Secret Wedding ( Jimmy & Alisa )

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Alisa memilih langsung ke kamar untuk beristirahat. Setelah mencuci kaki dan gosok gigi, dia pun langsung berbaring sambil memeluk guling.

Ceklek..

Pintu terbuka, Jimmy masuk dan mematikan lampu utama. Dia ikut berbaring di samping Alisa, seperti biasa tak ada percakapan apapun sebelum tidur, hanya ada keheningan dan tak lama kemudian keduanya tertidur lelap dalam mimpi masing-masing.

Udara semakin dingin, tiba-tiba saja turun hujan lebat di sertai kilat dan petir yang membuat Alisa terbangun dari tidurnya.

"Ya ampun, hujan nya deras banget. Takut deh, gimana ya?" Gumam Alisa, jika hujan seperti ini dia takkan bisa tidur karena takut petir yang menggelegar.

Jimmy ikut terbangun saat merasakan ranjang di samping nya bergerak pelan.

"Ngapain Lo jam segini belom tidur?" Tanya Jimmy dengan suara serak khas bangun tidur nya, yang sialnya malah terdengar sangat seksii di telinga Alisa.

"Gue bangunin Lo ya? Sorry gak sengaja." Jawab Alisa pelan.

"Kenapa?"

"Gapapa, Jim." Jawab Alisa, tentunya dia tak mau Jimmy mengetahui hal yang dia takuti, bisa-bisa nanti dia di ejek.

"Takut petir?" Tanya Jimmy lagi, membuat Alisa cukup terhenyak, karena Jimmy dengan mudah bisa menebak.

"Lo diem, berarti iya." 

Jimmy menyalakan lampu meja dan melihat jelas wajah Alisa yang memucat dan berkeringat, ini bukan ketakutan biasa tapi phobia.

"Gue kira gadis kayak Lo gak punya hal yang di takuti." 

"Gue manusia normal kali, wajar aja kalo takut sesuatu." Jawab Alisa ketus, membuat Jimmy tersenyum smirk. 

Tiba-tiba saja, Jimmy menarik tangan Alisa mendekat ke arahnya, membuat Alisa terkejut hingga mata nya membulat sempurna.

"Jim, lepasin gue." 

"Kenapa? Lo mau begadang semalaman gak tidur?" Tanya Jimmy santai.

"Tapi gue lebih gak bisa tidur kalo kayak gini, Jim. Bau Lo bikin gue gak fokus," cicit Alisa pelan, membuat Jimmy terkekeh. Ini kedua kalinya Jimmy tertawa di depan Alisa.

"Bisa gugup juga ya Lo, lucu." 

"Lepasin gue Jim." Pinta Alisa berusaha melepaskan tangan Jimmy yang memeluk pinggang nya cukup erat.

Duaarrr…

Petir menyambar hingga membuat Alisa refleks memeluk erat Jimmy, dan menyembunyikan wajah nya di dada bidang suaminya. 

"Gimana? Masih mau gue lepasin?"

"Eemm, gak usah." Jawab Alisa membuat Jimmy tersenyum miring. Tadi saja kekeuh ingin di lepas, tapi setelah petir menggelegar dia langsung pasrah. 

Jimmy mengusap pelan rambut Alisa, membuat gadis itu merasa nyaman, belum lagi aroma tubuh Jimmy yang wangi membuatnya semakin merasa ngantuk.

'Nyaman banget tidur sambil di peluk cogan, andai aja setiap malem ini cowok luluh gini, pasti gue seneng.' Batin Alisa. 

Perempuan mah gitu, di mulut aja bilang nya gak mau, tapi dalam hati dia berharap bisa merasakan pelukan hangat itu setiap malam. Definisi malu-malu dalam perahu alias malu-malu tapi mau yagesya.

Alisa tanpa sadar mendusel-duselkan wajah nya di dada Jimmy, membuat pria itu sedikit terganggu. Bukan apa-apa, tapi dia takut tak bisa mengendalikan dirinya sendiri, dia laki-laki normal yang punya nafssu. Berdekatan dengan perempuan apalagi berpelukan erat seperti ini, pasti membuat hasraat nya bangkit tanpa di minta. 

Tapi balik lagi ke tujuan awal, dia tak mau melakukan nya tanpa persetujuan Alisa, lagi pula mereka masih sekolah. Kalau sampai hamil kan bahaya, bisa-bisa di DO dari sekolah. 

"Bisa diem gak? Atau mau gue makan?" Bisik Jimmy membuat Alisa langsung menghentikan aksi nya. 

Jimmy kembali mengusap-usap kepala Alisa, dan tak lama kemudian rasa kantuk itu kembali datang, kedua nya pun tertidur dengan saling berpelukan erat di bawah selimut yang sama, di temani hujan lebat dan petir di luar sana. 

Nyatanya, aroma tubuh Jimmy mampu membuat tidur Alisa lebih nyenyak karena rasa nyaman dan aman yang di berikan Jimmy.

Pagi harinya, Jimmy terbangun lebih dulu. Dia tersenyum kecil saat melihat Alisa masih tertidur lelap dalam pelukan nya, dia menundukan wajah nya dan mengecup singkat kening istrinya.

"Eunghh.." Alisa melenguhh pelan, Jimmy kira istrinya itu akan terbangun. Tapi nyatanya gadis itu malah kembali tertidur sambil mengeratkan pelukan nya, dia kembali menduselkan wajah nya di dada Jimmy.

'Ya ampun, istriku ternyata sangat menggemaskan.' Batin Jimmy. Ingin sekali dia membangunkan istrinya, tapi dia tak melakukan nya dan lebih membiarkan istrinya tidur sepuasnya. 

Hingga beberapa menit kemudian, Alisa terbangun dari tidurnya. Dia tersenyum kecil saat merasakan Jimmy masih memeluk nya erat, juga sebelah tangan nya yang masih berada di kepala nya. 

"Sampai kapan mau di peluk? Gak ada niatan bangun?" Suara Jimmy membuat Alisa mendongak, dia melihat wajah Jimmy begitu dekat dengan nya.

Alisa menelan ludahnya dengan kepayahan, apalagi saat melihat tonjolan di leher suaminya. Benda yang sangat ingin dia sentuh, kini terpampang nyata di hadapan nya. Gadis itu mengerjap beberapa kali, tanpa tahu kalau itu membuat Jimmy gemas.

"Eemm.. M-akasih pelukan nya, berkat Lo gue bisa tidur nyenyak." 

"Sama-sama." Jawab Jimmy.

"S-ebelum kita bangun, emmm.."

"Yang jelas kalo ngomong." Ucap Jimmy karena sedari tadi Alisa nya sering menjeda ucapan nya.

"Eemm.."

"Apa?" Tegas Jimmy membuat Alisa terjengit kaget.

"Gue pengen nyentuh jakun Lo." Ceplos Alisa membuat Jimmy mengangkat sebelah alisnya.

"Buat apa?"

"Gak tau, gue penasaran aja."

"Boleh aja." Jawab Jimmy santai, membuat Alisa tersenyum kesenangan. Dia mengulurkan tangan nya dan menyentuh jakun pria itu, memijat nya pelan sampai dia puas.

"Selesai? Sekarang bangunlah."

"Oke, makasih ya Jim." 

"Hmm.." Jimmy hanya berdehem sebagai jawaban, dan membiarkan gadis itu bangun lebih dulu. 

.......

🌻🌻🌻🌻🌻