menceritakan seorang guru yang ingin hidup sederhana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M syamsur Rizal (Rizal), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masih berlanjut
Lena mengerutkan kening nya menatap Andre, meminta penjelasan di situasi seperti ini menurut Lena Andre hanya lah menambah masalah baru untuknya.
"Situasi seperti ini, buat apa kau berulah?, apa masih nggak cukup ribut. " Tanya Lena tajam
"Aku khawatir terhadapmu, sudah nggak apa apa. " Jawab Andre tersenyum
Lena semakin gelisah baru saja dia mendapatkan masalah, kini Andre datang membawa masalah baru menurut nya, wajah Cantik Lena sedikit mengkerut dengan tingkah konyol Andre.
"Apanya yang nggak apa apa, dari mana kau dapatkan benda ini, apa kau mau membuatku malu. " Tanya Lena
Andre membawakan sebuah pot porselen Kuning untuk minum teh, pot porselen Kining yang telah di berikan oleh murid nya Bima Larda dewa perang no satu di larsa, sekarang malah di berikan untuk hadiah ulang tahun Pak Fay.
"Percaya padaku. " Ucap Andre tersenyum
Pak Fay yang mendengar bahwa Lena salah mengambil hadiah akhirnya berbicara.
"Apa ini? Apanya yang salah ambil hadiah? " Ucap pak Fay
Lena yang tidak bisa menghindari lagi, terpaksa harus mengikuti apa yang telah di perbuat Andre.
"Maaf Pak Fay, memang aku salah ambil hadiah, mohon ada maafkan aku " Jawab Lena sedikit menundukkan wajahnya
"Ini adalah kelalayanku, pak Fay mohon Anda jangan salah kan bu Lena. " Ucap Andre menyerahkan pot porselen kuning
"Hadiah ulang tahun pot porselen kuning ini Mohon anda Terima. "
Riyan yang melihat kehadiran Andre sedikit merasa kesal, rencana yang dia susun berantakan akibat kehadiran dirinya.
"Pria ini ingin jadi pahlawan, didepan Lena kau kira dirimu itu siapa dasar laki laki kampung. " Gumam Riyan tersenyum sinis
Pak Fay mengambil hadiahnya dan melihat apakah benar hadiah ini juga asli, dengan sangat teliti dia memandangi pot porselen tersebut.
"Pot porselen Kuning ini memang terlihat asli, tapi situasi tadi itu, aku juga nggak berani pastikan kemampuan menilai ku sekarang. " Ucap Pak Fay terus mengamati pot porselen
Sedangkan Riyan sedang berfikir bagaimana caranya menjatuhkan laki-laki yang berada dekat dengan Lena, tapi sesaat kemudian di tersenyum seperti menemukan harta karun.
"Koyok sekali, bagai mana mungkin ini sungguh? " Ucap Riyan
Lena sedikit menegang mendengar ucapan dari Riyan dan begitu juga gadis yang berada di samping pak Fay.
Apa maksudnya? Pak Riyan maksud anda ini juga palsu. "Ucap gadis itu
" Tentu saja palsu, porselen kuning adalah hadiah Nasional larsa, itu tidak bisa di beli dengan hanya kaya, nilainya sangat tidak terhingga. " Ucap Riyan
Andre hanya memperhatikan mereka tidak berbicara apa pun, mereka semua membenarkan ucapan Riyan, apa yang diomongkan Riyan memang benar tetapi mereka tadak pernah tahu siapa sebenarnya andre ini.
"Selain orang yang pernah berkontribusi untuk larsa, orang lain nggak mungkin bisa dapatkan. " Sambung Riyan
Semua mantap menatap Andre dengan penuh selidik siapa Andre ini sebenarnya, namun belum sempat orang orang bertanya siapa Andre ini ada pengusaha cantik grup Anzon berbicara.
"Aku tahu soal hadiah Nasional, kalau ini asli itu berkali-kali lipat lebih berharga dari tulus kuno, terakhir kali di kasikan buat kepala Negara elega, karena itu kepada Negara elega senang dan langsung menandatangani pesanan impor sampai ribuan terliun sama larsa. " Ucap Nita
Semua yang mendengar sangat terkejut barang ini sangat berharga.