala pemikirannya tentang Vino. Laki-laki ini sangat angkuh, bagaimana bisa dirinya terperangkap masuk ke dalam hidup seorang laki-laki yang suasana hatinya setiap waktu tidak bisa di tebak. Ia persis seperti bunglon yang berubah-ubah membuat Zila menjadi bingung dengan sifatnya.

Tanpa berbicara lagi kepada Zila Vino langsung masuk ke dalam Villa, Alan membukakan pintu mobil untuk Zila. Semarah itukah Tuannya sehingga meninggalkan istrinya tidak seperti biasanya. Pasti bukan cuma itu permasalahannya, ada hal lain yang telah mengganggu pikirannya.

Zila memasuki kamar dan mulai mencari keberadaan Vino. Kosong, tidak ada seorangpun di kamar itu. Kamar mandi dan ruang ganti juga tidak ada, Zila mencari keberadaannya. Zila tidak tahu kenapa ia merasa kalau ia tidak mau Vino salah paham dan marah kepadanya. Sejak kapan perasaan Vino mulai penting untuk Zila pikirkan? Sedangkan Vino yang saat itu sedang menyendiri di ruang kerjanya. Ia memikirkan tentang David yang mulai bergerak untuk mengusiknya dan Zila.

Ia kemudian menelpon seseorang dan berbicara padanya.

"Bawa dia pergi malam ini juga!"

"Baik Tuan." Seseorang terdengar berbicara dari seberang sana.

Vino berdiri dari kursinya dan keluar dari ruangan itu, ia tidak menyangka kalau Zila berada di depan pintu hendak mengetuk pintu ruangan itu.

"Bisakah kita bicara?" Kata Zila dengan nada lembut kepada Vino.

"Tentu kita akan bicara, Ayo!"

Zila kemudian mengikuti langkah kaki Vino masuk ke dalam kamar. Di longgarkannya dasi dan di lepasnya jas yang masih ia kenakan. Kemeja biru yang di pakai membentuk postur tubuhnya yang sangat indah. Semua orang bisa melihat betapa gagahnya laki-laki 25 tahun itu.

1
tika sari dewi
berputar2 Maslah nya dstu aja,,,kpan Maslah aylin selesai,, awal ceritanya menarik saya sangat suka, tpi udh kesini makin membelit2 setiap Maslah gk ada penyelesaian..
atik
uwih keren thor visualnya
Dewi_risman25: semoga cocok yah visual tokohnya dan suka 🫰🥰
total 1 replies
atik
Vino selamat berjuang mengalahkan musuh & semangat selalu buatmu thor
Dewi_risman25: luv buat kalian berdua deh, juga semua readers kesayangan. jangan lupa mainkan juga jempolnya untuk like, vote, komen dan subscribe 🫰😘
Renesme: terima kasih kakak jangan lupa jadikan bacaan favorit kalian semua yah💖😊
total 2 replies
atik
Duh senennya si Vino didatengin sang istri ke kantor
atik: semangat up nya ya thor... aku penggemar setiamu loh
Dewi_risman25: iya dong kakak, sekalian mau ngajak jalan, kayak pasangan yang lainnya 🥰
total 2 replies
atik
Sabar ya Vino pasti bentar lagi Zila bisa terima kamu sebagai suaminya, lanjut up nya thor... semangat
Dewi_risman25: ditunggu aja ya kk update bab terbaru selanjutnya 😘
total 1 replies
atik
Aduh kasian si Kenan jadi korban keserakahan keluarga Orlando
Dewi_risman25: tunggu episode selanjutnya jangan sampai terlewatkan sambil menunggu author share bab selanjutnya jangan lupa untuk semua like, vote, subscribe dan bintangnya 🥰😘
total 1 replies
atik
ok, semangat thor
atik
Uda gak sabar nunggu Zila bucin ke Vino
Dewi_risman25: episode selanjutnya update besok ya, biar pada gak penasaran nyalakan notifikasi kalian. jangan lupa, like, vote dan bintangnya 🥰😘
Renesme: Di tunggu aja kak😃
total 2 replies
Murni azka
lanjutt
atik
Vino uda berjuang kaya gitu masa kamu blm juga bisa buka hati Zila
Lee Mba Young
nnti kl smp vino datang ke ultah aylin berarti laki bodoh pling di jebak pake obat biar tidur dng aylin, lagian vino tak punya kekuasaan masih kalah ma bokap nya.
orang kl masih di bawah bokap tu susah bertindak.
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
atik
sabar ya Zila, semua akan indah pada waktunya
sella surya amanda
lanjut
Renesme
Sulitnya menaklukkan seorang hati wanita yang memegang prinsip idealis yang kuat untuk menjaga kehormatan dan harga dirinya.
atik
semangat Vino meluluhkan hati Zila
Renesme
iya betul, dari pada tertindas terus menerus lebih baik tawaran di terima 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!