FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
.
BUTUH HEALING? BACA ɪᴍᴀᴍᴋᴜ, ꜱᴜʀɢᴀᴋᴜ SOLUSINYA!
.
DINGIN IN PUBLIC, BUCIN IN PRIVATE🕊️
.
PERINGATAN! HATI - HATI, CERITA INI DAPAT MENYEBABKAN KEJANG-KEJANG DAN SENYUM-SENYUM SENDIRI!🦋
.
Allah itu maha romantis. Ada banyak cara untuk Allah mempertemukan kita dengan jodoh. Salah satunya Azalea. Berawal dari ketidaksengajaan nya yang menghilangkan berkas penting, berakhir dengan ia yang menjadi istri sang bos besar.
Awalnya, Azalea pikir pernikahannya itu tidak akan berlangsung lama ketika mengingat bagaimana awal mereka berdua bisa menikah. Namun ternyata tidak. Husain bukan laki-laki pengecut yang akan mempermainkan kesakralan sebuah pernikahan. Justru Husain akan menjadi lelaki gentle yang akan terus mempertahankan rumahtangganya atas izin Allah.
"Kamu tahu istriku, jika saja setan melihat senyuman manis kamu, Abang khawatir malah ia yang akan tersesat saat menggodamu," - Azzam Gibran Al-Husain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon its.syrfhlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(25). Kegelisahan Azalea.
Azalea berjalan memasuki kamar dengan langkah pelan takut mengganggu Husain yang tengah khusuk melaksanakan sholat ba'diyah Isya dan juga sholat witir. Di tangannya sudah ada snack dan juga minuman yang akan menemaninya mengerjakan tugas kantor yang ia bawa ke rumah.
Dengan di temani surat Al-Kahfi yang ia dengar melalui earphone di telinganya, Azalea menggerakkan stylus pen nya menggambar di atas iPad kesayangannya. Sesekali bibirnya menyenandungkan potongan surat Al-Kahfi yang tengah ia dengar sekaligus kembali menghapal hapalan surat Al-Kahfinya yang hampir selesai.
Sementara Husain yang ternyata baru saja menyelesaikan sholat witirnya, memasang telinganya dengan baik untuk mendengarkan hapalan dari istrinya. Sudut bibir Husain tertarik ke atas mengetahui bahwa ada kemajuan hapalan surat Al-Kahfi Azalea dari hari kemarin.
"MasyaAllah, istri Abang ternyata sudah hapal 90 ayat surat Al-Kahfi. Sudah ada kemajuan dari Minggu kemarin yang sudah hapal 80 ayat. Sekarang istri Abang tinggal menghapal 20 ayat lagi." Ujar Husain yang melihat Azalea berhenti membaca surat Al-Kahfi pada ayat ke sembilan puluh.
Azalea yang terkejut mendengar suara Husain lantas langsung mengakhiri sesi menghapal surat Al-Kahfi nya dan melepaskan earphone yang terpasang di telinganya.
"Alhamdulillah. Ngomong-ngomong tadi suara Aza ganggu Abang sholat gak?" Tanya Azalea dengan raut wajah bersalahnya.
"Gak kok, sayang. Suara kamu gak ganggu Abang sholat kok," jawab Husain sambil tersenyum.
"Ayo kesini, sayang. Abang mau minta tolong nih sama kamu." Pinta Husain sambil menepuk space di sampingnya.
Sebagai istri yang penurut, Azalea menganggukkan kepalanya. Azalea segera meletakkan iPad miliknya serta earphone yang tadi ia pakai di atas tempat tidur. Setelahnya, Azalea berjalan menghampiri Husain dan duduk di samping Husain dengan senyuman yang selalu ia tunjukkan pada Husain. Karena menurut yang pernah Azalea baca, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada putrinya, Siti Fathimah RA untuk senantiasa senyum dan menjaga air muka di hadapan suami. Pasalnya, senyum seorang istri terhadap suami memiliki ganjaran besar dari Allah SWT.
يا فاطمة أيما امرأة تبسمت في وجه زوجها إلا نظر الله لها بعين الرحمة
Yang artinya, “Wahai Fatimah, Tiada seorang istri yang tersenyum di hadapan suaminya kecuali Allah akan memandangnya dengan pandangan kasih (rahmat),” (Syeikh An Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Uqudul Lujain fi Bayani Huquqiz Zaujain).
Senyum dan air muka yang cerah suami dan istri satu sama lain dapat melahirkan pandangan rahmat Allah terhadap rumah tangga mereka. Dari senyum satu sama lain ini, Allah menurunkan rahmat, berkah, kasih sayang, ketenteraman, dan keharmonisan di dalam rumah tangga tersebut. Wallahu a’lam.
Sebab itulah Azalea berusaha sebisa mungkin untuk selalu menunjukkan air muka yang cerah dan senyum manis nya di hadapan Husain.
"Abang mau minta tolong apa?" Tanya Azalea masih mempertahankan senyuman manisnya.
"Abang mau minjam tangan kamu buat berdzikir, boleh?"
Mendengar permintaan sederhana suaminya, Azalea langsung menganggukkan kepalanya. Ia menyodorkan tangannya ke arah Husain agar suaminya itu bisa langsung memulai dzikirnya. Sementara menunggu suaminya berdzikir, Azalea menyenderkan kepalanya di bahu Husain dengan nyaman. Bibirnya juga ikut menyenandungkan dzikir bersamaan dengan Husain. Walaupun Azalea sedang haid, Azalea masih tetap bisa melakukan amalan dengan berdzikir.
