NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Kapan kau akan memberi kami cucu!!"

Hati Sherly seperti di tusuk ribuan jarum tajam setiap kali ibu mertuanya menanyakan perihal cucu padanya. Dia dan Bima sudah menikah selama hampir dua tahun, namun belum juga dikaruniai seorang anak.

Sherly di tuduh mandul oleh Ibu mertua dan kakak iparnya, mereka tidak pernah percaya meskipun dia sudah menunjukkan bukti hasil pemeriksaan dari dokter jika dia adalah wanita yang sehat.

"Dia adalah Delima. Orang yang paling pantas bersanding dengan Bima, sebaiknya segera tandatangani surat cerai ini dan tinggalkan Bima!!"

Hadirnya orang ketiga membuat hidup Sherly semakin berantakan. Suami yang dulu selalu membelanya kini justru menjauh darinya. Dia lebih percaya pada hasutan sang ibu dan orang ketiga. Hingga akhirnya Sherly dijatuhi talak oleh Bima.

Sherly yang merasa terhina bersumpah akan membalas dendam pada keluarga mantan suaminya. Sherly kembali ke kehidupannya yang semula dan menjadi Nona Besar demi balas dendam.

Lalu hadirnya sang mantan kekasih mampukah membuka hati Sherly yang telah tertutup rapat dan menyembuhkan luka menganga di dalam hatinya?! Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

-
-

Hanya cerita cerehan, semoga para riders berkenan membaca dan memberikan dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Masuk Penjara

"Untuk apa kau mengajakku bertemu di sini?"

Nyonya Ivanka menatap dingin rivalnya sejak masih muda itu. Nyonya Ivanka tidak tau apa tujuan Nyonya Veronica mengajaknya bertemu. Namun dia sangat yakin jika hal itu ada hubungannya dengan pernikahan Rey dan Sherly.

Nyonya Veronica menuangkan teh ke dua cangkir yang masih kosong itu lalu menyerahkan pada Ivanka. "Santai saja, tidak perlu terburu-buru. Bukankah sudah lama kita tidak bicara dari hati kehati." Ucap Veronica sambil menyeruput tehnya.

"Kau tau bukan, jika aku paling tidak suka dengan kata basa-basi. Jika memang ada hal penting yang ingin dikatakan, maka cepat katakan saja!!" Pinta Ivanka.

Veronica mengeluarkan sebuah cek dari dalam tasnya lalu menyerahkan pada Ivanka. Membuat sebuah tanda tanya muncul di kepala wanita itu. "Apa ini?!" Ivanka menatap Veronica penuh tanya.

"Di dalam cek itu ada uang sebesar 100 milyar. Ambil uang itu sebagai kompensasi putrimu, aku ingin Rey dan Sherly berpisah!!" Jawab Nyonya Veronika.

Nyonya Ivanka menyeringai. "Heh, jadi ini tujuanmu mengajakku bertemu. Kau memang seorang ibu yang tidak punya hati ya, bagaimana mungkin seorang ibu yang tega memisahkan putranya dari orang yang dia cinta demi kepentingan pribadinya sendiri?!"

"Sebaiknya ambil kembali uangmu ini, uang 100 milyar tidak ada artinya untuk keluargaku!! Dan jangan pernah berpikir untuk memisahkan mereka berdua. Karena sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan siapa pun menghancurkan pernikahan mereka, termasuk kau!!"

"Ivanka, kau!! Kenapa kau sangat keras kepala. Sampai kapan pun mereka tidak akan mungkin bisa bersatu meskipun saling mencintai, karena aku tidak pernah rela Rey menikah dengan anak gadismu!!"

"Mereka yang menjalaninya. Bukan kau, bahagia atau tidak, mereka yang merasakannya. Jadi jangan banyak berpikir apalagi berharap mereka berpisah. Karena selama aku masih bisa bernapas, tidak ada yang bisa menyentuh mereka berdua!!" Tegas nyonya Ivanka.

