NovelToon NovelToon
The Great Wife (Istri Hebat)

The Great Wife (Istri Hebat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Mata-mata/Agen / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi untuk menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Katakan apa syaratnya? Papa akan kabulkan apapun permintaanmu, asalkan kau mau menikah dengan pria itu untuk menggantikan Nadin." ucap Indra, wajahnya terlihat bersemangat.

"Benarkah? Papa yakin akan mengabulkan apapun permintaanku?" tanya Layla memastikan. Jika ada orang yang tidak bisa Layla percaya di dunia ini, tentunya orang itu adalah ayahnya sendiri. Layla selalu memasang sikap waspada.

"Tentu saja nak, asalkan kamu tidak meminta nyawaku, papa pasti akan mengabulkan apapun permintaanmu." balas Indra. Layla hanyalah seorang gadis desa sederhana, tidak akan meminta sesuatu yang akan memberatkan dirinya. Indra yakin itu.

"Tunggu sebentar." Layla tampak berpikir sejenak. Bibirnya tersenyum miring, Kesempatan emas yang telah lama Layla nantikan akhirnya datang juga, Layla tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Aku mau 20 % saham Budiman Corp menjadi milikku, kalau papa setuju, aku bersedia menikah dengan pria itu untuk menggantikan Nadin." ucap Layla, wajahnya terlihat serius.

"Ini yang dinamakan sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Aku bisa menjalankan misi yang diberikan bos, sekaligus mendapatkan kembali harta peninggalan ibuku." batin Layla. Bibirnya tersenyum smirk.

Budiman Corp bisa berkembang pesat seperti sekarang, tak luput dari campur tangan Silvi, ibu kandung Layla, sejak Silvi meninggal perusahaan tersebut juga ikut goyah, membuat Indra kelabakan dan harus mencari investasi dari perusahaan lain, salah satunya dari perusahaan Bagaskara group milik tuan Kenzo.

"20% saham Budiman Corp?" Indra tertawa sinis. "Bercandamu keterlaluan Layla, itu tidak lucu nak." Indra merasa, permintaan Layla tidak masuk akal. Bagaimana mungkin gadis kampung seperti Layla yang tidak pernah bekerja di perusahaan manapun, berani meminta saham sebesar 20% miliknya.

"Aku tidak sedang bercanda pah. Kalau papa tidak mau mengabulkan permintaanku, biarkan Nadin saja yang menikah dengan pria itu!" ucap Layla lugas.

"Tapi 20% saham terlalu besar Layla, keuntungan perusahaan dalam satu tahun saja tidak sebesar itu." Indra tidak rela memberikan saham perusahaan yang selama ini telah ia perjuangkan mati-matian pada gadis kampung yang bahkan tidak lulus kuliah seperti Layla, semua harta miliknya hanya akan Indra wariskan pada Nadin saja. Putri kesayangannya.

"Hanya 20% saham saja kok, itu tidak sebanding dengan nilai putri kesayangan papa bukan? Kalau papa tidak setuju aku tidak akan pernah mau menikah!" Layla terus menekan sang ayah agar mau menuruti permintaannya, Layla sudah bertekat untuk merebut kembali semua harta peninggalan sang ibu yang seharusnya memang menjadi miliknya sejak lama.

"Apa maksudmu Layla? Kamu dan Nadin sama-sama memiliki posisi penting di hati papa. Tidak ada yang lebih disayangi diantara kalian berdua." Indra menepis kata-kata Layla walaupun kenyataannya memang seperti itu. Semua orang tahu kalau Indra lebih menyayangi Nadin dalam segala hal jika dibandingkan dengan Layla.

"Buktikan kalau papa benar-benar menyayangi aku! Berikan 20% saham Budiman Corp padaku, atau tidak akan ada pernikahan!" ucapan Layla tak bisa dibantah. Diam-diam nenek tersenyum bangga mendengar keteguhan hati Layla.

"Layla, kamu jangan keterlaluan! Tanpa papamu, kamu tidak akan ada di dunia ini, berani sekali kamu memeras papamu sendiri!" Mita yang sedari tadi lebih banyak diam, pada akhirnya tak bisa menahan diri lagi.

"Ini bukan pemerasan mah, tapi kesepakatan. Keputusan ada di tangan kalian." ucap Layla, wajahnya tanpa ekspresi.

