Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Pria Sepuh

Rendi Murdianto, seorang anak yang hidup sebatang kara semenjak duduk di bangku SMP.

Orang tua Rendi meninggalkannya ketika dia masih kecil bersama dengan Neneknya. Dia menjalani kehidupan jauh dari kata layak.

Untuk hidup sehari-hari saja, kadang mereka berdua harus meminta belas kasihan pada tetangga mereka.

Untung saja biaya sekolah Rendi di gratiskan oleh pemerintah, sehingga dia tidak perlu repot-repot mencari uang untuk membayar uang sekolah.

Seragam sekolah dan keperluan lainnya, semua barang pemberian tetangga mereka, hingga pernah suatu ketika, Rendi harus meminta buku bekas temannya yang kertas kosong tinggal beberapa lembar saja dia gunakan.

Tekadnya untuk merubah hidup sangat kuat, sayangnya tekad saja tidak cukup tanpa adanya dorongan finansial yang mendukungnya.

Puncak kesedihan Rendi ketika dia duduk di bangku SMP, Neneknya di panggil sang pencipta, sehingga membuat Rendi sangat sedih. Orang yang merawatnya sejak kecil, orang yang selalu memberikannya kasih sayang, orang yang selalu mendengarkan ceritanya kini telah tiada.

Tentu saja Rendi sangat terpukul, tapi dia tidak menyerah dengan keadaan, dia sudah berjanji pada Neneknya agar suatu saat nanti bisa menjadi orang yang sukses. Namun, perjalanan Rendi sangatlah berat, dia harus menahan ejekan demi ejekan temannya seiring berjalannya waktu.

Ironis memang, tapi inilah cerita Rendi pria lemah sebatang kara yang tidak memiliki apapun, dia hanya memiliki tekad untuk memenuhi janjinya pada sang Nenek.

...***...

"Rendi!" panggil seorang pria paruh baya pada bocah yang sudah duduk di bangku SMA kelas tiga itu.

"Iya pak Kosim!" sahut Rendi yang langsung menghampiri juragan tempat dia bekerja paruh waktu.

"Kamu belikan lima mie Ayam pak Catra, kembaliannya kamu ambil saja." Pak Kosim memberikan uang enam puluh ribu Rupiah.

Rendi tersenyum senang karena akan mendapatkan uang jajan lima ribu Rupiah "baik pak, pedas semua yah seperti biasa?"

"Iya, cepet Ren, Sulis sudah uring-uringan."

"Siap pak!" Rendi bergegas ke tempat pangkalan Mie Ayam Pak Catra.

Rendi memang bekerja di rumah Pak Kosim sebagai penjaga gerbang Rumah, karena sekolahnya sampai jam tiga sore, jadi dia mengambil sip malam dengan seorang penjaga lainnya.

Rendi bisa bekerja di Rumah Pak Kosim, berkat dia sempat menyelamatkan anak gadis Pak Kosim yang bernama Sulistiawati atau biasa di panggil Sulis, yang hampir tertabrak Mobil saat sedang menunggu jemputan di sekolah.

Rendi memang satu sekolah dengan Sulis, tapi karena watak Sulis yang judes, dia menyuruh Rendi agar pura-pura tidak mengenalnya ketika di sekolah. Rendi tidak membantah sama sekali, baginya sudah di terima bekerja di Rumah Pak Kosim saja sudah berkah untuk Rendi.

Sulistiawati, dia gadis cantik yang manja, di tambah sifatnya yang judes dan kalau bicara ketus, membuat pria malas dekat dengannya, sehingga sampai sekarang, Sulis tidak pernah merasakan apa itu yang namanya pacaran.

...***...

Rendi sangat senang ketika pulang beli Mie Ayam, dia senyum-senyum melihat uang lima ribu kembalian yang ada di tangannya.

"Syukurlah, aku bisa membeli buku yang tinggal satu lembar lagi." ucapnya sambil menggenggam erat uang tersebut.

Rendi baru bekerja di Rumah Pak Kosim dua mingguan, dia merasa enggan mau minta kasbon, karena baginya sudah di kasih tempat tinggal dan makan sehari tiga kali saja sudah cukup untuknya. Selama ini dia harus susah payah mencari makan, malah kebanyakan Rendi berpuasa. Karena itulah Rendi tidak menuntut lebih dari Pak Kosim.

