NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Desa

Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengasuh
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: moms arka

Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Setelah selesai pentas kemudian kami pergi ke sebuah restoran ayam tepung untuk makan siang, di dalam mobil, Shaka kelihatan bahagia banget, dia menceritakan berbagai hal yang dia rasakan saat tadi tampil.

"kak emang benar tadi aku baca puisinya bagus kak?" tanya shaka padaku

"iya, Shaka tadi bagus banget baca puisinya" jawabku

"tadi tuh sebenarnya aku deg degan sih kak, tapi aku berusaha sebaik mungkin, seperti kakak bilang" ucapnya lagi

"ya kamu memang anak pintar Shaka," jawabku lagi.

"tapi kenapa tadi kamu menyebutkan kakak, bundanya kamu diatas panggung, kakak kan jadi malu Shaka," lanjut ku lagi.

"ya maaf kak, tapi aku bilang begitu karena aku pingin kakak jadi bundaku," ucap Shaka sambil menunduk.

"ya lain kali jangan gitu lagi yah, orang-orang kan jadi ngiranya Kakak bundanya Shaka beneran" ucapku lembut sambil mengelus puncak kepala Shaka.

"iya kak" jawabnya

Tak terasa mobil sudah sampai di restoran, kemudian kami masuk dan langsung memesan makanan.

tak lama kemudian makanan yang kami pesan sudah datang, Shaka makan dengan lahapnya,

"Shaka tar pulang dari sini papi mau langsung ke kantor ya, Shaka pulang ke rumah sama kak Nurul ya!" ucap tuan Arjun.

"ga ah, Shaka ikut aja ah ke kantor papi," jawab Shaka.

"Shaka kan tadi dah tampil, pasti kecapean, lebih baik istirahat aja di rumah," ucap Arjun lagi.

"istirahatnya kan bisa di ruangan papi," jawab Shaka lagi.

"yaudah deh kalau maunya Shaka begitu," ucap tuan Arjun lagi mengalah.

setelah kami menyelesaikan makan siang, kemudian kami menuju kantor tuan Arjun, tuan Arjun langsung menuju ruangannya sementara aku dan Shaka mengekor di belakangnya, di tengah jalan aku bertemu dengan Dimas, tapi dia tidak menyapaku, dia hanya menatapku sekilas, aku bingung, apa karena kejadian di mall tersebut dia marah padaku ya, pikirku,

sesampainya di ruangan tuan Arjun Shaka minta istirahat di ruangan pribadi tuan Arjun, aku pun menemaninya, sementara tuan Arjun langsung duduk di kursi kebesarannya untuk bekerja, setelah Shaka terlelap, aku beranjak dari ruangan pribadi tuan Arjun, aku pamit ke pantry menemui teman temanku,

"tuan, Shaka sudah tidur, kalau gitu saya ijin dulu ke pantry untuk menemui teman temanku" ucapku pada tuan Arjun.

"kenapa kamu ga tidur juga?, kamu juga kan pasti kecapean dari pagi tadi mengurus Shaka" ucap tuan Arjun

"aku tidak ngantuk tuan" jawabku, pikirku mana mungkin aku tidur di tempat tidur majikanku sendiri, itu kan ga sopan.

"ga ngantuk, atau kamu pengen ketemu sama pacar kamu itu?" ucap tuan Arjun lagi.

"ga ngantuk tuan, dan juga saya ga punya pacar tuan," jawabku agak kesal

"yaudah deh terserah kamu" ucap tuan Arjun cuek.

setelah itu aku pergi ke pantry menemui teman temanku, tapi disana aku tak menemukan gina.

"mbak Rere gina kemana ya?" tanyaku ke mbak Rere temanku.

"gina dari kemarin ga masuk, dia sakit katanya," jawab mbak Rere.

"sakit apa yah mba?" tanyaku lagi.

"kurang tahu juga sakit apanya," jawab mbak Rere.

"ya udah makasih mbak" ucapku sambil duduk dan mengambil hp ku di saku celana.

"tut...tut...tut...." ku pijit tombol hp ku untuk menghubungi gina.

"halo" ucapku setelah panggilan ku diangkat.

"…..........."

"gin kamu ga masuk kerja? Katanya kamu sakit? Sakit apa? Tanyaku.

"............."

" dah ke dokter Lom?" tanyaku lagi

"............."

"yaudah deh cepet sembuh ya, tar kalau di izinin aku mampir deh ke kosan" ucapku sambil menutup sambungan telepon,

aku beranjak dari dudukku untuk mengambil minum.