"Waktuku tidak banyak, aku hitung sampai tiga, kalau papa tidak menyetujui persyaratan yang aku ajukan, aku tidak akan mau menikah." Layla mulai menghitung. "Satu...dua...ti..."

"Baiklah, papa akan memberikan 20% saham Budiman Corp asalkan kau mau menikah menggantikan adikmu." Indra tidak punya pilihan lain lagi, apapun akan Indra lakukan demi masa depan cerah Nadin sang putri tercinta.

"Tapi pah..." Mita keberatan dengan keputusan sang suami, namun Indra memberi isyarat agar Mita tetap diam di saat wanita itu akan melayangkan protes.

"Berikan saja dulu apa yang Layla minta, nanti kita bisa merebutnya kembali." Indra berbicara pada Mita dengan nada berbisik. Mendengar kata-kata sang suami, Mita jadi merasa sedikit tenang dan pada akhirnya menyetujui keputusan pria itu.

"Baiklah, kalau begitu tunggu sebentar. Aku akan menghubungi pengacaraku dulu." Layla menghubungi seseorang melalui ponselnya, tak membutuhkan waktu lama, seorang pria berusia 40 tahunan sudah datang ke rumah besar berbahan kayu milik nenek Puspa. Nenek Layla.

"Pak Darma, apa anda sudah menyiapkan berkas yang saya minta?" tanya Layla pada sang pengacara.

"Sudah Layla." Darma menyerahkan sebuah berkas pada Layla, gadis itu memeriksa berkas tersebut dengan teliti. Memastikan tidak ada kesalahan sedikitpun pada berkas tersebut.

"Semuanya sudah benar, silahkan tanda tangan di sini pah." Layla menunjuk bagian yang harus ditanda tangani oleh Indra, pada berkas pengalihan saham yang telah Darma buat.

"Layla, sejak kapan kamu mempersiapkan semua ini?" tenggorokan Indra terasa tercekat, Indra tidak menyangka gadis kampung seperti Layla bisa mempersiapkan hal sedetail ini, bahkan pakai pengacara pula yang entah darimana datangnya. Indra merasa Layla tidak sepolos yang ia perkirakan selama ini.

"Lebih baik papa jangan banyak bertanya, tanda tangani saja berkasnya atau tidak akan ada pernikahan!" ancam Layla diakhiri dengan senyuman smirk. Indra tidak punya pilihan lain selain menandatangani berkas pengalihan saham tersebut.

"Bagus." Layla mengambil kembali berkas yang telah ditanda tangani oleh Indra. Kemudian menyerahkan berkas tersebut pada sang pengacara. "Pak Darma, tolong simpan berkas ini untuku." ucap gadis dengan rambut kepang dua tersebut.

"Baik Layla." patuh sang pengacara. Setelah tugasnya selesai, pria itu langsung pamit dengan alasan ada hal lain yang harus ia kerjakan.

"Sekarang tidak ada masalah lagi bukan? Apa kamu sudah siap untuk menikah?" tanya Indra setelah menghembuskan nafas berat. Kehilangan saham perusahaan sebesar 20%, bagaikan kehilangan sebagian dari hidupnya.

"Ya aku sudah siap." balas Layla, tak sedikitpun terlihat ada raut keraguan dari sorot mata itu.

"Kalau begitu bersiaplah, kamu harus ikut dengan kami ke ibu kota hari ini juga. Karena besok calon suamimu akan datang ke rumah untuk melamarmu." titah Indra dan dibalas dengan anggukan kepala oleh gadis muda itu.

***

"Nenek, maafkan aku karena aku harus meninggalkanmu sendirian, jaga dirimu baik-baik ya." pamit Layla pada wanita tua yang telah merawatnya selama ini.

"Tidak papa sayang, jangan khawatirkan nenek." nenek memeluk Layla dengan begitu erat, Layla membalas tak kalah eratnya.

"Setelah tinggal di ibu kota nanti, jangan lupa untuk balas dendam atas kematian ibumu!" nenek berbisik tepat di telinga sang cucu. "Baik." Layla menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

***

***

Setelah menempuh perjalan yang lumayan panjang dan melelahkan, akhirnya Layla tiba di rumah masa kecilnya yang penuh dengan kenangan pahit. Bayang-bayang saat Mita menyiksa dirinya sewaktu kecil terus berputar-putar di kepala Layla. Namun Layla segera menepis kenangan pahit tersebut, Layla tidak boleh lemah jika ingin tujuannya tercapai.

