NovelToon NovelToon
Cherish My Love!

Cherish My Love!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen Angst / Keluarga
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Writle

Masa remaja, masa yang penuh akan rasa penasaran, rasa ingin mencoba dan juga rasa yang sulit dimengerti bernama Cinta.
Ini adalah kisah Cinta enam orang remaja SMA, dengan segala problematika mereka yang beragam rasanya.
Pahit, asam dan manis seperti rasa Jeruk, Blueberry dan juga Cherry.

Yuk ikuti keseruan cerita mereka di sini. 🐢

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Writle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hina

...🫐🫐🫐...

Entah sekuat apa tonjokannya, yang jelas Leon Dominic terkapar tak sadarkan diri setelah terbatuk darah.

“Bajingan!” Kata Ari pada pria itu sebelum pergi membawa Yuri ikut serta pergi bersamanya.

Yuri pasrah saja ditarik entah ke mana oleh Ari, ia juga menurut ketika Ari menyuruhnya duduk di boncengan sepeda, pikiran yang kalut membuat Yuri menyenderkan kepalanya di punggung Ari, tak lupa tangannya juga mengalung di pinggang pria itu.

Ari memelankan kayuhan sepedanya, jantungnya bergemuruh entah kenapa.

Mereka sampai di sebuah rerumputan hijau di bawah pohon di pinggir danau, dia menggelar brosur minimarket yang ia dapatkan saat berbelanja tadi.

“Ayo duduk di sini.” Ajak Ari kepada Yuri yang sejak tadi berdiri, Yuri pun menurut mengikuti perintah Ari.

Melihat rok yang dipakai Yuri cukup pendek, Ari membuka hoodienya menyisakan dalaman kemeja coklat pastel yang dipakainya, ia sodorkan bajunya itu kepada Yuri.

“Untuk kamu, kalau mau dititupi.”

“Terimakasih.” Yuri yang mengerti apa maksud Ari langsung menyelimuti kakinya dengan hoodie Ari.

Ari beranjak ke sepedanya, Yuri kira Ari mau meninggalkannya tapi ternyata Ari kembali dengan 4 kotak susu.

“Mau yang strawberry, atau coklat, Vanilla atau Taro?” Tawar Ari mengulurkan 4 kotak susu kemasan itu pada Yuri.

“Blueberry.” Jawab Yuri

(-_-) Beginilah kira-kira ekspresi Ari sekarang.

“Yasudah strawberry saja.” Putus Ari pada akhirnya.

Yuri tersenyum jahil “Kenapa menawarkan kalau kamu sendiri yang memutuskan.”katanya.

“Oh kalau begitu kamu mau yang coklat?”

“Tidak juga, aku mau yang strawberry.” Balas Yuri Lagi.

Ia tertawa kecil melihat Ari yang tampak bingung dan sedikit kesal, merasa senang bisa menjahili lelaki itu.

‘Kenapa perempuan susah sekali dimengerti?’ teriak Ari dalam hati.

...🫐🫐🫐...

Mereka diam, tenggelam dalam pikiran masing-masing, Ari yang ingin bertanya tapi tidak mau menyinggung gadis di sampingnya, dan Yuri yang bersyukur bahwa Ari datang di saat yang tepat dan tidak membahas kejadian yang ia lihat.

“Oh aku bawa ini tadi.” Yuri memberikan kotak bekal miliknya yang sempat ia bawa di tasnya tadi.

Ari membuka kotak bekal itu dan melihat isinya yang ditata sedemikian rupa sepertinya membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkannya.

“Ini buat si Brengsek itu?” Tanya Ari.

Yuri tersenyum kecut. “Bukan, itu buatku sendiri, Leon selalu membeli snack yang tidak aku sukai, jadi aku bawa bekal sendiri.”

“Oh kalau begitu kamu makan saja.” Ari khawatir juga, gadis itu pasti belum sempat makan apapun tadi mengingat acara pikniknya yang berubah jadi tragedi.

Gadis itu menunduk sedih, “Aku sudah tidak berselera makan, tapi kalau kamu nggak mau makan juga, yaudah buang aja “ katanya dengan suara melemah.

Ari melihat perubahan ekspresi di wajah Yuri, tentu saja ia akan dengan senang hati mencicipi bekal Yuri, siapa juga lelaki yang tidak akan senang mencicipi masakan crushnya sendiri.

Ari mengambil sumpit yang sudah ada di dalam kotak bekal itu, lalu mencicipi bekal buatan Yuri, disampingnya Yuri mencuri-curi pandang pada Ari ingin tahu reaksi lelaki itu saat mencicipi masakannya, dilihatnya mata Ari berbinar, ia tampak lahap menyuap dari kotak bekal itu.

“Enak.” Kata Ari tersenyum dengan pipi menggembung dipenuhi nasi dan tamagoyaki. Yuri yang merasa temannya itu konyol sekali. Tak kuasa menahan senyumnya, ia akhirnya terkikik geli.

“Bukan enak itu, kamu nya aja yang lapar.”

“Aku udah sarapan.” Jawab Ari setelah menelan habis kunyahan di mulutnya.

“Emang enak kok serius, ini mah ambu juga kalah.”

Yuri tersenyum tipis, memang dia sedikit percaya diri dengan masakannya kali ini, karena dia pernah ikut les memasak, atas perintah sang Ayah tentu saja.

“Terima kasih.” Kata Yuri pada Ari.

“No, harusnya arigatou.” Kata Ari tiba-tiba.

“Hah?” Tentu saja Yuri bingung mendengarnya.

