Menyesal?
Itulah yang dirasakan oleh Denis Arkana pria berumur 27 tahun yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nomor 1 di Asia.
Tapi itu semua hanya tinggal nama saja karena baru saja dikhianati oleh sahabat dan kekasihnya sendiri. Apa lagi ia dituduh sebagai tersangka pembunuh ibu kandungnya sendiri dan dijatuhi hukuman mati.
Denis sangat menyesal saat akan menjalani hukuman mati mengingat kelakuannya selama ini karena sudah durhaka kepads ibunya. Jika saja ia diberi kesempatan kedua maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatam itu.
Apakah ia akan diberi kesempatan kedua untuk mengubah takdirnya?? Ikuti kisah penuh konfliknya disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HeavenGirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAD | BAB 25
Arsen berdiri di belakang Denis melihat kepergian Sandro yang menaiki taksi ke rumah sakit menunggu perintah Denis selanjutnya. Sampainya di mobil Denis menyuruh Arsen untuk pulang, karena ia akan mampir ke suatu tempat sebelum pulang.
"Semangat buat ujiannya besok" ucap Denis sambil melajukan mobilnya tak menunggu balasan Arsen.
Arsen menatap mobil Denis yang sudah berlalu pergi dengan kaget, tak menyangka jika Denis akan memberinya semangat sebelum ia sidang tugas akhir besok.
~ Pelabuhan Kalibaru~
Ternyata tempat yang di kunjungi oleh Denis adalah pelabuhan Kalibaru di daerah Jakarta Utara yang memakan waktu 38 menit melalui jalan tol dari Jakarta Pusat.
Denis memarkirkan mobilnya di atas bukit, dimana di bawah sana adalah pelabuhan Kalibaru.
Ia mengambil teropong dan melihat keadaan di bawah sana dan ternyata sudah ada anak buah Kenzo atau anggota geng Ular Cobra yang sedang berjaga di bawah sana.
"20 orang" ucap Denis setelah menghitung berapa banyak jumlah geng Ular Cobra di bawah sana.
Sebelum turun ke sana Denis memakai topeng wajah tak lupa menganti pakaiannya dengan pakaian berwarna hitam, agar menyatu dengan suasana malam saat ini.
Saat akan turun hpnya berbunyi ada panggilan masuk dari Sandro.
Denis menolak panggilan tersebut tak lupa membuat pengaturan silent agar tidak ada kesalahan saat ia turun ke bawah untuk memberikan sedikit kejutan kepada Kenzo.
"Kapan sih bos datang?" tanya si A anggota anak buah geng Ular Cobra.
"Pasti bos masih bersama wanita-wanita itu di club" jawab si B sambil membuang asap rokok lewat mulut.
"Enak ya jadi bos. Mau sama perempuan mana tinggal pilih saja" tambah si C.
"Intinya ada uang semua bisalah" ucap si A.
Ketiganya sibuk bergosip mengenai kehidupan Kenzo dan tak menyadari jika Denis baru saja melewati belakang mereka, menuju ke arah kontainer yang mereka jaga sesuai perintah Kenzo.
Beruntung tidak ada anak buah Kenzo yang berkeliaran di dekat kontainer jadi dengan mudah Denis masuk ke dalam.
Saat didalam kontainer Denis kaget melihat isi kontainer yang ternyata adalah ribuan obat terlarang dan juga ada tumpukan 20 bungkusan besar ganja.
"Aku tak menyangka ternyata kamu akan menjalankan bisnis kotor ini Kenzo Arjuna" gumam Denis dengan suara pelan.
Denis mengeluarkan beberapa botol bensin dari dalam tas yang ia bawa, lalu menyiramnya di sekeliling kontainer dan sebelum keluar ia menyalakan api di bagian samping kontainer.
Saat keluar Denis hampir saja ketahuan, karena tiba-tiba saja ada beberapa anggota geng Ular Cobra yang sedang berjaga di sekitar sana.