Veronica menyeringai lebar. "Kalau begitu sebaiknya kau mati saja!!" Mata Nyonya Ivanka membelalak saat wanita itu mengeluarkan sebuah pisau dari tasnya. Dia segera menghindar saat Nyonya Veronica menusukkan pisau itu kearahnya.

"Veronica, apa kau sudah gila?! Kau ingin membunuhku?!"

"Ya, karena lebih baik kau mati daripada harus menjadi penghalangku untuk memisahkan mereka." Teriak Veronica seperti orang kesetanan. Veronica menyeringai. Dia mengangkat tinggi-tinggi pisau ditangannya sambil menyeringai lebar. "Ivanka, ucapkan selamat tinggal pada dunia!!"

Trangg...

"Aaahhh..."

Tubuh Veronica tersungkur di lantai setelah mendapatkan dorongan keras dari seseorang. Pisau di tangannya juga terlepas dari genggamannya, salah seorang warga mengambil pisau itu lalu mengamankannya. Veronica dilaporkan ke polisi dan langsung di gelandang menuju kantor kepolisian.

Bagus Robert datang tepat waktu. Sehingga dia bisa menggalakan niat Veronica untuk menghabisi Ivanka. Jika tidak, mungkin Ivanka sudah tertusuk oleh belati itu.

"Wanita gila itu benar-benar tidak tertolong lagi. Aku akan membuat dia mendapatkan hukuman seberat-beratnya atas apa yang telah dia lakukan padamu!!" Ucap Robert.

"Aku hanya tidak habis pikir dengan dia, bagaimana bisa Veronica bersikap begitu egois. Dendamnya padaku, tapi kenapa harus dilampiaskan pada anak-anak. Robert, tolong jangan beri tau Rey maupun Sherly tentang masalah ini. Aku tidak ingin membuat mereka cemas." Ucap Ivanka memohon.

Robert mengangguk. "Aku mengerti, kau tidak perlu mencemaskan hal itu. Sebaiknya sekarang kita pulang."

Ivanka mengangguk. "Baiklah."

-

-

Rey melepaskan jasnya lalu menyampaikan di bahu Sherly. Wanita itu tersenyum sambil merapatkan jas itu yang sedikit kebesaran ditubuh mungilnya.

Saat ini pasangan suami-istri itu berada di sebuah taman yang tak jauh dari Sungai Han. Sherly mengatakan ingin melihat bintang dan Rey mengabulkannya.

Sherly menyandarkan kepalanya pada bahu Rey sambil memeluk lengan suaminya yang tersembunyi di balik kemeja putihnya. "Aku berharap kebahagiaan ini berlangsung selamanya." Ucap Sherly dengan pandangan lurus ke arah langit.

Rey menggunakan kepala coklat Sherly sebagai sandaran dagunya. "Itu juga yang aku harapkan. Sejak aku membuat komitmen untuk bersama denganmu. Aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk selalu membahagiakanmu." Ujar Rey sambil menutup rapat kedua matanya.

Hati Sherly menghangat mendengar apa yang Rey katakan. Memang benar apa yang orang katakan. Jika kita akan dipasangkan dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan jodoh yang tepat. Itu pula yang terjadi pada dirinya saat ini.

"Asal bersamamu, aku pasti akan selalu merasakan kebahagiaan. Untuk itu jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku."

"Tidak akan pernah!!"

Ponsel Rey tiba-tiba berdering. Nama Nyonya Veronica menghiasi layar ponselnya yang menyala terang. Alih-alih menerima panggilan tersebut. Rey malah mengabaikannya. Dan beberapa saat kemudian sebuah pesan singkat masuk ke dalam ponselnya.

Dalam pesan itu dia mengatakan jika membutuhkan bantuannya. Saat ini dia di tahan di kantor polisi. Bukannya mengatakan iya aku akan membebaskan mu, Rey malah mengirimkan pesan yang sangat menohok.

