Seorang gadis bernama Mentari sagita terpaksa harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang seharusnya menjadi kakak iparnya akibat sebuah kecelakaan yang menimpa sang kekasih tepat di hari pernikahannya.
Hantara putra Adipura Sanjaya seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dinginnya terpaksa harus menikahi calon istri adiknya karena sebuah Amanah.
Akankah Gita sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama Hantara ??? Apakah Gita bisa kembali membuka hati seorang Hantara yang begitu dingin akibat pengkhianatan di masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan siang bersama.
"Ayo berangkat pah!!." ajak Akila saat Hantara baru saja membuka pintu kamar. sedangkan Asyifa memilih menunggu di lantai bawah.
"Iya sayang... sebentar papa siap siap dulu." jawab Hantara.
Akila berjalan ke arah Gita.
"Mama kenapa, mama lagi sakit ya??." tanya Akila mengira Gita sedang sakit makanya jam segini belum bersiap.
Gita tersenyum sambil mengelus lembut puncak kepala Akila." Mama nggak apa apa kok sayang." jawab Gita. setelahnya Gita masuk ke walk in closed untuk mengenakan pakaian sedangkan Akila memilih keluar dan menunggu di bawah bersama Asyifa.
Beberapa saat kemudian Hantara telah siap dengan stelan jas lengkapnya begitu pula dengan Gita yang telah siap dengan pakaian kerjanya.
"Apa kamu yakin akan pergi bekerja hari ini??." tanya Hantara dan Gita pun mengangguk pasti sebagai jawaban.
"Jika kamu merasa lelah tidak perlu memaksakan diri untuk pergi bekerja hari ini, aku bisa meminta izin untukmu pada Dirut RS." tawar Hantara .
"Tidak perlu, lagi pula aku baik baik saja." jawab Gita menolak tawaran suaminya. dan Hantara hanya bisa menghembus napas bebas di udara saat melihat istrinya yang tetap kekeh ingin pergi bekerja, padahal Hantara bisa melihat sendiri jika wanita itu sedikit kesusahan saat berjalan.
"Baiklah." jawab Hantara pasrah.
Usai mengantar Akila dan Asyifa ke sekolahnya Hantara kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit.
Sesekali Hantara yang tengah mengemudi melirik ke arah Gita yang kini tengah memandang ke arah jalanan.
"Jika suatu saat nanti kamu sudah siap bercerita, aku akan siap menjadi pendengar." ucap Hantara sambil meraih tangan istrinya ke dalam salah satu genggamannya. Gita yang masih diam menoleh ke arah suaminya. sehingga untuk beberapa saat pandangan keduanya bertemu, sebelum Hantara kembali menatap ke depan karena iya tengah mengendarai mobil.
Berbeda dari hari biasanya, hari ini Hantara mengantar Gita hingga ke depan gedung rumah sakit. awalnya Gita ingin protes namun hal itu urung di lakukan saat melihat tatapan Hantara.
"Aku akan menjemputmu untuk makan siang nanti." ucap Hantara kala Gita hendak turun dari mobil.
"Tapi_"
"Tidak ada penolakan" Sela Hantara.
"Baiklah." jawab Gita pasrah sebelum turun dari mobil. namun sebelum turun untuk pertama kalinya Gita meraih tangan Hantara kemudian mencium telapak tangan suaminya itu sebelum turun dari mobil. hal itu membuat Hantara tertegun untuk beberapa saat.
"Aku benar benar telah salah menilainya selama ini." gumam Hantara kala Gita melangkah menjauh meninggalkan mobilnya.
"Biarkan aku mencintaimu lebih dulu, sekalipun kamu belum bisa mencintaiku. bisa memiliki mu menjadi istriku seutuhnya sudah cukup membahagiakan bagiku. tapi aku pastikan suatu saat nanti kamu akan jatuh cinta padaku, Mentari sagita." Hantara terdengar bermonolog sambil menyaksikan punggung Gita yang perlahan tak lagi nampak oleh pandangannya.
Hantara bukanlah tipe pria romantis yang pandai mengungkapkan perasaannya dengan kata kata, Hantara termasuk tipe pria yang lebih suka mengungkapkan perasaannya lewat sikap dan perbuatannya.
🌹🌹🌹
Di perusahaan Putra Adipura Sanjaya.
Hantara meminta Armada untuk segera mendaftarkan pernikahannya ke kantor urusan agama. hal itu membuat Armada bisa menebak jika tuannya itu sudah mulai membuka hati untuk sang istri.
Waktu kini menunjukkan pukul dua belas siang, Hantara bangkit dari duduknya.
"Apa anda akan makan siang di luar tuan??." tanya Armada mengingat waktunya makan siang dan Hantara pun mengangguk." aku akan makan siang bersama istriku." mendengar jawaban Hantara membuat Armada tersebut dalam hati.
"Ternyata anda memang sudah jatuh hati pada istri anda tuan." dalam hati Armada merasa senang karena tuannya telah mendapatkan semangatnya kembali setelah tiga tahun yang lalu semangat itu musnah akibat pengkhianatan dari sang mantan istri.
Dengan wajah berbinar Hantara menjemput Gita untuk makan siang. karena waktu istirahat makan siang Gita hanya satu jam, Hantara pun memilih sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit.
Gita di buat tak percaya dengan berbagai macam menu makanan yang di pesan sang suami.
"Kenapa memesan begitu banyak makanan??." tanya Gita dengan wajah bingung.
"Itu Karena kamu harus banyak makan untuk mengembalikan tenagamu yang terkuras semalam. karena tidak menutup kemungkinan malam ini kamu akan kembali kehilangan tenagamu." jawaban Hantara yang disertai senyum seringai membuat Gita susah menelan Salivanya.
pdahal alur cerita ny seru loh😁🙏