Ia menyelinap ke dalam cela kontainer yang sangat gelap sehingga tak ada orang yang bisa tahu jika ia berada disana.
Deg..........deg........deg...........
Jantung Denis berdetak dengan cepat saat melihat salah satu dari 3 orang tadi berjalan ke arahnya dan berdiri didepannya. Denis sendiri menahan napas agar tak terdengar oleh orang itu.
"Hey apa yang kamu lakukan disitu" teriak salah satu temannya.
"Aku seperti melihat ada orang disini" ucap orang tadi.
"Itu pasti halusinasi kamu saja. Lagian dari tadi kita disini tidak ada orang yang lewat sini"
"Heemm! Mungkin juga"
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
Akhirnya orang itu pergi membuat Denis bisa bernapas dengan lega. Melihat keadaan sudah aman dengan cepat Denis bergegas pergi dari sana.
Phew...........
Denis membuang napasnya dengan kasar setelah tiba di atas bukit tempat ia memarkirkan mobilnya tadi.
Matanya menatap ke bawah dan seketika ia tersenyum menyeringai melihat api mulai keluar dari arah kontainer.
Duar...........
Tiba-tiba ledakan besar terjadi di bawah sana, membuat semua anggota geng Ular Cobra lari terbirit-birit menyelamatkan diri dari ledakan tersebut.
Sedangkan Denis tertawa bahagia melihat apa yang baru saja ia lakukan untuk menghancurkan bisnis Kenzo yang baru saja ia bangun.
"Selamat menikmati kerugian bernilai miliaran malam ini Kenzo! Hehehe" ucap Denis sambil terkekeh.
Denis kemudian memilih pergi dari sana karena sudah tak ada kepentingan lagi disana. Saat di tengah jalan tiba-tiba saja matanya menangkap sosok yang dikenalinya.
Cekiit.........
Bunyi decitan ban terdengar di jalan raya saat Denis mengerem mobilnya mendadak. Ia segera turun dari mobil dan berjalan menuju ke arah orang yang ia lihat tadi.
"Apa yang kamu lakukan disini malam-malam seperti ini?" tanya Denis dengan suara tinggi.
"De.....nis" lirih perempuan buta yang biasa Denis temui di taman.
"Kenapa kamu jam segini masih berkeliaran di luar! Apa kamu tidak takut diculik! Hah" bentak Denis.
Perempuan itu tercengang mendengar bentakan Denis barusan, meski ia tidak bisa melihat tapi ia yakin pasti saat ini Denis sedang emosi.
"Aku datang dengan kakak aku. Kebetulan dia lagi ke kamar mandi karena perutnya sakit" ucap perempuan itu sambil tersenyum manis.
"Beneran? Kamu tidak membohongiku kan?" tanya Denis dengan selidik.
"No Denis. Ayok duduk di sampingku" ajak perempuan itu.
Entah kenapa Denis tak bisa menolak ajakan perempuan didepannya, padahal selama ini ia sangat risih berdekatan dengan perempuan setelah ia kembali mengulang waktu.
"Sudah berapa lama kamu disini?" tanya Denis sambil menatap perempuan disampingnya.
"Uhmm! 10 menit mungkin" jawab perempuan itu.
"Heemmm"
"Kamu dari mana Denis?" tanya perempuan itu dengan suara lembut.
"Suatu tempat" jawab Denis dengan suara dingin.
Keduanya diam tak mengatakan satu kata pun setelah Denis menjawab pertanyaan perempuan tadi.
Denis yang merasa hpnya bergetar di saku celana segera mengambilnya dan melihat nama Sandro tertera disana.
^^^"Halo" ucap Denis sambil beranjak dari tempatnya.^^^
"Bos ada dimana?" tanya Sandro dari seberang.
^^^"Jalan pulang"^^^
"Apa bos jadi melakukan rencana malam ini?" tanya Sandro dengan cepat.
