Terbangun dari koma, status Alisha telah berubah menjadi istri Rafael. Saat dia masih terbaring tidak sadarkan diri, ayahnya telah menikahkan Alisha dengan Rafael, laki-laki yang menabraknya hingga koma dan mengalami kelumpuhan.
Alisha tidak bisa menerima pernikahan itu, terlebih sikap Rafael sangatlah jauh dari kata suami idaman. Alisha terus memaksa Rafael untuk menceraikannya. Namun, Rafael dengan tegas menolaknya.
Mampukah Alisha bertahan? Atau Rafael menyerah dan menceraikan Alisha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ceraikan Aku ~ Bab 25
Rafael menatap Felix dengan tatapan membunuh. Dia sama sekali tidak terima disebut tidak bisa melupakan sang mantan, padahal memang terlihat jelas bahwa dia gagal melupakan wanita itu meski dia telah disakiti.
“Aku tidak menginginkan wanita itu, aku sudah melepaskannya," ucap Rafael yang tidak mau mengakui bahwa dia masih menyimpan Melinda di hati.
"Semua orang bisa melihat dengan jelas Tuan, kalau Anda masih terbayang-bayang pesona Nona Melinda."
Rafael mendengus menatap asistennya yang dengan lancang sudah menilai isi hatinya. "Apa maksudmu?"
"Tuan, tidak hanya saya, Nyonya Syana dan Nyonya Alisha, tapi semua orang bisa melihat jelas rasa cinta Tuan pada Nona Melinda. Seharusnya, Tuan berusaha mencintai Nyonya Alisha dan mencoba membuatnya mencintai Anda sehingga tidak perlu ada perceraian. Lihatlah kalian! Mana ada suami istri yang tidur terpisah?"
Kalimat-kalimat Felix itu menancap ke otak Rafael yang membenarkan ucapan sang asisten. Selama ini Rafael hanya membohongi dirinya sendiri dengan mengatakan dan meyakini bahwa ia telah melupakan Melinda, tetapi semua orang bisa menilai perasaannya yang sebenarnya.
"Apa aku harus tidur sekamar dengan Alisha?" tanya Rafael dengan bodohnya.
"Tidak hanya sekamar Tuan, tapi juga seranjang. Bahkan, jika Nyonya tidak sakit, seharusnya kalian sudah ...."
"Jangan berpikir terlalu jauh! Pulang sana!"
"Tidak Tuan, saya akan menginap," tolak Felix. Dia khawatir dengan keadaan bosnya yang sedang tidak baik-baik saja.
"Terserah kamu saja." Rafael beranjak, meninggalkan minumannya yang masih tersisa.
"Tuan mau ke mana?" tanya Felix saat melihat Rafael berjalan ke arah yang berlawanan dengan tangga menuju kamarnya.
"Tidur," jawab Rafael. Dia terus berjalan, membuat Felix khawatir dan mengikutinya.
Namun, saat melihat Rafael masuk ke kamar Alisha, dia langsung tersenyum dan merasa lega.
"Baguslah Tuan, sudah seharusnya kalian bersama dan melupakan Nona Melinda." Felix kembali ke dapur untuk membereskan kekacauan yang dibuat Rafael.
Rafael memasuki kamar Alisha yang tidak terkunci. Dia melihat gadis itu sepertinya sudah tidur dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Lalu, Rafael mendekat dan merebahkan tubuhnya di belakang Alisha.
Bau alkohol yang menyengat tercium jelas di hidung Alisha yang sebenarnya belum tidur. Dia bisa merasakan gerakan Rafael yang rebahan di belakangnya.
"Alisha, kamu sudah tidur?" tanya Rafael. Dia mendekatkan wajahnya untuk melihat apakah Alisha tertidur atau tidak.
"Ada apa?" respons Alisha yang membuat Rafael mengubah posisinya.
Rafael kini bersandar di sandaran ranjang setelah mengetahui bahwa Alisha belum tertidur.
"Felix bilang kita harus tidur sekamar," kata Rafael yang bingung. Dia tadinya berharap Alisha sudah tertidur supaya dia tidak merasa secanggung ini.
"Tidur tidur saja, tidak usah berpikir macam-macam karena pada akhirnya kita akan bercerai," jawab Alisha dengan ketus.
"Alisha berhenti membuatku marah dengan terus meminta cerai. Apa kamu tidak menghargai pilihan ayahmu?" tanya Rafael kesal. Dia sangat kesal karena Alisha terus meminta cerai, padahal dia sudah berkali-kali mengatakan bahwa dia tidak akan menceraikan Alisha sampai kapan pun.
"Mas, bukankah kamu tidak pernah mencintaiku? Lalu untuk apa aku bertahan? Ayah tidak tahu kalau kamu mencintai wanita lain sekuat ini, kalau Ayah tahu, pasti dia tidak akan memilihmu," jawab Alisha tanpa takut.
"Kalau memang kamu merasa aku mencintai dia, sebagai istriku tidak bisakah kamu membuatku tidak mencintai dia lagi?"
Bisa nggak kira-kira si Alisha?
selebihnya mah jelmaan 😈
sadar diri saat sekarat doang
yakin lah pasti dimaafin kok
kan cuma kata maaf doang ya kan.
ogah banget bersimpati sama manusia laknat kayak gitu.
untung alisha tidak memiliki jiwa 😈 dan pendendam seperti saya.