NovelToon NovelToon
Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengganti / Cerai / Wanita Karir / Angst / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anjana

Dinda tidak menyangka kalau pernikahannya bakal kandas ditengah jalan. Sekian lama Adinda sudah putus kontak sejak dirinya mengalami insiden yang mengakibatkan harus menjalani perawatan yang cukup lama. Hingga pada akhirnya, saat suaminya pulang, rupanya diceraikan oleh suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 Pulang ke kediaman

Pemakaman Oma Hela berlangsung dalam suasana duka yang dalam. Hujan gerimis turun seolah ikut meratapi kepergian sosok yang begitu dihormati. Namun, satu hal yang terasa paling menyesakkan dada banyak orang adalah ketidakhadiran cucu kesayangannya, Vikto. Tidak ada yang tahu bahwa di rumah sakit, Vikto hanya mampu menatap langit-langit kamar rawat dengan mata sembap, mendoakan mendiang neneknya dari kejauhan.

Di sisi tempat tidur, Adinda tak pernah lepas dari suaminya. Tangannya menggenggam jemari Vikto, jemari yang kini terasa lebih lemah dari biasanya.

Vikto merasakan kehilangan yang menyesakkan, nenek yang selama ini menjadi sandaran ketenangannya, satu-satunya keluarga yang benar-benar memihak kepadanya, kini telah pergi untuk selamanya, sementara dirinya tak mampu hadir di pemakaman.

“Dinda…” suara Vikto bergetar. “Aku… bahkan tidak ada di samping Oma di saat terakhirnya.”

Adinda duduk lebih dekat, menepuk pelan punggung tangan suaminya.

“Kak… Oma pasti tahu Kakak sangat menyayanginya. Beliau tidak akan pernah marah. Yang penting sekarang Kakak harus pulih dulu… Oma pasti tidak ingin melihat Kakak menyalahkan diri sendiri.”

Vikto memejamkan mata, menahan air mata yang hampir luruh. Sementara itu, Ziro datang membawa kabar mengejutkan.

“Bos… ada yang harus saya sampaikan.”

Vikto membuka mata perlahan, menatap Ziro dengan lemah.

“Apa?”

Ziro menelan ludah, lalu mendekat.

“Saya mendapat informasi… kalau Tuan Abdi sebenarnya… tidak benar-benar sakit. Semuanya… cuma pura-pura.”

Ruangan itu tiba-tiba terasa jauh lebih sempit.

Wajah Vikto mengeras, rahangnya menegang.

“Papa… berpura-pura sakit… demi memaksaku menikah dengan keluarga Hambalang?”

Ziro menunduk dalam.

“Saya… minta maaf, Bos.”

Adinda segera memegang tangan Vikto lebih kuat.

“Kak… jangan… jangan dipikirkan dulu. Kakak belum pulih.”

Namun, mata Vikto memanas, penuh amarah dan kekecewaan.

“Dinda… Oma meninggal karena stres memikirkan perjodohan itu. Karena tekanan yang Papa dan Mama ciptakan. Dan sekarang aku baru tahu… semua ini rekayasa.”

Adinda menunduk, hatinya ikut sesak.

Ia mendekap lengan suaminya, berusaha meredam gemuruh emosi Vikto.

“Kak… Oma sudah pergi. Jangan biarkan kemarahannya menjadi sia-sia. Kakak harus hidup dengan baik. Kakak harus bangkit, karena… itu yang Oma inginkan.”

Suara Dinda bergetar, namun lembut dan penuh ketulusan.

Vikto menunduk, tangannya perlahan mengusap kepala Dinda.

“Terima kasih… kamu selalu ada di sini buat Kakak.”

Di tengah kesedihan, kehadiran Dinda adalah satu-satunya cahaya bagi Vikto.

Meskipun kehilangan Oma menyayat hati, Vikto masih merasa ada alasan untuk bertahan, karena perempuan yang kini duduk di sampingnya, perempuan yang kini telah sah menjadi istrinya, dengan semua ketulusan dan perhatiannya.

-----

Waktu telah terlewati di rumah sakit yang penuh dengan penyesalan, akhirnya paginya, Vikto telah diizinkan pulang. Meski sebenarnya belum diizinkan sepenuhnya, namun Vikto bersikukuh tetap memohon untuk pulang.

Sekalipun diizinkan pulang, tetap harus kontrol untuk hari berikutnya.

Setelah urusan administrasi beres, mereka akhirnya meninggalkan rumah sakit. Ziro mengantar mereka pulang dengan wajah serius, seakan tahu badai berikutnya belum usai.

Di dalam mobil, Vikto tidak melepaskan genggaman tangan Adinda sedetik pun.

“Walau Oma pergi… dia pasti bahagia lihat kamu di sampingku,” kata Vikto lirih, nadanya patah tetapi tulus.

Dinda menunduk, menahan tangis.

“Maafkan aku… aku tidak bisa hadir di pemakaman,” ucap Vikto, suaranya terdengar seperti luka terbuka.

“Kehilangan Oma itu berat, tapi yang lebih berat lagi… kalau kamu tidak bisa tahan emosi."

Adinda memeluk lengan suaminya, air matanya jatuh tanpa ia bisa cegah.

Vikto menatap luar jendela.

“Papa harus bertanggung jawab atas semuanya… aku tidak akan tinggal diam. Tapi yang paling penting sekarang… aku pulang bersamamu.”

Mobil melaju meninggalkan rumah sakit.

Meninggalkan duka.

Meninggalkan pengkhianatan.

Namun untuk pertama kalinya…

Vikto pulang dengan harapan kecil dalam genggaman.