^^^"Sudah selesai" jawab Denis dengan suara dingin.^^^
"Oh baguslah bos" balas Sandro dengan suara lesu dari seberang tak bersemangat.
^^^"Mau ke club" tawar Denis seakan tahu jika saat ini Sandro sedang banyak pikiran.^^^
"Aku tunggu di ruangan biasa bos" balas Sandro.
^^^"Heemmm"^^^
Denis lalu mematikan panggilannya sepihak dan saat berbalik, ia melihat perempuan buta tadi sedang di tuntun seseorang ke cafe di depan sana dengan hati-hati.
Mungkin itu kakaknya, batin Denis.
Ia lalu pergi dari sana setelah melihat perempuan yang ia kenal tadi sudah aman dan bergegas menuju ke club Zeus tempat ia nongkrong dulu.
~ Basecamp Ular Cobra ~
Bugh.............bugh.............bugh...........
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
Entah sudah berapa banyak pukulan yang di dapat 20 orang anak buah Kenzo sedari tadi. Kenzo melampiaskan emosinya saat mendengar kontainer barangnya hangus terbakar.
"Beraninya kalian tidak becus menjaga barangku bangsat!" bentak Kenzo dengan suara menggelegar.
"Maafkan kami bos. Kami tidak tahu jika ada penyusup" ucap salah satu dari mereka.
"Anj**g kalian semua" maki Kenzo dengan suara tinggi.
"Cambuk mereka semua" teriak Kenzo dengan tatapan berkilat tajam.
Bos kami minta ampun bos
Jangan hukum kami bos
Bos tolong maafkan kami
Bos jangan hukum kami bos. Bos
Teriakan 20 anak buah Kenzo serentak meminta ampun agar jangan dihukum tapi tidak dihiraukan Kenzo.
Ia malah beranjak pergi dari sana, karena harus mengurus masalah tadi yang membuatnya rugi hingga miliaran.
"Hubungi Jason dan suruh dia datang ke sini" titah Kenzo dengan suara dingin.
"Baik bos" ucap Ando dengan patuh.
Sampainya di ruangannya Kenzo dan Ando lalu membahas masalah tadi dan tak berapa lama Jason pun masuk ke dalam.
"Bos" panggil Jason.
"Cari tahu siapa yang berani membakar barangku barusan" titah Kenzo dengan tatapan berkilat tajam.
"Baik bos"
"Urus masalah di pelabuhan jangan sampai polisi tahu"
"Sudah aku urus bos"
"Good. Aku mau secepatnya kamu bawa orang yang sudah membakar milikku ke hadapanku" ucap Kenzo dengan tatapan membunuh.
"Akan aku usahakan bos"
Setelah itu Jason berlalu pergi dari sana untuk melakukan perintah Kenzo tadi. Ando sendiri hanya diam saja menunggu perintah dari Kenzo.
~ Zeus Club ~
Bunyi dentuman musik DJ menyambut kedatangan Denis di club Zeus dengan lautan manusia yang sedang berjoget di lantai dansa.
Ia lalu menuju ke lantai 2 tempat VIP yang biasa ia tempati jika datang ke sana.
"Selamat datang tuan Denis" ucap seorang pelayan perempuan dengan suara menggoda.
"Pergi dari hadapanku bi**h" desis Denis dengan suara dingin.
Pelayan itu bergegas pergi dari sana tak membantah ucapan Denis. Sedangkan Denis ia masuk ke dalam ruangan VIP dimana sudah ada Sandro.
"Bos" ucap Sandro dengan suara bergetar.
"Katakan" ucap Denis mengambil tempat di seberang Sandro.
"Aku gagal bos..........hiks hiks hiks.........aku gagal menjaga adikku bos........hiks hiks hiks" lirih Sandro sambil menangis.
"Apa yang terjadi?" tanya Denis dengan suara dingin.
"Ara bos............hiks hiks hiks........Ara hamil bos........hiks hiks hiks" ucap Sandro sambil menangis histeris.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
To be continue.............