Riana adalah seorang wanita yang merasa sangat beruntung karena bisa menikah dengan pria pujaan hatinya.
Riana yang telah menikah selama hampir sepuluh tahun merasa sangat bahagia karena memiliki suami yang sangat penyayang dan sepasang anak yang sehat dan cerdas.
Namun ternyata kebahagiaan itu hanyalah ilusi yang dibuat oleh suaminya.
Riana yang baru mengetahui tentang perselingkuhan suaminya dengan teman kantornya merasa sangat hancur dan terpuruk.
Riana yang tak ingin hancur sendirian pun memutuskan untuk bangkit demi kedua buah hatinya hingga akhirnya membuat Riana membuat keputusan berat yaitu Pembalasan.
Apa yang sedang direncanakan Riana sebenarnya? Apakah Pembalasan Riana akan berhasil? Apakah Riana dan kedua anaknya bisa menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34. Lolos Tes Pemberkasan
Riana yang sedang duduk bersantai di salon melihat balasan pesan antara Yonna dan Kamal menjadi kesal sendiri sehingga merasa tidak ada gunanya ke salon untuk bersantai.
"Hah! Sepertinya hanya menghabiskan uang saja aku ke salon. Aku tidak santai justru semakin emosi melihat Mbak Yonna yang semakin genit dengan Mas Kamal dan Mas Kamal yang sangat mudah termakan rayuan gombal!" ucap Riana yang geram dengan sikap Kamal dan Yonna.
Riana yang tak sanggup lagi di dalam Salon pun memutuskan untuk pulang ke rumah dan tidur siang berharap dirinya bisa melupakan masalah yang dihadapinya lalu menemukan ide untuk membalas Kamal dan Yonna.
Waktu pun berlalu dan matahari yang awalnya ada tepat di atas kepala telah berpindah posisi hampir menuju ke arah mata kaki.
Riana yang telah puas dengan tidur siangnya pun melihat jika hari itu telah pukul empat sore pun memutuskan untuk segera memasak dan membersihkan rumah.
“Hmmm, sudah pukul segini. Aku harus segera masak untuk makan malam dan merapikan rumah sebelum Mas Kamal dan anak-anak pulang dari les jika tidak maka Mas Kamal akan mengkritikku sebagai Istri yang tidak ada kerjaan!” gumam Riana dengan ekspresi wajah yang sedikit kesal.
Sementara itu, Kamal yang sedang dalam perjalanan pulang ternyata pergi mengantar Yonna terlebih dahulu hingga akhirnya Kamal membutuhkan waktu yang cukup lama di dalam perjalanan.
Lalu saat Yonna telah sampai di rumahnya, Kamal yang hendak pulang menjadi bingung saat mobilnya tiba-tiba mati kembali.
“Ada apa ini? Kenapa mobil ini mati lagi? Apa lagi masalahnya? Aarrghh!” ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang kesal sambil memukul setir mobilnya dengan sangat keras.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku bahkan tidak mengerti apapun tentang mesin mobil!” ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang kesal sambil membuka penutup depan mobilnya dengan perlahan yang secara tiba-tiba keluar asap dari dalamnya.
Kamal yang mencoba menyentuh mesin yang berasap itu tidak menyangka jika mesin itu ternyata panas sehingga membuat tangan Kamal menjadi terbakar.
“Aaarrgghh!” teriak Kamal dengan suara yang keras dengan ekspresi wajah yang penuh emosi dan penuh amarah.
Kamal yang tak tau harus apa yang dilakukannya pun menutup kembali penutup depan mobilnya lalu masuk ke dalam mobil saat mendengar suara adzan magrib berbunyi.
“Hah! Kenapa bulan ini aku sangat sial? Sudah tiga kali mobil ini mogok secara tiba-tiba dan semuanya terjadi saat aku sedang atau setelah menjemput atau mengatar Yonna!” ucap Kamal dengan ekspresi wajah yang depresi.
Kamal yang mengingat jika uang yang dikeluarkannya untuk memperbaiki mobil itu sudah sangat banyak pun menjadi kesal sendiri.
Lalu secara tiba-tiba handphone Kamal yang tenang tiba-tiba berbunyi karena Riana menghubungi dirinya.
“Halo, Mas. Mas ada dimana sekarang? Kenapa belum pulang juga, Mas?” tanya Riana dengan nada suara yang terdengar khawatir padahal kenyataannya Riana sudah bisa menebak yang terjadi pada Kamal.
“Mobil Mas mogok lagi, Dek. Ini saja Mas bingung gimana caranya pulang!” ucap Kamal dengan terdengar nada suara yang pasrah.
“Hmmm, Mas dorong saja lagi mobil itu sampai ke sebuah Mal atau tempat parkir yang berbayar lalu Mas pulang dengan ojek online!” ucap Riana dengan ekspresi wajah yang tidak peduli.
“Mas baru pulang kerja, Dek. Mas tidak sanggup mendorong mobil ini. Mas lelah sekali!” ucap Kamal yang mengeluh dengan keadaannya kepada Riana.
“Hmmm, jika Mas tidak mau dorong lalu Mas maunya apa? Mobil itu tidak bisa bergerak sendiri kecuali ada orang yang mendorongnya!” ucap Riana dengan ekspresi wajah dan nada suara yang terdengar kesal.