Biasanya Rendi membeli buku atau peralatan sekolah dengan mengerjakan tugas sekolah temannya. Bayarannya seiklasnya, ada yang memberi dua puluh ribu, ada juga yang memberi sepuluh ribu. Namun, karena Rendi sudah terbiasa hidup susah, baginya uang dengan jumlah kecil pun, sudah cukup banyak untuk dirinya.

Saat dia sedang berjalan sambil bersenandung ria, mata Rendi tertuju pada seorang pengemis tua renta, yang terlihat sangat kurus sedang duduk di pinggir jalan dengan lemas.

Rendi yang teringat Neneknya, dia tentu saja langsung menghampiri pengemis tersebut.

"Kakek tidak apa-apa?" tanya Rendi perhatian.

Pria sepuh tersebut menatap Rendi dengan sendu "Cu, beri kakek makanan, Kakek sudah dua hari tidak makan."

Tentu saja hati Rendi langsung terusik, dia saja yang masih muda, kalau sedang tidak ada makanan rasanya tidak karuan, bagiamana dengan pria sepuh renta tersebut.

Rendi bingung mau menjawab apa, dia melihat Mie Ayam yang ada di plastik yang dia tenteng.

Rendi ragu sejenak, mau memberikan Mie Ayam pada pria sepuh tersebut atau tidak. Kalau dia memberikannya takut Pak Kosim marah.

Rendi menghirup napas dalam-dalam dan mengeluarkannya, dia langsung mengambil satu bungkus Mie Ayam tersebut.

"Kakek, makanlah ini dan ini ada uang kecil, buat pegangan Kakek." Rendi tidak peduli jika di marahi Pak Kosim, baginya menolong pria tua itu lebih penting.

"Terima kasih banyak, Cu." ucap Pria sepuh tersebut sambil tersenyum.

"Sama-sama Kek. Rendi pergi dulu yah Kek." ketika Rendi berdiri dan akan pergi, pria sepuh tersebut memanggilnya.

"Cu, tunggu dulu."

Rendi menoleh ke arah Pria sepuh tersebut "iya, ada apa yah Kek?"

Pria sepuh tersebut menyodorkan sebuah ponsel, tapi layarnya hanya berisi gambar Spin "ambillah itu sebagai hadiah, karena kamu sudah baik dengan Kakek."

Rendi menatap benda yang seperti Ponsel tersebut, dia menyentuhnya tapi layarnya tidak berubah sama sekali.

"Ini apa K...." saat Rendi mau bertanya pada pria sepuh tersebut, sosoknya sudah menghilang dari sana.

Sontak saja Rendi terkejut, tubuhnya merinding "jangan-jangan dia jurig!"

Rendi memasukkan benda yang seperti ponsel tersebut ke sakunya, dia kemudian lari pontang-panting karena ketakutan.

Rendi tidak berani menoleh ke belakang, dia terus berlari hingga sampai di Rumah Pak Kosim.

Teman penjaga Rendi bertanya "kamu kenapa Ren? Seperti di kejar setan saja."

Rendi mencoba menyetabilkan napasnya, sebelum dia menjawab "Iya, aku melihat setan!"

Rendi terlihat sangat ketakutan, sehingga temannya itu mengernyitkan dahi, kemudian dia tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha... Kamu gila yah? Mana ada Setan sore-sore begini." ejek temannya sambil tertawa terpingkal-pingkal.

"Terserah kamu saja!" ucap Rendi ketus dan langsung masuk ke dalam Rumah pak Kosim.

Rendi bingung mau memberikan alasan apa, karena Mie Ayam yang dia beli tadi di berikan pada pria sepuh yang kelaparan, tapi pria itu tiba-tiba menghilang.

Rendi hanya bisa menghela napas berat, dia yakin kalau Sulis akan memarahinya habis-habisan nantinya.

Rendi dengan langkah berat menghampiri pak Kosim "Pak ini Mie Ayamnya, tapi tadi aku tidak sengaja menjatuhkannya satu."

