NovelToon NovelToon
Aku Tak Rela Dimadu

Aku Tak Rela Dimadu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:27.5k
Nilai: 5
Nama Author: UmiR

Melinda dan Rauf sudah menikah selama tiga tahun, tetapi sampai saat ini belum juga di karuniai seorang anak. tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, hingga membuat Tini-- Ibu mertuanya meminta Rauf-- putranya untuk menikah lagi.

"nak, menikalah dengan Sintia tanpa sepengetahuan istrimu!"

bagai disambar petir disiang hari, membuat tubuh Rauf terdiam kaku dengan perasaan yang gelisa. permintaan itu benar benar membuat Rauf dilema. disisi lain dirinya tidak ingin menduakan istrinya, tetapi disisi lain Rauf juga sulit untuk menolak permintaan sang ibu.

lantas, bagaimana kelanjutannya? apakah Rauf akan mengikuti ucapan ibunya? jika iya, lalu bagaimana nasib Melinda? serta, bagaimana perasaan Melinda setelah tau jika suaminya akan menikah lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 33

Rauf ber tanya pada dokter, kalau anaknya yang lahir laki- laki atau perempuan, dan dokter menjawab.

"Anak kamu perempuan, selamat ya." ucap dokter sambil bersalaman dengan rauf dan kedua orang tua sintia, dan ibu tini.

" Perempuan dokter.?" tanya rauf.

" Iya perempuan, dan anak bapak sehat." ucap dokter.

" Baiklah, saya permisi dulu."ucap lagi dokter.

" Iya dok silahkan.!" ucap rauf.

Ibu jana dan pak rustam. sudah masuk ke ruangan sintia, yang baru saja di pindahkan dari ruangan UGD.

Ibu tini, dan rauf juga ikut masuk ke ruangan sintia.

Dan rauf langsung mendekati bayinya, dan mencium keningnya. Begitu juga dengan ibu tini, mendekati cucunya, dan mencium pipinya.

"Mas, sintia belum menyediakan namanya, sintia minta mas yang akan memberi nama pada bayinya kita." ucap sintia.

" Iya rauf, siapa namanya?"tanya ibu tini.

" Baiklah, rauf kasih nama, Putri Atika." ucap rauf.

"Nama yang indah, Atika."ucap sintia.

Karena rauf dan melinda sudah bercerai, maka ibu tini, berniat untuk membawa sintia dan Atika ke rumah ibu tini di kota. dan ibu tini ingin membicarakan dulu dengan rauf.

"Rauf, ibu mau bicara dengan kamu di luar." ucap ibu tini.

" baiklah bu." ucap rauf.

Rauf, dan ibu tuni langsung keluar dari ruangan sintia.

" Ada apa bu, mengajak rauf keluar, apa yang ingin ibu bicara kan dengan rauf.?" tanya rauf.

" Rauf, kamu dengan melinda kan sudah bercerai, jadi ibu ingin membawa cucu ibu dengan sintia ke rumah kita rauf." ucap ibu tini.

" Tidak bu, rauf tidak setuju, anak sintia juga kan perempuan, jadi rauf akan menceraikan sintia juga, seperti melinda." ucap rauf.

" Tidak, ibu tidak setuju kamu menceraikan sintia, karena ibu tidak mau, berpisah di antara salah satu dari cucu ibu. termaksud Atika, ibu mau membawa cucu ibu ke rumah kita." ucap ibu tini.

" Tapi, bukannya ibu menginginkan cucu laki- laki.?" tanya rauf.

" sudah lah, rauf ibu malas berdebat dengan kamu, pokonya ibu tetap membawa sintia dengan Atika ke rumah kita." ucap ibu tini.

Dan ibu tini langsung masuk lagi ke dalam ruangan sintia.

" ibu, ibu ibu ." panggil rauf.

Ibu tini tidak mau mendengar kan panggilan rauf.

" Ahhh." ucap rauf dengan sangat kesal.

Rauf tidak masuk ke dalam ruangan sintia, rauf hanya duduk di luar ruangan.

" Rauf di mana bu.?"tanya sintia.

" Ada di luar sedang duduk." jawab ibu tini.

" sintia, kalau kamu sudah di boleh kan oleh dokter kembali ke rumah, kamu dan akila ikut ibu dan rauf ke kota ya." ucap ibu tini.

"Benar kah itu ibu.?" tanya sintia.

" iya, kita ke rumah ibu." ucap ibu tini.

" Terima kasih bu, tapi apakah rauf tidak akan menceraikan sintia." ucap sintia dan bertanya ke pada ibu tini.

" kamu tenang saja, ini semua ibu sudah bicarakan dengan rauf, lagi pula rauf dan melinda kan sudah bercerai." ucap ibu tini.

" Baiklah bu, sintia mau ke rumah ibu bersama atika, asalkan rauf tidak keberatan." ucap ibu tini.

Sintia merasa sangat senang, karena sebentar lagi sintia akan tinggal satu rumah dengan rauf.

dan sintia berkata di dalam hati.

" kamu kalah melinda, ternyata kamu tidak ada apa-apanya di banding aku, kamu hanyalah wanita yang bodoh, yang mudah di permainkan oleh rauf, dan aku yakin kamu tidak akan mendapatkan apa-apa dari harta kekayaannya rauf." ucap melinda.

Sintia tidak mengetahui, bahwa kekayaannya rauf tidak seberapa di banding kan dengan kekayaan melinda.

Dokter sudah mengijinkan sintia untuk kembali ke rumah, dan sintia pamit kepada ibu jana, dan pak rustam, untuk pergi dengan ibu tini ke kota.

" ibu, sintia pamit ya." ucap sintia kepada ibunya. sambil mencium tangan ibunya.