“Iyaa harusnya arigatou bukan terimakasih, watashi bukan aku, anata bukan kamu.” Yuri terdiam mendengar kalimat Ari ini.

“Ini kayak bukan Lo” tambah Ari lagi. Dia kembali pada setelan awalnya, karena tanpa sadar ia juga ikut jadi berbahasa baku aku kamu dengan Yuri barusan.

“Aneh tahu, cara ngomong gue itu aneh, freak, makanya gue berhenti.” Kata yuri sambil mendongkak, menatap langit biru yang sedikit tertutup dahan dan daun pohon.

“Nggak ada yang aneh dari menjadi diri lo sendiri.” Kata Ari. Yuri menoleh, menatap Ari tepat di matanya.

Hening beberapa saat membuat Yuri memandang ke depan, hamparan danau itu terasa menenangkan, sampai Ari kembali angkat bicara.

“Sorry ya.”

“kenapa?”

“Sorry soal waktu itu gue bilang lo cengeng nangisin karakter fiksi, padahal gue juga sering nangisin hal-hal kecil, kayak bias gue yang akhirnya post setelah seminggu nggak post aja gue tangisin.”

Yuri tertawa lepas mendengar pengakuan si teman sekelas.

“Nggak papa, sorry juga gue bilang lo nggak punya hati.”

“Bukan gitu ih!” Kata Ari pura-pura marah.

“Hhaha oke-oke gue ulang.” Balas Yuri

“Nggak papa, gomen juga watashi bilang anata nggak punya hati.” Katanya lagi mengulangi ucapannya dengan bahasa yang berbeda.

“Nah ini baru Yuri, kalau yang tadi itu Yuli.”

“Hhahaha.” Yuri tertawa kembali, sedangkan Ari tertegun mengagumi tawa Yuri, yang entah kenapa terlihat cantik sekali.

Setelah tawanya terhenti, Yuri kembali menoleh kepada Ari, “Anata nggak jijik sama Watashi?”

Ari yang terciduk sedang memandangi segera mengalihkan pandangannya. “Nggak tuh, jijik kenapa memangnya?”

“Yang tadi-,”

“Yang menjijikkan itu ya si Cowok Brengsek tadi, lo itu cuma korban,” potong Ari sebelum Yuri menyelesaikan kalimatnya.

“Terimakasih,” balas Yuri sambil tersenyum lega.

Kemudian dengan ragu-ragu Ari bertanya, “Terus gimana?” katanya.

“Gimana apanya?” Balas Yuri.

“Ya gimana Lo sekarang, itu si brengsek nggak mungkin pingsan terus kan?”

Yuri tersenyum pahit, benar juga dia baru ingat. “Leon,” kata Yuri kemudian.

“Hah?” balas Ari.

“Namanya Leon Dominic, dia partner kerja Daddy. Aku ini ibarat syarat transaksi mereka.”

Ari terdiam, rupanya begitu. Ari merasa bersalah, ia sempat berpikir kalau rumor yang beredar di sekolah itu benar adanya. Tapi ternyata Yuri juga terpaksa karena disuruh Ayahnya.

“Terus kenapa Lo diem aja?,” Ari memberanikan diri bertanya.

“Diem?” jawab Yuri tidak mengerti.

“Kenapa Lo diem aja waktu temen-temen gossipin Lo yang nggak-nggak?”

Yuri tertawa kecil, “Karena nggak ada gunanya,” jawabnya kemudian.

“Sekeras apapun kita berusaha buat menjelaskan, orang yang nggak suka sama kita bakal tetep benci dan menyebarkan kebencian. Jadi ya buat apa juga buang-buang tenaga.” Lanjut Yuri lagi.

Ia menghela napasnya, “Lagian yang mereka bilang ada benarnya, sekarang secara tidak langsung Watashi memang udah jadi hak milik Leon.”

Yuri mengusap-usap bahu dan lehernya kasar sampai memar kemerahan, “ Bahkan dia udah ninggalin tanda di mana-mana, Gue udah kotor, hina, udah mirip pelacur,” katanya, dengan air mata yang mulai kembali mengalir ke pipinya.

...☆🍊🫐🍒☆...

1
Mr.sun
🫣
moodbooster🐝
menarik, penggunaan bahasa sangat bagus dan penulisan sangat rapih👍🤍
Writle 🐢: Terimakasihh. 🤍🐢
total 1 replies
Mada Rabka
ceritanya baguss, unik, menceritakan dua pasangan yang berbeda, mantapp 👍🏼semangatt tor 🐢♡
Qaidarra: salken kak
Writle 🐢: Terimakasihh. ♡🐢
total 2 replies
Mr.sun
masih lucu aja 😆
Writle 🐢: Tidak kepikiran jokes lain. 😌☝🏻
total 1 replies
Mr.sun
🤭
Mr.sun
Pepet terus jangan kasih kendorr
Mr.sun
nyaman bangett keliatannya
Mr.sun
semangattttt 🤍
Writle 🐢: Terimakasihh lagii. 💚🐢
total 1 replies
Abu sidiq
Sudut pandang utamanya sering berubah-ubah dan banyak penggunaan bahasa asing jadi sedikit membingungkan, tapi masih lumayan untuk dibaca saat gabut.
Mr.sun
hampir ke Isekai oleh truk Kun
Writle 🐢: Truck chan~
total 1 replies
Mr.sun
kewwreen
Mr.sun
semangattttt🫶🏼
Writle 🐢: Terimakasihh. 💚🐢
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!