berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.11
Malam ini mereka semua akan datang di acara pernikahan keluarga Mahesa. Tentu saja Laras ikut sebab jaya sudah mengajak nya tadi.
Sebenarnya dia tak ingin ikut, tapi karena paksaan ayah nya jadinya mau tak mau dia ikut mereka. Satu mobil dan duduk di belakang sendirian, seperti orang asing yang berada di tengah tengah keluarga bahagia.
Laras saat ini memakai gaun sederhana dan makeup yang membuat wajah bule nya menjadi anggun dan berkelas. Tentu saja memikat daya tarik orang yang melihat nya. padahal gaun nya itu sudah lama sekali tak digunakan. Tapi tetap terlihat mewah di tubuh nya. Desi saja sampai iri dengan kakak tirinya itu. Ingin sekali memiliki wajah cantik, beserta hidung mancung seperti Laras. Tapi apa lah saya hidung nya yang pesek dan jidat yang sedikit jenong membuta nya kadang begitu insecure.
Sebenarnya tadi ada adegan dimana Desi ingin memakai gaun sederhana milik Laras. Tapi langsung dipatahkan oleh pemilik nya.
"ayah pengen baju kak Laras. pasti bagus deh."
"Ga!" bentak Laras dengan keras.
"Ini punya gue. Jangan coba coba buat maksa nyuruh buka baju ini, sebab ini pemberian ibu. Ayah tau kan!" ucap nya dengan tajam seolah menusuk perkataan adik tirinya.
Mana mungkin dia kasih baju kesayangan nya itu kepada anak gundik ayah nya. lebih baik dibuang dari pada dipakai langsung oleh gadis licik itu.
"Sudah lah. Cepat bersiap. Acara nya akan segera di mulai." ucap jaya yang bosen mendengar perdebatan anak anak nya
"Lain kali ayah belikan gaun untuk Desi. Jangan sedih lagi ya." ucap jaya dengan lembut nya.
Sedangkan Laras hanya terkekeh sinis menatap ayah nya. Giliran sama anak tirinya aja begitu royal. kalau sama anak kandung sendiri pelit nya seperti Hj. Muhidin.
Weni begitu senang melihat perubahan suaminya itu. Walaupun mendapatkan nya dengan cara kotor, tapi rasanya begitu puas. sebab apa yang dilakukan nya tercapai sedikit demi sedikit.
Disini lah mereka berada. Di sulap menjadi begitu mewah dan megah. Weni tak menyangka akan datang di acara pesta orang berkelas.
"Bener bener kaya orang orang ini. kira kira seperti apa wajah cucu Mahesa itu." gumam nya sambil menatap kagum ruangan yang di desain begitu indah nya oleh pihak WO.
Laras hanya berjalan di belakang dan menatap malas ke arah ibu tiri dan saudara tirinya yang menurut nya begitu norak.
"Bu... Ini bener bener luar biasa."
"Aku ingin memiliki suami yang kaya juga Bu." celetuk Desi dengan terang-terangan.
"Tentu saja anak ibu akan dapat calon suami yang kaya. Iya kan mas?"
"Iya sayang." ucap jaya dengan menurut saja.
Laras sesekali memperhatikan wajah ayah nya yang menatap binar ke arah Weni. seperti orang yang begitu mencintai wanita itu. Dia pun merasa ada yang janggal. tapi dia masih belum memiliki bukti yang cukup.
"Ayah bener bener aneh. Ayah jaya yang aku kenal begitu mencintai bunda kiran. Bahkan dulu begitu banyak foto foto bunda, Di kamar nya. Tapi sekarang tak ada satu pun yang tersisa." gumam nya yang terus berjalan sambil memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di keluarga nya itu.
"Brughkkkkkkkk...
"Awww.... bisa jalan ga sih." bentak seorang yang menurut Laras begitu aneh sebab menggunakan kerudung di seluruh tubuhnya. seperti menutupi identitasnya.
"Maaf ya mbak.... Saya ga sengaja." ucap laras dengan kikuk sebab gara gara memikirkan ayah nya itu, dia malah menabrak orang lain disini. Mana ayah dan keluarga nya udah jalan terlebih dahulu sehingga dia tertinggal di belakangnya.
"Aiss... Untung ga ketauan." gerutu wanita itu yang kesal karena tubuhnya tertabrak gadis lain.
"Maaf ya mbak."
"Udahlah, gue mau buru buru."
"Jangan sampai ketahuan. bisa gawat." ucap nya pelan dan itu terdengar di telinga laras.
"Apa wanita itu maling ya?" ucap laras yang polos karena gerak gerik nya seperti mencurigakan.
Dengan langkah tergesa gesa wanita itu melangkah menuju ke luar gedung. dengan penyamaran yang tak membuat penjaga yang melihat tak curiga.
Laras yang tak perduli dengan urusan orang itu pun melangkah anggun menuju ke aula pesta. banyak pasang mata yang melihat nya begitu cantik. Bahkan beberapa pemuda menggoda nya tapi Laras tak peduli akan hal itu.
semangat Thor./Smile//Smile/