NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:946k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. TIDAK PERLU MENCARI ARA

"Aku melakukan apapun demi Ibu, bahkan aku bekerja dengan mempertaruhkan diriku sendiri demi Ibu. Tapi kenapa Ibu tetap pergi meninggalkan aku." Ara terisak sambil memeluk gundukan tanah yang masih basah.

Satu persatu pelayat telah meninggal area pemakaman, tinggal menyisakan Ara, Sela dan om Gio.

"Ara, kuatkan hatimu. Ikhlaskan kepergian Ibumu." Sela mengusap pundak temannya itu.

Ara bangkit, ia langsung memeluk Sela. "Aku sendirian sekarang, Sel. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi." Ia kembali menangis didalam pelukan Sela.

'Tidak Nak, kamu tidak sendirian. Kamu masih punya Ayah.' Ucap om Gio dalam hati sembari menyeka air matanya. Sejak semalam ia tidak pulang, untuk mengantar Rania nya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Melda pasti sedang marah besar menunggu kepulangannya, dan kali ini ia tidak akan diam lagi. Benar kata Mama Winda, sesekali ia harus keras pada istrinya itu.

"Aku sendirian, Sel. Ibu sudah pergi meninggalkan aku. Kenapa Ibu tidak membawa aku ikut bersamanya."

"Jangan berbicara seperti itu Ra, kamu tidak sendirian, masih ada aku. Kita ini sudah seperti saudara, aku tidak akan membiarkan kamu sendirian." Kata Sela sembari memeluk erat temannya itu, teman yang sudah ia anggap seperti adik sendiri.

"Sekarang kita pulang ya,"

Mendengar ucapan Sela, Ara langsung mengurai pelukannya. Ia tersenyum masam dengan air mata yang tiada hentinya mengalir. Pulang? Apakah ia masih bisa bersandiwara di hadapan keluarga Rey di saat ia sedang berduka seperti ini.

"Kamu pulang saja dulu ke rumahmu. Biar Om yang akan mengurus di rumah." Sahut om Gio, ia menarik nafasnya yang terasa sesak. Untuk saat ini Ara masih harus memanggilnya dengan sebutan om, sampai nanti ia benar-benar telah siap untuk memberitahu Ara siapa dirinya. Dan kemungkinan terbesarnya adalah, Ara pasti akan membencinya.

"Terimakasih, Om." Kata Ara. Ia memang sedang ingin menenangkan diri untuk saat ini, tidak ingin berurusan dengan Rey atau siapapun itu yang masih memiliki sangkut paut terhadap Rey.

.

.

.

"Rey, ayo cepetan siap-siap, ini sudah jam sembilan loh. " Ujar mama Winda yang menyelonong masuk ke dalam kamar putranya. "Dasar kamu ini, mentang-mentang gak ada istri kamu yang bangunin, jadi seenaknya aja mau bangun jam berapa." gerutunya.

"Siap-siap mau ke mana sih, Ma?" Rey yang baru saja bangun, mengusap wajahnya dengan kasar lalu duduk.

"Ya ampun Rey, kita kan mau ke rumah orangtuanya Ara. Ayo cepetan siap-siap, terus anterin Mama ke sana."

Rey tertegun sejenak, rasa kantuk yang masih menguasainya seketika sirna ketika mengingat Ara. Tadi malam, karena tidak bisa menemukan keberadaan Ara bahkan ia juga mencari di club namun tidak menemukan, akhirnya ia pulang dan berbohong pada mamanya, bahwa Ara singgah di rumah orangtuanya untuk menginap di sana dengan alasan mamanya Ara sedang sakit.

"Rey, ayo buruan." Mama Winda menyibak selimut lalu menarik putranya turun dari tempat tidur. "Kita harus membeli buah tangan dulu sebelum ke rumah orangtuanya Ara, kalau kamu lambat begini kita bisa kesiangan. Gak enak tahu Rey, masa Besan Mama sakit tapi gak pergi jenguk. Lagian kita juga belum pernah ketemu lagi setelah pernikahan kamu dan Ara." Mama Winda terus berceloteh yang membuat Rey jadi pusing sendiri. Bagaimana ia harus mengatasi kebohongannya saat ini. Sepasang suami-istri yang ia bayar menjadi orang tua Ara, pasti sedang di tempat kerjanya sebagai pekerja serabutan.