Setelah berdzikir bersama, tiba-tiba saja Azalea duduk menghadap ke arah Husain.
"Abang, kenapa Abang berdzikir nya pakai tangan Aza? Kenapa gak pakai tasbih aja? Kan Abang bisa minta tolong Aza untuk ambilin tasbihnya," tanya Azalea bertubi-tubi.
"Kalau Abang bisa mencari pahala dengan bertasbih sekaligus melakukan hal romantis sama kamu, kenapa gak." Jawab Husain sambil menjawil hidung minimalis Azalea.
"Yeee, Abang bisaan banget," ledek Azalea main-main.
"Abang, Aza mau tanya." Ujarnya tiba-tiba. Sebenarnya, pertanyaan ini sudah ada di kepalanya sejak beberapa hari yang lalu. Dan itu benar-benar membuat dirinya merasa terganggu dan juga overthingking.
"Silahkan, sayang. Mau tanya apa, hmm?"
"Katanya, mau sesempurna apapun pasangannya saat ini, pemenangnya tetap masa lalu. Apa itu benar? Abang gak kayak gitu, kan?" Tanya Azalea dengan takut-takut.
"Sayang, dengar." Husain menggenggam erat jari-jemari Azalea. Matanya menatap lurus tepat di manik mata jernih milik Azalea.
"Tidak semua laki-laki masih memikirkan masa lalunya di saat ia sudah memiliki pasangan yang luar biasa sempurnanya saat ini," jelas Husain.
"Benar?" Tanya Azalea yang langsung diangguki Husain.
"Abang memang pernah hampir ingin melamar perempuan lain. Tapi, Allah tidak mengizinkan Abang hidup bersama dengan perempuan itu. Walaupun begitu, Abang tidak pernah berburuk sangka kepada Allah. Karena Abang tahu, Allah pasti memiliki rencana yang luar biasa indah untuk Abang. Dan itu adalah dipersatukan dengan kamu yang luar biasa sempurnanya untuk Abang. Yang juga menjadi penyempurna kekurangan yang Abang miliki," Husain menjeda sebentar ucapannya. Tangan kanannya ia bawa untuk membelai pipi chubby Azalea.
"Sejak saat Abang mengucapkan Ijab kabul hari itu, Abang sudah menyerahkan seluruh hati Abang untuk kamu. Dan sejak itu pula, Abang mencintai semua tentang kamu, sayang. Abang menyukai semua yang kamu suka, Abang tidak menyukai apa yang tidak kamu suka. Dan Abang menyukai bagaimana cara kamu memperlakukan Abang. Termasuk ketika Abang sakit, kamu bahkan rela berdoa meminta rasa sakit yang ada di diri Abang agar di pindahkan ke kamu supaya Abang tidak merasakan sakit lagi. Tidak akan ada yang mencintai Abang setulus kamu mencintai Abang, sayang." Ujar Husain dengan tatapan tulus dan penuh cinta kasih.
"Kalau seandainya orang yang dulu hampir pernah ingin Abang lamar datang kembali, apa Abang masih mau bersama dengannya?" Tanya Azalea dengan perasaan berdebar takut jawaban Husain tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Namun ternyata Husain menggelengkan kepalanya dengan mantap tanpa banyak berpikir dan tanpa perasaan ragu. "Tidak!" Jawab Husain tegas.
"Jika dia kembali, itu berarti dia adalah ujian atas komitmen dan kesetiaan Abang sama kamu. Abang pernah berjanji pada Allah bahwa Abang tidak akan pernah menghilangkan nama kamu di hati Abang kecuali Allah sendirilah yang menghilangkan nama kamu di hati Abang. Dan Abang juga berjanji kalau Abang tidak akan pernah meninggalkan kamu kalau bukan Allah yang menyuruh Abang untuk meninggalkan kamu dalam artian Allah menyuruh Abang untuk harus kembali kepangkuan Nya dan meninggalkan kamu bersama anak-anak kita di dunia ini," lanjut Husain.
Azalea mencoba mencari-cari kebohongan dimata Husain karena mata selalu tidak pernah bohong. Namun yang Azalea dapatkan hanya ketulusan, kasih sayang dan cinta yang terpancar dari mata Husain untuknya.
Pada akhirnya Azalea meneteskan air mata harunya dan tersenyum lega ke arah Husain.
"Ternyata, di cintai oleh orang yang mencintai kita karena Allah itu indah ya, Bang," ujar Azalea.
"Benar." Jawab Husain sambil mengelap air mata haru yang mengalir di pipi Azalea.
"Sudah kan? Habis ini gak boleh overthingking lagi ya. Gak baik buat kamunya." Ujar Husain yang menangkup kedua pipi Azalea dengan tangannya lalu menggesekkan kedua hidung mereka. Membuat Azalea merasa geli.
"Nanti kalau ada yang mengganjal di hati kamu lagi, kamu harus bilang sama Abang ya. Jangan disimpan sendirian. Kan kamu sekarang punya Abang."
Husain mengelus sayang rambut hitam legam milik Azalea. Yang mana hal itu membuat Azalea langsung mendekatkan dirinya ke arah Husain dan bersandar di dada Husain sambil menikmati sentuhan lembut Husain pada kepalanya.
"Oke, Abang." Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya. Melihat itu, Husain malah terkekeh geli dan langsung menyerang istrinya dengan ciuman bertubi-tubi di seluruh wajah istrinya.
-to be continued-