Disclaimer : Semua cerita karangan semata, penamaan tokoh, visual, dan alur cerita semua murni imajinasi othor semata. Jangan lupa kasih apresiasi buat othor ya Like, Comment, Gift, Vote and SUBS!! SARANGHAEYO ♡
-----------------
Sinopsis :
Farah Lee adalah anak angkat salah satu keluarga besar di Negara S. Walaupun hanya anak angkat, Farah merupakan gadis kesayangan di Klan Kaviandra. Sifatnya yang periang dan tidak mudah menyerah membuat dia berjuang keras dalam memperjuangkan cintanya pada pria yang jadi Kakak angkatnya, Keenan Kaviandra.
Keenan atau yang lebih dikenal Mr. K, adalah pria yang cukup memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis di Negara S. Dia juga merupakan pembunuh bayaran paling kejam di jaringan hitam. Malang tak pernah menunjukkan dirinya, dia harus terlibat cinta satu malam dengan adik angkatnya.
Akankah cinta bersemi diantara keduanya? Atau justru bertepuk sebelah tangan?
Jangan lewatkan pesona kisah asmara keduanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayang aku ga?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 25 # Kesepakatan
-----------------------------------
Masih di ruangan dosen Farah, gadis itu masih saja menunjukan raut wajah ditekuknya. Dia tidak menyukai dosen Victor yang terang-terangan menjebaknya sekarang. 'Mengapa Meishya bisa tergila-gila sama Dosen ini?!'
"Aku hanya ingin meminta bantuanmu!" Dosen Victor berbicara serius di depan Farah yang diperkirakan masih memendam kekesalan.
"Kenapa harus aku?!" cicit Farah menolak. "Kenapa gak sama yang lainnya aja sih? Temanku Meishya pasti sangat senang menerima permintaan Bapak!" sungut Farah semakin menunjukkan ketidak sukaannya.
"Aku hanya mau kamu yang melakukannya!" tukas Victor terdengar menekan seperti kakak sepupunya jika sedang marah.
Farah tertegun sejenak, dia memperhatikan lekat raut wajah dosennya yang super serius dan kini melepas kacamata tipisnya. 'Aaarrkk! Dia ga kalah ganteng ternyata kalo dibuka kacamatanya. Pantas saja Meishya tergila-gila sama doi. Eh tapi sayangnya masih kalah jauh ama Ayang aku! Hihi...'
"Huh!" Dosen Victor menghela nafas dan beringsut duduk menyandar di kursinya. "Maaf sikap aroganku barusan."
Farah mengernyitkan keningnya bingung. "Emang bantuan apa sih ampe bela-belain jebak nilai aku!"
Dosen Victor terkekeh dengan sikap Farah yang semakin lama semakin membuat dia jatuh hati. "Ini mengenai─"
"Apaan sih, cepatlah pak! Time is life!" berang Farah semakin gemas terus di tarik ulur oleh dosennya. "Jika aku telat pulang, aku bisa digantung keluarga Kaviandra, Bapak sudah tahu sendiri bukan?!" Farah semakin membuat keadaan mereka memanas, dia sendiri mengada-ngada membuat keluarganya sedikit terlihat jahat padanya.
"Ck," decak dosen Victor kesal, dia ingin mereka berbincang jauh lebih lama lagi. Tapi, kenyataannya gadis incarannya tidak menyukainya. "Aku ingin kita bekerja sama, hanya malam ini saja!"
"Kamu akan mendapatkan ujian perbaikan, aku pastikan nilaimu tidak akan mengecewakan keluarga Kaviandra. Selain itu, aku tidak akan memberitahukan pasal sikap aroganmu pada orang tua angkatmu."
"Lalu, anda meminta apa?" tanya Farah segera dengan raut wajah yang mulai awas. "Jangan macam-macam denganku!" ancam Farah segera sebelum dosennya meminta hal yang bukan-bukan.
"Aku hanya meminta kamu untuk menjadi pacar pura-puraku, malam ini saja!" Dosen Victor segera berujar dengan tatapan nanar menatap Farah yang melotot kearahnya.
Deg!
'Wait a minutes?!' Farah terpaku sejenak, dia sepertinya salah mendengar dengan penuturan dosennya.
"Kamu sedang tidak salah mendengar!" Seolah tahu apa yang dipikirkan oleh anak muridnya, dosen Victor kembali membenarkan kalimatnya. "Jadilah pacarku semalam ini!"
"Anda gila!" lirih Farah tidak percaya.