Dalam pesannya, Rey meminta supaya wanita itu bisa merenungi semua kesalahannya. Dan dia juga mengatakan, jika tidak melakukan hal yang salah, tidak mungkin sampai dijebloskan kedalam penjara.

"Pesan dari siapa, Rey? Kenapa telfon tadi tidak kau angkat?"

"Malas."

"Memangnya siapa yang menghubungimu?" Tanya Sherly penasaran.

"Mama, dan bisakah tidak usah membahas dia lagi." Rey menatap Sherly sedikit datar. Sherly tidak tau apa isi pesan singkat itu sampai-sampai membuat mood Rey menjadi buruk.

"Baiklah, kita tidak usah membahasnya lagi. Aku lelah, dan bisakah kita pulang sekarang?" Rey mengangguk tanpa mengatakan apa-apa.

.

.

"Ahh, lelahnya."

Sherly menjatuhkan tubuhnya pada kasur super nyaman di kamarnya. Pintu kamar terbuka dan sosok Rey masuk ke dalam. Pria itu melepas Vest dan kemejanya lalu berjalan ke kamar mandi.

Melihat ponsel Rey yang tergeletak di atas meja membuat Sherly penasaran. Mumpung yang punya sedang mandi, Sherly bisa memanfaatkan waktu yang sedikit itu untuk melihat pesan apa sampai-sampai membuat mood Rey menurun drastis.

"Ya Tuhan!! Jadi nenek sihir itu sedang ada dipenjara?!" Sherly membelalakkan matanya setelah membaca pesan tersebut.

Ternyata Nyonya Veronica meminta supaya Rey membantunya untuk keluar dari penjara, tapi dia menolaknya. Lalu Rey mengirim pesan balasan yang sangat menohok.

Tidak hanya menolak membebaskan ibunya. Tapi Rey juga memblokir nomor wanita itu. Sepertinya Rey sudah tidak ingin memiliki urusan dengannya sama sekali. Dan sebelum Rey keluar dari kamar mandi. Sherly mengembalikan ponsel itu ketempat semula dengan posisi yang sama agar Rey tidak curiga.

"Kenapa belum tidur?"

Sherly mengangkat wajahnya dan mendapati Rey keluar dari kamar mandi. "Ini juga baru mau tidur. Aku sudah lelah dan mengantuk. Sebaiknya kau juga segera tidur, kau terlihat lelah. Dan aku tidak mau jika kau sampai sakit." Tutur Sherly memberi nasehat.

"Baiklah, Sayang. Aku mengerti."

-

-

Bersambung.

1
Marvina
Kayanya maksudnya mutiara ya thor?
Khairul Azam
emang banyak penulis yg ngadi ngadi gak masuk akal, mereka awalannya saling cinta kq bosa nikah selama itu blm disentuh. bener sih cuman novel tp klo novel gak berlogika ya aneh
guntur 1609
kena tula kalian kan. selama ni Bima yg seharusnya di bela ( sherly) ni yg gak seharusnya di bela malah dibela. dasar begok
guntur 1609
rasain kalian
guntur 1609
mampus kau Bima. rasain kau. gak tahu ja kalian kalau sherly orang kaya
Kusii Yaati
dahlah bim ceraikan saja delima, istri model gitu masih kau pertahankan...
Kusii Yaati
heleh jadi jalang aja bangga banget 😒
Kusii Yaati
bima goblok
Kusii Yaati
pengen tertawa aq 🤣
Kusii Yaati
kamu saja bisa membawa tamu seorang wanita kerumah dengan santai dan tidak merasa bersalah, kenapa giliran Serly yang membawa tamu cowok kamu marah2 .... nggak jelas banget 😒
Kusii Yaati
kalau aq jadi Serly juga ogah di suruh mencuci pakaian kakak iparnya 😏
Kusii Yaati
bagus Serly aq suka gayamu... lanjut Thor
A&R
bagus
Rebecca Jaimin
keep strong girl
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!