🥈 Juara 2 Mengubah Takdir season 3
EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON! JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Charzo adalah pria miskin yang menikah dengan wanita yang berada yang bernama Clara. Mereka menikah tanpa persetujuan dari orang tua Clara.
Karena Charzo di pecat dari pekerjaan kurir, mau tak mau Charzo harus tinggal di rumah orang tua Clara karena tidak sanggup untuk membayar uang sewa rumah, Clara juga tidak bekerja jadi mereka harus menumpang di Daan untuk sementara waktu menjelang ia mendapat pekerjaan.
Karena melihat Charzo belum juga mendapat pekerjaan, ibu Clara menyuruh mereka bercerai dan ibu Clara juga sudah mendapatkan calon menantu yang kaya untuk Clara.
Namun, Clara tidak mau menceraikan sang suami. Akan tetapi ia di paksa untuk menikah dengan jodoh pilihan sang ibu dan mengurus surat cerai. Di saat Clara memegang pena untuk menanda tangani surat cerai dengan Isak tangis di saat itulah Charzo mendapat system dan ia bisa membuktikan jika ia bisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
"Ayah, Ibu, Kakak, aku pergi dulu," ucap Clara berpamitan. Mereka bergandengan tangan berjalan.
"Baiklah jika itu yang kau mau! Seumur hidup ku aku tidak pernah sudi kau pernah ada di rahim ku, semoga saja hidup kalian sengsara dan tidak pernah mendapatkan kesenangan!" teriak Lena mendengus kesal, ia pun pergi dengan menghentakkan kaki karena geram.
Ia juga masuk ke dalam kamar dan membanting pintu kamar dengan kuat.
"Sial! Benar-benar sial! Lihat saja nanti kalian berdua! Aku akan menghancurkan kalian, apa pun yang kalian buat aku akan M-E-N-G-H-A-N-C-U-R-K-A-N-N-Y-A!" teriak Lena dengan kencang.
Terlihat Eko dan yang lain pulang Dangan tangan kosong, mereka tampak lesu.
"Maaf Pak Adam, Clara lebih memilih ikut bersama suaminya, ini sungguh di luar rencana, kami merasa sangat tidak enak hati kepada keluarga kalian, tidak tahu kami harus memberi kompensasi apa pada kalian," ucap ayah Clara merasa tidak enak hati.
"Ah, tidak mengapa Pak Yudi, untuk mempererat kekeluargaan kita meski tanpa pernikahan bagaimana jika Eko menjadi wakil Anda saja, dengan begitu kita akan tetap menjadi keluarga," ucap Adam tersenyum.
"Ah, baiklah jika begitu, aku nanti akan mengurus berkasnya." angguk Yudi. Ada melihat ke arah Eko dan isterinya sambil tersenyum licik.
'Ck! Ini memang sungguh keuntungan yang sangat besar bagi ku, aku tidak perlu menikah dengan wanita bersuami tapi aku bisa masuk ke dalam keluarganya, Ayah memang hebat,' batin Eko tersenyum senang.
"Baiklah jika begitu, kami permisi dulu, kalian jangan merasa tidak enak hati pada kami, kami tidak apa-apa kok, ini bukan masalah besar. Kalau berkasnya sudah selesai kasih kabar ya, dan jangan lama-lama," ucap Adam dengan senyum yang mempunyai mengintimidasi.
"Eh baiklah, aku akan segera menyelesaikannya." angguk Yudi cepat.
"Baguslah jika begitu, kami pergi dulu," ucap Adam dan mereka pun berpamitan.
"Ayah! Kenapa Ayah menerimanya! Suami ku bahkan Ayah tidak menerimanya!" ucap Carin marah dengan melipat tangannya dengan kesal.
"Jika Clara tidak kabur dari pernikahan ini maka tidak akan jadi seperti ini! Sial! Aku terpaksa harus memberi jabatan yang untuk orang yang penting malah memberikan kepada orang yang belum berpengalaman," ucap Yudi kesal.
"Coba Ayah dulu memberikan kepada Suami ku, mungkin jabatan itu tidak di isi olehnya. Benar-benar membuat orang kesal saja," denggus Carin berjalan masuk ke dalam kamarnya.
"Jadi sekarang rumah ini siapa yang bersihkan?" tanya Carry melihat rumahnya yang sudah berantakan parah. Sebelumnya mereka yang di rumah tidak pernah membereskan rumah, selama ini Charzo yang membereskannya. Tapi sebelum ada Charzo mereka punya pembantu dan akhirnya di pecat.
"Kamu yang bereskan," ucap Yudi.
"Cih! Ogah!" Carry berjalan melewati rumah yang berantakan itu dengan jijik dan masuk ke dalam kamarnya.
Charzo dan Clara bergandengan tangan, terlihat di wajah Clara yang sendu tapi ia tersenyum.
"Sekarang kita mau ke mana Mas?" tanya Clara.
"Kita tentu saja pulang ke rumah kita yang seharusnya," ucap Charzo tersenyum.
"Rumah? Kontrakan maksudnya?" tanya Clara.
"Enggak, rumah kita. Aku juga sangat penasaran di mana rumah itu ya? Tapi sebelum ayo mampir ke restoran ini dulu," ajak Charzo menunjuk ke sebuah restoran yang termasuk mewah.
"Mas, kamu yakin mau ke sini? Ini pasti sangat mahal, aku nggak mau," jawab Clara menggeleng dan menarik tangan Charzo untuk pergi menjauh dari restoran tersebut.