"Ehm..." Dosen Victor mengusap kasar wajahnya. "Aku memang gila Farah! Aku dijodohkan orang tuaku, tapi aku tidak mau!" tuturnya kemudian membuat Farah mengatupkan bibirnya segera.
"Pppfftt!" Farah menahan diri untuk tidak tertawa.
"Aku tahu, kamu akan menertawakanku. It's okay!" rutuk dosen Victor membuang wajah dengan rona merah sudah terlihat di kedua netra Farah.
"Hahaha, anda salah orang untuk menjadikanku kambing hitam di dalam kehidupan Bapak!" Farah tertawa sejenak, dia langsung menolak untuk membantu hal yang tidak masuk di Haikal itu.
"Kamu jangan salah sangka, ini hanya bisnis semata!" Dosen Victor tidak ingin menyerah, dia harus membuat Farah menyetujuinya. Selain benar untuk menggagalkan perjodohannya, dia juga secara tidak langsung ingin lebih dekat dengan wanita incarannya. Walaupun cara ini salah, tidak ada salahnya untuk dicoba.
"Aku berjanji, kita hanya akan berperan sebentar saja disana." ucap dosen Victor kembali menatap sendu kearah Farah.
Tiba-tiba saja gadis itu merasa kasihan pada dosennya. 'Apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika sampai Kakak mengetahui kelakuanku ini? Akan jauh lebih berbahaya kena hukuman Kakak dibanding dosenku! Tapi nilaiku ini juga penting!!'
"Bagaimana? Hanya malam ini saja, aku mohon, hanya kamu yang cocok dengan peran ini!" bujuk dosen Victor membuyarkan lamunan Farah.
'Hanya aku? Why? Agak lain dosen gue ini...' batin Farah semakin bergemuruh hebat, dia bagai berada di ujung jurang. Sisi lain dia seolah tengah di tatap nyalang oleh kakak sepupunya, di sisi lainnya dia menatap asumsi publik mengenai prestasi anjloknya dan memalukan nama baik keluarga angkatnya. 'Aaarrghh!'
"Baiklah!" Farah membuka suara dengan tatapan sinis.
"Benarkah?" Dosen Victor terlihat tidak percaya dengan jawaban Farah yang mau mengikuti kemauannya.
"Ya, dengan syarat dan ketentuan berlaku!" Farah menekan jari telunjuk di meja kerja dosennya.
"Boleh, apa syaratmu?" Tidak menyangka dosen Victor akan sambutan Farah padanya, hatinya seolah meledak di penuhi jutaan bunga-bunga asmara di tiap sudut relung jiwanya. 'Apapun akan aku penuhi Farah, seandainya kamu tahu... Sejujurnya, aku memilihmu... Karena aku menyukaimu...'
"Seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya, nilaiku aman terkendali tanpa perlu anda beritahu Bibiku!" Farah mulai mengajukan beberapa persyaratan. Terlihat dosen Victor mengamati seksama anak muridnya. "Kedua, hanya boleh mengenalkan aku wanitamu. Tidak ada hal lainnya, tidak ada adegan tambahan yang berlebihan."
Dosen Victor mengangguk setuju tanpa kata, Farah kembali mengambil ancang-ancang untuk syarat berikutnya. "Ketiga, rahasiakan hal ini dari siapapun juga! Jika sampai keluargaku mengetahuinya, maka bukan aku yang akan membuat perhitungan dengan anda, anda pasti sudah mengerti kemungkinan apa yang terjadi jika keluargaku tahu kamu memanfaatkanku!"
Dosen Victor sedikit menelan ludahnya saat Farah menekan setiap kata dan kalimatnya. Siapa yang tidak tahu keluarga Kaviandra? Keluarga terbesar kedua di negara S dengan kekuatan militernya setara dengan kekuatan militer pemerintah pusat negaranya. Akan sangat berbahaya memang berurusan dengan salah seorang bagian dari keluarga itu.
"Aku mengerti Farah, terima kasih sudah mau bekerja sama membantuku kali ini!" Dosen Victor berujar sendu setelah Farah menyelesaikan bagiannya.
"Hm, satu hal lagi... Beritahukan semua detailnya via email saja. Kita akan bertemu di tempatnya langsung!" Farah kembali menatap dosennya tajam. Beberapa hari bersama prianya, rasanya dia mulai terkontaminasi memiliki jurus menekan lawannya. "Jika tidak ada hal lain, maka aku permisi sekarang!" Farah bangkit dari kursinya, dia keluar tanpa ada kata tambahan membuat dosen Victor termangu di tempat dengan sikap yang baru diketahui sekarang mengenai Farah Lee.