Baru saja Rendi berkata, Sulis yang memang menunggu Mie Ayam tersebut langsung marah "Kamu ini teledor banget sih jadi orang! Baru di kasih tugas seperti itu saja tidak becus!"

Terpopuler

Comments

オーロラ79

オーロラ79

.

2024-09-28

0

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

.

2024-08-20

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-07-29

1

lihat semua
Episodes
1 Pria Sepuh
2 Sistem SPIN
3 Dapat Motor
4 Hidup Baru
5 Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6 Tangan Besi
7 Perasaan Masing-Masing
8 Kontrakkan
9 Belanja Kebutuhan
10 Mulai Akrab
11 Dapat Musuh?
12 Awal Keberanian Si Miskin
13 Sulis Yang Berbeda
14 Cemburu?
15 Preman Pasar
16 Amarah Rendi
17 Ketulusan Novi
18 Emas 10 kg
19 Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20 Teman Rasa Pacar
21 Sikap Yang Berbeda
22 Perseteruan
23 Saling Mengerti
24 Pengganggu Momen
25 Tubuh Darah
26 Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27 Harisman yang Berbeda
28 Kebetulan
29 Regenerasi Tubuh Darah
30 Momen Absurd
31 Amarah Novi
32 Ternyata Salah Paham
33 Sikap Baik
34 Roda Penggerak
35 Pengusaha Brebes
36 Alam Bawah Sadar
37 Tentang Sistem
38 Rencana
39 Teringat Masa Lalu
40 Cerita
41 Pesona Uang
42 Terkejut
43 Kelepasan
44 Serangan
45 Kedekatan
46 Konyol
47 Ruko
48 Jantan
49 Sadis
50 Kebahagian Sejati?
51 Salah Paham?
52 Sosok Rendi
53 Musuh Yang Mengakui
54 Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55 Laris Manis
56 Menyambut Rendi
57 Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58 Anak Buah Yang Baik
59 Pesta Kecil
60 Jalan Bertiga
61 Rencana Investasi Wisata
62 Rumah Mewah di Jakarta
63 Rencana Ke Jakarta
64 Meminta Ijin
65 Sistem Spin Hilang?
66 PT. Spin Company
67 Siapa Dia?
68 Perasaan Yang Dalam
69 Mba Kunti
70 Evolusi Otak Si Miskin
71 Terkejut Beberapa Kali
72 Rumah Mewah Rendi
73 Penampilan Orang Kaya
74 Sekelompok Wanita Dewasa
75 Kebetulan Yang Manis
76 Pengumuman
77 Kebetulan Lagi?
78 Ironi Seorang Istri Milyarder
79 Penyesalan Seorang Ibu
80 Tubuh Atletis
81 Mengunjungi Spin Company
82 Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83 Penculik?
84 Pahlawan
85 Pikiran Positif
86 Lamborghini Veneno
87 Pengganggu
88 Rindu Kampung
89 Bertemu Pengemis
90 Menolong
91 Sampai di Kampung
92 Salah Peluk
93 Pemikiran Dewasa
94 Bawahan Yang Berbeda
95 Hari yang Melelahkan
96 Bencong Ternyata
97 Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98 Masuk Sekolah Lagi
99 Kepandaian Rendi
100 Rencana Pembangunan
101 Rencana Membasmi Hama
102 Perintah Rendi Yang Mutlak
103 Bawahan Yang Sigap
104 Hal Positif
105 Pantang Mundur
106 Mulai Cemas
107 Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108 Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109 Sosok Rendi Yang di Kagumi
110 Pahlawan?
111 Dukungan Dari Walikota
112 Ledakan
113 Kembali Ke Jakarta
114 Pemikiran Logis
115 Menemui Klien
116 Spin Internasional Industri
117 Tegas
118 Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119 Membantu Sesama