Kaki jenjang Layla mulai melangkah memasuki rumah besar tersebut dengan penuh rasa percaya diri.

"Kak Layla..." Nadin menyambut kedatangan Layla dengan senyuman hangatnya.

"Maafkan aku ya kak, gara-gara aku belum siap untuk menikah kakak jadi harus menggantikan aku." lirih Nadin, wajahnya terlihat memelas seakan minta dikasihani.

"Bukan masalah. Berkat pernikahan ini, aku mendapatkan saham Budiman Corp sebesar 20%, harusnya aku berterima kasih padamu." Layla menanggapi ucapan Nadin dengan dingin.

"Benarkah itu pah? Kenapa papa memberikan saham perusahaan sebesar 20% pada kakak? Bukankah papa sudah berjanji akan memberikannya padaku?" walaupun tidak punya jenggot, Nadin merasa jenggotnya seperti terbakar saat mendengar ucapan Layla.

"Kau pikir demi siapa papa sampai rela memberikan saham tersebut pada kakakmu!" pekik Indra dengan rahang yang mengeras. Semua yang Indra lakukan hanya demi melihat Nadin hidup bahagia.

"Mah..." Nadin mencoba mencari pembelaan dari sang mama.

"Jangan pikirkan hal itu dulu sayang, yang penting sekarang kamu bisa terbebas dari pernikahan dengan putra sulung keluarga Bagaskara." Mita mencoba menenangkan sang putri. Nadin menganggukan kepalanya meskipun hatinya masih tidak rela.

"Kamu jangan senang dulu Layla. Aku yakin kamu tidak akan bisa tersenyum lagi setelah tahu seperti apa pria yang akan menikah denganmu nanti!" batin Nadin seraya menatap Layla dengan tatapan penuh kebencian.

Bersambung.

1
Anjani
OMG, cuma demi hp Nadin sampel rela tidur sama om-om
Anjani
astaga, ternyata Nadin jadi ani-ani😱
Anjani
semangat Layla💪
Anjani
mungkin ibu kamu kena pelet layla 😂
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Anjani
pak Hendra kayaknya sangat mencintai ibunya Layla, kenapa ibunya Layla malah lebih milih mokondo kaya si indra
Alisha Chanel: Hanya ibunya Layla dan Author yang tahu🤭
total 1 replies
Anjani
pantesan perusahaannya gak berkembang, rupanya di korupsi toh
Alisha Chanel: Susah emang😌
total 1 replies
Anjani
ternyata Indra bisa merasa bersalah juga
Alisha Chanel: Indra juga manusia🤭
total 1 replies
Anjani
dasar laki mokondo gak tahu diri🤬
Anjani
layla keren, gak mudah di tindak kaya pemeran utama waita di novel lain😂
Alisha Chanel: Tapi kurang laris novelnya kak, kayaknya pembaca lebih suka pemeran utama wanita yang teraniaya🤭
total 1 replies
Anjani
semoga ya mom
Alisha Chanel: Aamiin
total 1 replies
Anjani
dasar bucin😂
Anjani
seberat apapun masalah suami istri, akan selesai di atas ranjang 🤭
Alisha Chanel: Betul sekali🤭
total 1 replies
Anjani
suami istri sama saja ternyata
Alisha Chanel: Mereka jodoh😄
total 1 replies
Anjani
emak-emak mau kaya atau miskin mulutnya lemes🤭
Alisha Chanel: Betul, udah bakat alami kayaknya🤣
total 1 replies
Anjani
tidak semudah itu ferguso
Anjani
hebat joshua ush jadi profesor di usia muda, adrian aja blm lulus kuliahnya. semoga layla gak berpaling
Anjani
jangan beri celah pada pebinor
Alisha Chanel: Betul👍
total 1 replies
Anjani
makanya jangan gantung perasaan wanita
Alisha Chanel: Betul
total 1 replies
Anjani
dasar nenek gatel, udah tua pake inplan
Alisha Chanel: Makin dua makin jadi🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!