"sakit apa dia?" tanya mbak Rere.

"dia demam mbak" jawabku

"kamu mau nengok dia?" tanya mbak Rere lagi.

"ga tahu mba, tar ijin dulu ke tuan Arjun" jawabku lagi.

kami mengobrol ngalor ngidul, tapi tiba tiba hp ku bergetar ada tanda ada panggilan.

ternyata sang bos yang memanggilku, segera ku geser tombol hijau di hp ku.

"ya halo tuan, assalamualaikum" ucapku

"cepat ke ruangan saya" jawabnya di seberang telfon.

kemudian aku segera menuju ruangan tuan Arjun, "tok....tok....tok....." aku mengetuk pintu.

"masuk" suara tuan Arjun menyuruh masuk.

kemudian aku masuk dan bertanya, "Shaka sudah bangun tuan?" tanyaku sambil celangak celinguk mencari keberadaan Shaka.

"belum" jawabnya santai.

"tadi tuan menelfon ku menyuruh kemari buat apa?" tanyaku heran.

"ya ga ada apa apa, dari pada kamu ngerumpi ga jelas dengan teman-temanmu itu, mending duduk disini nemenin saya" jawabnya enteng.

"hah" aku melongo ga percaya dengan yang di ucapkan tuan Arjun barusan.

"sana duduk di sofa" ucapnya lagi.

aku kemudian menurut saja apa yang di perintahkannya, aku duduk sambil memainkan handphone ku,

"tuan, boleh ga hari ini aku ijin mampir ke kosan ku?" tanyaku takut-takut.

"mau apa?" mau pacaran?" jawabnya.

"bukan tuan, gina teman ku sakit, aku mau menengoknya," ucapku lagi.

"yaudah tar lo Shaka dah bangun di antarin sama mang Udin, tapi jangan lama-lama, kasihan Shaka," ucap tuan Arjun.

"baik tuan," jawabku bahagia.

Tak lama setelah itu Shaka bangun, kemudian aku pergi bersama Shaka ke kosanku di antar mang Udin, di tengah jalan aku mampir dulu ke supermarket membeli jajanan buat Shaka, sekalian membeli buah buat gina, biar nanti di kosan dia anteng ga rewel minta pulang,

"kak kita mau kemana sih?" tanya shaka di dalam mobil menuju kosan.

"ga apa apa kan kalau kita mau ke kosan kakak dulu, ada teman kakak yang sakit, kakak mau menengoknya" ucapku kepada Shaka menjelaskan,

"iya ga apa apa" jawab Shaka sambil mengunyah cemilannya.

sesampainya di kosan, aku menyuruh mang Udin untuk balik lagi ke kantor,

"mang Udin terima kasih ya, sekarang mang Udin balik lagi aja ke kantor, takut tuan arjun membutuhkan mang Udin" ucapku pada mang Udin.

"tapi tar gimana pulangnya mbak sama den Shaka?" tanya mang Udin.

"gampang mang, tar kita naik taksi aja" jawabku

"oh ya udah kalau gitu, saya balik dulu ke kantor mbak" ucap mang Udin lagi pamit padaku.

"iya mang" jawabku menganggukkan kepala.

setelah mobil yang di kendarai mang Udin pergi, aku berjalan menyusuri gang menuju kosan ku, aku langsung menuju kamar kosan gina,

"tok....tok.....tok.....!" aku mengetuk pintu kamar gina.

"sapa?" tanya gina dari dalam kamar.

"aku, Nurul" jawabku.

"cek rek...." suara pintu di buka.

"eh loe Nurul? Ama sapa?" tanya gina padaku.

"biasa tuh...." tunjuk ku pada Shaka.

"oh....ayo masuk" ucap gina mempersilahkan masuk kepada kami.

"nih buatmu" aku memberikan bungkusan buah kepadanya.

"ih....pake repot repot segala lagi, lagian akunya juga udah mendingan kok, besok juga dah masuk kerja lagi" ucapnya

"ga apa apa cuma buah doang lagi" jawabku.

kami terus mengobrol melepas rindu sambil sesekali tertawa, sedangkan Shaka anteng dengan cemilannya.

1
Harlintjes Lakapi
mana kelanjutannya ?
Giselle Bustamante
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Dzakwan Dzakwan
Jelek, bosen.
C S Rio
Wuih, seru abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!