120 Bukan Pencitraan
121 Bos Yang Baik
122 Rencana Jahat Fang Guan
123 Pagi Hari dengan Drama
124 Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125 Bahagia?
126 Bertemu dengan Sang Ibu
127 Pembunuh Bayaran
128 Pembunuh Yang Cantik
129 Informasi
130 Pembunuh yang Ramah?
131 Bujuk Rayu Mei Ning
132 Kisah Baru di Jakarta
133 Bukan Kebetulan
134 Wanita Kuat
135 Rencana Perubahan
136 Revolusi?
137 Pahlawan Modern
138 Malik Ibrohim
139 Kemampuan Hacker
140 Pria Bodoh Atau Baik?
141 Bersikap Adil
142 Tak Kenal Ampun
143 Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144 Bijaksana?
145 Tugas Pertama
146 Kerja Rapi
147 Xiongshou atau Mei Ning?
148 Kecepatan Super
149 Melakukan misi Sendiri
150 Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151 Cinta?
152 Alasan Rendi
153 Tidak Terduga
154 Kebetulan Konyol
155 Kekuatan Penggoda Wanita?
156 Sugesti dalam Berbicara
157 Last Misi
158 Para Mafia Memburu Rendi
159 Kemampuan Kamuflase
160 Amarah
161 Ceroboh
162 Bukan Perpisahan
163 Para Pembunuh Bayaran
164 Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165 Serangan tak ada Habisnya
166 Penyelamat?
167 Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168 Pecah Perang
169 Pecah Perang 2
170 Terpojok
171 Mata Dewa
172 Kesempatan dalam Kesempitan
173 Sulis dalam Bahaya
174 Sulis Kritis
175 Kematian Tragis Danton
176 Akhir dari Para Mafia
177 Kabar Baik dan Kabar Buruk
178 Perubahan
179 Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180 Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181 Antisipasi
182 Menyadari Perubahan Rendi
183 Sulis Sembuh
184 Masalah Baru?
185 Dalam Bahaya?
186 Tidak Sesuai Rencana
187 Tak Seindah Kenyataan
188 Kembali
189 Mba Kunti Curhat?
190 Mengungkap Kebenaran
191 Kebenaran Terungkap
192 Selesai
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Pria Sepuh
2
Sistem SPIN
3
Dapat Motor
4
Hidup Baru
5
Jika Sudah Pergi Baru Terasa
6
Tangan Besi
7
Perasaan Masing-Masing
8
Kontrakkan
9
Belanja Kebutuhan
10
Mulai Akrab
11
Dapat Musuh?
12
Awal Keberanian Si Miskin
13
Sulis Yang Berbeda
14
Cemburu?
15
Preman Pasar
16
Amarah Rendi
17
Ketulusan Novi
18
Emas 10 kg
19
Harisman, Bos Preman Yang Bodoh
20
Teman Rasa Pacar
21
Sikap Yang Berbeda
22
Perseteruan
23
Saling Mengerti
24
Pengganggu Momen
25
Tubuh Darah
26
Tingkah Absurd Bawahan Rendi
27
Harisman yang Berbeda
28
Kebetulan
29
Regenerasi Tubuh Darah
30
Momen Absurd
31
Amarah Novi
32
Ternyata Salah Paham
33
Sikap Baik
34
Roda Penggerak
35
Pengusaha Brebes
36
Alam Bawah Sadar
37
Tentang Sistem
38
Rencana
39
Teringat Masa Lalu
40
Cerita
41
Pesona Uang
42
Terkejut
43
Kelepasan
44
Serangan
45
Kedekatan
46
Konyol
47
Ruko
48
Jantan
49
Sadis
50
Kebahagian Sejati?
51
Salah Paham?
52
Sosok Rendi
53
Musuh Yang Mengakui
54
Orang Tua Novi Yang Bersemangat
55
Laris Manis
56
Menyambut Rendi
57
Nilai Rendi Semakin Tinggi Di Mata Novi
58
Anak Buah Yang Baik
59
Pesta Kecil
60
Jalan Bertiga
61