"Iya Ma, iya." Rey turun dari tempat tidur. Berjalan dengan sedikit sempoyongan menuju kamar mandi. Bukannya langsung mandi, ia malah duduk di atas closet sambil memikirkan cara untuk mengelabuhi mamanya. Sangat tidak mungkin ia membawa mama Winda bertemu orang bayarannya itu, bisa-bisa syok mamanya jika harus sampai tahu kebenarannya. Hal itu memang pasti terjadi, tapi setidaknya setelah perusahaan dialihkan padanya.

Beberapa saat kemudian, setelah selesai mandi dan berpakaian lengkap. Mama Winda yang masih setia menunggu Rey selesai bersiap-siap, langsung menarik putranya itu menuju ruang makan. Rey tetap harus mengisi perut dulu sebelum mereka pergi.

Langkah keduanya terhenti ketika berpapasan dengan om Gio yang baru saja pulang, mata pria paruh baya itu nampak memerah karena semalaman panjang tidak tidur menemani Ara duduk di samping Rania nya.

"Gio, kamu dari mana?" Tanya mama Winda yang melihat om Gio dari arah pintu utama, pandangan mama Winda mengindai penampilan om Gio yang terlihat sedikit berantakan.

"Mbak, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Mbak Winda." Ujar om Gio.

"Nanti saja ya Gio, Mbak lagi buru-buru sekarang. Mbak dan Rey mau ke rumah orangtuanya Ara, kata Rey Ara menginap di sana karena Mamanya sedang sakit." Kata mama Winda.

Om Gio tersenyum getir mendengarnya, ia menatap Rey sambil menggeleng pelan. Mamanya Ara bukan hanya sedang sakit, tapi telah tiada sekarang, batinnya.

"Tapi Mbak Winda harus mendengarkan apa yang akan aku katakan," om Gio melangkah maju, ia berhenti sebentar di samping Rey. Mencondongkan kepalanya lalu berbisik tepat di telinga Rey.

"Kamu tidak perlu mencari Ara, dia akan pulang dengan sendirinya tapi itu jika dia mau. Dan kalau Ara tidak pernah pulang lagi ke rumah ini, biarkan saja. Tidak usah mencarinya."

Rey mengernyitkan dahinya mendengar bisikan om Gio. Apa maksud om nya itu berkata demikian. Jelas ia harus mencari Ara karena mereka memiliki kesepakatan dalam pernikahan kontrak.

"Ayo Mbak," om Gio lalu menarik tangan mama Winda menuju taman belakang. Ia harus menceritakan semuanya pada kakak iparnya itu. Selama ini hanya mama Winda yang mengerti dan bersimpati padanya, tapi mereka berdua hanya bisa sama-sama diam dan tidak bisa melakukan apapun.

1
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
Vivo Smart
🙂🙂🙂
Vivo Smart
eok emang si Rey ini. bikin emosi aja
Vivo Smart
jangan balik sama Rey Ra, ingat... kamu membencinya waktu itu karena meruda paksa kamu. "aku membencimu Rey" itu kata kata kamu malam itu. jadi jangan maafkan Rey
Vivo Smart
ya elaa Ma... mama juga diundang, kok maalah ngundang orang lain lagi 🤦‍♀️ntar rasmanan nya nggak cukup gimana 😁
Vivo Smart
lagian nggak ngeh banget sih sama tanggal ulang tahun Rayan. ya dihitung dong mana tau anak Rey
Vivo Smart
Dea, kamu nggak tau apa apa, nggak usah ikut campur
Vivo Smart
karena waktu membuat Rayan, kakakmu ingin menunjukkan pada Ara semurahan apa dirinya. karena tidak terima Ara bilang serli menghianati kakakmu
Vivo Smart: itulah alasan mengapa Rayan bisa hadir ke dunia. kakakmu menghina dan memperkosa Ara
total 1 replies
Vivo Smart
lah, om Gio kemana
Vivo Smart
hampir di setiap novel nemu menu nasi goreng, apa hanya aku yang nggak suka nasi goreng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!