Adinda. Istri yang memilih tetap bersamanya, meski dunia menentang.

"Kamu tidak keberatan kan, ikut pulang bersamaku?" tanya Vikto yang tidak ingin memaksa istrinya untuk ikut pulang ke kediaman.

Adinda menggeleng. Ia masih ingat dengan jelas pesan dari Oma Hela, yakni untuk tetap berada disisinya.

"Aku akan selalu berada disamping Kakak, kemanapun, dan dimanapun. Dinda udah janji sama Oma, tidak akan pernah ninggalin Kakak."

"Sungguh?"

Dinda menoleh dan mendongak, serta menatap wajah suaminya dengan tatapan begitu serius. Vikto pun tersenyum samar, karena masih terasa sedih dengan keadaan yang menimpanya.

"Terimakasih, Dinda. Kakak juga berjanji, tidak akan pernah ninggalin kamu," ucap Vikto. Lalu, ia menggenggam erat tangan istrinya.

Vikto meletakkan tangannya didada bidangnya, rasanya begitu nyaman. Tidak terasa juga, lama dalam perjalanan pulang, akhirnya sampai di kediaman.

Suasana dihalaman rumah, terlihat jelas kepergian Oma Hela. Kesedihan Vikto semakin menyayat hatinya. Saat turun dari mobil, air matanya lolos begitu saja. Kehilangan sosok yang benar-benar ia sayangi dengan cara keji, sangatlah menyakitkan. Beberapa asisten rumah langsung menyambut kepulangan Vikto dari rumah sakit. Dengan kasar, Vikto langsung menepisnya.

"Aku tidak butuh sambutan dari kalian. Minggir!"

Vikto yang tengah berjalan beriringan dengan Dinda, masuk kedalam rumah. Suasana tidak sehangat sebelumnya, seolah berubah menjadi kelam.

"Sayang, kamu sudah pulang? Maafkan Mama yang pulang duluan tanpa berpamitan sama kamu. Mama harus bawa Papa pulang karena pemakaman Oma."

Vikto menatap ibunya dengan sinis.

"Kalau bukan akal akalan kalian, Oma tidak akan sampai meninggal setragis ini. Aku benci kalian. Jangan harap, ada kata maaf dariku."

Vikto langsung meraih tangan istrinya, dan mengajaknya masuk kedalam kamar.

1
Qaisaa Nazarudin
Noh yang lain,Denger gak tuh pesen Oma ke Dinda..Buka telinga kalian lebar2...
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah,ku pikir Oma manggil Dinda nyuruh dia ninggalin Vikto..
Apa keluarga nya Percaya dengan omongan Dinda nanti tentang wasiat Oma,Takutnya menuduh Dinda mengada2..Harusnya 2 orang yg masuk sebagai saksi..
Qaisaa Nazarudin
Selalu ALASAN ini yg digunakan untuk memaksa anak2 MENIKAH, Dengan cara begini anak2 gak bisa MENOLAK..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Baru juga Vikto dan Dinda menemukan BAHAGIA, udah ada aja hambatan nya..kasian banget Dinda..
Qaisaa Nazarudin
Ialah dia PERGI dia udah diceraikan,ngapain lagi dirumah ini..Riko juga udah gila Talak kayaknya,Sebelum Cerai kenapa gak diselidiki dulu kebenaran nya,main Percaya gitu aja omongan mereka, Sekarang kamu yg kayak orang SEWEL,Kalo ketemu juga Dinda udah MILIK orang lain,Rasain kamu..😠😠😠
Uba Muhammad Al-varo
Riko oh Riko..... penyesalan terdalammu udah terlambat dan kau Vikto jagalah selalu Adinda.
Uba Muhammad Al-varo
semoga aja Adinda baik' saja dan kabar yang terjadi pada tuan Abdi tidak mempengaruhi pernikahannya Adinda dan Vikto
Uba Muhammad Al-varo
Vikto udah cinta dan sayang ke Adinda ternyata udah lama 😉😊
Uba Muhammad Al-varo
nggak salah kok kalian berdua tidur berpelukan,Vikto dan Adinda kan udah resmi menikah 🙂🙂🙂
Uba Muhammad Al-varo
semoga ini awal kebahagiaannya Adinda dan Vikto
Anjana: Semoga ya kak, kasihan menderita terus😭
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
jadi kalau seumpamanya Riko menemukan Adinda, Riko tidak bisa membawa pulang Adinda karena Adinda sudah menikah dengan Vikto.
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Vikto dan adinda menikah 🙏
Uba Muhammad Al-varo
karena sering bertemu antara Adinda dan Vikto akhirnya benih cinta tumbuh diantara kedua nya
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Adinda sembuh kembali dan mendapatkan kerja, buktikan ke keluarga nya Riko,kamu bisa sukses dan berhasil menjalani hidup
Uba Muhammad Al-varo
semoga cintanya Vikto diterima oleh Adinda dan mereka segera menikah
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Adinda bertemu dengan Vikto semoga ini juga awal kehidupan nya Adinda lebih baik lagi
Uba Muhammad Al-varo
Adinda....😭🤧😭🤧😭🤧 semoga kamu mendapatkan kebahagiaan ditempat baru
Uba Muhammad Al-varo
semangat sembuh Adinda,kamu pasti bisa melewati ujian sakit ini💪💪💪💪💪
Uba Muhammad Al-varo
benar Oma Hela kalau cinta sejati memang harus diuji dengan badai yang besar demi bisa bertahan
Uba Muhammad Al-varo
benar omongan mu mbak Tia,Vikto itu ada rasa sama Adinda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!