Rencana Investasi Wisata
62
Rumah Mewah di Jakarta
63
Rencana Ke Jakarta
64
Meminta Ijin
65
Sistem Spin Hilang?
66
PT. Spin Company
67
Siapa Dia?
68
Perasaan Yang Dalam
69
Mba Kunti
70
Evolusi Otak Si Miskin
71
Terkejut Beberapa Kali
72
Rumah Mewah Rendi
73
Penampilan Orang Kaya
74
Sekelompok Wanita Dewasa
75
Kebetulan Yang Manis
76
Pengumuman
77
Kebetulan Lagi?
78
Ironi Seorang Istri Milyarder
79
Penyesalan Seorang Ibu
80
Tubuh Atletis
81
Mengunjungi Spin Company
82
Anak Orang Kaya? Anda Salah!
83
Penculik?
84
Pahlawan
85
Pikiran Positif
86
Lamborghini Veneno
87
Pengganggu
88
Rindu Kampung
89
Bertemu Pengemis
90
Menolong
91
Sampai di Kampung
92
Salah Peluk
93
Pemikiran Dewasa
94
Bawahan Yang Berbeda
95
Hari yang Melelahkan
96
Bencong Ternyata
97
Bos dan Bawahan Tidak ada Batasan
98
Masuk Sekolah Lagi
99
Kepandaian Rendi
100
Rencana Pembangunan
101
Rencana Membasmi Hama
102
Perintah Rendi Yang Mutlak
103
Bawahan Yang Sigap
104
Hal Positif
105
Pantang Mundur
106
Mulai Cemas
107
Proyek Besar Untuk Kampung Karbal
108
Tidak Memberi Ampun Pengganggu
109
Sosok Rendi Yang di Kagumi
110
Pahlawan?
111
Dukungan Dari Walikota
112
Ledakan
113
Kembali Ke Jakarta
114
Pemikiran Logis
115
Menemui Klien
116
Spin Internasional Industri
117
Tegas
118
Begitu Banyak Orang Yang Menderita
119
Membantu Sesama
120
Bukan Pencitraan
121
Bos Yang Baik
122
Rencana Jahat Fang Guan
123
Pagi Hari dengan Drama
124
Sebuah Rahasia Yang Terungkap
125
Bahagia?
126
Bertemu dengan Sang Ibu
127
Pembunuh Bayaran
128
Pembunuh Yang Cantik
129
Informasi
130
Pembunuh yang Ramah?
131
Bujuk Rayu Mei Ning
132
Kisah Baru di Jakarta
133
Bukan Kebetulan
134
Wanita Kuat
135
Rencana Perubahan
136
Revolusi?
137
Pahlawan Modern
138
Malik Ibrohim
139
Kemampuan Hacker
140
Pria Bodoh Atau Baik?
141
Bersikap Adil
142
Tak Kenal Ampun
143
Mei Ning tunduk Sepenuhnya
144
Bijaksana?
145
Tugas Pertama
146
Kerja Rapi
147
Xiongshou atau Mei Ning?
148
Kecepatan Super
149
Melakukan misi Sendiri
150
Kisah Cinta Rendi yang Begitu Rumit
151
Cinta?
152
Alasan Rendi
153
Tidak Terduga
154
Kebetulan Konyol
155
Kekuatan Penggoda Wanita?
156
Sugesti dalam Berbicara
157
Last Misi
158
Para Mafia Memburu Rendi
159
Kemampuan Kamuflase
160
Amarah
161
Ceroboh
162
Bukan Perpisahan
163
Para Pembunuh Bayaran
164
Pergerakan Para Pembunuh Bayaran
165
Serangan tak ada Habisnya
166
Penyelamat?
167
Rencana Musuh dan Rencana Rendi
168
Pecah Perang
169
Pecah Perang 2
170
Terpojok
171
Mata Dewa
172
Kesempatan dalam Kesempitan
173
Sulis dalam Bahaya
174
Sulis Kritis
175
Kematian Tragis Danton
176
Akhir dari Para Mafia
177
Kabar Baik dan Kabar Buruk
178
Perubahan
179
Tubuh Dewa dan Kemampuan Dewa
180
Kebahagiaan Orang Berbeda-beda
181
Antisipasi
182
Menyadari Perubahan Rendi
183
Sulis Sembuh
184
Masalah Baru?
185
Dalam Bahaya?
186
Tidak Sesuai Rencana
187
Tak Seindah Kenyataan
188
Kembali
189
Mba Kunti Curhat?
190
Mengungkap Kebenaran
191
Kebenaran Terungkap
192
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!