" iya kamu baik- baik ya di sana." ucap ibu jana.

" ayah sintia pamit ya." ucap sintia.

" iya nak, jaga kesehatan kamu dan cucu bapa." ucap pak rustam.

Rauf juga pamit kepada ibu jana, dan pak rustam sambil mencium tangan ibu jana dan pak rustam.

Setelah mereka berpamitan, rauf, ibu tini, sintia dan Atika masuk ke mobil rauf, dan mereka langsung pergi.

Selama perjalanan, ibu tini yang menggendong Atika, hingga sampai di rumahnya ibu tini.

Sampai di rumah ibu tini, sintia langsung di istirahat kan oleh ibu tini.

" Sintia, kamu langsung istirahat saja ya di kamarnya rauf, biar atika, ibu yang akan mengurusnya.

" iya bu, makasih, sintia lagi merasa kelelahan." ucap sintia.

Melinda sudah mendapat kabar dari kampung, bahwa sintia sudah melahirkan anak perempuan, dan di bawa oleh ibu tini kerumahnya di kota.

Dan melinda merasa begitu marah, mendengar semua itu, Melinda merasa tidak adil, karena sesuai perjanjian kalau anak melinda dan anak sintia perempuan, rauf akan menceraikannya, harusnya rauf adil, tidak ada yang di pertahankan.

" baiklah, kita lihat saja nanti, permainan baru saja di mulai." ucap melinda di dalam hatinya.

Keesokan harinya, rauf sudah siap-siap untuk ke kantor. dan sebelumnya rauf sarapan dulu, yang sudah di sediakan oleh ibunya.

" ibu kita cari pembantu yang untuk beres - beres di dapur, rauf tidak mau nanti ibu sakit karna kelelahan." ucap rauf.

" Kamu tidak usah khawatir ibu baik- baik kok. " ucap rauf.

" iya bu, bagai mana kalau kita telpon bibi ros, pembantu sintia di kampung." ucap sintia.

" Baiklah, kalau itu mau kalian ibu nurut saja." ucap ibu tini.

" Biar nanti sintia yang menelpon bibi ros, untuk datang ke rumah ini.

" Rauf pamit dulu ya, ibu, sintia, mas pegi dulu." ucap rauf kepada ibu tini, dan sintia.

" Sayang, ayah pergi kerja dulu ya." ucap rauf kepada atika, sambil mencium kening atika.

Selesai pamit, rauf langsung pergi dengan mobilnya, ke kantor.

Hari ber ganti hari, tidak terasa sudah tiga bulan sintia bersama rauf, dan menjalin rumah tangga dengan baik.

Dengan adanya kedatangan atika di rumahnya ibu tini, ibu tini merasa terhibur dan senang, tiap hari ibu tini menggendong atika ke luar rumah.

Dan tiba waktu di saat rauf ke kantor, ponsel rauf ketinggalan di kamarnya, dan sintia mencoba mengambil ponsel rauf, dan membuka semua nomor kontak yang ada di ponsel rauf.

Sintia menemukan nomor melinda, dan sintia mengambil nomor melinda untuk menelponnya.

tut.. tut.. tut

melinda mengangkat telpon dari sintia.

dan melinda tidak mengetahui, kalau yang menelpon adalah sintia.

" halo.. siapa ini." ucap melinda di telpon.

" halo, melinda, kamu pasti tidak mengenal saya." ucap sintia.

" emangnya kamu siapa." tanya melinda..

.

1
Endang Supriati
baru 3 thn aja udh kepo.bagus tegas kamu melinda pulang ke orang tua dulu biar aman dan tdk atress.
kalea rizuky
Melinda ttep aja lemah dan bego ya
Alina Bams
biasa saja.
sutiasih kasih
sdh cocoknya sintia... rauf... bu tini.... satu keluarga ogeb dan tak tau diri....
mrlinda mnding cerai dri rauf.... biar jdi gmbel abadi tuh....
sutiasih kasih
smoga sja melinda dgn sadar mepas suami bancinya.....
biar bu tini & rauf tau rasa....
sutiasih kasih
itukn mantu ksayanganmu bu tini....
g punya tata krama.... belagu.... pdahal g ada apa"nya di bandingkn dgn melinda....
menantu yg trzdolimi.... hnya krna blm punya kturunan...
sutiasih kasih
smua berantakan itu ulah ibukmu yg ogeb n egois rauf.... dan syangnya km jga igutan ogeb..... jdi laki" kok g punya prinsip....
sutiasih kasih
ada y mertua macan bu tini....
sutiasih kasih
hufff knapa mertua sprtimu g cpt kena azab bu tini...
Cookies
Naila ini yg beli kebun ibu ny Rauf Yach??
merry
jgn jgn Sintia x yg srh anton celakai Bpk y Melinda biar Melinda hncrr kan Sintia dh hncrin Melinda dgnn menikah dgnn rauf gk dicerain pula wlpun pyn ank cwe
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Kaka boleh coba baca karya aku ya, sepertinya Kaka akan suka ☺️🙏
total 1 replies
merry
ambil smuuu hartamu Melinda biar rauf dan istri mmy jdi gembel biar Sintia tmnin rauf dr nol mau gk jgnn pas rauf kaya mau jdi istri y
Nur Adam
lnjut
Yuli Yulianti
jgn jgn ad yg mengambing hitam kan Rauf
Nur Adam
lnjut
Aether
typo terus blok
Lee Mbaa Young
Syukurin.wong.lek tamak yo ngunu iku. akhire miskin
Aether
typo bjir
Lee Mbaa Young
syukurin... otewe gembel
Hanipah Fitri
Melinda jangan mau dikibuli si Raup dan ibu nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!