“Ini kan kesalahan Mas sendiri. Mas kan sudah aku bilang untuk jual saja mobilnya lalu kita beli mobil yang baru. Coba saja kalau Mas menurut ucapan Adek, Mas tidak mungkin mengalami ini lagi!” ucap Riana yang mulai memanasi Kamal yang sedang emosi.
“Ya sudahlah. Mas dorong mobil dulu. Jika sudah sampai Mas akan telepon balik Adek untuk pesanin Mas ojek online untuk pulang.
“Hmmm, oke!” ucap Riana dengan senyum kecil dengan tatapan mata yang licik dan ekspresi wajah yang bahagia saat mengetahui Kamal menderita.
Riana yang sudah bisa menebak bahwa Kamal pulang bersama Yonna lagi karena Kamal pulang telat hampir dua jam.
“Mas, kamu harus sadar bahwa Mbak Yonna itu bukan pembawa keberuntungan untukmu! Namun jika kau masih tidak sadar dan masih memilih Mbak Yonna pada akhirnya maka aku tidak bisa berbuat apapun lagi!” ucap Riana dengan tatapan mata yang tajam sambil menatap foto pernikahannya yang terpajang di dinding kamarnya.
Riana yang melihat jam di dinding telah berputar terus menerus dan menyadari Kamal belum mengabarinya sama sekali padahal hari itu sudah pukul delapan malam menjadi sedikit khawatir.
“Ada apa ini? Kenapa Mas Kamal belum menghubungiku, ya? Apakah aku sudah keterlaluan membuat mobil Mas Kamal mogok untuk ketiga kalinya?” ucap Riana dalam hati dengan sedikit perasaan bersalah di hatinya.
Namun sebelum Riana memencet nomor Kamal untuk menghubunginya dan mencari tau keberadaannya, Riana mendapatkan telepon dari salah satu teman kerjanya.
“Riana, bagaimana hasil Tes Pemberkasanmu? Apakah kamu lulus?” tanya Hanny dengan nada suara yang penuh semangat dengan ekspresi wajah yang sangat penasaran.
“Hasil Tes Pemberkasan? Hmmm! Lulus? Maksudnya?” tanya Riana yang bingung dengan ekspresi wajah yang menandakan tidak tau apapun.
“Hmmm, Riana! Kamu ini pasti lupa kalau kita ikut dalam tes Pegawai ASN sebulan yang lalu dan hari ini adalah pengumuman hasil dari Tes Pemberkasannya!” ucap Hanny dengan ekspresi wajah yang kesal tapi tak bisa melakukan apapun.
“Agh, maaf, maaf, maaf. Aku sangat lupa, Hanny. Ini semua karena aku sangat sibuk beberapa mingg ini jadi aku seperti ini!” ucap Riana yang akhirnya ingat maksud tujuan dari Hanny menghubunginya malam hari.
“Ya sudah. Aku matikan dulu teleponnya. Aku mau cek hasil tesku!” ucap Riana yang kembali penuh energi dengan tatapan mata yang optimis.
Riana yang tanpa disadarinya telah melupakan Kamal yang tidak ada kabarnya sama sekali setelah beberapa jam pun membuka g*ogle untuk mengecek hasil tesnya.
Lalu setelah beberapa waktu, jaringan yang sangat stabil dan kencang membuat Riana dapat dengan mudah memasuki portal menuju web Pendaftaran Pegawai ASN.
“Aku lolos! Agh, aku lolos! Terima kasih banyak Ya Tuhan! Semoga ini bisa menjadi rezekiku untuk membiayai kehidupan anak-anak setelah bercerai dari Mas Kamal!” ucap Riana dalam hati dengan ekspresi wajah yang bahagia.
Riana yang tidak menyangka jika jarak waktu pengumuman hasil Tes Pemberkasan menuju Tes Komputer tentang Pengetahuan Riana pada beberapa tipe soal sangat dekat.
“Hah! Ternayata aku hanya punya waktu satu minggu untuk mempersiapkan diri! Aku harus belajar dengan rajin dan melupakan tentang Kamal dan Yonna yang berselingkuh!” ucap Riana yang mencoba menguatkan dirinya sendiri untuk menerima takdir buruknya.
“Aku harus fokus pada diriku sendiri demi masa depan anak-anakku karena aku tidak yakin Mas Kamal akan tetap memberikan nafkah untuk kedua anaknya setelah mengetahui bagaimana Kamal memperlakukan anak-anak yang dibawa Yonna padahal itu bukanlah anak kandungnya.
#Bersambung#
Apakah Riana akan berhasil melewati Tes Ujian selanjutnya? Apakah Riana bisa menata masa depannya yang terlihat berantakan? Tebak jawabannya di BAB selanjutnya ya..
Ngapain mobil mogok minta tlng perempuan,laki di dunia ini hbs kah smpe gak bisa telp satu orngpun utk dimintain tlng info montir mobil yng bisa dipanggil???? 🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️ Otaknya dah geser kali si Kamal,,,,ribet amat hidup lo
kelebihan h
koreksi
me+sadap => menyadap