"Aku tahu, hehe!" Dosen Victor terkekeh bermonolog sendirinya. "Kamu memang sangat sulit aku dapatkan. Jarak pemisah antara kita terlalu jauh, kamu berada di puncak, dan aku setengahnya saja tidak ada. Hahaha... Tapi, aku pastikan perasaanku padamu nyata... Aku sangat menyukaimu Farah Lee!"
Dosen Victor menatap wallpaper ponselnya, dia tersenyum miring. "Apa aku diperbolehkan berjuang mendapatkanmu Farah Lee?" Dosen Victor mengusap layar perlahan, foto cantik seseorang yang tengah menggigit penanya menjadi foto wallpaper ponsel pintarnya. Ya, foto gadis itu adalah foto Farah Lee yang diam-diam dosen Victor ambil saat dia mengajar di kelas.
***
Hotel Emperor, 09.00 PM.
Seluruh pengunjung pelelangan riuh berhamburan keluar ruangan setelah mendengar suara tembakan yang berasal dari senjata api yang entah dari mana berasal. Pasalnya ruangan pelelangan juga dibuat gelap gulita saat ini. Kesemua peserta pelelangan serentak menyalakan ponsel untuk menuntun jalan menuju pintu evakuasi merayap perlahan, mengetahui bahwa ada penjahat di antara mereka, maka mereka menjadi mawas diri.
"Siapa yang berani membuat kekacauan ini?" tanya si pemilik acara pelelangan yang tak lain adalah Mr. Wei Long, atau dikenal dengan panggilan Mr. Black di jaringan hitam.
"Jika saya tidak salah tebak, sepertinya Mr. K, satu-satunya orang yang berani terhadap kita!" sahut anak buah Mr. Wei menunduk di hadapan tuannya yang masih terlihat tenang.
"Heh!" Mr. Wei menyeringai, menatap salah satu meja pengunjung yang sudah dia targetkan sebelum pelelangan di mulai. "Lakukan apapun, aku tidak sudi memberikan barangku secara cuma-cuma pada Si Bedebah pencuri kurang ajar Mr. K!"
"Noted!"
Anak buah tuan Wei menyebar dan bersiap melawan. Pertempuran dari dua belah pihak tidak terelakan lagi, bunyi tembakan semakin membabi buta. Bisa dipastikan korban sudah mulai berjatuhan saat ini juga.
DOR!
Anak buah Keenan tengah mendominasi ruang pelelangan. Nilai plusnya adalah mereka tidak masalah dengan kondisi gelap gulita. Dengan bantuan EYES, mereka dengan sangat jelas bisa membidik targetnya. Keenan menyeringai, dia sudah tahu di mana obat XY diletakan. Dengan lihai dan tanpa perlu effort berlebihan Keenan sudah mendapatkan koper hitam yang berukuran sedang berisi satu set serum XY.
Bruk!
Anak buah tuan Wei tumbang di hadapan Keenan. "Thank you!" ucap Keenan mengejek dan mendapatkan apa yang ia inginkan setelah menghabisi anak buah Mr. Wei yang bertugas menjaga barang. "Ken!"
Dengan sigap Ken menuju tempat tuannya. "Bawa barang ini dengan segenap nyawamu, serahkan pada Sam!"
"Noted!"
Tanpa Keenan sadari bahwa dia juga sedang diawasi pihak musuhnya. Tuan Wei adalah penjahat kelas atas, dia adalah penjahat yang sulit didapatkan. Pengalamannya lebih banyak dibanding Keenan yang baru terjun beberapa tahun kebelakang di jaringan hitam. Mr. Wei menyeringai saat barang miliknya berhasil dicuri oleh musuhnya.
"Hyu!" Mr. Wei memanggil salah satu algojo terbaiknya. "Aku sudah meracuni Si Bedebah itu, bawakan kepalanya padaku saat ini juga!" titah tuan Wei dingin dan menekan pada anak buahnya.
"Dengan senang hati, Tuan!" Hyu bergegas mengisyaratkan tangan pada beberapa anak buah yang akan dia ikut sertakan dalam mengeksekusi musuh mereka.
Bagi kelompok Black Shadow, kelompok Keenan adalah pemain bau kencur. Mereka tidak ada apa-apanya jika bukan karena memiliki teknologi penunjang yang diciptakan Keenan bernama EYES. Padahal, Keenan sendiri sudah mengupgrade kemampuannya beserta anak buahnya, predikat pembunuh berdarah dingin termahal itu bukan hanya sekedar nama yang disematkan orang-orang padanya. Mereka belum bertemu langsung saja dengan Keenan!
--- To be continue ---