Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syarat
"Syarat pertama, aku mohon agar Kak Aberto mengurus mantan calon tunangannya agar di saat pernikahan kami nanti dia dan keluarganya tidak mengganggu pernikahan kami. Aku tidak ingin membuat ke tiga anak kesayangan kami menangis akibat ucapan gadis itu." Ucap Mommy Davina menjelaskan.
"Baik, nanti kami akan meminta anak kami akan mengurus mereka." ucap Nyonya Abertos.
"Syarat ke duanya apa?" tanya Tuan Abertos penasaran begitupula dengan istrinya.
"Syarat ke dua jika dalam perjalanan pernikahan kami, Kak Aberto tiba - tiba sembuh dari penyakitnya kemudian Kak Aberto mencintai wanita lain maka aku dan ke tiga anak Kami akan pergi sejauh mungkin. Hanya saja Aku minta jangan pernah meminta hak asuh ke tiga anak kami. Aku tidak akan meminta atau menuntut harta gono gini karena bagiku harta bisa di cari. Jika setuju dengan ke dua syaratku aku bersedia menikah dengan Kak Aberto." Jawab Mommy Davina.
"Baiklah aku setuju. Apalagi aku tidak akan mungkin menyakiti hatimu karena bagiku kamu adalah wanita yang paling sempurna. Hanya laki - laki bodoh yang tega menyakiti perasaan seorang wanita sebaik dirimu." ucap Daddy Aberto sambil membuka matanya dan turun dari ranjang.
Daddy Aberto berjalan ke arah Mommy Davina dan duduk di sampingnya. Usaha Daddy Aberto tidak sia – sia akhirnya Mommy Davina setuju untuk menikah dengan dua syarat dan Daddy Aberto yang sangat mencintai Mommy Davina menyetujui permintaan Mommy Davina.
"Baiklah kalau begitu Kami sebagai orang tua akan menyiapkan semua keperluan acara pernikahan kalian." ucap mommy Angelica sambil tersenyum bahagia.
"Betul sekali, Kami akan mengurus semuanya jadi kalian tidak perlu memikirkan acara pesta pernikahan." Sambung Nyonya Abertos.
"Sekarang sudah malam, mommy dan daddy istirahat saja biar Aku dan Davina yang menjaga anak - anak kami." ucap Daddy Aberto.
"Baiklah, Kebetulan mommy dan daddy juga lelah. Besok kami ke sini lagi." ucap Mommy Angelica sambil berdiri dengan diikuti oleh suaminya.
"Aku juga ingin pulang." sambung ke dua orang tuanya Daddy Aberto bersamaan.
"Ayo David, Kita pulang." Ajak Daddy William yang melihat putranya yang sejak tadi main game.
"Baik Dad." jawab David singkat.
Daddy Aberto dan Mommy Davina ikut berdiri kemudian mengantar dua pasang suami istri sekaligus orang tua Mereka yang diikuti oleh Kak David sampai di depan pintu. Setelah selesai mengantar mereka kembali duduk di sofa.
"Aku ingin mandi dulu badanku sangat lengket." ucap Mommy Davina.
"Bagaimana kalau mandi bersama?" tanya Daddy Aberto sambil tersenyum mesum.
"Tidak." Jawab Mommy Davina dengan nada tegas dan singkat.
"Memangnya kenapa?" tanya Daddy Aberto dengan wajah lesu.
"Pasti tahu jawabannya, nanti kalau kita resmi menikah baru boleh mandi bersama." ucap Mommy Davina sambil berdiri meninggalkan Daddy Aberto.
Mommy Davina mengambil paper bag yang berisi pakaian miliknya yang baru di belikan oleh Daddy Aberto kemudian Mommy Davina berjalan ke arah kamar mandi. Daddy Aberto yang bingung ingin melakukan apa melihat sekeliling ruangan hingga dirinya melihat ponsel milik Mommy Davina tergeletak di meja.
Jiwa keponya langsung meronta - ronta membuat Daddy Aberto memaksakan dirinya untuk mengambil ponsel Milik Mommy Davina untuk melihat isi pesan di dalam ponsel milik Mommy Davina.
"Hmmm.. pakai pin tidak masalah buatku." ucap Daddy Aberto dengan penuh percaya diri.
Daddy Aberto pun mengutak atik ponsel milik Mommy Davina dan tidak membutuhkan waktu lama ponsel itupun dapat di buka. Daddy Aberto membuka isi di dalam galeri yang penuh dengan foto - foto ke tiga anak kembarnya dan matanya langsung membulat sempurna.
"What??? banyak sekali piala 🏆 milik ke tiga anakku. Aku tidak menyangka ke tiga putraku sangat pintar dan menjuarai berbagai bidang seni bela diri, matematika, progam IT dan masih banyak lagi." ucap Daddy Aberto sambil tersenyum bahagia sekaligus bangga.
"Maafkan Daddy yang tidak bisa menemani kalian waktu kalian ikut lomba. Mulai sekarang dan seterusnya Daddy akan menemani kalian ikut lomba." sambung Daddy Aberto dengan wajah sendu sekaligus rasa bersalah.
Hal itu dikarenakan juara ke dua dan juara ketiga ditemani oleh ke dua orang tuanya sedangkan ke tiga putranya hanya di temani Mommy Davina terkadang bersama kakak kembarnya atau bersama orang tuanya Mommy Davina.
Setelah puas membuka galeri, Daddy Aberto membuka isi wa milik Mommy Davina dan ada beberapa chat mesra dari beberapa pria asing karena tanpa nama tapi tidak dibalas oleh Mommy Davina. Sisanya tentang undangan acara lomba ke tiga anak kembarnya.
"Aku akan berusaha menjadi suami dan daddy yang bertanggung jawab atas istri dan ke tiga putraku." ucap Daddy Aberto sambil menyimpan kembali ponsel milik Mommy Davina kemudian menunggu Mommy Davina keluar dari kamar mandi.
ceklek
Mommy Davina keluar dari kamar mandi dan melihat Daddy Aberto sedang menatap dirinya membuat Mommy Davina menatap ke arah lain karena dirinya masih asing dengan Daddy Aberto.
"Kak Aberto, tidak mandi?" tanya Mommy Davina sambil kembali menatap ke arah Daddy Aberto dan berusaha bersikap biasa saja.
"Mandi, handukmu mana?" tanya Daddy Aberto sambil berjalan ke arah Mommy Davina.
"Ada di kamar mandi, kenapa tidak pakai yang baru?" tanya Mommy Davina dengan wajah terkejut.
"Tidak, aku ingin memakai handuk bekas yang baru saja kamu pakai." Jawab Daddy Aberto sambil berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
'Apakah kak Aberto tidak jijik memakai handuk bekas Aku pakai?' Tanya Monika dalam hati.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu Up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :